INTERPOLASI

Bahan Kuliah Metode Numerik

Oleh: Nurfidah Dwitiyanti

Program Studi Teknik Informatika

Universitas Indraprasta PGRI
 Interpolasi
Interpolasi
Mencari nilai suatu fungsi yang tidak diketahui, di
antara beberapa nilai fungsi yang diketahui.
Artinya: mencari suatu (x, y) dari suatu f(x), dimana
f(x) kita susun dari sekumpulan data (xi, yi) yang ada.

Polinomial
Bentuk Umum Persamaan Polinomial order 𝑛 :
Y = a0 + a1x + a2x2 + … + an-1xn-1 + anxn
 Interpolasi Linear
Bentuk paling sederhana dari interpolasi adalah
menghubungkan dua buah titik data dengan garis lurus.
Metode ini disebut dengan interpolasi linier yang dapat
dijelaskan pada gambar berikut.

Gambar 1. Interpolasi polinomial

 Interpolasi Linear

Pendekatan formulasi interpolasi linier sama

dengan persamaan garis lurus.

f x1   f x0 
f1 x   f x0   x  x0 
x1  x0 
Interpolasi Linear

Gambar 2. Interpolasi linier

 Interpolasi Linear

Prosentase kesalahan pola interpolasi linier :

Harga_hasi l_perhitun gan  Harga_sebe narnya

εt 
Harga_sebe narnya
 Interpolasi Linear
Contoh 1 :
Jarak yang dibutuhkan sebuah kendaraan untuk berhenti
adalah fungsi kecepatan. Data percobaan berikut ini
menunjukkan hubungan antara kecepatan dan jarak yang
dibutuhkan untuk menghentikan kendaraan.

Perkirakan jarak henti yang dibutuhkan bagi sebuah

kenderaan yang melaju dengan kecepatan 45 mil/jam.
 Interpolasi Linear
maka untuk mencari nilai x=45 maka,
 Interpolasi Linear
Contoh 2:

Taksirlah logaritma natural dari 2 (ln 2) dengan memakai

interpolasi linear antara ln 1 = 0 dan ln 6 = 1.7919595,
selanjutnya ulangi untuk ln 1 dan ln 4 = 1.3862944 dimana
nilai sejati ln 2 = 0.69314718.
 Interpolasi Linear
Penyelesaian :
Dik : 𝑥 = 2 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑓 𝑥 = ? (nilai sejati ln 2 = 0,69314718
𝑥0 = 1 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑓 𝑥0 = 𝑙𝑛1 = 0
𝑥1 = 6 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑓 𝑥1 = 𝑙𝑛6 = 1,7919595
𝑥1 = 4 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑓 𝑥1 = 𝑙𝑛4 = 1,3862944 maka
Dengan menggunakan persamaan
f ( x1 )  f ( x0 )
f1 ( x )  f ( x0 )  ( x  x0 )
x1  x0
dihitung dengan interpolasi linier nilai ln pada x = 2 berdasar
nilai ln di x0 = 1 dan x1 = 6.
1.7917595  0
f1 (2)  0  (2  1)  0.35835190
6 1
0.69314718 - 0.35835190
galat  x100%  48.3%
0.69314718
 Interpolasi Linear
Apabila digunakan interval yang lebih kecil, yaitu nilai x0 = 1 dan
x1 = 4, maka:
1,3862944  0
f1 (2)  0  (2  1)  0.46209813
4 1

0.69314718 - 0.46209813
galat  x100%  33.3%
0.69314718

Dari contoh nampak bahwa dengan menggunakan interval

yang lebih kecil didapat hasil yang lebih baik (kesalahan lebih
kecil).
 Interpolasi Linear
Gambar dibawah, menunjukkan prosedur hitungan dalam contoh
secara grafis.

Gambar 3. Interpolasi linier mencari ln 2

 Interpolasi Linear

• Pendekatan interpolasi dengan derajat 1, pada

kenyataannya sama dengan mendekati suatu harga
tertentu melalui garis lurus.

• Untuk memperbaiki kondisi tersebut dilakukan

sebuah interpolasi dengan membuat garis yang
menghubungkan titik yaitu melalui orde 2, orde 3,
orde 4, dst, yang sering juga disebut interpolasi
kuadratik, kubik, dst.
 Interpolasi Kuadratik
• Interpolasi orde 2 sering disebut sebagai interpolasi
kuadratik, memerlukan 3 titik data.
• Bentuk polinomial orde ini adalah :
𝑓2(𝑥) = 𝑎0 + 𝑎1𝑥 + 𝑎2𝑥2
dengan mengambil:
𝑎0 = 𝑏0 – 𝑏1𝑥0 + 𝑏2𝑥0𝑥1
𝑎1 = 𝑏1 – 𝑏2𝑥0 + 𝑏2𝑥1
𝑎2 = 𝑏2
 Interpolasi Kuadratik
Koefisien b0, b1 dan b2 didapat dari persamaan :
b0 = f(x0) untuk x = x0

f ( x1 )  f ( x0 )
b1 
x1  x0
f ( x2 )  f ( x1 ) f ( x1 )  f ( x0 )

x2  x1 x1  x0
b2 
x 2  x0
 Interpolasi Kuadratik
Contoh 3: Selesaikan ln 2 memakai polinom orde kedua terhadap tiga
titik :
x0 = 1  f(x0) = 0 ;
x1 = 4  f(x1) = ln 4 = 1.3862944 dan
x2 = 6  f(x2) = ln 6 = 1.7919595
dimana nilai sejati ln 2 = 0.69314718.
Penyelesaian :
b0 = f(x0) untuk x = x0 = 1, maka b0 = ln 1= 0

f ( x1 )  f ( x0 ) 1.3862944  0
b1    0.46209813
x1  x0 4 1
 Interpolasi Kuadratik
f ( x2 )  f ( x1 ) f ( x1 )  f ( x0 )

x2  x1 x1  x0
b2 
x2  x0
1.7917595  1.3862944
 0.46209813
b2  6  4  0.051873116
6 1

Hasil diatas selanjutnya disubtitusi ke persamaan :

f2(x) = b0 + b1(x – x0) + b2 (x – x0) (x – x1)

Sehingga didapat :
f2(x) = 0 + 0.46209813(2 – 1) – 0.051873116(2 – 1)(2 – 4)
= 0.56584436

Besar galat relatif (%) adalah :

0.69314718 - 0.56584436
% galat relatif  x100%  18.4%
0.69314718
 Interpolasi Kuadratik
Dari contoh tersebut terlihat bahwa dengan menggunakan
interpolasi polinomial order 2 didapat hasil yang lebih baik
(kesalahan lebih kecil).

Gambar 4. Interpolasi polinomial order 2

 Tugas

1. Dengan memakai nilai-nilai dalam tabel di bawah ini, carilah

sin 0,26 memakai interpolasi linear dan kuadrat. Berapa angka
dibelakang koma yang eksak? (sin 0,26 = 0,25708 eksak sampai 5
angka dibelakang koma).

X 0,0 0,2 0,4 0,6 0,8 1,0

Sin x 0,00000 0,19867 0,38942 0,56464 0,71736 0,84147
 Interpolasi Lagrange
Formula polinomial Lagrange dinyatakan sebagai berikut :

n
f n ( x)   Li ( x) f ( xi )
i 0

dengan

n x  xj
Li ( x)  
j 0 xi  x j
j i
 Interpolasi Lagrange
Algoritma Interpolasi Lagrange:
1. Tentukan jumlah titik (N) yang diketahui
2. Tentukan titik-titik 𝑃𝑖 (𝑥𝑖 , 𝑓(𝑥𝑖 )) yang diketahui dengan 𝑖 =
1,2,3, … , 𝑁
3. Tentukan 𝑥 dari yang dicari
4. Hitung nilai 𝑓(𝑥𝑖 ) dari titik yang dicari dengan formulasi
Interpolasi Lagrange.
n
f n ( x)   Li ( x) f ( xi )
i 0
dengan
n x  xj
Li ( x)  
j 0 xi  x j
j i

5. Tampilkan nilai (𝑥, 𝑓(𝑥))

 Interpolasi Lagrange
Contoh 3 :
Tentukan ln 2 = 0.69314718 memakai polinom Lagrange, orde pertama
dan kedua dimana :
x0 = 1  f(x0) = 0 ;
x1 = 4  f(x1) = 1.3862944;
x2 = 5  f(x2) = 1.6094379; dan
x3 = 6  f(x3) = 1.7919595

Penyelesaian :
Polinom orde pertama :

x  x1 x  x0
f1 ( x)  f ( x0 )  f ( x1 )
x0  x1 x1  x0

24 2 1
f1 (2)  0 1.3862944  0.4620981
1 4 4 1
 Interpolasi Lagrange
Polinom orde kedua :

( x  x1 )( x  x2 ) ( x  x0 )( x  x2 ) ( x  x0 )( x  x1 )
f 2 ( x)   f ( x ) 
f ( x0 ) ( x  x )( x  x ) 1 ( x  x )( x  x ) f ( x2 )
( x0  x1 )( x0  x2 ) 1 0 1 2 2 1 2 0

(2  4)( 2  5) (2  1)( 2  5) (2  1)( 2  4)

f 2 (2)  0 1.3862944 1.6094379  0.58157545
(1  4)(1  5) (4  1)( 4  5) (5  1)(5  4)

Polinom orde ketiga :

( x  x1 )( x  x2 )( x  x3 ) ( x  x0 )( x  x2 )( x  x3 )
f 3 ( x)  f ( x0 )  f ( x1 )
( x0  x1 )( x0  x2 )( x0  x3 ) ( x1  x0 )( x1  x2 )( x1  x3 )

( x  x0 )( x  x1 )( x  x3 ) ( x  x0 )( x  x1 )( x  x2 )
 f ( x2 )  f ( x3 )
( x2  x0 )( x2  x1 )( x2  x3 ) ( x3  x0 )( x3  x1 )( x3  x2 )
 Interpolasi Lagrange
(2  4)( 2  5)( 2  6) (2  1)( 2  5)( 2  6)
f 3 (2)  0 1.3862944
(1  4)(1  5)(1  6) (4  1)( 4  5)( 4  6)

(2  1)( 2  4)( 2  6) (2  1)( 2  4)( 2  5)

 1.6094379  1.7917595
(5  1)(5  4)(5  6) (6  1)(6  4)(6  5)

= 0.6287687

0.69314718 - 0.6287687
% galat relatif  x100%  9.29%
0.69314718
 Interpolasi Newton
Polinom Newton dipakai untuk mencocokan polinom orde ke-n sampai
n+1 titik data.
Polinom orde ke-n sebagai berikut :
fn (x) = b0 + b1(x – x0) + … + bn (x – x0) (x – x1) … (x – xn-1)

memakai interpolasi linear dan kuadrat didapat koefisien b0, b1, … , bn

sebagai berikut :
b0 = f(x0);
b1 = f [x1, x0];
b2 = f[x2, x1, x0];
bn = f[xn, xn-1, … x1, x0];
Perhitungan fungsi dalam kurung siku adalah beda terbagi hingga, yaitu :
- beda-terbagi hingga pertama :
f ( xi )  f ( x j )
f [ xi , x j ] 
xi  x j
 Interpolasi Newton
- beda-terbagi hingga kedua :

f [ xi , x j ]  f [ x j , xk ]
f [ xi , x j , xk ] 
xi  xk
- beda-terbagi hingga ke-n :

f [ xn , xn1 , x1 ]  f [ xn1 , xn 2 , x0 ]

f [ xn , xn1 , x1 , x0 ] 
xn  x0
Selanjutnya disubsitusikan hasil beda-bagi tersebut untuk mendapatkan polinom
interpolasi ke dalam persamaan berikut:
𝑓𝑛 (𝑥) = 𝑓 (𝑥0) + (𝑥 – 𝑥0)𝑓 [𝑥1, 𝑥0] + (𝑥 – 𝑥0)(𝑥 – 𝑥1)𝑓 [𝑥2, 𝑥1, 𝑥0] + … +
(𝑥 – 𝑥0) (𝑥 – 𝑥1) … (𝑥 – 𝑥𝑛−1 ) 𝑓[𝑥𝑛, 𝑥𝑛−1 … 𝑥1, 𝑥0]
 Interpolasi Newton
- Menghitung Beda terbagi tiga dengan bantuan tabel:

𝒊 𝒙𝒊 𝒚𝒊 = 𝒇(𝒙𝒊 ) pertama kedua ketiga

0 𝑥0 𝑦(𝑥0 ) 𝑦[𝑥1 , 𝑥0 ] 𝑦[𝑥2 , 𝑥1 , 𝑥0 ] 𝑦[𝑥3 , 𝑥2 , 𝑥1 , 𝑥0 ]

1 𝑥1 𝑦(𝑥1 ) 𝑦[𝑥2 , 𝑥1 ] 𝑦[𝑥3 , 𝑥2 , 𝑥1 ]

2 𝑥2 𝑦(𝑥2 ) 𝑦[𝑥3 , 𝑥2 ]

3 𝑥3 𝑦(𝑥3 )
- Pada tabel diatas dilanjutkan sampai ke−𝑛 sehingga interpolasi newton
menjadi:
𝑓𝑛 (𝑥) = 𝑓 (𝑥0) + (𝑥 – 𝑥0)𝑓 [𝑥1, 𝑥0] + (𝑥 – 𝑥0)(𝑥 – 𝑥1)𝑓 [𝑥2, 𝑥1, 𝑥0] + … +
(𝑥 – 𝑥0) (𝑥 – 𝑥1) … (𝑥 – 𝑥𝑛−1 ) 𝑓[𝑥𝑛, 𝑥𝑛−1 … 𝑥1, 𝑥0]
 Interpolasi Newton
Contoh 4 :
Selesaikan ln 2 = 0.69314718 memakai polinom interpolasi beda
terbagi Newton, dimana : x0 = 1  f(x0) = 0 ;
x1 = 4  f(x1) = 1.3862944; x2 = 4  f(x2) = 1.6094379; dan x3 = 6 
f(x3) = 1.7919595

penyelesaiaan:
Penyelesaian Polinom orde ke-3 adalah :
f3 (x) = b0 + b1(x – x0) + b2(x – x0)(x – x1) + b3 (x – x0)(x – x1)(x – x2)

beda-terbagi hingga pertama:

f ( x1 )  f ( x0 ) 1.3862944  0
f [ x1 , x0 ]    0.46209813
x1  x0 4 1
 Interpolasi Newton
f ( x2 )  f ( x1 ) 1.6094379  1.3862944
f [ x2 , x1 ]    0.2231435
x2  x1 54

f ( x3 )  f ( x2 ) 1.7917595  1.6094379
f [ x3 , x2 ]    0.1823216
x3  x2 65

Beda –terbagi hingga kedua:

f ( x2 , x1 )  f ( x1 , x0 ) 0.2231435  0.46209813
f [ x2 , x1 , x0 ]    0.051873116
x 2  x0 5 1

f ( x3 , x2 )  f ( x2 , x1 ) 0.1823216  0.2231435
f [ x3 , x2 , x1 ]    0.02041095
x3  x1 64
 Interpolasi Newton
Beda-terbagi hingga ketiga :

f [ x3 , x2 , x1 , x0 ] 
f ( x3 , x2 , x1 )  f ( x2 , x1 , x0 )  0.02041095  0.0597386575
  0.0078655415
x3  x0 6 1
Selanjutnya hasil di atas disubsitusi ke formula :
f3 (x) = b0 + b1(x – x0) + b2(x – x0)(x – x1) + b3 (x – x0)(x – x1)(x – x2)

Sehingga didapat :
f3(2) = 0 + 0.46209813(2 – 1) – 0.051873116(2 – 1)(2 – 4)+ 0.0078655415(2 – 1)(2 – 4)(2 – 5)
= 0 + 0.46209813(1) – 0.051873116(1)(-2) + 0.0078655415(1)(-2)(–3)
= 0.62876869

0.69314718 - 0.62876869
% galat relatif  x100%  9.6%
0.69314718
 Tugas
1. Tentukan ln 3 memakai polinom interpolasi beda terbagi Newton,
dimana : x0 = 1  f(x0) = 0 ;
x1 = 5  f(x1) =ln5;
x2 = 7  f(x2) = ln7;

2. Tentukan nilai f(10) dari data berikut

𝑥 4 6 8 12
𝑓(𝑥) 62 142 254 574

Menggunakan polinom lagrange!

32