MEKANISME REAKSI
(Soal-soal)
Kuliah ke 10
MK Kinetika Reaksi Kimia dan Katalisis_Mekanisme Reaksi halaman-2
Artinya:
Jika persamaan laju ‘mengikuti’ persamaan stoikiometri, belum tentu
reaksi itu tergolong pada reaksi sederhana.
1. Seri (berurut)
Jika salah satu produk dari reaksi pertama (reaksi-1), berkelanjutan ke
reaksi berikutnya (reaksi-2).
Contoh:
k1 produk antara
C2 H6 + NO C2 H5 + HNO ........... reaksi-1
( tidak terdapat
dalam produk, juga
dalam pereaksi)
k2
C2 H5 H + C2 H4 ........... reaksi-2
MK Kinetika Reaksi Kimia dan Katalisis_Mekanisme Reaksi halaman-4
Laju pembentukan C2 H5 :
d[C2 H5]/dt = k1[C2H5][NO]- k2[C2H5]
C2 H5 ini tak dapat diamati keberadaannya, maka tak terdapat dalam
persamaan laju reaksi kompleks berlangsung.
2. Paralel
Jika salah satu reaktan secara bersamaan mengalami dua atau lebih
reaksi berbeda dengan produk yang berbeda pula.
Contoh:
k1
A + B P1 + ...
k2
A + C P2 + ...
Persamaan lajunya:
r = d[A]/dt = k1[A][B]- k2[A][C]
= {k1[B]+k2[C]}.[A]
MK Kinetika Reaksi Kimia dan Katalisis_Mekanisme Reaksi halaman-5
3. Berlawanan
Jika produk-produk reaksinya dapat bereaksi kembali meng
hasilkan reaktan mula-mula
Contoh:
k1
Br + H2 HBr + H
k2
HBr + H Br + H2
Tetapi, bukan reaksi kesetimbangan.
Misalnya,
k1
Br + H2 HBr + H
k2
Mengapa?
karena lajunya “tak harus sama” pada arah berlawanan itu !
Jadi: r1 tak sama dengan r2
MK Kinetika Reaksi Kimia dan Katalisis_Mekanisme Reaksi Halaman-6
2. MEKANISME reaksi
Banyak reaksi berlangsung tidak satu tahap, tetapi beberapa tahap.
Tiap tahap itu disebut elementer.
Deretan elementer ini dinamakan mekanisme reaksi.
Reaksi elementer unimolekular, dari satu macam reaktan sekurang-kurangnya
melalui tahap bimolekular.
Contoh: reaksi penguraian N2O5
Pertama, N2O5 (gas) + M N2O5*
. (molekul N2O5 yang tereksitasi)
N2O5 bertabrakan dengan M, mengalami eksitasi menjadi N2O5*
M ini boleh jadi N2O5 yang kedua atau
spesies lain
Kemudian, N2O5* (terurai) NO2 + NO3
Persamaan lajunya: r = k[N2O5*]
Adapun elementer yang menyangkut antara dua molekul disebut:
bimolekuler.
Misalnya: NO+O3 NO2 + O2
Bagaimana dengan termolekuler? Yaitu: tiga molekul bertabrakan serentak
(meskipun ini sangat jarang terjadinya)
MK Kinetika Reaksi Kimia dan Katalisis_Mekanisme Reaksi halaman-7
Misalnya:
I + I + Ar I2 + Ar
maka persamaan laju:
r = k[I] 2[Ar]
Sampai saat ini, masih dapat diamati reaksi elementer yang berkaitan
dengan peristiwa hingga 4-molekul bertabrakan serentak.
Dalam menurunkan menjadi persamaan laju dari hasil mekanisme yang terjadi
itu , seringkali melalui penyederhanaan dengan satu atau lebih pendekatan.
Pendekatan-pendekatan, bisa:
1. Menganggap bahwa reaksi yang dipelajari “irreversibel”, direalisasikan pada awal
reaksi (t=0).
2. Menganggap bahwa, reaksi elementer satu reaksinya berlangsung
‘lebih lambat’ dari reaksi elementer lain-nya.
- dalam hal ini ‘reaksi secara keseluruhan’ sesungguhnya dikendalikan oleh
tahap yang paling lambat ini, yang dipahami berarti: laju reaksi total = laju
pengendali tersebut. Tahap lambat ini merupakan tahap pengendali atau
dikenal sebagai ‘rate controlling step’.
3. ...
MK Kinetika Reaksi Kimia dan Katalisis_Mekanisme Reaksi Halaman-9
3. Menganggap bahwa, “konsentrasi produk senyawa antara” tidak berubah
terhadap waktu atau per satuan waktu.
Cara ini, sangat baik ! Digunakan pada reaksi-reaksi yang melibatkan
senyawa antara yang reaktif.
Pendekatan nomor-3 ini dikenal dengan : pendekatan yang menganggap
keadaan tunak atau ‘’ pendekatan steady-state approximation”.
4. Pendekatan “kesetimbangan”, terutama untuk reaksi-reaksi yang berlangsung
setimbang (dalam kesetimbangan).
Contoh-1:
Misalnya kita tinjau reaksi sederhana berikut: 2N2O5 O2 + 4NO2
Mekanisme reaksi yang diusulkan adalah:
k1
N2O5 NO2 + NO3 (2x) ............................ (tahap-1)
k2
k2
NO2 + NO3 NO + O2+ NO2 (lambat) ............................ (tahap-2)
k3
NO + NO3 2NO2 ............................ (tahap-3)
Solusi melalui/ dengan pendekatan nomor-3
MK Kinetika Reaksi Kimia dan Katalisis_Mekanisme Reaksi halaman-10
Hubungan antar ke-3 laju reaksi tadi dapat dinyatakan dengan persamaan:
2N2O5 O2 + 4NO2
Dari 3-senyawa ini (N2O5, O2 , NO2), lebih mudah kalau persamaan laju reaksi
dinyatakan sebagai pembentukan O2, (lihat reaksi nomor-2 lambat):
d[O2]/dt = k[NO3][NO2]
[NO3]= k1[N2O5]/{(k-1+k2)[NO2]+k3[NO]}
[NO]=(k2/k3)[NO2]
[NO3]= k1[N2O5]/{(k-1+k2)[NO2]+k2[NO2]}
[NO3]= k1[N2O5]/{(k-1+2k2)[NO2]}.
Jadi:
[NO3]= {k1[N2O5] }/{(k-1+2k2)[NO2]}
Maka:
d[O2]/dt= k2[NO2][NO3] = k2[NO2] {k1[N2O5] }/{(k-1+2k2)[NO2]}
= {k2k1[N2O5]}/{(k-1+2k2)} k= (k2k1)/(k-1+2k2)
d[O2]/dt= k[N2O5]
MK Kinetika Reaksi Kimia dan Katalisis_Mekanisme Reaksi Halaman-12
Contoh-2
Reaksi: 2NO + Cl2 2NOCl
Kalau mekanismenya adalah:
2NO 2 N2O2 ............ (cepat)
2 N2O2 + Cl2 2NOCl ............ (lambat)
Bagaimanakah kesimpulan yang dapat kau putuskan (tentang hukum lajunya!),
dari pernyataan reaksi gas di atas!
Jawab:
Pendekatan kesetimbangan
Laju= k’[N2O2][Cl2]
K= [N2O2]/[NO]2 [N2O2]= K[NO]2
Maka:
Laju= k’.K [NO]2[Cl2] k’.K=k, sehingga:
Laju= k[NO]2[Cl2]
MK Kinetika Reaksi Kimia dan Katalisis_Mekanisme Reaksi halaman-13
Contoh-3
Jawab:
Pendekatan kesetimbangan
Laju= k’[Cl][NO]
K= [Cl]2/[Cl2], atau: K1/2 = [Cl]/[Cl2]1/2
Laju = k’. K1/2 [Cl2]1/2/[NO], jika: k= k’. K1/2
Laju = k[Cl2]1/2/[NO]
MK Kinetika Reaksi Kimia dan Katalisis_Mekanisme Reaksi halaman-14
4. Reaksi rantai
Reaksi rantai berlangsung dalam sederetan reaksi elementer dan beberapa
di antaranya terjadi ber-ulang ulang.
Reaksi rantai terdiri dari 3-tahap:
1. Inisiasi (pembukaan rantai)
2. Propagasi
3. Terminasi (pengakhiran)
Pada inisiasi terbentuk beberapa spesies yang lebih reaktif, pada propagasi
terbentuk produk reaksi dan juga spesies yang reaktif, dan pada terminasi
2-spesies reaktif membentuk produk yang stabil.
Misalnya, pada reaksi antara metana dan fluor yang menghasilkan CH3F dan
HF:
CH4 + F2 CH3F + HF
menyangkut mekanisme :
- Inisiasi: CH4 + F2 CH3 + HF + F
- Propagasi: CH3 + F2 CH3F + F
CH4 + F CH3 + HF
- Terminasi: CH3 + F + M CH3F + M
Mekanisme tahap propagasi disebut mekanisme rantai. Reaksi CH3 dan atom
F disebut pusat rantai.
MK Kinetika Reaksi Kimia dan Katalisis_Mekanisme Reaksi halaman-15
Ada reaksi rantai yang spesies reaktif bertambah selama satu atau lebih
tahap propagasi. Reaksi ini disebut reaksi rantai bercabang. Misalnya
pada reaksi antara hidrogen dan oksigen yang mekanismenya rumit
menghasilkan spesies reaktif O, H dan OH. Salah satu tahap
propagasinya adalah:
OH + H2 H2O + H
Tahap propagasi yang lain, yang bercabang adalah:
H + O2 OH + O
O + H2 OH + H
Pada tahap-tahap ini, seperti spesies reaktif bereaksi dan menghasilkan
2-spesies reaksi lain. Deretan reaksi ini menghasilkan lebih banyak
spesies reaktif, mempercepat reaksi dan menghasilkan ledakan.
d[HBr]/dt = (2k2(k1/k5)1/2[H2][Br2]1/2)/((1+k4[HBr]/k3[Br2])
r= (2k2k3 (k1/k5)1/2[H2][Br2]1/2)/(k4[HBr])
Ø = k2[H2]/k1k5)1/2k4[HBr])/ k3 [Br2]1/2
Soal-soal:
MK Kinetika Reaksi Kimia dan Katalisis_Mekanisme Reaksi halaman-20
MK Kinetika Reaksi Kimia dan Katalisis_Mekanisme Reaksi halaman-21