1.biokimia Respirasi, Respirasi Sellular
1.biokimia Respirasi, Respirasi Sellular
METABOLISME SELULAR
Capaian Pembelajaran :
Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa diharapkan mampu
1. memahami konsep biokimiawi respirasi
2. menyebut dan mendiskripsikan Protein pengikat Oksigen
3. memahami dan mendiskripsikan Konsep metabolisme selular
4. memahami dan menerangkan konsep Respirasi selular; Glikolisis, Siklus Kreb \
& fosforilasi oksidatif
Respirasi :
Pertukaran gas O2 dari atmosfer dengan CO2 sebagai hasil samping
metabolisme selular dalam tubuh
Tujuan Respirasi
Menyediakan O2 untuk metabolisme seluler (oksidatif) untuk
pembentukan energi selular (ATP) dan reaksi lainnya.
Mengeluarkan atau mengubah CO2 hasil samping metabolisme.
Regulasi pH darah CO2 bila ber reaksi dengan H2O akan menjadi asam
Karbonat yang berperan dalam keseimbangan asam basa cairan tubuh
Komposisi udara pernapasan
Protein Pengikat O2
1. Hemoglobin (Hb)
mengikat O2 dari paru jaringan
2. Myoglobin (Mb)
mengikat O2 di otot
3. Cytochrome
mengikat O2 dalam mitokondria
dalam transport elektron
A. Hemoglobin :
- Protein fungsional pigment yg menyebabkan warna merah pada eritrosit
- Terdiri dari senyawa “ Heme” dan Protein “Globin”
- Berfungsi sebagai pengikat O2 dan CO2 dalam eritrosit
- Total BM ± 64.500 Dalton
- Jumlah kira-kira 280 juta molekul/erytrosit
1. Heme
- terdiri dari Cincin porfirin yang mengandung ion Fe2+ ,
- berfungsi sebagai pengikat Oksigen - Setiap heme mampu
mengikat 1 molekul O2
2. Protein Globin
- Terdiri dari 4 rantai polypeptida (22):
* 2 rantai alpha (α) dgn 141 Asam amino
& 2 rantai beta (β) dgn 146 Asam Amino
* Kesamaan komposisi AA rantai dan globin < 50%
- Setiap rantai terikat dengan gugus prostetik heme
dengan atom 1 besi ditengahnya
- berfungsi untuk menstabilkan konformasi heme
dalam pengikatan O2
B. Myoglobin (Mb)
- Mengikat dan menyimpan O2 di dalam sel otot MbO2
- Memberi warna merah pada otot, semakin tinggi kadar Mb maka otot makin merah
- terdiri - satu rantai globin - dengan 153 Asam Amino
- 1 molekul heme 1 atom besi warna merah otot
- bentuk besi adalah Fe2+ (Fero) affinitas oksigen lebih tinggi dibandingkan
dengan Hb sehingga mampu merebut O2 dalam kapiler (HbO2)
ke jaringan (jika teroksidasi menjadi Fe3+ Methemoglobin tidak dapat
mengikat O2)
- Myoglobin dapat menyimpan oksigen dalam otot dan baru melepas O 2
pada saat respirasi selular tinggi (di mitokondria) selama latihan (exercise)
- Pada saat istirahat Myoglobin akan mengikat O2 kembali
C. Cytochrome C
- Protein transport elektron di membran dalam (inner
membrane) mitokondria
- mengandung gugus heme (besi)
- dibutuhkan dalam rantai respirasi fosforilasi oksidatif)
- pengikat oksigen dalam mitokondria
Transport O2 dan CO2
-Mekanisme berlawanan;
O2 dari paru ke jaringan
CO2 dari jaringan ke Paru
-Difusi pasif dari (tekanan tinggi tekanan rendah)
Transport O2
1. Pada paru
- O2 dari Alveolus berdifusi ke kapiler darah;
* 2-3 % terlarut dalam plasma
* 97-98% berdifusi ke erytrosit terikat dengan Hb Hb O2
diangkut dalam sirkulasi (darah) oleh hemoglobin (Hb)
- ikatan Hb dengan O2 bersifat reversibel
- Setiap molekul Hb maksimal mampu mengikat 4 molekul O 2 oxyhemoglobin
Mb + O2 MbO2
MetHb-Reductase.
Energi Energi
Molekul sederhana :
H2O, CO2, NH3
Metabolisme Perantara
* integrasi rangkaian reaksi
pembentukan,penyimpanan
, penggunaan energi serta
pembentukan molekul
/senyawa antara
Metabolisme Energy
- Bagian metabolisme
perantara yang
bertanggung jawab
pada pembentukan
energi
- Jalur utama
a. Glikolisis,
b. Oksidasi asam lemak.
c. Siklus asam sitrat
d. Transport elektron
& fosforilasi oksidatif
e. Glukoneogenesis
Pembentukan Energy Selular (ATP)
1. ATP adalah Energy Selular
(Universal currency of energy)
2. ATP dibentuk dari oxidasi
Glukosa, Asam Lemak dan
Asam amino ; -> acetyl CoA ;
electron carrier -> NADH
(Nicotinamide Adenin
Dinucleotide) dan FADH2
(Flavin Adenin Dinucleotide)
3. Jalur sintesis dan degradasi
biomolekul berada pada lokasi
berbeda ; Cytoplasma,
Mitokondria, Cytoplasma plus
Mitokondria
Note : Equivalensi
NADH = 3 ATP
FADH2 = 2 ATP
19
Respirasi selular pembentukan energy
Melalui 3 mekanisme :
1. Glycolysis (anaerob) pemecahan
glukosa 2 molekul pyruvat
2. Anaerob
- fermentasi
3. Aerob
- Siklus Asam sitrat pemecahan
sempurna glukosa
- Fosforilasi Oxidative
rantai repirasi / transfer elektron
sebagian besar synthesis ATP
Respirasi selular pembentukan energy
Oxidative
Glycolysis Citric phosphorylation:
acid electron transport
Glucose Pyruvate cycle and
chemiosmosis
Mitochondrion
Cytosol
2 NAD+ + 4 e– + 4 H+ 2 NADH + 2 H+
2 Pyruvate + 2 H2O
Net
Glucose 2 Pyruvate + 2 H2O
4 ATP formed – 2 ATP used 2 ATP
2 NAD+ + 4 e– + 4 H+ 2 NADH + 2 H+
Siklus Asam sitrat
Apabila terdapat Oksigen piruvat masuk ke mitokontria
Sebelum masuk ke Siklus Krebs, Piruvat akan diubah menjadi Acetyl CoA
Terbentuk 1 NADH dan 1 CO2
CYTOSOL MITOCHONDRION
NAD+ NADH + H+
1 3
Acetyl CoA
Pyruvate CO2 Coenzyme A
Transport protein
Siklus Asam sitrat Pyruvate
CO2
Disebut juga Siklus Krebs, NAD+
CoA
terjadi dalam matrik
NADH
mitochondria matrix + H+ Acetyl CoA
Terjadi oksidasi Acetyl CoA CoA
yg berasal dari Piruvat hasil
glikolisis menjadi 1 ATP, 3 CoA
NADH dan 1 FADH2 per
putaran
Terbentuk 2 CO2
Citric
acid
cycle 2 CO2
CoA—
• Terdiri dari 8 SH
oxaloacetate, Isocitrate
NAD+
membentuk citrat Citric
acid 3
NADH
cycle + H+
NADH dan FADH2
7
• H2 O
CO2
CoA—
SH
FADH2 5
CO2
NAD+
FAD
Succinate NADH
P
i
GTP GDP Succinyl + H+
CoA
ADP
ATP
Fosforirasi oksidatif;
- terdiri dari 2 tahap ;
H+
H +
H+
H+
Cyt c
Protein
complex
of electron
V
carriers
Q
ATP
synthase
2 H+ + 1/2O2 H2O
FADH2
NAD+ FAD
NADH ADP + P i
ATP
(carrying
electrons H+
from food)
1 Electron transport 2 Chemiosmosis
chain
Oxidative
phosphorylation
Rantai transport electron (RTE)
mitochondria 50
2 e–
Sebagian protein carrier NAD+
FADH2
electrons Cyt c1
Cyt c
IV
0 2 H+ + 1/2 O2
H2O
INTERMEMBRANE SPACE
Chemiosmosis reaksi coupling
Electron transfer pd RTE H+
Stator
ion H+ dipompa keluar dari
Rotor
matrik ke ruang intermembrane
ADP
+
P ATP
i
MITOCHONDRIAL MATRIX
Rangkuman Respirasi Selular (ex. Glukosa)
-6
38
TERIMA KASIH