Anda di halaman 1dari 11

CULTURAL

CONTROLS

2

Cultural control didesain untuk


mendorong terciptanya mutual-
monitoring, yaitu sebuah tekanan bagi
individu untuk mematuhi norma–norma
dan nilai yang ada di dalam sebuah
kelompok di mana ia berada.
.
3

Tekanan sosial dan moral masyarakat lebih kuat


dari kontrak hukum. Tapi kontrol budaya yang
kuat yang dihasilkan oleh proses saling
monitoring dalam perusahaan.
Cultural control akan sangat efektif jika
para anggota memiliki hubungan sosial
atau emosional satu dengan yang lainnya.
4

Budaya
perusahaan
relatif tetap dari Manajer mencoba
waktu ke untuk membuat
waktu. dan membentuk
budaya
perusahaan dalam
banyak hal, baik
dalam kata dan
contoh tindakan.
5

Metode Kode Penghargaan


pembentuk
budaya
Etik Kelompok

Pengatura
Intra Tone at
n fisik dan
organisasi The Top
sosial

6

Codes of conduct (kode etik)


Dapat berupa peraturan formal yang
tertulis, yang dapat berisi nilai–nilai
perusahaan, komitmen, dan sebagainya.
Group
Rewards
dapat berupa
pemberian reward kepada
sebuah departemen atas
pencapaian bersama dari
seluruh anggota
departemen tersebut.
8

Intraorganizational transfer
berupa saling bertukar pengalaman
antar depatemen sehingga secara tidak
langsung dapat meningkatkan
kemampuan bersosialisasi
antarindividu

9

Physical and social arrangement,


dapat berupa penataan ruang atau desain
gedung yang disesuaikan dengan
kebudayaan tertentu, tata cara berpakaian
saat bekerja, serta tata cara percakapan.
10

Tone at the top


bawahan akan melihat dan meniru apa yang
dilakukan oleh atasannya. Sehingga apabila
atasan menginginkan bawahannya
melakukan hal yang baik, ia pun harus
melakukan dan memberikan contoh yang
baik.
11

Thanks!
Any questions?

Anda mungkin juga menyukai