Anda di halaman 1dari 50

INTEGRASI JALUR METABOLISME

KARBOHIDRAT, PROTEIN DAN


LIPID
MITOKONDRIA SEBAGAI PABRIK ENERGI
METABOLISME
Dua fungsi metabolisme :
1. Menyediakan energi dalam bentuk ATP
2. Mengubah karbon dari molekul makanan

• Semua proses yang menggunakan energi


dalam tubuh (gerakan) tergantung pada
metabolisme
FUNGSI ATP
Karbohidrat, lemak dan protein dapat dipakai seluruhnya oleh sel untuk
membentuk sejumlah besar ATP

ATP dapat dipakai sebagai sumber energi untuk berbagai fungsi sel lainnya

ATP disebut juga sebagai “aliran” energi yang dapat dibentuk dan digunakan

ATP mempunyai jumlah energi bebas yang besar yang cukup untuk
menjalankan semua reaksi kimia dalam tubuh

Beberapa reaksi kimia yang membutuhkan energi ATP hanya memakai


beberapa ratus kalori dari 12.000 kalori yang tersedia, dan sisa energi ini
kemudian hilang dalam bentuk panas
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KECEPATAN
METABOLISME
2. Kebutuhan energi
untuk aktivitas sehari-
3. Usia ( pada anak-
1. Kerja hari (kebutuhan energi
anak)
untuk pertahanan ±
2000 Kal)

5. Hormon kelamin 6. Hormon


4. Hormon Tiroksin
pria pertumbuhan

7. Demam 8. Iklim 9. Tidur

10. Perangsangan
simpatis (epinefrin & 11. Malnutrisi
norepinefrin)
METABOLISME BASAL
Kecepatan Metabolisme Basal:

• kecepatan pemakaian energi dalam tubuh selama beristirahat


absolut, tapi orang tersebut dalam keadaan terbangun

Keadaan basal yang diperlukan untuk mengukur


metabolisme basal
• 1. Seseorang tidak boleh makan paling sedikit 12 jam terakhir
• 2. Kecepatan metabolisme basal ditentukan setelah tidur penuh di
malam hari
• 3.Tidak melakukan pekerjaan berat selama beberapa jam
sebelumnya atau lebih
• 4.Semua faktor fisik dan psikis yang menimbulkan rangsangan
harus dihilangkan
• 5.Suhu kamar harus menyenangkan dan berkisar antara 20-300 C
SUHU TUBUH DAN PENGATURAN SUHU

Suhu tubuh normal rata-rata adalah 36,7o C dan 37o C bila diukur
per oral dan kira-kira 0,6 o C lebih tinggi bila diukur per rektal

Temperatur tubuh diatur dengan mengimbangi produksi panas


terhadap kehilangan panas

Produksi panas merupakan produk tambahan metabolisme yang


utama

Sebagian besar produksi panas di dalam tubuh dihasilkan oleh


organ dalam (hati, otak, jantung, otot rangka) selama kerja

Panas dihantarkan dari organ dan jaringan yang lebih dalam ke


kulit yang akan hilang ke udara dan sekitarnya
SUHU TUBUH DAN PENGATURAN SUHU

Suhu tubuh diatur hampir seluruhnya oleh


mekanisme umpan balik, dan hampir semua
mekanisme ini terjadi melalui pusat pengaturan
suhu di hipotalamus

Sewaktu pusat temperatur hipotalamus mendeteksi


bahwa temperatur tubuh terlalu panas atau terlalu
dingin, pusat akan memberikan prosedur penurunan
atau peningkatan temperatur yang sesuai
MEKANISME HILANGNYA PANAS
TUBUH

1.Radiasi (gel. panas 2.Konduksi (benda-


infra merah) benda)

4.Evaporasi sebagai
mekanisme pendinginan
3.Konveksi (aliran udara) yang penting pada suhu
udara yang sangat tinggi
(keringat)
MEKANISME PENURUNAN SUHU TUBUH

1. Vasodilatasi
• Pada hampir semua area tubuh, pembuluh darah kulit
berdilatasi dengan kuat karena hambatan dari pusat simpatis
hipotalamus posterior yang menyebabkan vasokontriksi
• Vasodilatasi akan meningkatkan kecepatan pemindahan
panas ke kulit sebanyak 8x lipat

Berkeringat
• Peningkatan temperatur tubuh 1 o C menyebabkan keringat
yang cukup banyak untuk membuang 10x lebih besar
kecepatan metabolisme basal

3.Penurunan Pembentukan panas


MEKANISME PENINGKATAN SUHU TUBUH

Vasokontriksi kulit di seluruh tubuh akibat rangsangan


pusat simpatis hipotalamus posterior

Peningkatan pembentukan panas seperti menggigil,


rangsangan simpatis pembentukan panas, sekresi tiroksin

Piloereksi

• Rambut berdiri pada akarnya, akibat rangsangan simpatis yang


bekerja pada otot erektor pili yang melekat pada folikel rambut
berkontraksi untuk menghambat pengeluaran panas, sehingga
rambut berdiri tegak
METABOLISME YANG TERDIRI DARI JALUR YANG
SANGAT SALING BERHUBUNGAN

Glukosa sebagai bahan bakar utama akan mengalami


glikolisis(dipecah) menjadi 2piruvat jika tersedia oksigen.
Dalam tahap ini dihasilkan energi berupa ATP.

Selanjutnya masing-masing piruvat dioksidasi menjadi


asetil KoA.Dalam tahap ini dihasilkan energi berupa ATP.

Asetil KoA akan masuk ke jalur persimpangan yaitu siklus


asamsitrat. Dalam tahap ini dihasilkan energi berupa ATP.
Jika sumber glukosa berlebihan, melebihi kebutuhan energi kita maka glukosa
tidak dipecah, melainkan akan dirangkai menjadi polimer glukosa (disebut
glikogen). Glikogen ini disimpan di hati dan otot sebagai cadangan energi
jangka pendek. Jika kapasitas penyimpanan glikogen sudah penuh, maka
karbohidrat harus dikonversi menjadi jaringan lipid sebagai cadangan energi
jangka panjang.

jika terjadi kekurangan glukosa dari diet sebagai sumber energi,maka glikogen
dipecah menjadi glukosa. Selanjutnya glukosa mengalami glikolisis, diikuti
dengan oksidasi piruvat sampai dengan siklus asam sitrat.

Jika glukosa dari diet tak tersedia dan cadangan glikogen pun juga habis, maka
sumber energi non karbohidrat yaitu lipid dan protein harus digunakan. Jalur
ini dinamakan glukoneogenesis (pembentukan glukosa baru) karena dianggap
lipid dan protein harus diubah menjadi glukosa baru yang selanjutnya
mengalami katabolisme untuk memperoleh energi.
JALUR METABOLIK UTAMA DAN SIKLUS KONTROL
JALUR METABOLIK UTAMA

1. Asam Sitrat
• Siklus ini juga sering disebut sebagai siklus Kreb’s dan siklus
asam trikarboksilat dan berlangsung didalam mitokondria.
Siklus asam sitrat merupakan jalur bersama oksidasi
karbohidrat, lipid dan protein.
• Siklus asam sitrat merupakan rangkaian reaksi yang
menyebabkan katabolisme asetil KoA, dengan membebaskan
sejumlah ekuivalen hidrogen yang pada oksidasi menyebabkan
pelepasan dan penangkapan sebagian besar energi yang
tersedia dari bahan baker jaringan, dalam bentuk ATP. Selama
proses oksidasi asetil KoA di dalam siklus, akan terbentuk
ekuivalen pereduksi dalam bentuk hidrogen atau elektron
sebagai hasil kegiatan enzim dehidrogenase spesifik
Unsur ekuivalen pereduksi ini kemudian memasuki rantai respirasi
tempat sejumlah besar ATP dihasilkan dalam proses fosforilasi
oksidatif.

Pada keadaan tanpa oksigen (anoksia) atau kekurangan oksigen


(hipoksia) terjadi hambatan total pada siklus tersebut.

Enzim-enzim siklus asam sitrat terletak di dalam matriks mitokondria,


baik dalam bentuk bebas ataupun melekat pada permukaan dalam
membran interna mitokondria sehingga memfasilitasi pemindahan
unsure ekuivalen pereduksi ke enzim terdekat pada rantai respirasi,
yangbertempat di dalam membran interna mitokondria.
JALUR METABOLIK UTAMA DAN SIKLUS KONTROL
2. Glikogenesis
• Tahap pertama metabolisme karbohidrat adalah
pemecahan glukosa (glikolisis) menjadi piruvat.
Selanjutnya piruvat dioksidasi menjadi asetil KoA.
Akhirnya asetil KoA masuk ke dalam rangkaian siklus
asamsitrat untuk dikatabolisir menjadi energi.
• Proses di atas terjadi jika kita membutuhkan energi
untuk aktifitas, misalnya berpikir, mencerna
makanan, bekerja dan sebagainya.
• Jika kita memiliki glukosa melampaui kebutuhan
energi, maka kelebihan glukosa yang ada akan
disimpan dalam bentuk glikogen. Proses anabolisme
ini dinamakan glikogenesis.
Glikogen merupakan bentuk simpanan karbohidrat yang utama
didalam tubuh dan analog dengan amilum pada tumbuhan.

Unsur ini terutama terdapat didalam hati (sampai 6%), otot


jarang melampaui jumlah 1%. Akan tetapi karena massa otot
jauh lebih besar daripada hati,maka besarnya simpanan glikogen
di otot bisa mencapai tiga sampai empat kali lebih banyak.

Seperti amilum, glikogen merupakan polimer ∝-D-Glukosa yang


bercabang. Glikogen otot berfungsi sebagai sumber heksosa
yang tersedia dengan mudah untuk proses glikolisis di dalam
otot itu sendiri.
Sedangkan glikogen hati sangat berhubungan
dengan simpanan dan pengiriman heksosa
keluar untuk mempertahankan kadar glukosa
darah, khususnya pada saat di antara waktu
makan.

Setelah 12-18 jam puasa, hampir semua


simpanan glikogen hati terkuras habis. Tetapi
glikogen otot hanya terkuras secara bermakna
setelah seseorang melakukan olahraga
yangberat dan lama.
Rangkaian proses terjadinya glikogenesis digambarkan
sebagai berikut:
1. Glukosa mengalami fosforilasi menjadi glukosa 6-
fosfat (reaksiyang lazim terjadi juga pada lintasan
glikolisis). Di otot reaksi inidikatalisir oleh
heksokinase. Sedangkan di hati oleh glukokinase.
2. Glukosa 6-fosfat diubah menjadi glukosa 1-fosfat
dalam reaksi dengan bantuan katalisator enzim
fosfoglukomutase. Enzim itusendiri akan mengalami
fosforilasi dan gugus fosfo akan mengambil bagian di
dalam reaksi reversible yang intermediatnya adalah
glukosa 1,6-bifosfat.
Enz-P + Glukosa 6-fosfat↔Enz + Glukosa 1,6-
bifosfat↔Enz-P + Glukosa1-fosfat
3. Selanjutnya glukosa 1-fosfat bereaksi dengan uridin
trifosfat(UTP) untuk membentuk uridin difosfat glukosa
(UDPGlc). Reaksi ini dikatalisir oleh enzim UDPGlc
pirofosforilase.
UTP + Glukosa 1-fosfat↔UDPGlc + Ppi

4. Hidrolisis pirofosfat inorganic berikutnya oleh enzim


pirofosfataseinorganik akan menarik reaksi kea rah kanan
persamaan reaksi.
5. Atom C1 pada glukosa yang diaktifkan oleh UDPGlc
membentuk ikatan glikosidik dengan atom C4 pada residu
glukosa terminal glikogen, sehingga membebaskan uridin
difosfat. Reaksi inidikatalisir oleh enzim glikogen sintase.
Molekul glikogen yangsudah ada sebelumnya (disebut
glikogen primer) harus adauntuk memulai reaksi ini.
Glikogen primer selanjutnya dapatterbentuk pada primer
protein yang dikenal sebagai glikogenin.
Lintasan glikogenesis dan
glikogenolisis
Residu glukosa yang lebih lanjut melekat pada posisi 1-
4 untuk membentuk rantai pendek yang diaktifkan oleh
glikogen sintase. Pada otot rangka glikogenin tetap
melekat pada pusat molekul glikogen,sedangkan di hati
terdapat jumlah molekul glikogen yang melebihi
jumlah molekul glikogenin.
6. Setelah rantai dari glikogen primer diperpanjang
dengan penambahan glukosa tersebut hingga
mencapai minimal 11 residu glukosa, maka enzim
pembentuk cabang memindahkan bagiandari rantai 1
4 (panjang minimal 6 residu glukosa) pada rantai yang
berdekatan untuk membentuk rangkaian 1 6 sehingga
membuat titik cabang pada molekul tersebut.
Cabang-cabang ini akan tumbuh dengan
penambahan lebih lanjut 1 glukosil dan
pembentukan cabang selanjutnya. Setelah
jumlah residu terminal yang non reduktif
bertambah, jumlah total tapak reaktif dalam
molekul akan meningkat sehingga akan
mempercepat glikogenesis maupun
glikogenolisis
Glukoneogenesis

Glukoneogenesis terjadi jika sumber energi dari


karbohidrat tidak tersedia lagi. Maka tubuh menggunakan
lemak sebagai sumber energi. Jika lemak juga tak tersedia,
barulah memecah protein untuk energi yang sesungguhnya
protein berperan pokok sebagai pembangun tubuh.

jadi bisa disimpulkan bahwa glukoneogenesis adalah


proses pembentukan glukosa dari senyawa-senyawa non
karbohidrat, bisa dari lipid maupun protein.
Secara ringkas, jalur glukoneogenesis dari
bahan lipid maupun protein dijelaskan
sebagai berikut:
• 1. Lipid terpecah menjadi komponen
penyusunnya yaitu asam lemak dan gliserol.
Asam lemak dapat dioksidasi menjadi asetil
KoA. Selanjutnya asetil KoA masuk dalam siklus
Kreb’s. Sementara itu gliserol masuk dalamjalur
glikolisis.
• 2. Untuk protein, asam-asam amino
penyusunnya akan masuk ke dalam siklus
Kreb’s.
Ringkasan jalur glukoneogenesis
Lintasan metabolisme karbohidrat, lipid dan protein.
Perhatikan jalur glukoneogenesis yaitu masuknya lipid
dan asam amino ke dalam lintasan :
Glukoneogenesis dari bahan protein. Dalam hal ini
protein telah dipecahmenjadi berbagai macam asam
amino
METABOLISME LIPID
(INTEGRASI LIPID KE SIKLUS ASAM SITRAT)

Katabolisme dapat juga memanen energi yang tersimpan dalam lemak yang diperoleh
dari makanan atau dari sel penyimpan dalam tubuh.

Setelah lemak dicerna, gliserol diubah menjadi gliseraldehidfosfat.

Sebagian besar energi lemak disimpan dalam asam lemak.

Urutanmetabolik yang disebut oksidasi-β memecah asam lemak menjadifragmen


berkarbon dua, yang memasuki siklus Krebs sebagai Asetil Co-A.
Lemak merupakan bahan bakar yang sangat baik. Satu gram lemak yang
dioksidasi oleh respirasi menghasilkan ATP lebih dari dua kali lebih
banyak daripada ATP yang dihasilkan oleh satu gram karbohidrat.

Asam lemak mengalami degradasi menjadi asetil Co-A dalammatriks


mitokondria melalui oksidasi-β.

Asetil Co-A kemudian memasuki siklus Krebs jika persediaan oksaloasetat


cukup.

Jalan lain adalah asetil Co-A dapat membentuk keton. FADH2 dan NADH
yang terbentuk pada oksidasi-β memindahkan elektronnya ke O2 melalui
rantai transpor elektron.

Seperti siklus Krebs, oksidasi-β dapat berlanjut jika NAD+ dan FAD
dibentuk kembali. Jadi, kecepatan degradasi asam lemak juga terangkai
dengan kebutuhan ATP.
Β-oksidasi Asam Lemak
Katabolisme Protein

1. Jalur piruvat
• Asam amino yang masuk melalui jalur ini antara lain alanin,
sistein ,Glisin , treonin, triptofan.
• Misalnya alanin yang diubah melalui reaksi transaminase
menjadi piruvat. Sehingga jalur ini menghasilkan energi
sebagai berikut :Dari Piruvat asetil Ko-A tidak menghasilkan
energi, Sitrat isositrat tidak menghasilkan energy, isositrat α
ketoglutarat menghasilkan NADH, suksinil KoA suksinat
menghasilkan ATP, Suksinat Fumarat menghasilkan FADH 2,
Fumarat malat menghasilkan NADH, Oksaloasetatasetil Ko-A
tidak menghasilkan ATP.Total semua energy yang dihasilkan :3
NADH : 9 ATP1 ATP = 1 ATP1 FADH 2 = 2 ATP Jumlah = 12 ATP.
2. Lintas Asetoasetil KoA
• Kelompok dari kerangka karbon asam amino fenilalanin,
tirosin,lisin, triptofan, dan leusin menghasilkan asetoasetil
KoA, yang kemudian diubah menjadi asetil KoA.
• Dua lintas di dalam rangkaian ini perlu diperhatikan secara
khusus. Lintas dari triptofan menuju asetil koA merupakan
lintas yang paling kompleks diantara lintas katabolisme
asam amino di dalam jaringan hewan.
• Beberapa senyawa antara lain pada katabolisme triptofan
merupakan pemula bagi biosintesis biomolekul lain yang
penting, termasuk serotonin, suatu neuro hormon, dan
asamnikotinat.
• Lintas katabolik triptofan karenanya memiliki sejumlah
percabangan yang memungkinkan pembentukan beberapa
produk lain dari pemula tunggal triptofan.
3. Jalur Suksinil-KoA
• Metionin, isoleusin dan Valin (akan terdegradasi
menghasilkan suksinil Ko-A senyawa antara siklus asam
sitrat).
• Valin dan Isoleusin sama-sama mengalami reaksi
transaminase. Empat dari lima karbon valin diubah menjadi
asam suksinat, demikian juga tiga dari 6 atom
karbonisoleusin. Untuk sampai pada asetil-KoA, maka jalur ini
membutuhkan energi sebesar: Suksini Ko-A Suksinat terdapat
1 GTP, dari Suksinat Fumarat terdapat 1 FADH, dari Fumarat
Malat tidak terdapat enzim yang menghasilkan energy, dari
Malat Oxaloasetat terdapat 1 NADH, dan dari Oxaloasetat
Asetil Ko-A tidak ditemukan adanya energy yang dibutuhkan.
• Total energi yang dihasilkan dari Suksinil Ko-A menuju Asetil
Ko-A adalah : 1 NADH = 3 ATP1 FADH = 2 ATP1 GTP = 1 ATP= 6
ATPc.
4. Jalur Fumarat
• Fenilalanin dan tirosin (produk oksidasi fenilalanin) dapat
memasuki siklus asam sitrat melalui jalur fumarat.
• Empat dari sembilan karbon fenilalanin dan tirosin
menghasilkan asetoasetat bebas (akan masuk melalui jalur
asetoasetil Ko-A) , sedangakan 4 karbon lainnya menghasilkan
fumarat (masuk melui jalur fumarat). Sedangkan satu karbon
sisanya akan terlepas sebgai CO2.
• Untuk sampai pada asetil-KoA, maka jalur ini membutuhkan
energy sebesar: dari Fumarat Malat tidak terdapat enzim
yang menghasilkan energi, dari Malat Oxaloasetatterdapat 1
NADH, dan dari Oxaloasetat Asetil Ko-A tidak ditemukan
adanya energi yang dibutuhkan.
• Total energi yang dihasilkan dari Fumarat menuju Asetil Ko-A,
adalah :1 NADH = 3 ATPd.
5. Jalur Oksaloasetat
• Kerangka karbon asparagin dan asam aspartat pada
akhirnya memasuki siklus asam sitrat melalui
oksaloasetat.
• Enzim asparaginase mengkatalisis hidrolisis asparagin
menjadi aspartat.
• Enzim ini mengikat molekul H2O dan melepaskan NH4.
• Aspartat akan dikatalis oleh enzim transaminase
membentuk oksaloacetat.
• Gugus amino pada aspartat dapat dipindahkan menuju
piruvat ataupun alanin.
• Reaksi antara aspartat dan oksaloacetat ini merupakan
reaksi yang dapat balik atau reversible.
6. Jalur α-ketoglutarat
• Kerangka karbon dari lima asam amino (arginin, histidin,
asamglutamat, glutamin, dan prolin) memasuki siklus asam
sitrat α-ketoglutarat.
• Asparagin dan prolin akan masuk ke dalam glutamat semi
aldehid dibantu dengan enzim glutamat semialdehid
sintase.
• Kemudian glutamate semialdehid akan membentuk
glutamat. Histidin dan glutamin masuk kedalam glutamat.
• Selanjutnya glutamat akan diubah menjadi α-
ketoglutaratdetelah mengalami deaminasi.
• Lintas ini masuk melalui pintu α-ketoglutarat. α-
ketoglutarat diubah menjadi suksinil KoA. Proses tersebut
mnghasilkan 1 NADH = 3 ATP.
ORGAN DAN METABOLISME
1. otak
• Glukosa adalah bahan bakar utama bagi otak. Hanya di bawah kelaparan
berkepanjangan apakah otak menggunakan badan keton sebagai bahan bakar. Otak
tidak memiliki kapasitas untuk menyimpan bahan bakar dan kebutuhan yang terus-
menerus terhadap pasokan glukosa.
• otak mengkonsumsi banyak energi untuk menjaga potensi elektrostatik diperlukan
untuk transmisi impuls saraf .
• Otak rata-rata mengkonsumsi 120 g glukosa sehari. 70% dari energi yang digunakan
untuk mempertahankan Na da K pada potensial membran.
• Otak juga mensintesis neurotransmiter dan reseptor. Glukosa diangkut ke otak oleh
GLUT3 glukosa transporter.
• Konsentrasi glukosa darah dipertahankan sekitar 5 mM. Dengan demikian otak
memiliki suplai yang stabil terhadap glukosa berkelanjutan.
• konsentrasi glukosa dalam jaringan otak sekitar 1 mM.
• Jika konsentrasi glukosa darah turun di bawah 2,2 mM yang sekitar Km dari GLUT3
transporter, otak mendapat masalah. Jika konsentrasi glukosa darah tetap di bawah
2,2 mM, otak menjadi tidak berfungsi menyebabkan koma dan kematian otak. Asam
lemak tidak dapat menjadi bahan bakar otak karena mereka tidak dapat melintasi
penghalang darah otak.
• Dalam keadaan starvation/puasa maka badan ketonlah yang menjadi bahan bakar
otak.
2. otot
• Otot adalah konsumen energi besar. Ia menggunakan
glukosa dari pasokan sendiri, disimpan dalam bentuk
glikogen dan bahan bakar lain yang diberikan kepada
dari jaringan lain.
• Ini termasuk: glukosa dari glikogen hati ; asam
lemak dari jaringan adiposa ; badan keton disintesis
dalam hati
• Glikolisis adalah pilihan jalur produksi ATP dengan cepat
berkedut (putih) serat otot laktat. Hal ini mengakibatkan
produksi; laktat kemudian digunakan oleh jaringan lain,
misalnya lambatnya kedutan otot, otak dan otot
jantung, atau diangkut ke hati di mana ia dikonversikan
untuk glukosa  dipasok di otot
3.OTOT JANTUNG (HEART MUSCLE)
• Otot jantung hampir tidak memiliki cadangan
glikogen.
• Asam lemak adalah bahan bakar pilihan untuk otot
jantung; badan keton dapat juga menjadi bahan bakar
untuk jaringan jantung.
• Jantung akan menggunakan badan keton atas glukosa
sebagai sumber bahan bakar.
• Laktat dapat juga berfungsi sebagai bahan bakar untuk
jantung.
4. jaringan adiposa
• Jaringan adiposa didistribusikan secara luas ke seluruh
tubuh dengan rata-rata 70 kg manusia memiliki sekitar
15 kg jaringan lemak
• Massa jaringan adiposa berisi sekitar 600.000 kilojoule
(kj) energi dan cukup untuk mempertahankan hidup
sampai tiga bulan tanpa asupan makanan.
• jaringan adiposa menyimpan asam lemak dari
makanan atau disintesis di dalam hati sebagai
trigliserida.
5.GINJAL (KIDNEY)
• Peran utama ginjal adalah untuk
menghasilkan urin yang merupakan
kendaraan untuk pembuangan limbah tubuh.
• Selama kelaparan ginjal menjadi situs
penting glukoneogenesis dan dapat
menghasilkan hingga setengah dari glukosa
darah.
6. Hati
• Hati adalah pusat metabolisme. Hati mempertahankan
tingkat glukosa darah dan mengatur konsentrasi metabolit
dalam darah.
• Hati menyimpan pasokan glukosa sebagai glikogen. Hati
mensintesis asam lemak, kolesterol dan garam empedu
Bila konsentrasi glukosa darah tinggi, asam lemak disintesis
oleh hati, diubah menjadi triacylglycerols dan dikemas
kepadatan sangat rendah yaitu lipoprotein yang
disekresikan ke dalam darah.
• Selama puasa hati menggunakan badan keton sebagai
bahan bakar otot jantung dan melestarikan glukosa untuk
otak. Hati memiliki banyak perbedaan
enzimatik dibandingkan dengan jaringan lain.
• Hati menggunakan glukokinase bukan heksokinase.
Aktivitas glukokinase meningkat pesat sebagai
akibat konsentrasi glukosa darah naik.
• Hanya hati dan ginjal yang mengandung Glukosa 6-fosfatase,
karena hanya mempertahankan jaringan ini pada tingkat
glukosa darah.
• Hati tidak mengandung KoA transferase yang dibutuhkan
untuk menggunakan badan keton sebagai
bahan bakar.Jadi hati menghasilkan keton tubuh tetapi tidak
dapat memanfaatkan mereka sehingga mereka diekspor
keluar ke aliran darah.
• Hanya hati dan ginjal mengandung CPSI dan enzim siklus
urea. Sebagian besar asam amino dikatabolisis di dalam hati.
Alasannya adalah bahwa hanya hati (dan ginjal) yang dapat
mengkonversi amonia yang dihasilkan oleh katabolisme asam
amino menjadi urea.

Anda mungkin juga menyukai