Anda di halaman 1dari 40

KEBIJAKAN & STRATEGI PENCEGAHAN

PENANGGULANGAN HIV-AIDS
DI JOMBANG

DINAS KESEHATAN
KABUPATEN JOMBANG
1. PERATURAN PANGLIMA TNI NOMOR: KEP/680/VIII/2012, TANGGAL
13 AGUSTUS 2012, TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN TEKNIS
PENATALAKSANAAN KASUS HIV-AIDS DI LINGKUNGAN TNI,
2. PERATURAN KASAL NOMOR: PERKASAL/33/VI/2011, TANGGAL 9
JUNI 2011, TENTANG PELAKSANAAN PENANGGULANGAN
HIV/AIDS DI LINGKUNGAN TNI ANGKATAN LAUT.
3. PERMENKES 21 TAHUN 2013: PENCEGAHAN &
PENANGGULANGAN HIV/ AIDS
4. PERMENKES 74 TAHUN 2014: PEDOMAN LAYANAN KT-HIV
5. PERMENKES 87 TAHUN 2014: PEDOMAN PENGGUNAAN OBAT
ARV
6. PERMENKES 43 TAHUN 2016: STANDART PELAYANAN MINIMAL
BIDANG KESEHATAN
7. PERMENKES 52 TAHUN 2017: ELIMINASI PENULARAN HIV, SIFILIS
DAN HEP. B DARI IBU KE ANAK
8. PP 2 TAHUN 2018: STANDART PELAYANAN MINIMAL BIDANG (SPM)
Roadmap P2P HIV
90% Pop kunci tahu
LKB & SUFA status HIV Target 90/90/90
100% bayi dr Ibu HIV+
diagnosis dini (EID)

2030
2012 2016 2018 2020 2022 2027

Permenkes ttg
Skrining HIV, Sifilis, 2030
bumil Tripel Eliminasi getting to zero

Jalur Cepat T-O-P : 90-90-90


TUJUAN
• menurunkan hingga meniadakan infeksi HIV
baru;
• menurunkan hingga meniadakan kematian
yang disebabkan oleh keadaan yang
berkaitan dengan AIDS;
• meniadakan diskriminasi terhadap ODHA;
• meningkatkan kualitas hidup ODHA; dan
• mengurangi dampak sosial ekonomi dari
penyakit HIV dan AIDS pada individu,
keluarga dan masyarakat.
Tujuan Penanggulangan
HIV/AIDS
(Permenkes No. 21 /2013 tentang
Penanggulangan HIV AIDS )

3 ZERO 2030
Zero Zero Zero
new HIV AIDS related
discrimination
infection death

90% 90% 90%


ODHA ODHA on
mengetahui ODHA yang
tahu status ART
status
HIVnya mendapat mengalami
ARV supresi VL
Strategi Jalur Cepat TOP

S-T O P
Suluh: 90% masyarakat paham HIV
Temukan: 90% ODHA tahu statusnya
Obati: 90% ODHA mendapat terapi ARV
Pertahankan: 90%
ODHA yang ART tidak
terdeteksi virusnya
Suluh
Strategi:
• Membangun pandangan yang akurat atas HIV-AIDS dan
ODHA pada keluarga dan lingkungan masyarakat.
Aktivitas Kunci:
• Pengembangan strategi advokasi untuk mereduksi stigma
dan diskriminasi hingga ke lingkungan masyarakat terkecil
(desa/kelurahan).
• Pendidikan kesehatan reproduksi untuk remaja di sekolah.
• Intervensi penurunan kejadian stigma dan diskriminasi di
layanan kesehatan
• Mobilisasi organisasi kelompok kunci untuk memperkuat
pendidikan publik dan membangun jaringan advokasi.
Jalur Cepat TOP 90-90-90
• Penerapan Jalur Cepat TOP akan dilakukan secara bertahap sesuai dengan
tingkat epidemi kabupaten/kota, yang berfokus pada 96 kab kota yang epidemi
HIV tinggi. Rencana pencapaian 90-90-90 :
– Tahun 2020 : 23 kabupaten/kota
– Tahun 2023 : bertambah 34 KK
– Tahun 2025 : bertambah 39 KK
di 2025 total sudah ada 96 kabupaten/kota yang mencapai 90-90-
90
• Selain di 96 KK prioritas, pencapaian 90-90-90 dilakukan juga di 418 KK yang lain
dengan target pencapaian disesuaikan tingkat epidemi.
• Jalur Cepat TOP bukanlah program baru namun merupakan percepatan strategi
Temukan-Obati-Pertahankan (TOP) untuk mencapai eliminasi HIV-AIDS pada
tahun 2030
Target Jalur Cepat TOP Per Kab/Kota
ODHA on ART
140%
23 kab kota

120%
34 kab kota

100% 39 kab kota

84% 84% 84% 85%


80%
77%
71%
65%
60% 59%
53% 142 kab kota
46%
40% 40%
276 kab kota
31%
20% 22%
13%
0%
2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030

C1 C2 C3 M B NATIONAL
Skenario Intervensi Kota/Kabupaten
Klasifikasi Distrik Intervensi dan Kegiatannya
Tes HIV di 5 PusKEsmas
Pengobatan HIV (PDP) minimal di 1 faskes*
Basic (276 KK) Manajemen IMS
Pencatatan dan pelaporan SIHA
Kader kesehatan mendukung penemuan dan dukungan pengobatan

Paket Basic ditambah dengan:


Tes HIV minimal di 50% puskesmas dan RSUD
Pengobatan HIV (PDP) minimal di 25% PKM dan RSUD di wilayahnya
Medium (142 KK) Tes CD4 dan laboratorium dasar untuk monitoring terapi ARV
HIV-DR monitoring dengan Early Warning Indicator
Pencatatan dan pelaporan SIHA dan Kohort
Peningkatan penjangkauan populasi kunci, kelompok dukungan sebaya

Paket Medium ditambah dengan:


Tes HIV di seluruh puskesmas dan RSUD
Pengobatan HIV (PDP) di seluruh puskesmas dan RSUD**
Komprehensif
Tes Viral Load dan EID untuk bayi dari ibu HIV
(96 KK) Klinik berbasis komunitas
Tim mentor HIV dan IMS tingkat Kab Kota
Community based screening*** (R1, Saliva)
Pre Exposure Prophilaksis****
*termasuk pengobatan HIV untuk anak
**dikembangkan secara bertahap
***di KK tertentu dari 96KK
****di KK tertentu dari 96 KK, dengan bentuk operational research
Perkembangan Langkah
Pengobatan ARV di Indonesia

Non CD4 :
All HIV
- Bumil, (test &
- Bayi/anak,
CD4 - TB, treat all)
- IMS,
CD4 < 350 - Hepatitis,
- Populasi Kunci
< 200 - Serodiscordant
AIDS - Epid Meluas
Perkembangan Pemanfaatan ARV
1999 2007 2017
• No ARV • ARV<350 • Treat All
• Paliatif • Cegah AIDS • Pengobatan
• Konseling • Pengobatan sebagai
Pencegahan

2013  Strategy Use For ARV (SUFA)


Kebijakan TB-HIV (dalam Permenkes 21)

 Penawaran Tes HIV pada


seluruh pasien TB tanpa
memandang faktor risiko HIV
(Pasal 22, 23, 24:
Pemeriksaan Diagnosis HIV)
 Pemberian ARV pada pasien
ko-infeksi TB-HIV tanpa
melihat nilai CD4 (Pasal 34 :
Pengobatan dan Perawatan)

Jombang, 26 Mei 2017


FAKTA KUNCI

Sedikitnya

1dari 3 ODHA

Akan sakit TB
Jombang, 26 Mei 2017
Skrining TB - HIV

1. Apakah ada batuk selama lebih dari 2 minggu?


2. Apakah ada demam?
3. Apakah ada keringat malam tanpa aktivitas?
4. Apakah terjadi penurunan BB?
5. Apakah ada pembesaran kelenjar?
SITUASI HIV-AIDS GLOBAL - NASIONAL
TAHUN 2017
Sumber : Laporan HIV TW II Kemenkes tahun 2017
Sumber : Laporan HIV TW II Kemenkes tahun 2017
Sumber : Laporan HIV TW II Kemenkes tahun 2017
SITUASI HIV-AIDS DI JAWA TIMUR
TAHUN 2017
9000

8000 Jumlah HIV SUFA


7000
kumultaif
KONSELING
s/d 2017 : TES INISIASI
6000
46.081 PETUGAS
5000 orang
KONSELING
4000
TES
SUKARELA
3000

2000

1000

0
1989-
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
2004
HIV 197 570 1371 1435 2286 1558 2,233 2,646 3,194 4,209 5,326 6,212 6,629 8,215
AIDS 540 348 589 855 1215 1287 1202 1665 1987 2836 1613 1489 1865 741
Sumber Data: SIHA Dinkes Jatim s/d Desember 2017
JUMLAH DAN PROPORSI KASUS HIV BERDASARKAN JENIS KELAMIN
DI JAWA TIMUR TAHUN 2017 (N=7.715)
900

800

700 perempuan
44%
600 laki laki
56%
500

400

300

200

100

0
Kot Kot
Kot Kot Kot Tul Kot
Pa Kot a Su Bo Kot Mo Tre Po Ba Boj a La Sit Kot Pro Lu Ba
Pac Sa a Ma Ma Jo Tu Ng a Pas Ma a Sid un Je a
me a Pro me nd a jok ngg Ng nor ngk on Gre Mo Blit mo ub a boli Ke ma nyu
ita mp Pas diu get mb ba anj Ma uru lan Ma oar gag mb Sur
kas Bat boli ne ow Blit ert ale awi og ala ego sik jok ar nga on Ke ngg diri jan wa
n ang uru n an ang n uk diu an g lan jo un er aba
an u ngg p oso ar o k o n ro ert n do diri o g ngi
an n g g ya
o o
Jumlah 3 22 26 43 47 49 55 57 60 64 64 75 88 102108110110123126134137146170187199202211228245258353418454476481514756814
Jumlah Kasus AIDS Berdasarkan Kelompok Umur
di Prov. Jawa Timur s/d Desember 2017

>60 355

55 - 59 449

50 - 54 893

45 - 49 1427

40 - 44 2146

35 - 39 2831

30 - 34 3870

25 - 29 3818

20 - 24 1551

15 - 19 217

10 - 14 45

5-9 170

0-4 471

0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000


Jumlah Kumulatif Kasus AIDS Berdasarkan Jenis Pekerjaan di Jawa Timur s/d
Desember 2017

Pilot/Pramugari 3

1Turis 6

Manager 10

Prof Medis 20

Seniman 54

Pelaut 79

TNI-POLRI 109

NAPI 111

Non Medis Prof 200

PNS 258

Siswa 301

Petani 669

Supir 694

PSK 1100

Buruh 1216

Lain 2031

Tdk Tahu 2383

Karyawan 2429

Ibu RT 3263

Wiraswasta 3307

0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500


Prosentase Kasus AIDS Berdasar Faktor Risiko di Prov. Jatim
s/d Desember 2017 (N=18.243)

90.00
80.16
80.00

70.00

60.00

50.00

40.00

30.00

20.00
10.12
10.00 4.61
3.84
0.19 0.79
0.00
Lain Bisek Perinatal Homo IDU Hetero
SITUASI HIV-AIDS DI JOMBANG
TAHUN 1999 - 2018
1400

1299
1251
1200

1088
1000

887
800
720 BARU
KUMUATIF
600 581

400 424

319
232
200 201
170 157 167 163
120 139
87 105
80 62
46 34 40 50 48
6
4 7 8 13
5 21
8 25
0 1 2
1 1 1
1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
998
1000

900

800

700

600

500

400

300

200 134
108
100 30 11 18
0

<4 5 - 14 15 - 19 20 - 24 25 - 49 > 50
< 4, 2 5 - 14, 1
15 - 19, 1

> 50, 10 20 -
24,
8

25 - 49, 77
500 466
450

400
339
350

300

250

200 165
143
150 122
100
43
50 16 5
0
0
-
12.7 11.0 3.3
WPS
PPS
9.4 WARIA
1.2 LSL
0.4 IDU
WBP
35.9 PAS RISTI
PELANGGAN
26.1 LAIN LAIN
PERMASALAHAN
• BELUM SEMUA KELOMPOK KUNCI, BUMIL, BISA DI
TES HIV
• BELUM SEMUA LAYANAN KESEHATAN BISA
MELAKUKAN TES HIV DAN PERAWATAN DUKUNGAN
DAN PENGOBATAN PADA ODHA
• BELUM SEMUA ODHA MAU MASUK PDP
• BELUM SEMUA LINTAS SEKTOR /MITRA TERLIBAT
DALAM PENGENDALIAN HIV
RENCANA TINDAK
LANJUT
• MELIBATKAN PERAN SERTA MASYARAKAT UNTUK
MENGURANGI STIGMA DAN DISKRIMINASI, AGAR ORANG
BERISIKO MAU TES HIV
• PELATIHAN HIV IMS KOMPREHENSIF
• INTENSIFIKASI LAYANAN Konseling Tes HIV DAN MENAMBAH
LAYANAN Perawatan Dukungan Pengobatan (PDP) HIV
• MENINGKATKAN KONSELING PADA ODHA AGAR TIDAK
PUTUS BEROBAT
• MEMPERKUAT JEJARING ANTAR LAYANAN, LINTAS SEKTOR,
DAN MASYARAKAT
• MELAKUKAN JEJARING LINTAS SEKTOR UNTUK
MENINGKATKAN TEMUAN HIV DAN MENINGKATKAN ON
ARV PADA ODHA

Anda mungkin juga menyukai