Anda di halaman 1dari 42

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

SEJARAH :

• DUA TOKOH YUNANI : -. ASCLEPIUS


-. HIGEIA
• PENDEKATAN
ASCLEPIUS  PENGOBATAN PENYAKIT
HIGEIA  PENCEGAHAN PENYAKIT

PERBEDAAN PENDEKATAN

YANKES KURATiF YANKES PREVENTIF

1. SASARAN INDIVIDUAL, 1. SASARAN MASY, MASALAH

KONTAK SEKALI SAJA, KESEHATAN MASY, BERSIFAT

JARAK CENDRUNG JAUH. KEMITRAAN JARAK DEKAT.

2. BERSIFAT REAKTIF, 2. BERSIFAT PRO - AKTIF


MENUNGGU. TURUN KE MASYARAKAT,
3. SISTEM BIOLOGIS  3. KLIEN SECARA UTUH 
PARTIAL HOLISTIK ( BIOLOGIS,
PSIKOLOGIS, SOSIAL ).

1
DEFINISI IKM ( PH ) ( WINSLOW. 1920 )
"Ilmu dan seni mencegah penyakit,
memperpanjang hidup dan meningkatkan
kesehatan, melalui usaha- usaha
pengorganisasian masyarakat untuk :

a. Perbaikan Sanitasi lingkungan


b. Pemberantasan penyakit menular
c. Pendidikan kesehatan
d. Pengorganisasian Yanmedis dan perawatan
untuk diagnosis dini dan pengobatan
e.Pengembangan rekayasa sosial dalam rangka
pemeliharaan kesehatan masyarakat

Disiplin ilmu yang mendasari IKM :


 Multidisiplin
( biologi, kedokteran, kimia, lingkungan, sosiologi
antropologi, psikologi , pendidikan, dll ).

2
Pilar utama IKM :
1. Epidemiologi
2. Biostatistik ( statistik kesehatan )
3. Kesehatan lingkungan
4. Pendidikan kesehatan dan ilmu
perilaku
5. Administrasi kesehatan masyarakat
6. Gizi masyarakat
7. Kesehatan kerja

 IKM  public services


( promotif & preventif )
 Ilmu kedokteran  medical services
( kuratif & rehabilitatif )

3
KESEHATAN LINGKUNGAN .

Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada diluar


manusia. Lingkungan penting karena memberi
pengaruh terhadap kehidupan manusia.

Peran lingkungan :
1. Sebagai tempat tinggal (space of living)
2. Sebagai tempat mencari makan (resource of
living)

Lingkungan terdiri dari :


1. Lingkungan makro : Lingkungan luas disekitar
manusia tinggal (mis. udara)
2. Lingkungan mikro : lingkungan sempit dimana
manusia tinggal (mis. rumah)
3. Lingkungan meso : disebut juga lingkungan
khusus yaitu dimana manusia beraktivitas
(mis. pabrik, sekolah)

4
Gangguan kesehatan karena perubahan

lingkungan

Perubahan lingkungan (pencemaran lingkungan)


diukur dari ada atau tidaknya bahan- bahan yang
berbahaya dalam lingkungan tersebut

Bahan tersebut bersifat :


1. Fisik : suhu, radias, bising dll
2. Kimia : logam berat, CO, SOz, dsb
3. Biologis : virus, bakteri, parasit
4. Sosial budaya : kebiasaan, kepercayaan.

Bahan cemar masuk kedalam tubuh melalui :

1. Sistem pernafasan
2. Sistem pencemaan
3. Kulit
4. Indera.

5
Dalam tubuh mengalami proses :
 Absorbsi
 Distribusi
 Bio-transformasi
 Disimpan
 Dikeluarkan

Reaksi tubuh manusia tergantung dari :


1. Bentuk rangsangan dari bahan cemar
2. Kemampuan fisiologis
3. Imunologis

Reaksi patologis yang timbul berupa :


Iritasi
Peradangan
Alergi
Fibrosis
muta si
Keratogenik
Teratogenik

6
Batasan kesehatan lingkungan

Walter B Lym :
Hubungan timbal balik antara manusia dengan
lingkungan yang berakibat atau mempengaruhi
derajat kesehatan manusia.

Ahli epidemiologi :
Kumpulan dari berbagai kondisi luar yang
mempengaruhi atau mempunyai akibat pada
kehidupan dan perkembangan setiap makhluk
hidup.

WHO :
Suatu ilmu dan keterampilan yang memusatkan
perhatian pada usaha pengendalian semua faktor
yang ada pada lingkungan fisik manusia yang
diperkirakan menimbulkan hal-hal yang merugikan
perkembangan fisik, kesehatan atau kelangsungan
hidup.

7
Higiene dan Sanitasi

Higiene :
usaha kesehatan masyarakat yang mempelajari
pengaruh kondisi lingkungan terhadap kesehatan
manusia, upaya mencegah timbulnya penyakit karena
lingkungan serta membuat kondisi lingkungan
sedemikian rupa, sehingga terjamin pemeliharan
kesehatan.
Termasuk pula upaya melindungi,memelihara dan
mempertinggi derajat kesehatan manusia. (aktifitas
individu atau masyarakat)

Sanitasi :
Usaha kesehatan masyarakat yang menitikberatkan
pada pengawasan terhadap berbagai faktor yang
mempengaruhi atau mungkin mempengaruhi derajat
kesehatan manusia. (faktor lingkungan hidup
manusia)

Tindakan Higiene Tindakan Sanitasi

1. Minum air yang direbus. 4. Pembuatan sumur yang


2. Pengawasan kesegaran memenuhi syarat.
atau mutu daging. 5. Pengawasan kebersihan
3. Mencuci tangan sebelum peralatan makanan
memegang makanan. 6. Pengawasan
pencemaran makanan

8
Ruang lingkup :

1. Lingkungan fisik : air, tanah, udara dan interaksi


satu dengan lainnya.
2. Lingkungan biologis : semua makhluk hidup,
binatang,tumbuhan atau mikroorganisme
3. Lingkungan sosial : interaksi antara sesama
manusia yang meliputi faktor sosial, ekonomi,
kebudayaan, psikososial dll.

Masalah kesehatan lingkungan di Indonesia


1. Ketidaktahuan masyarakat, tingkat pendidikan
yang masih rendah, keterkaitan pada adat istiadat,
kebiasaan atau kepercayaan yang tidak sejalan
dengan konsep kesehatan.
2. Faktor lingkungan yang tidak menguntungkan
seperti rawarawa, tanah yang kering

9
Akibat masalah kesehatan lingkungan

1. Penyediaan sarana dan pengawasan air bersih :


a. Belum semua penduduk kota & hanya sebagian
kecil penduduk desa yang menikmati pelayanan
air yang memenuhi syarat kesehatan.
b. Sebagian besar mengambil air dari air tanah
atau air permukaan yang kualitasnya masih
diragukan.
2. Penyediaan sarana pembuangan kotoran :
a. Baru sebagian kecil penduduk dipedesaan yang
menggunakan jamban yang saniter, kebanyakan
menggunakan sungai, selokan atau kebun.
b. Diperkotaan sudah lebih baik yaitu septic tank
tapi air rembesan masih dibuang keselokan atau
sungai.
3. Penyediaan sarana dan pengawasan pembuangan
sampah :
a. Masalah sampah terutama diperkotaan
berkaitan dengan pengumpulan, pengangkutan,
pembuangan, pernanfaatan dan pemusnahan.
b. Modemisasi dan penerapan teknologi
menimbulkan masalah sampah baru seperti
plastik, pestisida dll.

10
4. Pengawasan dan pengelolaan air limbah
a. Air limbah rumah tangga mulai menimbulkan
gangguan seperti tinja, urine dan detergen
b. Air limbah industri menimbulkan dampak yang
luas
5. Pencemaran lingkungan
a. Pencemaran tanah dan air oleh ulah manusia
karena kegiatan rumah tangga dan industri.
b. Pencemaran udara oleh berbagai pencemaran
terutama kendaraan bermotor.
6. Dampak negatif pembangunan
a. Pembangunan membawa perubahan pola hidup
b. Urbanisasi menimbulkan masalah
kependudukan dengan segala akibatnya.

11
Penyediaan Air Bersih (Safe Water Supply)
Air merupakan unsur yang sangat penting untuk kehidupan.
Seluas 2/3 permukaan bumi ditutupi air tapi tidak mudah
mendapatkan air yang memenuhi syarat.

Fungsi air :
1. pernakaian domestik : makan, minum, mandi,cuci.
2. pernakaian industri
3. Transportasi
4. Sumber tenaga
5. Pertanian, petemakan
6. Rekreasi
7. Penelitian/ilmu pengetahuan
8. Pengurai kotoran
9. Kebudayaan, spiritual
Air dan penyakit :
1. Water Born
Kuman penyakit yang ada dalam air dapat
menyebabkan penyakit tifoid, disentri, hepatitis,,
infeksiosa, polio dll.
2. Water Washed
Berkaitan dengan kebersihan peralatan rumah tangga,
air yang cukup akan mengurangi ;
a. Infeksi saluran pencemaan
b. Infeksi kulit dan selaput lendir oleh bakteri clan
jamur
c. Infeksi kulit dan selaput lendir oleh parasit

12
3. Water Based
Kuman penyakit yang memerlukan penjamu
yang hidup dalam air untuk berkembang biak,
mis. Schistosoma yang hidup dalam keong.
4. Vektor insekta : malaria, dengue dll.

Sumber air :
1. Air presipitasi, penyulingan dari uap air yang
menjadi hujan. Sewaktu turun dapat membawa gas,
mikro-organisme dan debu
2. Air tanah, air yang berada dalam tanah, terdiri dari
air tanah dangkal dan air tanah dalam.
a. Air tanah dangkal mudah tercemar oleh berbagai
kotoran
b. Air tanah dalam tidak mudah tercemar tapi
melarutkan zat kimia yang dilewatinya.
3. Air permukaan
a. Air yang berada dipermukaan bumi
b. Paling mudah tercemar
c. Perlu pengolahan khusus sebelum digunakan.

Syarat-syarat air minum :


Kebutuhan air 100 - 150 liter per orang per hari
1. Syarat fisik : tidak berwama, tidak berbau, jemih,
tidak berasa, suhu sekitar suhu tubuh , pH 7.

13
2. Syarat kimia : tidak boleh mengandung zat kimia atau
mineral yang melebihi Nilai Ambang Batas (NAB)
Jenis Bahan Kadar yg dibenarkan (mg/L )
Fluor ( F ) 1 – 1,5
Chlor ( Cl ) 250
Arsen ( As ) 0,05
Tembaga ( Cu ) 1,0
Besi ( Fe ) 0,3
Zat Organik 10
Ph 6,5 – 9,0
CO2 0

3. Syarat biologis : tidak boleh mengandung jamur,


ganggang, protozoa, telur cacing dll.
4. Syarat bakteriologis : tidak boleh mengandung
bakteri yang berbahaya.
• Indikatornya adalah kuman Escheria Coli, bila
ditemukan dalam air berarti air tersebut sudah
tercemar oleh kotoran manusia
• Pemeriksaan dengan "Membrane Filter Technique"
• 90% dari sampel air harus bebas E-Coli selama
1 bulan pemeriksaan
• Dari sampel yang mengandung kuman tidak boleh
lebih dari:
3 kuman per 50 cc, 4 kuman per 100 cc, 7 kuman
per 200 cc, 13 kuman dalam 500 cc.

14
Pemeriksaan Air
1. Air Sumur
• Gunakan botol kaca steril
• Ikat mulut botol dengan tali
• Turunkan sampai ±1 meter dibawah permukaan air
• Angkat segera, bakar mulut botol dan tutup dengan
penutup steril
• Buat catatan tempat, tanggal, jam, pemeriksaan
yang diinginkan dan nama petugas.
2. Air sumur pompa atau air ledeng
• Mulut pompa atau keran dibakar 5 - 10 menit
• Biarkan air keluar dengan deras 5 - 10 menit
• Tampung dengan botol steril
Pengolahan Air :
1. Alamiah, menggunakan prinsip gravitasi
2. Penyaringan, saringan pasir lambat dan saringan
pasir cepat
3. Penambahan zat kimia yang bertujuan :
a. Untuk,mempercepat proses koagulasi 
mudahkan mengendap (koagulan)
b. Untuk membunuh kuman penyakit yang ada
dalam air (Chlor)

15
4. Pengaliran udara (aeration) untuk ;
a. Menghilangkan bau dan rasa yang tidak enak
b. Menghilangkan gas - gas yang tidak dibutuhkan
c. Meningkatkan derajat keasaman
d. Mendinginkan air
5. pernanasan, memasak air sampai mendidih

Air Untuk Rumah Tangga


1. Air sumur dangkal, Syarat yang diperlukan :
a. Dinding sumur bagian atas terbuat dari semen
sepanjang 3 meter
b. Dasar sumur diberi kerikil
c. Mempunyai bibir sumur setinggi 1 meter
d. Lantai sumur dari semen (1 1/2 meter)
e. Mempunyai tutup
f. Sebaiknya air diambil dengan pompa
g. Jarak dari reservoir jamban > 10 meter

16
Bibir sumur

Tembok 3m

air

kerikil

Gambar penampang sumur dangkal

h. Air yang keruh dapat dilakukan penyaringan


dengan cara saringan pasir lambat

Kerikil
Pasir
Kerikil
Ijuk
Kerikil

17
2. Air dari instalasi Pengolahan Air :
Besar instalasi tergantung dari jumlah
penduduk.
Setiap 100.000 penduduk diperlukan kapasitas
instalasi 100 liter/detik

Tahapan pengolahan :

a. Pengaliran atau pemompaan dari sumber air


b. Pengendapan pertama untuk bahan - bahan
kasar atau lumpur
c. Penambahan koagulan tawas (Al2SO4) dan
kapur (CaCO3)
d. Pencampuran dan pengadukan secara perlahan
e. Penyaringan dengan saringan pasir cepat
(rapid sand filter)
f. Pemberian chlor untuk bakterisida (kadar
residual 0,1-0,2 ppm)
g. Penampungan pada bak reservoir

18
Sampah (Refuse )

Masalah yang timbul oleh sampah padat


1. Sampah yang dibuang tidak menurut semestinya
akan menjadi tempat bersarangnya vektor.
2. Merupakan sumber penyakit jamur,penyakit
saluran pencernaan dll.
3. Merusak keindahan (estetika).
4. Mengeluarkan bau yang mengganggu.
5. Asap pembakaran sampah mengganggu
penglihatan, pernafasan dan iritasi mata.
6. Pembuangan sampah ke saluran air menyebabkan
kematian biologis dalam air, penyumbatan yang
berakibat banjir.
Jumlah sampah tergantung dari :
1. Kebiasaan hidup masyarakat
2. Musim dan waktu
3. Standar hidup
4. Macam masyarakat
5. Cara pengelolaan sampah
Berdasarkan zat yang,membentuk sampah
terdapat :
1. Sampah Organik
2. Sampah inorganik

19
Berdasarkan sifat sampah
1. Sampah yang mudah membusuk
2. Sampah yang tidak mudah membusuk
a. Yang mudah terbakar
b. Yang tidak mudah terbakar
Berdasarkan ilmu kesehatan lingkungan
1. Garbage, sisa pengolahan atau sisa makanan
2. Rubbish, sampah yang tidak membusuk
3. Ashes, abu sisa pembakaran
4. Dead animal, bangkai binatang
5. Street sweeping, sampah dijalan
6. Industrial waste
Pengelolaan Sampah
1. Tahap pengumpulan
a. Konstruksi penampungan sampah harus kuat
b. Mempunyai tutup
c. Dapat diangkat oleh satu orang
2. Tahap pengangkutan
a. Sarana pengangkut harus tertutup
b. Sebaiknya digunakan "dump truck"
c. Jumlah truk disesuaikan dengan produksi sampah

20
3. Tahap pembuangan
a. Tempat pembuangan tidak dekat dengan
sumber air
b. Tidak pada tempat yang sering banjir
c. Jauh dari pemukiman penduduk (> 2 km)
Sistem Pembuangan Sampah
Cara pembuangan sampah tergantung dari keadaan
geografis, sosial budaya dan sosial ekonomi.
1. Open Dumping (cara terbuka)
a. Pada tanah terbuka (open land dumping)
b. Ke laut (sea dumping)
2. Incineration (pembakaran)
Keuntungan
• Mengurangi Volume sampah sampai sepertiganya
• Tidak membutuhkan tanah yang luas
• Panas yang dihasilkan dapat dimanfaatkan
• Dapat dilakukan terpusat
Kerugian
• Perlu dana besar
• Sulit memperoleh lahan yang cocok
• Arus kendaraan sampah yang mengganggu
masyarakat

21
3. Sanitary Landfill (penimbunan)
Keuntungan
•Sampah tidak di alam terbuka
•Dapat meninggikan tanah yang kerendahan
•Dapat dimanfaatkan nantinya untuk perkebunan
Kerugian/kekurangan
•Perlu alat berat
•Perlu tenaga terampil
•Perlu tanah yang luas
•Perlu tanah timbunan
4. Composting (pembuatan pupuk)
a. Tidak semua sampah dapat diolah secara composting
b. Harus dihaluskan dulu (maksimal 5 cm)
c. Pencampuran sampah nitrogen : karbon = 1 : 30
d. Perlu dibolak balik 3 - 4 kali dalam 15 - 21 hari
5. Hog Feeding : sampah golongan garbage utk makanan babi.

Pengelolaan Sampah :

Proses yg menghasilkan sampah

Penyimpanan

Pengumpulan

Pengolahan &
Pengangkutan pemanfaatan kembali

Pembuangan 22
Air Limbah (Sewage)

Sumber :
1. Air buangan rumah tangga (domestic wastes water)
2. Air buangan kotapraja (municipal wastes water)
3. Air buangan industri (industrial wastes water)
Air limbah terdiri dari 990/0 zat cair, bahan yang
terdapat terdiri dari :
1. Bahan yang mengapung (floating material)
2. Bahan yang larut (dissolved solid)
3. Bahan koloidal (colloids)
4. Bahan mengendap (sediment)
5. Bahan yang melayang (dispersed solid)
Akibat yang ditimbulkan
1. Mencemari air permukaan dan badan air lainnya
2. Mengganggu kehidupan biologis dalam air
3. Menimbulkan bau yang tidak enak
4. Proses aerobik dan anaerobik menghasilkan
lumpur  pendangkalan  banjir

23
Badan air
1. Kelas A : digunakan untuk air baku
2. Kelas B : digunakan untuk pemandian dan pertanian
3. Kelas C : digunakan untuk perikanan darat,
olah raga dan pariwisata
Parameter pencemaran
1. Kandungan zat padat, yang diukur adalah
"dissolved solid", “suspended solid" dan “total
solid" yang dinyatakan dalam ppm
2. Kadar oksigen terlarut, yang diukur dengan:
a. "Biological Oxygen Demand" (BOD) yaitu
banyaknya oksigen yang diperlukan untuk
oksidasi zat organik dalam air (ppm)
b. "Chemical Oxygen Demand" (COD) yaitu
banyaknya oksigen yang diperlukan untuk
oksidasi zat kimia dalam air
c. BCOD : gabungan keduanya
3. kadar zat inorganik : logam berat, nitrat, fosfor
4. Kadar gas : asam sulfida, amonia dan metana

24
Pengolahan air limbah

1. Pengenceran (dilution) : penambahan air


sehingga kosentrasi zat cemar kecil sekali
2. Irigasi luas (broad irrigation) : pengaliran
kedalam parit - parit (khusus air limbah
dari tempat pemotongan hewan atau
pemerahan susu )
3. Kolam oksidasi (oxydation pond -Lagoon) :
dengan memanfaatkan sinar matahari,
ganggang, bakteri dan oksigen.
4. Water Treatment Plant dengan tahapan :
a. Penyaringan (filtering)
b. Penggilingan (grinding)
c. Aerasi (aeration)
d. Pengendapan (sedimentation)

25
Pembuangan Kotoran Manusia
(Human Excreta Disposal)

Terdapat hubungan yang erat antara cara


pembuangan tinja dengan derajat kesehatan
manusia, khususnya penyakit infeksi.
Transmisi penyakit dari orang sakit atau karier
ke orang lain dipengaruhi oleh beberapa faktor
yaitu :
1. Agen penyebab
2. Reservoir/sumber infeksi
3. Cara keluar dari reservoir
4. Cara tranmisi yang potensial
5. Cara masuk ke penjamu baru
6. Penjamu yang rentan
Kuantitas tinja tergantung dari faktor
fisiologis, kebudayaan dan kepercayaan.
Tinja orang Asia : 200 - 400 gr/hari,
Eropa dan Amerika : 100- 200 gr.

26
Syarat pembuangan tinja :
1. Tidak mengkontaminasi tanah
2. Tidak mengkontaminasi air tanah
3. Tidak mengkontaminasi air permukaan
4. Tidak dapat dicapai oleh vektor
5. Tidak mengganggu pandangan dan tidak berbau
6. Menggunakan teknologi tepat guna

air mati

Tangan Makanan
Minuman Pejamu
Tinja Sayur- Host
sayuran
Dsb.
Lalat

Sakit
Tanah

Arah aliran pencemaran tanah oleh tinja


tergantung dari :
•Porositas tanah
•Kemiringan tanah
•Arah penetrasi

27
Cara pembuangan tinja
1. Cara kering
a. Pembuangan di atas tanah
b. Kakus cemplung
c. Beer put
2. Cara basah
a. Air mengalir
•Sungai atau selokan
•Sistem riol
b. Air tidak mengalir
• Kolam, empang, rawa
• Septic tank, terjadi proses mekanis dan
biologis
3. Cara Kimia : menggunakan larutan K(OH) 10 0/0

Jamban Cemplung :
Ventilasi

Tutup yang dapat diangkat


Lantai jamban
Tanah galian

28
Ventilasi

Tutup yang dapat diangkat


Lantai jamban
Tanah galian

Jamban cemplung
Berventilasi pipa

Jamban Empang

Lantai jamban

Empang

Skema Septic Tank S


a
Saluran Scum lSaluran
masuk ukeluar
Cairan Jemih
Scum
S
Lumpur ( sludge )

29
Perumahan ( Housing )
Fungsi dan Arti Rumah
1. Tempat beristirahat
2. Tempat bergaul dengan keluarga
3. Tempat berlindung dari bahaya
4. Lambang status sosial
5. Penyimpanan barang berharga
6. Sebagai modal
Faktor yang mempengaruhi keadaan rumah :
1. Lingkungan, baik fisik, biologis ataupun sosial
2. Status ekonomi
3. Kemajuan teknologi
4. Kebijaksanaan pemerintah
Syarat-syarat rumah sehat :
1. Terpenuhi kebutuhan fisik dasar
a. Dapat mempertahankan suhu lingkungan
b. Penerangan yang cukup
c. Ventilasi yang sempuma
d. Terlindung dari kebisingan
2. Terpenuhi kebutuhan jiwa dasar (privacy)
3. Terlindung dari penularan penyakit
4. Terlindung dari bahaya kecelakaan

30
American Public Health Association (APHA)
menetapkan rumah sehat :
1. Tersedia air bersih
2. Fasilitas mandi yang baik
3. Sistem Pembuangan Air limbah (SPAL) yang
memehuhi syarat
4. Sistem pembuangan tinja yang sehat
5. Luas lantai yang cukup
6. Terbuat dari bahan yang kuat
Ventilasi yang kurang akan menyebabkan :
1. Kadar oksigen berkurang
2. Kadar karbon dioksida meningkat
3. Ruangan berbau
4. Kelembaban meningkat
Macam Ventilasi :
1. Alamiah
2. Buatan
Suhu :
Rumah harus dapat mempertahankan suhu badan.
Caranya dengan :
1. Mendinginkan atau memanaskan udara
2. Melakukan penukaran udara : kipas angin, air
conditioner
3. Memasang penyekat suhu

31
Cahaya
Dipengaruhi oleh
1. Sumber cahaya
2. Penghalang cahaya
3. Sifat benda dalam ruangan
Pencahayaan yang baik dapat dilakukan dengan :
1. Alamiah
2. Buatan

Sanitasi Makanan dan Minuman


Penyakit yang disebabkan oleh makanan disebut “food
diseases,"
Penyebab :
1. Kontaminasi oleh kuman, disebut "food infection”,
permulaan gejala sesuai dengan masa inkubasi
penyakit
2. Kontaminasi oleh racun (toksin) disebut "food
intoxication", gejala lebih akut
Penularan penyakit melalui makanan yang berasal dari
tinja disebut penularan secara "fecal-oral"
Keracunan disebabkan oleh :
1. Tumbuh-tumbuhan : jamur, tempe
2. Hewan : kerang

32
3. Mikro-organisme
a. Stafilokokus
b. Klostridium botulinum
4. Zat kimia ;
a. Pestisida
b. Merkuri
Tahapan pengolahan makanan ;
1. Sumber bahan makanan : insektisida, "night soil"
2. Transportasi makanan
3. Penyimpanan makanan
4. Pengolahan makanan :
a. Dapur yang bersih
b. Persediaan air cukup
c. SPAL yang baik
d. Ada tempat sampah
e. Ventilasi yang baik
f. Ada tempat penyimpanan bahan makanan
g. Tidak ada bahan berbahaya
h. Ada alat pemadam kebakaran
i. Juru masak harus sehat dan tidak ""carrier"'
serta mengerti tentang prinsip higiene
perorangan
5. Penyimpanan makanan siap masak
6. Distribusi makanan
7. Penyajian makanan

33
Sanitasi Daging
1. Hewan potong harus bebas dari kuman penyakit
(diperiksa sebelum dan sesudah pemotongan)
2. Rumah potong
a. Air bersih Yang cukup
b. Ada tempat pembuangan kotoran hewan atau
sisa pemotongan
c. Mempunyai SPAL
d. Lantai dan dinding dari bahan Yang mudah di
bersihkan
e. Tempat penyimpanan daging yang baik
f. Kandang hewan yang baik
g. Jauh dari pemukiman
3. Pekerja rumah potong harus terjaga kesehatannya
4. Pemasaran harus sesuai kaidah kesehatan

Susu Sapi
Syarat :
1. Tidak berbahaya bagi kesehatan manusia (safe milk)
2. Harus bersih (clean milk)
Untuk itu diperlukan :
1. Sapi yang bebas dari penyakit
2. Pekerja yang sehat
3. Lingkungan yang bersih
4. Peralatan yang bersih
5. Penyimpanan yang baik
6. Pasteurisasi
Pemeriksaan susu sapi yaitu pemeriksaan bakteri,
fisik dan kimia. 34
PENGAWASAN ARTHOPODA DAN RODENTIA
( VECTOR CONTROL )
Definisi :
Dari segi kesehatan :
vektor adalah semua binatang yang membawa bibit
penyakit
Pengertian baru :
Vektor adalah arthropoda atau binatang yang tidak
bertulang belakang (invertebrata) lainnya yang
menimbulkan penyakit infeksi pada manusia dengan
jalan memindahkan bibit penyakit yang dibawanya
pada manusia melalui gigitan pada kulit atau selaput
lendir ataupun meninggalkan bibit penyakit pada
makanan atau bahan - bahan lainnya, sehingga
mendatangkan penyakit pada manusia yang
memakan atau menggunakan bahan tersebut.
Jenis Arthropoda :
1. Insecta atau kelas serangga
2. Crustacea atau kelas udang- udangan
3. Arachnoidea atau kelas laba - laba
4. Myriapoda atau kelas lipan
Insecta lebih berperan dari yang lainnya sehingga vector
control disebut insect control.

35
Rodentia atau binatang pengerat dibedakan atas :

1. Aquatic rodent, hidup dalam air


2. Leaping rodent, hidup dipadang rumput atau
padang pasir
3. Tunneling rodent, hidup dalam terowongan
4. Tree-dwelling rodent, hidup di pepohonan
Yang diutamakan adalah "tunneling rodent" karena
hidup dekat dengan manusia.

Cara penularan dengan vector adalah :


1. Penularan secara mekanik atau penularan pasif :
Yaitu : Kuman dipindahkan oleh vektor ke bahan
yang digunakan manusia, (makanan) dan
bila bahan tersebut digunakan (dimakan)
akan mendatangkan penyakit.
2. Penularan secara biologik atau penularan aktif :
Yaitu : Kuman berkembang biak dalam tubuh
vektor dan bila vektor menggigit manusia,
kuman masuk dan menimbulkan penyakit
pada manusia.
Pengawasan arthropoda dan rodentia adalah setiap
usaha untuk membunuh, mencegah berkembang
biak atau membuat sulit hidup vektor tersebut.

36
Untuk pengawasan perlu diketahui tentang :
•Siklus hidup
•Tingkah laku
•Cara transmisi
Cara pengawasan :
A. Pengawasan mekanik atau fisik
Memukul, memakai penangkap atau perangkap,
menggunakan kelambu, kawat kasa atau aliran
listrik, pemanasan atau pendinginan.
B. Pengawasan kimiawi
Menggunakan zat kimia untuk membunuh atau
mengusir (pestisida).
• Chlorinated hydrocarbon (DDT, endrin)
• Organic phosphor (malathion, parathion)
• Methyl carbamat (carbaryl)
Cara kerja pestisida :
1. Racun bila masuk saluran pencemaan
2. Racun bila masuk saluran pernapasan
3. Racun apabila terjadi kontak tubuh
C. Pengawasan biologis :
Mengkebiri si jantan
Menggunakan predator

D. Pengawasan lingkungan
Menjaga agar lingkungan bersih.
Hasil maksimal dapat dicapai dengan
menggabungkan beberapa cara
37
PENCEMARAN UDARA
( AIR POLLUTION )
Pencemaran udara adalah terdapatnya zat - zat asing
(polutan) dalam udara yang menyebabkan perubahan
susunan udara dari keadaan normalnya atau
terdapatnya zat dalam udara yang melebihi nilai
Ambang Batas, yang mengganggu kehidupan makhluk
hidup.
Udara yang bersih (normal) terdiri dari :
Nitrogen 78 %
Oksigen 21 %
Argon 0,93 %
Karbon dioksida 0,032 %
Helion 0,01 %
Neon 0,01 %
Xenon 0,01 %
Kripton 0,01 %
Metana, Karbon monoksida Sedikit sekali
Amoniak, Nitrat oksida Sedikit sekali
Hidrogen sulfida Sedikit sekali
Penyebab pencemaran udara
 Faktor internal (alamiah)
•Debu yang berterbangan
•Debu atau gas gunung berapi
•Pembusukan sampah organik

38
 Faktor eksternal (ulah manusia)
•Pembakaran fosil ( minyak bumi )
•Kegiatan industri
•pemakaian zat kimia yang disemprotkan
Golongan yang mencemari udara :
1. Aerosol
Suatu suspensi diudara yang dapat berbentuk padat
(debu) atau cair (uap, kabut)
2. Gas
Uap yang dihasilkan oleh zat padat atau zat cair, baik
karena pemanasan atau penguapan sendiri
3. Interaksi bahan kimia
Interaksi bahan kimia yang ada di udara yang dapat
mencemari udara
Jenis polutan
1. Karbon monoksida, CO (52%)
• Polutan terbesar akibat pembakaran zat karbon yg
tidak sempurna seperti bensin, batu bara, kayu dll.
• Tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa dan
sedikit lebih ringan dari udara
• Sangat beracun karena afinitet Hb dengan CO jauh
lebih kuat dibandingkan Hb dengan oksigen dan
akan terbentuk COHb.
• Menyebabkan pusing, lemas dan meninggal.

39
2. Sulfur oksida, SO (18%)
• Terbentuk dari bahan bakar yang mengandung
belerang (bensin)
• Menyebabkan hujan asam
3. Hidrokarbon, HC (12%)
• Terbentuk karena pembakaran bensin yang tidak
sempurna
• Normal terdapat diudara
• Dengan adanya sinar matahari dan nitrogen
oksida akan membentuk polutan baru yang
disebut photochemical oxidant
• Berbentuk gas, zat cair atau zat padat
4. Partikel (10%)
• Berbentuk padat atau cair
• Ukuran berbeda - beda
• Terdapat dalam bentuk :
*. Aerosol *. Plume
*. Fog *. Haze
*. Smoke *. Smog
*. Dust *. Smaze
*. Mist *. Fume
5. .Nitrogen oksida, NoX (6%)
• NO tidak berwarna dan tidak berbau
• N02 berwarna coklat dan berbau menyengat
• Terbentuk dari hasil pembakaran bensin
6. Lainnya : -. Kebisingan
-. pemakaian insektisida
-. Kerusakan ozon
40
Sumber polutan
1. Transportasi (60%)
Baik darat, udara ataupun laut
2. Industri atau pabrik (18%)
• Karena menggunakan bahan bakar
• Hasil sampingan pabrik
3. Pembangkit tenaga listrik (13%°)
Yang menggunakan bahan bakar
4. pemanasan udara (6%)
• Kebakaran hutan
• Kebakaran lainnya
• Sinar matahari
5. Pembuangan sampah (3%)
Bau dan gas yang dihasilkan
Akibat pencemaran udara ;
1. Menghalangi penglihatan
2. Merusak harta benda
3. Mengganggu panca indera
4. Menimbulkan penyakit saluran pernafasan,
kanker paru dll.
5. Perubahan ekosistem ;
• Timbulnya badai
• Pembentukan awan
• Hujan asam
• pemanasan global

41
Pengawasan Pencemaran Udara

1. Mengurangi sumber pencemaran


• Menggunakan bahan bakar yang bermutu tinggi
• Merancang mesin yang ramah lingkungan
2. Membersihkan udara
• Mengolah dulu polutan suatu mesin sebelum
dibuang dengan cara ;
• Menyaring
• Mengendapkan
• Mengalirkan kedalam air
• Membakar
3. Pengenceran dan penyebaran dengan
menggunakan cerobong asap (Stack, chimney).
4. Perencanaan kota yang baik dengan tata ruang

42

Anda mungkin juga menyukai