Anda di halaman 1dari 18

K3 Tanggap Darurat

Nama : Yunita Puspa Ningrum


NPM : 201610215166
Mata Kuliah : Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Apa Pengertian Keadaan Darurat ?
Keadaan darurat adalah situasi/kondisi/kejadian yang tidak
normal
 Terjadi tiba-tiba
 Mengganggu kegiatan/organisasi/kumunitas
 Perlu segera ditanggulangi

Keadaan darurat dapat berubah menjadi bencana (disaster) yang


mengakibatkan banyak korban atau kerusakan serta
mengganggu proses operasi atu menyebabkan kerusakan fisik
dan lingkungan.
Tujuan Emergency Response Plan
 Mengenali kemungkinan kondisi berbahaya yg belum pernah terjadi
 Proses perencanaan dapat memperbaiki kekurangan, mis: kurangnya
sumber daya (peralatan, personil yg kompeten, bantuan), atau komponen
lainnya sebelum keadan darurat terjadi
 Merupakan bentuk upaya utk mempromosikan kesadaran ber-K3
sekaligus menunjukkan komitmen perusahaan.
 Mengurangi korban dan kerusakan bila terjadi
 Mendidik manusia pada kesadaran ‘it can happen here’ sehingga bisa
menentukan langkah antisipasi
 Bila terjadi kondisi darurat terjadi bisa cepat mengambil keputusan utk
memobilisasi sumber daya: manusia, peralatan dan dukungan utk
penyelamatan.
Jenis Keadaan Darurat
Natural hazard (Bencana Alamiah)
 Banjir
 Kekeringan
 Angin topan
 Gempa
 Petir
Faktor Operasional
 Kebocoran bahan kimia
 Peristiwa Kebakaran/ledakan
 Gangguan operasi seperti kerusakan alat
Faktor Sosial
 Rumor
 Perselisihan
 Sabotase
DAMPAK
YANG DAPAT TERJADI ?
 Kecelakaan Kerja - Kerugian Jiwa, material.
 Kebakaran - kerugian harta benda, jiwa.
 Tumpahan / Bocor Bahan Berbahaya / Kimia -pencemaran
lingkungan.
 Ledakan - kerusakan lingkungan + gas beracun.
 Gempa - kerusakan bangunan / peralatan.
 Banjir - gangguan kegiatan persh
Dasar Hukum UU No.1 Tahun 1970
 Pasal 3 ayat (1).
 Dengan peraturan perundangan ditetapkan syarat syarat
keselamatan kerja untuk :
 mencegah, mengurangi, dan memadamkan kebakaran,mencegah,
mengurangi peledakan
 memberikan kesempatan jalan menyelamatkan diri dalam bahaya
kebakaran
 pengendalian penyebaran asap, gas dan suhu
 Pasal 9 ayat (3) Pengurus wajib membina K3 penanggulangan
kebakaran
Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI
No. Per-05/MEN/1996 Tentang Sistem Management
Keselamatan & Kesehatan Kerja

Keselamatan Kerja menjadi isu penting yang harus diper


timbangkan oleh dunia usaha sekarang ini. Untuk itu dibu
tuhkan suatu sistem K3 yang dilandasi oleh komitmen yg
tinggi dari management perusahaan
Salah satu fokus dalam sistem Keselamatan Kerja adalah
adanya Emergency Planning yang harus dilaksanakan
oleh perusahaan
UU NO. 24 / 2007
Undang-Undang ini disebutkan perlunya membentuk
Badan Penanggulangan Bencana Nasional dan Badan
Penanggulangan Bencana
Daerah yakni untuk Tingkat Propinsi dan
kabupaten/kota. Posisi industri untuk ikut berperan
dalam penanggulangan bencana
Ministry Regulation Kep. 186/Men/1999
Responsible Manager
 Mencegah, mengurangi dan memadamkan api melalui:
– Mengontrol sumber energi
– Menyediakan deteksi, alarm, alat pemadam kebakaran,
dan berarti untuk lolos
– Mengendalikan penyebaran asap, panas dan gas
api organisasi
– Melakukan latihan kebakaran
– Menyediakan rencana tanggap darurat
RENCANA TANGGAP DARURAT
 Pembentukan Incident Command
 Incident Commander diharapkan dapat:
- Mengidentifikasi bahaya baik kimia maupun fisikal
- Mengarahkan dan menganalisa lapangan
 Menggunakan engeering control
 Menetapkan batas paparan maksimum yang diijinkan
 Menetapkan penanggulangan bahan berbahaya
 Memanfaatkan teknologi yang tepat
Jalan Keluar Keadaan Darurat Di Plant Dan
Perkantoran
 Dengan diberi rambu penunjuk arah “EXIT”
 Dapat dipakai untuk mengevakuasi personil
secepat dan sefektif mungkin
 Mengarahkan pada muster point/ tempat
berkumpul
PERALATAN KEADAAN DARURAT
 Sistem alarm
 Lampu & tenaga listrik darurat
 Peralatan pemadam kebakaran
 Fasilitas komunikasi
 Tempat perlindungan
 Hydrant
 Stasiun pencuci mata
PADA PRINSIPNYA BAHWA EVALUASI EMERGENCY
PLANNING (PERENCANAAN DALAM MENGHADAPI
KEADAAN DARURAT) HARUS DILAKUKAN PADA SAAT

1. Setia kali terjadi emergency


2. Adanya perubahan pola produksi
3. Perubahan organisasi dan pergantian posisi karyawan
4. Setiap kali training dan emergency drill dilakukan
5. Adanya perubahan layout atau design dari fasilitas pabrik
6. Perubahan kebijakan dan prosedur
PENGORGANIPSASIAN
SISTEM TANGGAP DARURAT

PEMBAGIAN TUGAS & WEWENANG

1. FUNGSI PENGGERAK

1.1. KOMANDAN TEAM PENANGGULANGAN KEADAAN


DARURAT (FIRE CHIEF)
- MENENTUKAN STRATEGI DAN TEKNIK OPERASI
PENANGGULANGAN KEADAAN DARURAT
- MEMBINA TEAM PKD
- MEMBINA HUBUNGAN BAIK DENGAN INSTANSI
INTERN TERKAIT
- MENYELENGGARAKAN LATIHAN2 TEAM PKD
PENGORGANIPSASIAN
SISTEM TANGGAP DARURAT

1.2. TEAM PENASEHAT (ADVISOR)

TEAM PENASEHAT TERDIRI DARI TEAM MANAGEMENT


DI LINGKUNGAN PERUSAHAAN SESUAI KEBUTUHAN
FUNGSINYA : MEMBERIKAN SARAN/PETUNJUK DAN
PERTIMBANGAN KEPADA KOMANDAN TEAM PENANG
GULANGAN KEADAAN DARURAT (FIRE CHIEF) BAIK
TEKNIS MAUPUN NON TEKNIS SESUAI BIDANGNYA
UNTUK EFEKTIVITAS OPERASI PENANGGULANGAN
KEADAAN DARURAT.
PENGORGANIPSASIAN
SISTEM TANGGAP DARURAT

2. FUNGSI OPERASIONAL

FUNGSI OPERASIONAL DIPIMPIN OLEH SEORANG


KOORDINATOR DAN LANGSUNG MELAKSANAKAN
TUGAS PENANGGULANGAN KEADAAN DARURAT

TUGASNYA :
MEMIMPIN DAN MELAKSANAKAN :
1. Penanggulangan Keadaan darurat
2. Regu Evakuasi dan Regu Penyelamat
3. Latihan-Latihan Evakuasi, Penyelamatan/Utility
PENGORGANIPSASIAN
SISTEM TANGGAP DARURAT

3. Fungsi Penunjang

3.1. Menyediakan sarana dan prasarana utk kelan


caran Operasi Team PKD
3.2. Menyelenggarakan pengamanan lokasi
3.3. Menyelenggarakan P3K dan tindak lanjut
3.4. Menjamin sarana komunikasi siap pakai
3.5. Pengaturan Utility utk Oparasi PKD
3.6. Menyediakan Konsumsi utkTeam PKD
3.7. Memberikan keterangan pers atas persetujuan
Fire Chief
3.8. Menjamin/memastikan instalasi listrik tidak
mengganggu Team PKD
2.9. Mengadakan perbaikan peralatan sesuai kebu
tuhan dan pekerjaan lainnya utk menunjang
kelancaran operasi PKD
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai