Anda di halaman 1dari 15

+

HERNIA INGUINALIS LATERAL


+
IDENTITAS PASIEN
 Nama : An. MF

 Umur : 3 bulan

 Alamat: : Jl. Maleber Utara, Andir, Bandung

 Agama : Islam

 Tgl. Masuk RS : 06-08-2015

 Tgl. Diperiksa : 12-08-2015


+
ANAMNESIS
 Keluhan Utama: benjolan hilang timbul pada kedua pangkal paha

 Anamnesis Khusus:
 Sejak ±3 minggu sebelum masuk rumah sakit pasien dikeluhkan ada
benjolan pada pangkal paha. Benjolan pertama kali timbul pada pangkal
paha kanan kemudian muncul benjolan kedua pada pangkal paha kiri.
Benjolan timbul pada saat pasien menangis dan mengejan, dan hilang
pada saat pasien sedang tenang atau tidur. BAB tidak ada keluhan. BAK
terkadang tidak BAK seharian.
 Pasien berobat ke poli bedah anak RSHS sejak Juni 2015. Pasien masuk
rawat inap RSHS sejak 06-08-2015.
 Pasien lahir cukup bulan dengan normal dibantu oleh bidan di
puskesmas. Ibu pasien berumur 22 tahun saat mengandung pasien.
Pasien adalah anak pertama. Pasien minum ASI. Pasien memiliki
pertumbuhan dan perkembangan yang sesuai dengan anak sebayanya.
Tidak ada riwayat penyakit kongenital dalam keluarga.
+
PEMERIKSAAN FISIK

 Keadaan umum : Compos mentis, tampak sakit sedang

 Tanda vital
 Nadi : 108x/menit
 Respirasi : 20x/menit
 Suhu : 36.7’C
+  Status Generalis
 Kepala
 Rambut: distribusi dan kuantitas normal
 Mata: Konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik, pupil isokor
+/+
 Leher : JVP tidak meningkat, KGB tidak teraba membesar
 Dada : Bentuk dan gerak simetris, retraksi -/-
 Pulmo : Sonor, VBS kanan = kiri, wheezing -/-, ronchi -/-
 Cor : BJ murni regular, murmur (-)
 Abdomen : Datar, lembut, BU (+), hepar dan lien tidak teraba,
vesica urinaria kesan kosong
 Ekstremitas: akral hangat, CRT < 2”, edema -/-

 Status Lokalis
 a/r inguinalis bilateral: massa +/+, saat valsava transiluminasi -/-
 a/r inguinal dekstra: massa (+) dapat dimasukkan dengan tangan,
nyeri tekan (-), muncul saat menangis, BU (-)
 a/r inguinoscrotal sinistra: massa (+) dapat dimasukkan dengan
tangan, nyeri tekan (-), muncul saat menangis, BU (+)
+
PEMERIKSAAN PENUNJANG
 LABORATORIUM (29/07/2015)
+
 USG (25/06/2015)
 Kanan :
 ukuran kanalis inguinalis ± 0.62 cm (nonvalsava); ± 0.87 cm
(valsava)
 tampak bayangan hipoechoic memanjang dengan peristaltic
yang mengisi canalis inguinalis
 Kiri :
 ukuran kanalis inguinalis ± 0.78 cm (nonvalsava); ± 0.91 cm
(valsava)
 tampak bayangan hipoechoic memanjang dengan peristaltic
yang mengisi canalis inguinalis hingga scrotum
 Kesan :
 hernia scrotalis kiri dan hernia inguinalis lateralis kanan
 testis intrascrotalis
 USG testis saat ini tidak tampak kelainan
+

 Diagnosis Kerja:
 hernia inguinalis lateralis bilateral reponible

 Diagnosis Banding:
 hydrocele
 undescended testis
+
 Usulan Pemeriksaan Penunjang
 cek darah lengkap

 Rencana Tindakan
 monitoring TNRS
 repair hernia bilateral

 Prognosis
 Quo ad vitam : ad bonam
 Quo ad functionam : ad bonam
+
PEMBAHASAN
+ Mengapa pasien didiagnosa dengan hernia
inguinalis lateral bilateral reponible?
 Berdasarkan anamnesis,

1. Benjolan yang hilang timbul pada kedua pangkal paha.


Protrusi atau penonjolan ini diistilahkan sebagai hernia.

2. Hernia dikeluhkan timbul pada saat menangis atau


mengejan, tetapi hilang pada saat pasien tidur atau
beristirahat. Hal ini disebabkan peningkatan tekanan
intraabdomen pada saat pasien menangis atau mengejan.
+  Berdasarkan pemeriksaan fisik, tampak jelas adanya massa
pada bagian inguinal. Massa tidak menimbulkan rasa nyeri
dan dapat dimasukkan dengan tangan. Melalui tes
transiluminasi, jelas bahwa massa adalah padat, tidak berisi
cairan. Selain itu, testis juga telah diperiksa, dan kedua testis
dapat ditemukan intrascrotal.

 Dengan demikian, pasien dapat dinyatakan menderita


hernia inguinalis lateral bilateral reponible.
+
Rencana Penatalaksanaan
 Pengobatan konservatif terbatas pada tindakan melakukan reposisi dan
pemakaian penyangga atau penunjang untuk mempertahankan isi
hernia yang telah direposisi.

 Reposisi tidak dilakukan pada hernia inguinalis strangulata kecuali


pada pasien anak-anak.

 Reposisi dilakuan secara bimanual. Tangan kiri memegang isi hernia


membentuk corong sedangkan tangan kanan mendorongnya ke arah
cincin hernia dengan sedikit tekanan perlahan yang tetap sapai pada
reposisi.

 Pada anak-anak, inkarserata lebih sering terjadi pada anak di bawah


umur dua tahun.

 Reposisi spontan lebih sering dan sebaliknya gangguan vitalitas isi


hernia jarang terjadi dibandingkan dengan orang dewasa. Hal ini
disebabkan oleh cincin hernia yang lebih elastis pada anak-anak.

 Reposisi dilakukan dengan menidurkan anak dengan pemebrian


sedatif dan kompres es di atas hernia. Bila usaha reposisi hernia tidak
berhasil, dalam waktu enam jam harus dilakukan operasi segera.
+
 Pengobatan operatif merupakan satu-satunya pengobatann
rasional hernia inguinalis yang rasional. Indikasi operasi
sudah ada begitu diagnosis hernia ditegakkan.

 Prinsip dasar operasi terdiri atas herniotomi dan


hernioraplastik. Pada herniotomi dilakukan pembebasan
kantong hernia sampai ke lehernya, kantong dibuka dan isi
hernia dibebaskan kalau ada perlengketan, kemudian
direposisi. Kantong hernia dijahit-ikat setinggi mungkin lalu
dipotong.
+
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai