Anda di halaman 1dari 14

PENYULUHAN:

PERAWATAN
AKSES
VASKULER
DI RUANG HEMODIALISA
RSSA MALANG
HEMODIALISIS
Suatu upaya untuk membersihkan sisa-sisa
metabolisme tubuh dan kelebihan cairan
dari darah yang menggunakan mesin
berfiltrasi (Morton, Fontaine, Hudak dan
Gallo, 2005).
AKSES VASKULER
Akses vaskuler dipakai sebagai sarana Hubungan
Sirkulasi antara sirkulasi darah di tubuh pasien dengan
sirkulasi darah ekstrakorporeal (di luar tubuh pasien)
pada tindakan HD.

Dibutuhkan 2 kanulasi/2 lubang/site aliran darah


pada setiap akses vaskuler, yaitu sebagai:
1. Aliran inlet: aliran yang membawa darah dari
akses vaskuler tubuh pasien menuju dialiser/ginjal
buatan
2. Aliran outlet: aliran darah dari dialiser/ginjal
buatan menuju akses vaskuler tubuh pasien.
Akses vaskuler dibedakan menjadi:
1. Akses vaskuler Temporer: Akses yang dipakai hanya
dalam jangka waktu tertentu/jangka pendek dan
tidak menetap. Penggunaan Akses vaskuler ini
dapat dilakukan melalui: Kanulasi Femoralis (arteri
atau vena), Kanulasi arteri brakhialis, dan Kanulasi
dengan menggunakan kateter HD non cuffed pada
Vena sentral.
2. Akses vaskuler Permanen: dipakai terus menerus
dan menetap untuk jangka waktu panjang. Ada
tiga tipe, yaitu: Arteriovenous Fistula/AVF,
Arteriovenous Grafts/ AVG dan Central Venous
Catheter HD/CVC HD jenis Tunneled Cuffed double
lumen Catheter (Ching Ling & Chang Yang, 2009).
Kateter double lumen
adalah sebuah alat yang terbuat dari
bahan plastic PVC mempunyai 2 cabang,
selang merah (arteri) untuk keluarnya darah
dari tubuh ke mesin dan selang biru (vena)
untuk masuknya darah dari mesin ke tubuh
(Allen R. Nissenson,dkk, 2004)
KLASIFIKASI AKSES VASKULER
Akses Vaskular Akut, dibagi menjadi :

a. Fistula Eksternal Arteriovenousus


b. Kateter Double-Lumen Hemodialisis

c. Tunneled Cuffed Catheter


Akses Vaskular Permanen, dibagi
menjadi:
a. Fistula Arteriovenousus Primer

b. Graft Arteriovenousus Sintetis


CARA DAN TEKNIK
PERAWATAN AKSES VASKULER
 Tujuan Perawatan Kateter Double Lumen
 mencegah terjadinya infeksi, mencegah adanya bekuan darah
di selang kateter double lumen, kateter dapat digunakan
dalam waktu tertentu dan aliran darah menjadi lancar.

 Hal yang perlu diperhatikan dalam perawatan kateter double


lumen
 Adalah kebersihan kateter, kondisi kateter yang tidak tertekuk,
rembesan darah dari sambungan tutup kateter, kateter lepas
atau berubah posisi, tanda – tanda peradangan dan keluhan
pasien.

 Prosedur perawatan kateter double lumen


 Kaji warna kulit disekitar lokasi pemasangan chateter double
lumen, apakah ada kemerahan.
 Kaji daerah lokasi penusukan, apakah ada tanda-tanda
phlebitis seperti kemerahan, nyeri, bengkak
 Persiapan alat
 Set steril (sarung tangan steril, kasa, pinset anatomis,
3 kom)
 Bethadine
 Alcohol 70%
 NaCl 0,9%
 Sarung tangan disposable
 Spuit 5 cc
 Kain perlak (alas)
 Plester
 Plastik
 Salep
 Cara Perawatan
 Memakai sarung tangan disposable
 Letakkan alas (perlak) di bawah kateter double lumen
 Lepaskan balutan kotor dari badan pasien dan masukkan
balutan tersebut ke dalam plastik kotor.
 Lepaskan sarung tangan disposible. Pakai sarung tangan steril
 Isilah masing – masing kom dengan betadin solution, alcohol 70
%.
 Lakukan desinfektan pada area kulit di sekitar lokasi penusukan
(exit site) dengan menggunakan alkohol 70% dan diulangi
sampai kulit bebas dari kotoran. Kemudian berikan desinfektan
dengan bethadine secara sirkuler dari arah dalam keluar.
 Sekitar exit site, betroban salep lalu ditutup dengan kasa steril.
 Berikan heparin pekat sesuai dengan anjuran yang tertera
dalam selang pada kateter double lumen (unit hemodialisa).
 Kencangkan kateter double lumen dan tutup kateter double
lumen dan klem dalam posisi terkunci (unit hemodialisa).
 Fiksasi kateter double lumen + elastic verban (femoral)
 Tutuplah seluruh kateter dengan kasa steril dan transparan
dressing
 Cek kembali keadaan exit site dan kelancaran kateter
 Evaluasi:
 Kaji respon klien : keluhan nyeri, ekspresi wajah
 Monitor tanda-tanda peradangan, infeksi atau
iritasi pada area tusukkan
 Monitor kondisi kateter : kelancaran, kondisi
tertekuk, rembesan.
Perawatan akses vaskuler
permanen :
 Perawatan Av Shunt post operasi, selama menunggu
proses maturitas selama kurang lebih 3 bulan perawatan
luka sesuai advis dokter.

 Perawatan Av Shunt yang perlu diperhatikan adalah :


 Av Shunt tidak boleh untuk mengambil sampel darah
 Tidak boleh untuk tensi darah
 Tidak boleh ada tekanan yang melingkar seperti
pakaian lengan ketat
 Tidak boleh untuk injeksi atau memasukkan obat
 Tidak boleh untuk aktifitas mengangkat beban berat
 Tidak boleh tertekan saat tidur
CUCI TANGAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai