Fatmawati (1610129220003)
Ilfa Najmiati (1610129320005)
Khairunisa (1610129320007)
Muya Sarah (1610129220007)
Rizki Yulianti (1610129120011)
Yusrida Febriati (1610129220016)
Kelompok 3
TEGANGAN
Tegangan Listrik
terjadi apabila :
Antara pasangan
elektron yang rapat
dan kurang rapat.
Arus bolak balik adalah arus listrik dimana besarnya dan arahnya berubah-ubah
secara bolak balik.. Tegangan AC tidak memiliki notasi/tanda seperti tegangan DC. Sumber-
sumber tegangan AC diantaranya adalah listrik rumah tangga (dari PLN), genset, dinamo
sepeda dan altenator pada mobil atau sepeda motor.
Bentuk gelombang dari listrik arus bolak-balik biasanya berbentuk gelombang
sinusoida, karena ini yang memungkinkan pengaliran energi yang paling efisien. Namun
dalam aplikasi-aplikasi spesifik yang lain, bentuk gelombang lain pun dapat digunakan,
misalnya bentuk gelombang segitiga (triangular wave) atau bentuk gelombang segi empat
Part 1
(square wave).
Secara umum, listrik bolak-balik berarti penyaluran listrik dari sumbernya
(misalnya PLN) ke kantor-kantor atau rumah-rumah penduduk. Namun ada pula contoh lain
seperti sinyal-sinyal radio atau audio yang disalurkan melalui kabel, yang juga merupakan
listrik arus bolak-balik. Di dalam aplikasi-aplikasi ini, tujuan utama yang paling penting
adalah pengambilan informasi yang termodulasi atau terkode di dalam sinyal arus bolak-
balik tersebut.
Rumus AC yang digunakan yaitu :
Vtotal = VR + VL + Vc
Kuat Arus AC (Alternatif Current)
Rumus yang digunakan pada rangkaian seri ini yaitu :
Itotal = IR = IL = Ic
pengamatan P
•Mengukur besar V pada resistor kemudian mencatat pada tabel
art 1
•Mengukur besar V pada induktor kemudian mencatat pada tabel
pengamatan
•Mengukur besar V pada kapasitor kemudian mencatat pada tabel
pengamatan
•Melakukan prosedur 1-6 dengan menggunakan resistor sebesar 47 Ω
dan sumber tegangan 10 V serta induktor 500 lilitan.
Langkah Percobaan
P
serta induktor 250 lilitan
•Mengukur besar Itotal
art pada 1
rangkaian seri
•Mencatat hasil Itotal yang ditunjukkan amperemeter pada tabel
pengamatan.
•Melepas jembatan penghubung dan menghubungkan kabel
untuk mengukur besar I pada resistor
Langkah Percobaan
P
•Mencatat data pada tabel pengamatan.
•Melakukan prosedur 10-16 dengan menggunakan resistor sebesar 47
art10 V1serta induktor 500 lilitan.
Ω dan sumber tegangan
•Melakukan prosedur 10-16 dengan menggunakan resistor sebesar 56
Ω dan sumber tegangan 10 V serta induktor 250 lilitan.
•Melakukan prosedur 10-16 dengan menggunakan resistor sebesar 56
Ω dan sumber tegangan 10 V serta induktor 500 lilitan.
Gambar Rangkaian
Part 1
Gambar 1. Rangkaian pengukuran V
Gambar Rangkaian
Part 1
Part 1
1 250 10 V 9V 0V 1V
2 500 10 V 8,5 V 0,5 V 1V
Part 1
1 250 0,22 A 0,22 A 0,22 A 0,22 A
2 500 0,2 A 0,22 A 0,2 A 0,2 A
Part 1
teoritis besar tegangan (V) pada rangkaian akan bernilai sama
dengan hasil jumlah VR, VL, VC.
Percobaan kali ini dapat membuktikan bahwa total besar
tegangan akan sama dengan besar tegangan pada masing-masing
komponen rangkaian. Pada percobaan kali ini Vinduktor nilainya
sama pada jumlah lilitan yang sama. Namun berbeda halnya
dengan Vresistor dan Vinduktor yang hasilnya berbeda pada setiap
jumlah lilitan yang dimanipulasi.
Analisis Data
Kuat Arus
Percobaan ini berhasil membuktikan bahwa besar kuat
arus total sama dengan besarnya kuat arus pada setiap
komponen RLC.
Induktor yang memiliki jumlah lilitan
yang banyak berguna untuk menyimpan
Part 1
energi pada medan magnet yang
banyak sehingga memerlukan kuat arus
yang banyak pula. Begitupun sebaliknya
Part 1
ada, yakni Vtot = VR+VL+VC.
3. Percobaan pengukuran kuat arus dengan amperemeter dinyatakan
berhasil, karena hasil perhitungan pada percobaan dapat membuktikan
teori yang ada, yakni Itot = IR=IL=IC.
Lampiran Perhitungan
PERCOBAAN 1 PERCOBAAN 2
Resistor : 47Ω Resistor : 47Ω
Induktor : 250 lilitan Induktor : 500 lilitan
Sumber tegangan : 10 V Sumber tegangan : 10 V
Kapasitor : 50 V Kapasitor : 50 V
Vtotal = VR + VL + Vc Vtotal = VR + VL + Vc
=9V+0V+1V = 8,5 V + 0,5 V + 1 V
= 10 Volt = 10 Volt
PERCOBAAN 3 PERCOBAAN 4
Resistor : 56 Ω Resistor : 56 Ω
Induktor : 500 lilitan Induktor : 250 lilitan
Sumber tegangan : 10 V Sumber tegangan : 10 V
Kapasitor : 50 V Kapasitor : 50 V
No Vtotal Vresistor Vinduktor Vkapasito N Vtotal Vresistor Vinduktor Vkapasitor
r o
Part 1
1 10 V 9V 0,5 V 0,5 V 1 10 V 9,5 V 0V 0,5 V
Vtotal = VR + VL + Vc Vtotal = VR + VL + Vc
= 9 V + 0,5 V +0,5 V = 9,5 V + 0 V + 0,5 V
= 10 Volt = 10 Volt
Lampiran Foto
Part 1
Merangkai RLC seri
pada papan
rangkaian dengan Mengukur besar Vtotal
Mengukur besar V pada
resistor kemudian
resistor sebesar 47 Ω pada rangkaian seri mencatat pada tabel
dan sumber pengamatan
tegangan yang
digunakan sebesar
10 V serta induktor
250 lilitan
P
Mengukur besar V pada
kapasitor kemudian
art 1 pada tabel
mencatat
Mengukur besar V pada pengamatan Mengukur besar ITotal
induktor kemudian pada rangkaian seri
mencatat pada tabel
pengamatan
THANK YOU