Oleh :
Yusmaharanis
1811901047
Pembimbing :
dr. Devi Gusmaiyanto, Sp. A, M. Biomed
sel darah merah perkubik milliliter. Disebut anemia bila kadarnya kurang dari 2
standar deviasi dibawah rata-rata menurut umur dan jenis kelamin populasi normal
Morfologi Sel Darah Merah
1. Pucat
2. Infeksi
3. Pencetus (obat, bahan kimia, radiasi)
Anamnesis
4. Makanan
5. Perdarahan
P
E
M
E
R
I
K
S
A
A
N
F
I
S
I
k
Pemeriksaan darah tepi lengkap: hemoglobin, hematokrit, leukosit, trombosit dan
hitung jenis leukosit, retikulosit
Akut Kronik
Shah SN, Pallor. In: Flesiher GR, Ludwig S, eds. Textbook of pediatric emergency medicine. 6 th ed.
Philadelpia: Lippincott Williams & Wilkins, 2010: 484-490
Penegakkan diagnosis
anemia berdasarkan
MCV dan hitung
retikulosit
Perdarahan
ANAMNESIS Pucat berlangsung lama tanpa manifestasi perdarahan
Mudah lelah, lemas, mudah marah, tidak ada nafsu makan, daya
tahan tubuh menurun, gangguan prilaku
Gemar makan makanan yang tidak biasa (pica) es batu, kertas,
tanah, rambut
Kurang makan Makanan zat besi & makanan yang menghambat
penyerapan zat besi
Infeksi malaria parasit (ankylostoma dan shistosoma)
Kadar Hb < 5 g/dl Anoreksia
Riwayat ASI
PEMERIKSAAN
FISIK
• Kadar Hb kurang dari normal sesuai • Anemia mikrositik hipokrom • Pemeriksaan apus darah tepi
usia • Saturasi transferin (ST) <16% hipokrom mikrositer
• Konsentrasi Hb eritrosit rata- • Nilai FEP > 100 µg/dl eritrosit • MCV, MCH, dan MCHC yang menurun
rata < 31% (N:32-35%) • Kadar feritin serum < 12 µg/d • Feritin serum menurun
• Kadar Fe serum <50 ug/dl (N:80- • Fe serum menurun, TIBC meningkat,
180ug/dl) • Respon terhadap pemberian preparat
• *Minimal 2 dari 3 kriteria harus besi
• Saturasi Transferin <15% (N:20-
dipenuhi (ST, Ferritin seum, FEP). •Retikulositosis
50%)
• Sumsum tulang
•Tertundanya maturasi sitoplasma
• *1,3,4 •Pada pewaranaan tidak ditemukan
besi
Oral Diberikan
setelah makan
ES : Gastrointestinal
Preparat Besi
3 – 6 mg/kgBB/hari
Parenteral
ES : Syok Anafilatik
Pemberian Preparat Besi
Pengenalan makanan padat yang diperkaya zat besi pada usia 6 bulan, diikuti
dengan transisi ke jumlah susu sapi yang terbatas dan peningkatan makanan
padat pada usia 1 tahun, dapat membantu mencegah anemia defisiensi besi.
Prognosis baik bila penyebab anemianya hanya karena kekurangan besi saja & diketahui penyebabnya
serta kemudian dilakukan penanganan yang adekuat.
Jika terjadi kegagalan dalam pengobatan, perlu dipertimbangkan beberapa kemungkinan sebagai berikut:
Diagnosis salah
Dosis obat tidak adekuat
Preparat Fe yang tidak tepat dan kadaluwarsa
Perdarahan yang tidak teratasi atau perdarahan yang tidak tampak berlangsung menetap
Disertai penyakit yang mempengaruhi absorpsi dan pemakaian besi (seperti: infeksi, keganasan, penyakit
hati, penyakit ginjal, penyakit tiroid, penyakit karena defisiensi vitamin B12, asam folat)
Gangguan absorpsi saluran cerna (seperti pemberian antasid yang berlebihan pada ulkus peptikum dapat
menyebabkan pengikatan terhadap besi).
Bab III
Ilustrasi Kasus
No. MR : 18.47.07
Tanggal Masuk : Rabu, 01 Mei 2019
Nama : An. H.N.A
Umur : 1 Tahun 11 bulan
Jenis kelamin : Perempuan
Anak Ke :2
Agama : Islam
Alamat : Empang Pandan RT 08/03, Koto Gasib – Siak
Tanggal Keluar : Di Rujuk RSUD AA Pekanbaru (Selasa, 07 Mei 2019)
Ayah Ibu
- Nama : Tn. T - Nama : Ny. Y.P
- Umur : 32 tahun - Umur : 30 tahun
- Pekerjaan : Petani - Pekerjaan : IRT
- Agama : Islam - Agama : Islam
Alloanamnesis (Ibu)
tifoid + anemia dengan terapi yang diberikan IVFD RL 20 tpm/menit tetapi gagal. Pasien
dengan keluhan demam sejak ± 10 hari yang lalu. Demam naik – turun, demam dirasakan
meningkat pada malam hari dan turun pada pagi hari. Pasien sudah diberi obat penurun panas
yang dibeli di apotik tetapi demam kaang turun kemudian naik lagi. Riwayat bintik – bintik
merah dikulit tidak ada, mual, muntah tidak ada, BAB cair dan berdarah tidak ada. BAK
lalu, namun ibu pasien baru sadar 2 hari setelah ada keluhan demam, tampak lemas, nafsu
makan tidak ada dan banyak tidur. Riwayat pasien sering bemain tanah dan sering tidak
menggunakan alas kasur (-). Keluhan lain seperti batuk (-), pilek (-), gusi berdarah,
mimisan disangkal.
Pasien tidak pernah mengalami keluhan serupa sebelumnya.
Tidak ada anggota keluarga yang mengalami keluhan yang sama
Penyakit selama hamil : Disangkal
Pemeriksaan selama kehamilan : Riwayat ANC rutin di bidan
Riwayat konsumsi obat saat hamil : vitamin dari bidan puskesmas
Lama hamil : 34 minggu
Riwayat persalinan : Ditolong oleh Bidan Panjang badan 40
Polio -
DPT -
Hepatitis -
Hib -
Riwayat tumbuh kembang Umur Riwayat tumbuh kembang Umur
Tertawa 3 bulan Lari 1 tahun 2 bulan
Miring 3 bulan Gigi pertama tumbuh 7 tahun
Tengkurap 3 bulan Bicara Belum bisa
Duduk Ibu lupa Membaca Belum bisa
Merangkak Ibu lupa Sekolah Belum sekolah
Berjalan 1 tahun
AYAH IBU
Umur 32 Tahun 30 Tahun
Pendidikan SD SD
Pekerjaan Petani IRT
Penghasilan - -
Perkawanian Menikah Menikah
Penyakit yang pernah diderita - -
Rumah tempat tinggal : Pasien tinggal dilingkungan padat penduduk, tidak kotor,
Perkarangan : Sempit
DIAGNOSIS BANDING
1. Thalasemia
2. Anemia Penyakit Kronis
Diet ML BB = 7,8 780 Kkal
IVFD KA EN 1B
BB = 7,8 kg
Paracetamol syr 3 x 1 cc
Ad vitam : bonam
Ad fungsionam : bonam
Ad sanationam : bonam
Kamis, KU : Sakit sedang Observasi Planning therapy:
02/05/2019 Kes : Composmentis Febris Hari Diet MB 780 Kkal
Vital Sign : ke-11 + Kompres bila demam
Demam hari HR : 118 x/mnt Anemia - Diet ML 780 Kkal
ke-11 (+), RR : 36 x/mnt Defisiensi - IVFD KA EN 1B 34
Lemas (+), T : 38,60C Besi tpm/mikro
Pucat (+), Mata : CA +/+, SI -/- - Inj. Cefriaxone 2 x
Subjektif Objektif Assessment Planning nafsu makan Bibir pucat 350 mg 2
Rabu, KU : Sakit sedang Observasi Planning therapy: masih Ekstremitas : hangat - Paracetamol syr 4 x
01/05/2019 Kes : Composmentis Febris Hari - Diet ML 780 Kkal menurun BB = 7,8 kg 1 cc
Vital Sign : ke-10 + - IVFD KA EN 1B - Apyalys drop 1 x 1
Demam hari HR : 110 x/mnt Anemia 34 tpm/mikro Pemeriksaan darah ml
ke-10 (+), RR : 30 x/mnt Defisiensi - Inj. Cefriaxone 2 • WBC : 11,2 K/uL
pucat (+), T : 39,10C Besi x 350 mg 1 • RBC : 4,51 M/uL
lemas (+), Mata : CA +/+, SI - Paracetamol syr • HB : 6,3 g/dL
nafsu makan -/- 3 x 1 cc • HCT : 24,4 g/dL
menurun Bibir pucat • MCV : 54,1 fl
Ekstremitas : hangat • MCH : 14,0 pg
BB = 7,8 kg • MCHC: 25,8 g/dL
• PLT : 327 K/uL
Pemeriksaan darah Morfologi :
• WBC : 14,3 K/uL Eritrosit : Polimerisasi (+),
• RBC : 4,66 M/uL Hipokrom (+),
• HB : 6,7 g/dL Normositer (+)
• HCT : 25,4 g/dL Leukosit : Dalam Batas
• MCV : 54,5 fl Normal
• MCH : 14,4 pg Trombosit : jumlah
• MCHC:26,4 g/dL cukup, bentuk normal
• PLT : 180 K/uL kesan : anemia mikrositer
Tubex TF score 2 hipokrom
Jumat, KU : Sakit Observa Planning therapy: Sabtu, KU : Sakit Observasi Planning therapy:
03/05/201 sedang si Febris Diet MB 780 Kkal 04/05/2019 sedang Febris Hari Diet MB 780 Kkal
9 Kes : Hari ke- Kompres bila Kes : ke-13 + Kompres bila demam
Composmenti 12 + demam Demam hari Composmentis Anemia - Diet ML 780 Kkal
Demam s Anemia - Diet ML 780 Kkal ke-13 (+), Vital Sign : Defisiensi - IVFD KA EN 1B
hari ke-12 Vital Sign : Defisiens - IVFD KA EN 1B Lemas (+), HR : 116 x/mnt Besi 34 tpm/mikro
(+), Lemas HR : 120 x/mnt i Besi 34 tpm/mikro Pucat (+), RR : 32 - Paracetamol syr 4
(+), Pucat RR : 38 - Inj. Cefriaxone 2 nafsu makan x/mnt x 1 cc
(+), nafsu x/mnt x 350 mg aff masih T : 38,90C - Inj. Cefotaxime 2
makan T : 39,00C - Paracetamol menurun, Mata : CA x 200 mg 2
masih Mata : CA syr 4 x 1 cc batuk +/+, SI -/- - Zamel syr 2 x ½
menurun +/+, SI -/- - Inj. Cefotaxime berdahak Bibir pucat cth
Bibir pucat 2 x 200 mg 1 (+), pilek (+) Ekstremitas : - Inj. Viccilin 2 x 350
Ekstremitas : - Apyalys drop 1 hangat mg 1
hangat x 1 ml aff BB = 7,8 kg
BB = 7,8 kg - Zamel syr 2 x ½
cth
Senin, KU : Sakit sedang Observasi Planning therapy:
06/05/2019 Kes : Composmentis Febris Hari Diet MB 770 Kkal
Minggu, KU : Sakit sedang Observasi Planning therapy: Vital Sign : ke-15 + Kompres bila demam
05/05/2019 Kes : Febris Hari Diet MB 780 Kkal Demam hari HR : 114 x/mnt Anemia - Diet ML 780 Kkal
Composmentis ke-14 + Kompres bila ke-15 (+), RR : 22 x/mnt Defisiensi - IVFD KA EN 1B
Demam hari ke- Vital Sign : susoect demam Lemas (+), T : 38,40C Besi 34 tpm/mikro
14 (+), Lemas HR : 100 x/mnt Anemia - Diet ML 780 Pucat (+), Mata : CA +/+, SI -/- - Paracetamol syr
(+), Pucat (+), RR : 30 x/mnt Defisiensi Kkal nafsu makan Bibir pucat 4 x 1 cc
nafsu makan T : 38,30C Besi - IVFD KA EN 1B masih Ekstremitas : hangat - Inj. Cefotaxime 2
masih menurun, Mata : CA 34 menurun, BB = 7,7 kg x 200 mg 4
batuk berdahak +/+, SI -/- tpm/mikro batuk - Zamel syr 2 x ½
(+), pilek (+) Bibir pucat - Paracetamol berdahak (+), Pemeriksaan darah cth
Ekstremitas : syr 4 x 1 cc pilek (+) • WBC : 10,9 K/uL - Inj. Viccilin 2 x 350
hangat - Inj. • RBC : 4,30 M/uL mg 3
BB = 7,8 kg Cefotaxime 2 • HB : 6,5 g/dL
x 200 mg 3 • HCT : 24,8 g/dL
- Zamel syr 2 x • MCV : 57,7 fl
½ cth • MCH : 15,1 pg
- Inj. Viccilin 2 x • MCHC: 26,2 g/dL
350 mg 2 • PLT : 407 K/uL
Serologi :
CRP Negatif
Selasa, KU : Sakit sedang Observasi Planning therapy:
07/05/2019 Kes : Composmentis Febris Hari ke-
Diet MB 770 Kkal
Vital Sign : 16 + Anemia Kompres bila demam
Demam hari ke- HR : 106 x/mnt Defisiensi Besi
- Diet ML 780 Kkal
16 (+), Lemas (+), RR : 26 x/mnt - IVFD KA EN 1B 34
Pucat (+), nafsu T : 38,5 0C RUJUK tpm/mikro
makan masih Mata : CA +/+, SI -/- RSUD Arifin - Paracetamol syr 4 x 1 cc
menurun, batuk Bibir pucat - Inj. Cefotaxime 2 x 200 mg 5
Ahmad
berdahak (+), Ekstremitas : hangat - Zamel syr 2 x ½ cth
pilek (+) BB = 7,7 kg
19.30 WIB - Inj. Viccilin 2 x 350 mg 4
Pemeriksaan Diff Count:
Basofil : 0
Eosinofil : 3
N. Batang : 2
N. Segmen : 16
Limfosit : 75
Monosit : 4
Pemeriksaan MDT :
Eritrosit : Mikrositik Hipokrom, poikiloitosis, tear drop cell (+), sel target (+), sel
pensil (+), Basofilik stipling (+), ditemukan eritrosit berinti 1/100 leukosit
Leukosit : jumlah cukup, Limfositosis relatif
Trombosit : Jumlah cukup, Morfologi dalam batas normal
Kesimpulan Anemia sedang Mikrositik Hipokrom e.c Suspect Hb Pathy
DD anemia Defisiensi Fe, Anemia penyakit Kronis
Saran Analisis Hb
Selasa, 07 Mei
Nilai Normal
2019
Darah lengkap
Hemoglobin 5,8 g/dl 11,1 – 14,1 g/dl
Leukosit 16,19 K/uL 6,0 – 17,5 K/uL
Trombosit 319 K/uL 150 – 450 K/uL
Eritrosit 3,85 M/uL 4,1 – 5,3 M/Ul
Hematokrit 23,7 % 31,0 – 41,0 % Selasa, 07 Mei 2019 Gambaran Darah Tepi
MCV 61,6 fL 79,0 – 99,0 fL
Sediaan
MCH 15,1 pg 27,0 – 31,0 pg Wright G
dipulas
MCHC 24,5 g/dL 33,0 – 37,0 g/dL
RDW-CV 27,6 % 11,5 – 14,5 % Anisositosis, Mikrositik, sel pensil, sel
Eritrosit
RDW-SD 55,9 fL 35,0 – 47,0 fL sferosid
Hitung Jenis Leukosit Jumlah meningkat, vakuolisasi monosit
Basofil 0,4 % 0–1%
Trombosit Jumlah cukup, clumps (+)
Eosinofil 3,9 % 2,0 – 4,0 %
Neutrofil 10,1 % 50 – 70 % Gambaran Anemia Susp. Hemolitik dengan
Kesan
Limfosit 69,2 % 25 – 40 % proses inflamasi
Monosit 16,4 % 2 – 8% DD Anemia Defisiensi besi
Kimia Klinik
Saran Retikulosit, Bilirubin, LDH, status Besi
GDS 117 mg/dL 74 – 106 mg/ dL
Kamis, 09 Mei 2019
Urinalisa
Nilai Normal
Mikroskopis
Warna Kuning muda Kuning Muda
Kejernihan Jernih Jernih
Kimia Urin
Protein Negatif Negatif
Glukosa Negatif Negatif
Kamis, 09 Mei 2019
Bilirubin Negatif Negatif
Urinalisa Urobilinogen 0,2 Umol/L 0,2 Umol/L
Nilai Normal
HEMATOLOI pH 6,0 4,5 – 8,0
Retikulosit 4,16 % 05 – 1,5 % BJ 1,005 1,003 – 1,030
KIMIA KLINIK Darah Negatif Negatif
Iron 15 ug/dL 50 – 175 ug/dL Keton Negatif Negatif
TIBC 265 ug/dL 250 – 450 ug/dL Nitrit Negatif Negatif
Albumin 2,9 g/dl 3,4 – 5,0 f/dl Leukosit Estrase Negatif
AST 45 U/L 15 – 37 U/L Sedimen
ALT 21 U/L 14 – 63 U/L Eritrosit 0 – 1 /LBP 0 – 1 /LBP
Ureum 4 mg/dL 14 – 41 mg/dL Leukosit 1 – 2 /LBP 0 – 5 /LBP
Kreatinin 0,30 mg/dL 0,55 – 1,30 mg/dL Sel epitel 2 – 3 /LBP <15 /LBP
IMUNOLOGI Kristal 0 /LBP
CRP Non-Reaktif < 6 <6 Silinder 0 /LBP
Laki-laki: 68 – 434 Bakteri 0 /LBP
Feritin 21,7 mg/mL Perempuan produktif: 9,3 – 159 Jamur 0 /LBP
Perempuan Menapouse: 24,4 – 278
Bab IV
Pembahasan
Dari alloanamneisis didapatkan pasien usia 1 tahun 11 bulan rujukan dari
puskesmas KG dengan diagnosis demam tifoid + anemia dengan terapi yang
diberikan IVFD RL 20 tpm/menit tetapi gagal. Pasien dengan keluhan demam
sejak ± 10 hari yang lalu. Demam naik – turun, demam dirasakan meningkat pada
malam hari dan turun pada pagi hari. Pasien sudah diberi obat penurun panas yang
dibeli di apotik tetapi demam kaang turun kemudian naik lagi. Riwayat bintik –
bintik merah dikulit tidak ada, mual, muntah tidak ada, BAB cair dan berdarah
tidak ada. BAK tidak ada gangguan.
Selain itu ibu pasien mengatakan pasien terlihat pucat kira – kira sejak ± 3 minggu yang
lalu, namun ibu pasien baru sadar 2 hari setelah ada keluhan demam, tampak lemas, nafsu
makan tidak ada dan banyak tidur. Riwayat pasien sering bemain tanah dan sering tidak
menggunakan alas kasur (-). Keluhan lain seperti batuk (-), pilek (-), gusi berdarah, mimisan
disangkal.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan anak tampak sakit sedang dengan suhu 39,1oC, status
gizi buruk, Konjungtiva anemis (+/+), bibir pucat (+), cheilosis (+), Atropi papil lidah (+). Dari
anamnesis dan pemeriksaan fisik merupakan tanda-tanda dari Anemia Defisiensi besi dimana
anemia defisiensi besi salah satunya disebabkan karena malnutrisi. Tampak dari hasil statsu
gizi pasien. Sedangkan pemeriksaan fisik juga mengarahkan ke anemia defisiensi besi.
Selain itu dari pemeriksaan penunjang pasien terjadi penurunan pada nilai
hemoglobin (6,7 g/dL), hematokrit (25,4 g/dL), dan penurunan nilai MCV (54,5 fL),
MCH (14,4 pg) dan MCHC (26,4 g/dL). Dan kesan dari pemeriksaa morfologi darah
tepi yaitu anemia mikrositik hipokrom. Pemeriksaan labor lain juga ditemukan
penurunan nilai iron (15 ug/dL), Albumin (2,9 g/dl), Ferritin (21,7 mg/mL), dan
peningkatan pada retikulosit (4,16%), TIBC (265 ug/dL), yang mengarahkan ke
Anemia Defisiensi Besi.
Untuk tatalaksana diberikan antibiotik dikarenakan pada pasien ini dicurigai
adanya infeksi sehingga diberikan ceftriaxone lalu ditambahakn Viccilin pada hari
ke-4, untuk keluhan demam diberikan antipiretik yaitu paracetamol. Juga
ditambahkan vitamin yaitu zamel karena tidak nafsu makan.