Kalor Evaporasi
Karakteristik
Perpindahan 4 Cara Memiliki Batasan /
dalam berpindah Karena Ambang Suhu
Syok
EC (Et Causa)
Gr I Gr II A
Gr II B Gr III
Pembagian LB
2. Luka bakar sedang (moderate burn)
a. Luka bakar dengan luas 15 – 25 % 1. Luka bakar ringan
pada dewasa, dengan luka bakar a. Luka bakar dengan luas < 15 %
1. Luka bakar berat (major burn)
derajat III kurang dari 10 % pada dewasa
a. Derajat
b. Luka bakar dengan luas 10 –II-III
20 %> 20 % pada pasien berusia di bawah b. 10
Lukatahun
bakar dengan luas < 10 %
pada anak usia <atau di atas
10 tahun atau usia 50 tahun pada anak dan usia lanjut
dewasa > 40 tahun, dengan luka bakar c. Luka bakar dengan luas < 2 %
b. Derajat
derajat III kurang dari 10 %
II-III > 25 % pada kelompok usia selain disebutkan pada
pada segala usia (tidak mengenai
butirderajat
c. Luka bakar dengan pertama
III < 10 % muka, tangan, kaki, dan perineum
pada anak maupun c. Luka
dewasa bakar pada muka, telinga, tangan, kaki, dan perineum
yang tidak
mengenai muka, tangan, kaki, dan
perineum
d. Adanya cedera pada jalan nafas (cedera inhalasi) tanpa
memperhitungkan luas luka bakar
e. Luka bakar listrik tegangan tinggi
f. Disertai trauma lainnya
g. Pasien-pasien dengan resiko tinggi
Fase LB
EDIT TEXT EDIT TEXT EDIT TEXT
Fase awal, fase akut, fase syok Fase lanjut
48-72 jam pasca trauma Penyembuhan luka 8-12 bln
This is a This is a This is a
sample text. sample text. sample text.
fase sub akut
Zona koagulasi, zona nekrosis
14-21 hari pasca trauma (koagulasi protein) akibat pengaruh cedera termis
Zona statis
Merupakan daerah yang langsung berada di luar/di sekitar zona
Insert your
koagulasi. Di daerah ini terjadi kerusakan endotel pembuluh
desired text
darah disertai kerusakan trombosit dan leukosit, sehingga terjadi
Insert your here. gangguam perfusi (no flow phenomena), diikuti perubahan
desired text permeabilitas kapilar dan respon inflamasi lokal. Proses ini
here. berlangsung selama 12-24 jam pasca cedera dan mungkin
berakhir dengan nekrosis jaringan.
LB > 20% -- gelisah, pucat, dingin, berkeringat, nadi kecil dan cepat, tekanan darah
menurun dan produksi urin yang berkurang – 8 jam – s. hipovolemik.
Inhalasi - edema laring – obstruksi -- gejala sesak napas, takipnea, stridor, suara serak
dan dahak berwarna gelap akibat jelaga.
Infeksi Biopsi -- + kuman --luka bakar septik. Bila penyebabnya kuman Gram positif,
seperti stafilokokus atau basil Gram negatif pseudomonas argeunosa -- (bakteremia) --
Syok sepsis.
Lanjutan....
Diatasinya infeksi – parut -- (misalnya sel kelenjar sebasea, sel basal, sel kelenjar keringat, atau
sel pangkal rambut).
Pada luka bakar berat dapat ditemukan ileus paralitik. Pada fase akut, peristalsis usus menurun
atau berhenti karena syok, sedangkan pada fase mobilisasi, peristalsis dapat menurun karena
kekurangan ion kalium.
Stres atau badan faali yang terjadi pada penderita luka bakar berat dapat menyebabkan
terjadinya tukak di mukosa lambung atau duodenum dengan gejala yang sama dengan gejala
tukak peptik. Kelainan ini dikenal sebagai tukak Curling.
Fase permulaan luka bakar merupakan fase katabolisme sehingga keseimbangan protein menjadi
negatif. Protein tubuh banyak hilang karena eksudasi, metabolisme tinggi dan infeksi. Penguapan
berlebihan dari kulit yang rusak juga memerluka kalori tambahan. Tenaga yang diperlukan tubuh
pada fase ini terutama didapat dari pembakaran protein dari otot skeletal. Oleh karena itu,
penderita menjadi sangat kurus, otot mengecil, dan berat badan menurun.
Cedera luka bakar
Epienefrin dan
Pemeabilitas kapiler >>> norepinefrin >>
Kehilangan cairan
plasma dan protein Vasokontriksi selektif
ke dalam spasium
Edema luka interstisial
Input Output
• Rumus Brooke
• RL
• D5W
• Albumin
• Rule of 9 • Glukosa
• Palmar 1 % • Koloid
• Lund-Browder
Perhitungan Luas LB
Wajah, leher, dada, perut
4,5 + 18=22,5%
Metode Lund dan Browder
7+3+13=23 %
Call 911/118 Penanganan Pre Hospital
Jauhkan & hilangkan sumber panas dari korban
Jika penyebabnya api : anjurkan korban
berguling-guling di tanah atau bungkus
korban dengan kain basah dan pindahkan
korban ke ruang cukup ventilasi, jika
kejadian di ruang tertutup.
Buka pakaian dan perhiasan logam yang dipakai
oleh korban.
Kaji ABC, berikan bantuan RJP jika diperlukan.
Beri pendinginan:
- Siram dengan air mengalir, atau
- Rendam dalam air bersih, suhu 20 C (suhu yang
terlalu rendah akan menyebabkan hipotermia)
selama 15-20 menit segera setelah terjadinya luka
bakar (jika tidak ada masalah dengan jalan nafas
korban).
- Luka bakar adalah zat kimia: Siram dengan air
sebanyak-banyaknya untuk menghilangkan zat
kimia dari tubuh korban.
Jika luka bakar minor
1. Guyur dengan air dingin atau
bungkus dengan handuk basah.
2. Jangan panik
2000 cc
dibagi 2
8 jam setelah kejadian
16 jam setelah pemberian pertama
Albumin
0,3 – 0,5 cc/kg/%
0,5 x 50 x 22,5
562,5 cc
Jadi:
1. RL: 4500 CC habis hari I
2. D5W: 2000 (ketika 1000 pertama berikan koloid)
3. Albumin R dr
TPM
RL hari I
RL gel 1
2250/3x8
93,75
94 tpm
RL gel II
2250/3x16
46,87
47 tpm
Rumus Parkland/Baxter
• Jenis larutan :
Larutan ringer laktat: 4ml X kg BB X luas luka bakar
• Hari 1:
Separuh diberikan dalam 8 jam pertama, separuh sisanya dalam 16 jam selanjutnya.
• Hari 2:
Bervariasi, ditambahkan koloid
Rumus Evans
• Jenis cairan :
1.Koloid: 1ml X kg BB X % luas luka bakar
2.Kristaloid/elektrolit (saline): 1ml X kg BB X % luas luka bakar
3.Glukosa (5% dalam air): 2000ml untuk kehilangan insensible
• Hari 1:
Separuh diberikan dalam 8 jam pertama, separuh sisanya dalam 16 jam selanjutnya.
• Hari 2:
Separuh dari cairan elektrolit dan koloid yang diberikan pada hari sebelumnya, seluruh
penggantian cairan insensible.
• Maksimum 10.000 cc selama 24 jam. Luka bakar derajat II dan III yang melebihi 50% luas
permukaan tubuh dihitung berdasarkan 50% luas permukaan tubuh.
Rumus Brooke Army
• Jenis cairan :
1.Koloid: 0,5ml X kg BB X % luas LB
2.Elektrolit (larutan ringer laktat): 1,5ml X kg BB X % LLB
3.Glukosa (5% dalam air): 2000ml untuk kehilangan insensible
• Hari 1:
Separuh diberikan dalam 8 jam pertama, separuh sisanya dalam 16 jam selanjutnya.
• Hari 2:
Separuh dari cairan koloid, separuh elektrolit, seluruh penggantian cairan insensible.
• Luka bakar derajat II dan III yang melebihi 50% luas permukaan tubuh dihitung berdasarkan
50% luas permukaan tubuh.
That is
SAMA-SAMA