KELOMPOK 7
1. Ayu Ananda
2. Christina. M.
3. Dwi Ranindhita
4. Rahmatinisyah
Definisi Urolithiasis
1. Terapi konservatif
2. Terapi non invasif
3. URS (Ureter Resection Cytoscopy/ Ureterorenoskopi)
4. Metode endurologi
Etiologi
2. Tes Radiologi
1). Foto polos abdomen (BOF, KUB)
2). CT-scan
3). Ultrasound ginjal (USG)
4). Sistoskopi
5). Uroflowmetry dan Urodinamik
ASUHAN KEPERAWATAN BATU
SALURAN KEMIH
1. PENGKAJIAN
A. ANAMNESIS
1. Data Demografi
2. Riwayat Kesehatan
A. Keluhan utama
Keluhan dari klien bergantung pada posisi atau letak batu, ukuran batu,
dan penyulit yang ada. Nyeri akibat adanya peningkatan
tekanan hidrostatik di daerah abdomen bagian bawah yakni berawal
dari area renal meluas secara anterior dan pada wanita ke bawah
mendekati kandung kemih sedangkan pada pria mendekat testis.
B. PEMERIKSAAN FISIK
1. Kepala dan leher: Kepala normal dan bentuk simetris, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid,
2. keterbatasan gerak leher
3. Mata: Mata normal
4. Hidung: Hidung normal, jalan nafas efektif, tidak menggunakan pernapasan cuping hidung.
5. Telinga: Fungsi pendengaran kien baik
6. Mulut dan gigi: mukosa bibir kering atau lembab, tidak ada peradangan pada mulut, mulut
dan lidah bersih.
7. Dada
a. Inspeksi: Dada klien simetris.
b. Palpasi: Dada klien simetris tidak ditemukan adanya benjolan.
c. Perkusi: Tidak ditemukan adanya penumpukan sekret, cairan atau darah di daerah
paru.
d. Auskultasi: Suara napas normal, dan terdengar suara jantung.
8. Abdomen
a. Inspeksi: Warna kulit, turgor kulit baik.
b. Auskultasi: Peristaltik usus 12x/menit
c. Palpasi: Adanya nyeri tekan pada abdomen kiri bawah
d. Perkusi
9. Genetalia: Hasil pengkajian keadaan umum dan fungsi genetalia tidak ditemukan
adanya
keluhan atau kelainan bentuk anatomi.
10. Pola Aktifitas : Perkejaan yang dilakukan monoton seperti sopir bus.
11. Pola Eliminasi : Riwayat adanya ISK Kronis atau obstruksi sebelumnya (kalkulus).
Terjadi penurunan haluaran urin yang ditandai dengan adanya rasa seperti
terbakar, oliguria, hematuria, piuria, perubahan pola berkemih.
12. Pola sirkulasi: Adanya peningkatan TD/nadi (nyeri, anseitas, gagal ginjal). Kulit hangat dan
kemerahan, pucat.
13. Pola intake makanan dan cairan : Klien mual dan muntah, nyeri tekan pada abdomen.
Diet rendah purin, kalsium oksalat, dan fosfat
14. Nyeri: Terjadi secara akut atau bisa juga terjadi nyeri kronik. Lokasi nyeri tergantung pada
lokasi batu, contoh pada panggul di region sudut kostovetebral (CVA) dan dapat
menyebar ke seluruh punggung, abdomen, dan turun ke lipat paha serta genitalia.