PENGERTIAN

1. MENURUT ARTI BAHASA :

PERCOBAAN YAITU MENUJU KE SESUATU HAL, AKAN TETAPI TDK SAM
PAI PD HAL YG DITUJU ITU, ATAU HENDAK BERBUAT SESUATU, SUDH
MULAI, AKAN TETAPI TIDAK SELESAI.

2. MENURUT DOKTRIN:
POGING ATAU PERCOBAANLAKUKAN TINDAK PIDANA ADLH PERMULA
AN KEJAHATAN YG BELUM SELESAI.

3. MENURUT PROF DR WIRYONO P, SH

POGING ATAU PERCOBAAN ADLH SUATU USAHA MENCAPAI SUATU TU
JUAN YG AKHIRNYA TDK ATAU BELUM TERCAPAI.

4. MENURUT RUMUSAN BATASAN TTG KAPAN ADA PERCOBAAN PD KUHP

PSL 53 AYAT (1)
PERCOBAAN UTK LAKUKAN KEJAHATAN TERANCAM HKMAN, BILAMA-
NA MAKSUD /NIAT PEMBUAT SUDAH NYATA, DGN DIMULAINYA PER-
BUATAN ITU, DAN PERBUATAN ITU TDK SELESAI HANYALAH HAL YG
TDK TERGANTUNG DARI KEMAUANNYA SENDIRI.
JADI MENURUT PSL53(1) DPT DISIMPULKAN BHW :
“ SESEORG AKAN DIPIDANA KRN PERCOBAAN LAKUKAN TINDAK PIDANA,
JIKA PERMULAAN PELAKS DARI TINDAK PIDANA YG DIKEHENDAKI TLH
MULAI DILAKUKAN, TETAPI PELAKSANAANNYA TDK SESUAI ATAU AKIBAT
YG TERLARANG BUKAN KRN KEHENDAK PELAKU SENDIRI “

ADA 3 UNSUR YG HRSDIPENUHI DLMPERCOBAAN TSB :

a. ADANYA NIAT /KEHENDAK/OPZET LAKUKAN PERBUATAN
b. ADANYA PERMULAAN PELAKSANAAN PERBUATAN
c. PELAKSANAAN PERBUATAN TIDAK SELESAI BUKAN SE-MATAS KRN KE
HENDAK SI PELAKU.

MENURUT SISTEM KUHP, BUKANLAH PERCOBAAN THD SEMUA JENIS TIN-

DAK PIDANA DPT DIHKM, TETAPIHANYA PERCOBAAN TINDAK PIDANA YG
BERUPA “ KEJAHATAN “ SAJA, SEDANG PERCOBAAN TINDAK PIDANA” PE
LANGGARAN “ TIDAK BISA DIHUKUM.

NAMUN ADA JUGA PERCOBAAN TINDAK PIDANA KEJAHATAN YG TDK DPT

DIHUKUM MISALNYA :
a. PERCOBAAN DUEL PERKELAHIAN TANDING (PSL 184 AYAT 5 )
b. PERCOBAAN PENGANIAYAANRINGAN THD HEWAN (PSL 302 AYAT 4)
c. PERCOBAAN PENGAIAYAAN RINGAN (PSL352AYAT 2)
d. PERCOBAAN PENGANIAYAAN BIASA (PSL 351 AYAT 5)
ADA 2 PANDANGAN MENGENAI SIFAT PERCOBAAN :
1. PERCOBAAN DIPANDANG SBG PERLUASAN DPT DIPIDANANYA ORANG
JADI MENURUT PANDANGAN INI, PERCOBAAN BKN PERLUAS RUMUS
AN DELIK, TETAPI PERLUAS DPT DIPIDANANYA SESEORG DGN DMKN
PERCOBAAN TDK DIPANDANG SBG JENIS DELIKYG TERSENDIR, TTP DI
PANDANG SBG BTK DELIK YG TDK SEMPURNA
( PROFHAZEWINKEL – SURINGA )

2. PERCOBAAN DIPANDANG SBG PERLUASAN DPT DIPIDANANYA PERBU-

ATAN.
MENURUT PANDANGAN INI,PERCOBAAN DIPANDANG SBG DELIK YG
SEMPURNA, HANYA DLM BTK YG SUS/ISTIMEWA, JADI MERPKAN DE-
LIK YG TERSENDIRI (PROF POMPE, PROF MOELYATNO)
ALASAN PROF MOELYATNO IKUTI PANDANGAN KE 2 ADLH:
a. PD DSRNYA SESEORG DIPIDANA KRN LAKUKAN SUATU DELIK
b. DLM KONSEPSI “PERBUATAN PIDANA” UKURAN SUATU DELIK DI-
DASARKAN PD POKOK PIKIRAN ADANYA SIFAT BERBAHAYA PERBU
ATAN ITU SENDIRI BAGI KESELAMATAN MASY.
c. DLM HK ADAT TDK DIKENAL PERCOBAAN SBGBTK DELIK YG TIDAK
SEMPURNA, YG ADA HANYA DELIK SELESAI.
d. DLM KUHP ADA BBRP PERBUATAN YG DIPANDANG SBG DELIK BER
DIRI SENDIRI DAN DIANGGAP SELESAI, WALAUPUN DLM PELAKS
BARU MERPKAN PERCOBAAN ( MISL PSL104, 106, 107 KUHP )
BEBERAPA TEORI SBG DASAR PEMIDANAAN PERCOBAAN

1. TEORI SUBYEKTIF
MENURUT TEORI INI DASAR PATUT DIPIDANANYA PERCOBAAN TERLE
TAK PD NIAT ATAU KEHENDAK SI PEMBUAT YG TDK DIRAGUKAN LAGI
BHW YG TELAH DILAKUKAN ITU DITUJUKAN KPD TINDAK PIDANA TER
TENTU / YG MEMBAHAYAKAN ( VAN HAMEL)

2. TEORI OBYEKTIF
MENURUT TEORI INI, DASAR PATUT DIPIDANANYA PERCOBAAN TER
LETAK PADA PERBUATANSI PEMBUAT, DAN BILA PERBUATAN ITU TLH
DAPAT / BERSIFAT MEMBAHAYAKAN KEPENTINGAN HUKUM, MAKA
PERCOBAAN DPT DIHUKUM ( PROF SIMON )

TEORI OBYEKTIF DIBAGI DUA YAITU :

a. TEORIOBYEKTIFFORMIL: MENITIK BERATKAN PD SIFAT BERBAHAYA-

NYA PERBUATAN THD TATA HUKUM, ARTINYA BILA SESEORG TELAH
LAKUKAN SALAH SATU UNSUR DGN DELIKITU, MAKA PERBUATAN ITU
TELAH DAPAT DIANGGAP SEBAGAI MEMBAHAYAKAN TATA HUKUM
b. TEORI OBYEKTIF MATERIIL :
MENITIK BERATKAN PADA SIFAT BERBA
HAYANYA PERBUATAN TERHADAP KEPENTINGAN /BENDA HUKUM,
ARTINYA SESEORANG TELAH MELAKUKAN / PERBUATAN YG MENURUT
SIFATNYA ADALAH SEDEMIKIAN RUPA, SEHINGGA SECARA LANGSUNG
DAPAT MENIMBULKAN AKIBAT YANG DILARANG.

3. TEORI CAMPURAN
TEORI INI MELIHAT DASAR PATUR DIPIDANANYA PERCOBAAN DARI
DUA SEGI YAITU NIAT /KEHENDAK PEMBUAT YG BERBAHAYA DAN
JUGA SIFAT BERBAHAYANYA PERBUATAN.
( JOUKERS DAN MOELYATNO )
PENGERTIAN MASING-MASING UNSUR:

1. NIAT ATAU KEHENDAK

* OLEH DOKTRIN DAN YURISPRODENSI, KEHENDAKATAU NIAT ITU

HRS DITAFSIRKAN SBG OPZET/DOLUS ATAU SENGAJA.

* KEHENDAK ATAU NIAT MERPKAN SIKAP SIPEMBUAT YG MEMBERI

ARAH KPD PERBUATAN YG AKAN DILAKUKAN, YG SECARA POTEN-
SIAL AKANMENJADI KESENGAJAAN JIKA PERBUATAN TSB MULAI
DILAKUKAN.

* ADA 3 BENTUK OPZET / SENGAJA:

a. KESENGAJAAN SEBAGAI TUJUAN

b. KESENGAJAAN DGN KESADARANAKAN TIMBULNYA SUATU AKI-

BAT YG PASTI SELAIN AKIBAT YG DIRENCANAKAN.

c. KESENGAJAAN DGN KESADARAN AKAN KEMUNGKINAN TIMBUL-

NYA SUATU AKIBATLAIN, SELAIN AKIBAT YG DIRENCANAKAN.
• VOS MENAFSIRKAN OPZET DLM ARTI SEMPIT YAITU HANYA KESENGA-
JAAN SEBAGAI TUJUAN, TETAPI ADA JUGA YG MENGARTIKAN KETIGA
NYA (DLM ARTI LUAS ) SEPERTI SIMON, VAN HAMEL, VAN HATTUM –
DLL )

• UNTUK LEBIH JELAS PERBEDAAN OPZET DLM ARTI SEMPIT DLM ARTI
LUAS,KITA LIHAT CONTOH KASUS SEBAGAI BERIKUT :

SI A HENDAK MEMBUNUH SI B, SI A MEMBELI KUE TAART YG KEMUDI

AN DIBUBUHI RACUN TIKUS DAN DIKIRIMNYA KE RUMAH B, TERNYA
TA YG MAKAN KUE BUKAN HANYA B, TETAPI JUGA ISTRI B.

BILA DIPANDANG DARI OPSZET DLM ARTI SEMPIT, MAKA SI A TDK

MEMPUNYAI OPZETTERHADAP ISTRI B.

TETAPI APABILA DIPANDANG OPZET DLM ARTI LUAS, MAKA SI A

MEMPUNYAI OPZET BAIK A, B ATAU C.
MENURUT PROF.MOELYATNO :

a. NIAT TDK BISA DISAMAKAN DGN KESENGAJAA, TETAPI NIAT POTENSI

AL DPT BERUBAH JADI KESENGAJAAN APABILA SDH DITUNAIKAN JADI
PERBUATAN YG DITUJU.

b. TETAPI KALAU BLM SEMUA DITUNAIKAN JADI PERBUATAN, MAKA NIAT

MSH ADA DAN MERPKAN SIKAPBATIN YG JADI ARAH KPD PERBUATAN.

JADI DPT DISIMPULKAN BHW DLM HAL PERCOBAAN SELESAI, NIAT SAMA
DGN KESENGAJAAN, TETAPI APABILA PERCOBAAN TERTUBDA, NIAT HA –
NYA MERPKAN UNSUR SIFAT MELAWAN HKM YG SUBYEKTIF.

CONTOH : A MAU BUNUH B DGN PISTOL,PICU PISTOL TELAH DITARIK, TTP

PELURU TDK MELETUS ATAU TEMBAKAN TDK MENGENAI A.

DLM HAL INI MENURUT MOLEYATNO NIAT SDH BERUBAH KESENGAJAAN,

KRNSDH DIWUJUDKAN DLM PERBUATAN ( PERCOBAAN SELESAI ), TTP BI
LA CONTOH DIATAS MISALNYA PICU BLM DITARIK ( PERCOBAAN TERTUN
DA) MAKA NIAT BARU MERPAKAN SIKAP BATIN YG MENGARAH PD SUATU
PERBUATAN YG MELAWAN HUKUM.
2. UNSUR PERMULAAN PELAKSANAAN PERBUATAN

SCR TEORI MAUPUN PRAKTEK, UNSUR INI SELALU DIPERSOALKAN BATAS

ANTARA PERBUATAN PERSIAPAN DAN PERBUATAN PELAKSANAN.

a. MENURUT TEORI PERCOBAAN SUBYEKTIF:

DIKATAKAN ADA PERBUATAN PELAKSANAAN APABILADILIHAT DARI
PERBUATAN YG TELAH DILAKUKAN TELAH NYATAS ADANYA KEPASTI –
AN NIAT UTK LAKUKAN KEJAHATAN ( VAN HAMEL )

b. MENURUT TEORI PERCOBAAN OBYEKTIF :

1) UTK DELIK FORMIL :PERBUATAN PELAKSANAAN ADA APABILA TLH

DIMULAI PERBUATAN YG DISEBUT DLM RUMUSAN DELIK / UNSUR
DELIK.

2) UTK DELIKMATERIIL : PERBUATAN PELAKSANAAN ADA APABILA TI

DAK DIMULAINYA PERBUATAN YG MENURUT SIFATNYA LANGSUNG
DPT MENIMBULKAN AKIBAT YG DILARANG OLEH UU TANPA PER-
LUKAN PERBUATAN LAGI.
CONTOH

1. DELIK FORMIL

A AKAN MENCURI DI RUMAH B ( PSL 363)

UNTUK LAKSANAKAN HRS TEMPUH BBRP PERBUATAN :

a. A PERSIAPKAN OBENG DAN LINGGIS

b. STLH LARUT MLM, DGN BAWA PERLENGKAPAN TSB A MENUJU KE
RUMAH B
c. A MEMBUKA PINTU PAGAR
d. A MEMATIKAN LAMPU TERAS
e. A MENCONGKEL PINTU JENDELA DGN LINGGIS
f. SELANJUTNYA A MASUK MELEWATI JENDELA
g. STLH DIDLM RMH A MENGAMBIL TV
h. AKHIRNYA A DGN BAWA TV KELUAR LEWAT PINTU DN KABUR.

PERTANYAAN :
APAKAH TIAPS PERBUATAN TSB SDH DAPAT DIHUKUM?
2. DELIK MATERIIL:

A AKAN MEMBUNUH B
UNTUK MELAKSANAKAN KEHENDAKNYA, A MELAKUKAN BEBERAPA
PERBUATAN:

a. A MEMINJAM SENJATA API

b. MEMBAWA SENJATA API KERUMAH DAN DISIMPAN
c. A MERENCANAKAN CARA PELAKSANAANNYA
d. A MEMBAWA SENJATA API KERUMAH B
e. SAMPAI DIRUMAH B, A MENGISI PELURU
f. KEMUDIAN SENJATA API DIARAHKAN KETUBUH B
g. A MENARIK PICU SENJATA API
h. PELURU MELETUS MENGENAI TUBUH B

PERTANYAAN:

DARI RANGKAIAN PERBUATAN TSB, MANA YG HARUS DIANGGAP SBG

PERBUATAN PERSIAPAN DAN MANA YG HARUS DIANGGAP SBG PER-
MULAAN PELAKSANAAN ?
MENURUT MOELYATNO:PERMULAAN PELAKSANAAN PERBUATAN ADA APA
BILA MEMENUHI 3 SYARAT :
a. SCR OBYEKTIF APA YG DILAKUKAN TERDAKWA HRS MENDEKATKAN
KPD DELIKYG DITUJU, ATAU DGN KATA LAIN HRS MENGANDUNG PO –
TENSI UTK MEWUJUDKAN DELIK TSB.
b. SCR SUBYEKTIFDIPANDANG DARI SUDUT NIAT, HRS TDK ADA KERAGU
AN LAGI APA YG TELAH DILAKUKAN TERDAKWA ITU DITUJUKAN PADA
DELIK TERTENTU TADI.
c. APA YG TELAH DILAKUKAN TERDAKWA MERUPAKAN PERBUATAN YG
BERSIFAT MELAWAN HUKUM.

SEDANGKAN MENURUT RANCANGAN UU TTG KUHP TERBITAN TH 2002 PD

PENJELASAN PSL 17 MENYEBUTKAN: SUATU PERBUATAN DINILAI MERUPA
KAN PELAKSANAAN, JIKA :
a. PERBUATAN YG DILAKUKAN MERPKAN PERBUATAN YG BERTENTANG –
AN DGN HUKUM.
b. SCR OBYEKTIF, APA YG TLH DILAKUKAN SDH MENDEKATI TINDAK PI –
DANA YG DITUJU, ATAU DGN KATA LAIN SDH MAMPU ATAU MENGAN –
DUNG POTENSI WUJUDKAN TINDAK PIDANA TSB, DAN
c. SCR SUBYEKTIF DILIHAT DARI NIAT PEMBUAT TDK DIRAGUKAN LAGI
BHW PERBUATAN YG DILAKUKAN ITU DITUJUKAN UTK MEWUJUDKAN
TINDAK PIDANA.
MENURUT DUYNSTEE :
ADA PERMULAAN PELAKSANAAN, JIKA APA YG DILA
KUKAN TERMASUK DALAM SALAH SATU KELAKUAN YG MERUPAKAN RANG
KAIAN KELAKUAN SEPERTI YG DILARANG DLM RUMUSAN DELIK.

MISAL : DLM PEMBUNUHAN RAJA ALEXANDER I, MELOMPATNYA SIPEMBU-

NUH KE TEMPAT PANJATAN MOBIL, MENGARAHKAN PISTOL DAN MENEM –
BAKNYA, MERUPAKAN SATU KESATUAN PERBUATAN YG ERAT SATU SAMA
LAIN DAN MERUPAKAN SATU KEHENDAK.

MENURUT HODE RAAD :

PERMULAAN PELAKSANAAN PERBUATAN ADA APABILA ANTARA PERBUAT-
AN YG DILAKUKAN DAN KEJAHATAN YG DIKEHENDAKI SIPEMBUAT TERDA
PAT HUBUNGAN LANGSUNG YG ERAT, ARTINYA ANTARA PERBUATAN YANG
TELAH DILAKUKAN DGN SELESAINYAKEJAHATAN SUDAH TIDAK DIBUTUH-
KAN PERBUATAN LAIN.
3. PELAKSANAAN TIDAK SELESAI BUKAN KARENA KEHENDAK SENDIRI

JADI TIDAK SELESAINYA PERBUATAN ITU DISEBABKAN ADANYA MSLH

DAN MASALAH ITU TIDAK TERGANTUNG PADA SI PEMBUAT.

MISAL: DALAM CONTOH NO 2. A YG AKAN MEMBUNUH B

JIKA AKAN MELAKSANAKAN HURUF g KEMUDIAN A DIHALANGI C DGN ME-
MUKUL TANGANNYA SHG SENJATANYA JATUH, MAKA MASALAH YG MENYE
BABKAN TDK SELESAINYA PERBUATAN TDK TERGANTUNG PADA DIRI A.
TERMASUK DLM HAL INI APABILA TEMBAKANNYA MELESET, DALAM HAL
INI TERDAPAT PERCOBAAN ( POGING )

MISAL :
PADA SAAT A AKAN MELAKSANAKAN HURUF g, TIBAS TIMBUL RASA PENYE
SALAN SHG A BATAL MENARIK PICU SEJATA APINYA DAN MENGURUNG –
KAN MEMBUNUH B.
DALAM HAL INI TIDAK TERDAPAT PERCOBAAN ( POGING )
TDK SELESAINYA PERBUATAN KRN KEHENDAKSENDIRI DPT DIBEDAKAN
ANTARA :
1. MENGUNDURKAN DIRI SCR SUKARELA, YAITU TDK MENYELESAIKAN
PERBUATAN PELAKS YG DIPERLUKAN UKT DELIK YBS.
2. TINDAKAN PENYESALAN, YAITU MESKIPUN PERBUATAN PELAKS SDH
SELESAI, TTP DGN SUKARELA MENGHALAU TIMBULNYA AKIBAT MU –
TLAK UTK DELIK TSB.

MISAL:
ORG MEMBERI RACUN PD MINUMAN SI KORBAN TTP STLH DIMINUM, IA
SGR BERI OBAT PENAWAR RACUN SHG SI KORBAN TDK JADI MENINGGAL.

DGN PENGUNDURAN DIRI SCR SUKARELA TSB, MAKA MENURUT M.V.T,

MAKSUD DICANTUMKAN UNSUR KE 3 DLM PSL 53 KUHP ADALAH :
a. UTK MENJAMIN AGAR ORG YG DG KEHENDAK SENDIRI SCR SUKARELA
MENGURUNGKAN KEJAHATAN YG TLH DIMULAI TTP BLM TERLAKSANA
TIDAK DIPIDANA.
b. PERTIMBANGAN DARI SEGI MANFAAT,BHW USAHA PALING TEPAT CE-
GAH TIMBULNYA KEJAHATAN ADALAH JAMIN TDK DIPIDANANYA ORG
YG TLH MULAI LAKUKAN KEJAHATAN TTP KEMUDIAN MENGURUNGKAN
PELAKSANAANNYA DGN SUKARELA.
DALAM RANCANGAN UU TTG KUHP PSL 18 MENYEBUTKAN :

(1) DLM HAL SETELAH PERMULAAN PELAKSDILAKUKAN, PEMBUAT TDK ME

NYELESAIKAN PERBUATANNYA KRN KEHENDAKNYA SENDIRI SCR SU-
KARELA,MAKA PEMBUATTDK DIPIDANA.

(2) DLM HAL SETELAH PERMULAAN PELAKS DILAKUKAN, PEMBUAT DGN

KEHENDAKNYA SENDIRI MENCEGAH TERCAPAINYA TUJUAN ATAU
AKIBAT PERBUATANNYA MAKA PEMBUAT TIDAK DIPIDANA.

(3) DALAM HAL PERBUATAN SEBAGAIMANA DIMAKSUD DALAM AYAT (2)

TELAH MENIMBULKAN KERUGIAN ATAU MENURUT PER-UU-AN TLH
MERUPAKAN TINDAK PIDANA TERSENDIRI, MAKAPEMBUAT DAPAT DI
PERTANGGUNG JAWABKAN UNTUK TINDAKAN PIDANA TERSEBUT.
PERCOBAAN MAMPU DAN TIDAK MAMPU

PERCOBAAN MCM INI TIMBUL APABILA SESEORG TLH LAKUKAN PERBUAT

AN PELAKS, TTP DELIK YG DITUJU TDK SELESAI ATAU AKIBAT YG DILRG
OLEH UU TDK TIMBUL KRN TDK MAMPUNYA OBYEKATAU ALAT YG DIGUNA
KAN.

KETIDAK MAMPUAN BAIK ALAT MAUPUN OBYEK DPT DIBAGI MENURUT SI

FATNYA YAITU :

1. KETIDAK MAMPUAN MUTLAK ATAU ABSOLUT BAIK ALAT MAUPUN OB –

YEKNYA, SHG KEJHT TDK MUNGKIN SELESAI.

CONTOH I:
KETIDAK MAMPUAN ALAT BANTUNYA
A AKAN MEMBUNUH B DGN RACUN, KELIRU DG GULA ATAU DG PISTOL
YG TERNYATA TDK BERISI PELURU,SHG B TDK MATI.

CONTOH II :
KETIDAK MAMPUAN OBYEK
A AKAN MEMBUNUH B YG DISANGKA SEDANG TIDUR DG TEMBAKAN
TETAPI DIAUTOPSI TERNYATA SEBELUM DITEMBAK B SUDAH MATI
KRN SERANGAN JANTUNG.
2. KETIDAK MAMPUAN RELATIF BAIK ALAT MAUPUN OBYEKNYA YG SEDE
MIKIAN RUPA, SHG KEJHT TDK SELESAI.

CONTOH III :
KETIDAK MAMPUAN ALAT BANTUNYA
A AKAN MEMBUNUH B DG RACUN SEDEMIKIAN YG DICAMPURKAN PD
MINUMAN, KRN RACUNYA DIBAWAH DOSIS, SHG B TDK MATI SETLH
MEMINUMNYA.

CONTOH IV :
KETIDAK MAMPUAN OBYEKNYA
A AKAN MEMBUNUH B DG JALAN MENIKAM DG PISAU, TTP SETELAH
A MENIKAMKAN PISAUNYA KPD B, TERNYATA B TDK MATI KRN B,
MEMAKAI BAJU ANTI PELURU.
• MENURUT M.V.T TDKADA PERCOBAAN PD OBYEK YG TDK MAMPU, YG
ADA HANYA PERCOBAAN YG TDK MAMPU KRN ALATNYA YG DPT DIBA
GI DUA YAITU MUTLAK & RELATIF.

• DITINJAU DARI TEORI PERCOBAAN SUBYEKTIF CONTOH I S/D IV SE –

MUANYA DPT DIHK, KRN A TLH MENUNJUKKAN KEHENDAK / NIAT YG
JAHAT.

• DITINJAU DARI TEORI PERCOBAAN OBYEKTIF CONTOH I S/D II A TDK

DPT DIHKM,KRN PERBUATANNYA TDK MEMBAHAYAKAN KEPENTINGAN
HKM, SDG CONTOH III S/D IV A DPT DIHKM, KRN PERBUATANNYA -
MEMBAHAYAKAN KEPENTINGAN HKM.

• UTK MENENTUKAN BATAS ANTARA ABSOLUT DAN RELATIF, TERGAN –

TUNG DR CARA BERPIKIR/MENAFSIRKAN SESEORG MENGENAI SESUA
TU HAL ATAU TERGANTUNG KEHENDAK ORG YG MENGGUNAKAN.
MISAL: GULA ADLH ALAT YG ABSOLUT TDK MAMPU UTK BUNUH ORG,
TTP BISAJADI ALAT YG MAMPU MEMATIKAN UTK IRG YG DIABET.
( JADIBERSIFAT RELATIF)

• MENURUT PENJELASAN RUU RITTG KUHP PSL20 BHW DLM HAL PERCO
BAAN MAMPU DAN TDK MAMPU DIANUT TEORI PERCOBAAN SUBYEK
TIF DG ANCAMAN PIDANA MAX ½ DARI PIDANA YG DIANCAMKAN UTK
PIDANA YG DITUJU.
UTK MEMBERI BATAS PERCOBAAN MAMPU DAN TDK MAMPU, MAKA KEMU-
KAKANPENDAPAT PARA SARJANA SBB :

1. SIMONS
ADAPERCOBAAN MAMPU, APABILA PERBUATAN YG MENGGUNAKAN A-
LAT TSB, ITU DPT MEMBAHAYAKAN BENDA HUKUM.
MISAL :
GULA, DLM KEADAAN NORMAL BUKAN ALAT UTK MEMBUNUH DG DEMI
KIAN TAK ADAPERCOBAAN MAMPU, TETAPI DLM KEADAAN TERTENTU
DAPAT MEMBAHAYAKAN ( DPT MEMATIKAN ORG YG BERPENYAKIT -
GULA, JADI ADA PERCOBAAN MAMPU ).

2. POMPE
ADA PERCOBAAN MAMPU, JIKA PERBUATAN ATAU ALAT YG DIGUNA –
KAN MEMPUNYAI KECENDERUNGAN ATAU MENURUT SIFATNYA MAM
PU UTK MENIMBULKAN DELIK SELESAI.
MISAL :
MENDOAKAN TERUS MENERUS ORG, AGAR IA MATI, BUKAN PERCOBA
AN MAMPU, MEMBERIKAN ARSENIKNYA PD ORG NORMAL DLM DOSIS
YG MEMATIKAN ADALAH PERCOBAAN MAMPU.
3. VAN HATTUM
DIKATAKAN ADA PERCOBAAN YG MAMPU, APABILA PERBUATAN TER –
DAKWA ADA HUBUNGAN KAUSALYG ADEKUAT DG AKIBAT YG DILA -
RANG OLEH UU.

UTK MERUMUSKAN PERBUATAN TERDAKWA SCR ADEKUAT KAUSAL,

VAN HATTUM MEMBERI UKURAN :
a. HALS YG TERJADI KEBETULAN JANGAN DIMASUKKAN
b. HALS YG MERINTANGI SELESAINYA KEJAHATAN YG DITUJU JA –
NGAN DIMASUKKAN.

MISAL:
A MAU MEMBUNUH B DG SENAPAN YG TELAH DIISI PELURU, TANPA
SEPENGETAHUAN A,PELURU TSB DIKELUARKAN OLEH C, SHG SENAPAN
DLM KEADAAN KOSONG, SHG PDSAAT DITEMBAKKAN OLEH A TDK ME-
NIMBULKAN MATINYA B.

MENURUT VAN HATTUM ”KOSONGNYA SENAPAN “ MERPKAN HAL YG KE

BETULAN KONKRIT DAN “ MENGISI SENAPAN DG PELURU DAN MENEM
BAKKANNYA” MERPKAN HAL YG MEMBAHAYAKAN PERBUATAN/SEBAB
YG PD UMUMNYADPT TIMBULKANAKIBAT MATINYA ORG LAIN.
(ADA HUB KAUSALYG ADEKUAT )
CONTOH LAIN:
- MENCOBA CURI IKAN DARI KERAMBA IKAN YG TERNYATA KOSONG
- MENCOBA CURI UDANG DR BRANKAS YG TERNYATA KOSONG
- COBA BUNUH DG RACUN YG TERNYATA GULA.

JADI HALS YG KONKRIT JANGAN DIPAKAI UTK MERUMUSKAN PERBUATAN

TERDAKWA KRN, KERIDAK MAMPUAN RELATIF AKAN MENJADI KETIDAK
MAMPUAN ABSOLUT.

4. MOELYATNO

DIKATAKAN ADA PERCOBAAN MAMPU APABILA PERBUATAN TERDAKWA

MENDEKATKAN PD TERJADINYA DELIK SELESAI SEDEMIKIAN RUPA SHG
MERUPAKAN PERBUATAN YG MELAWAN HKM.
SIFATMELAWAN HKM DISINIYAITU PERBUATAN YG MENGGELISAHKAN
MASY ATAU TDK PUTUS DILAKUKAN ( TEORI KISAN )

MISAL :
- SESEORG HENDAK BUNUHDG SENJATA YG TERNYATA KOSONG ATAU
MACET PELURUNYA.
- PENCURI YG MEROGOH KANTONG ORG LAIN YG TERNYATA KOSONG
INI SDH MERPKAN PERCOBAAN MAMPU, KRN SDH ADA KESAN MASY BHW
PERBUATAN TSB MENGGANGGU TATA HKM.
MANGEL AM TATBESTAND
( KESALAH PAHAMAN MENGENAI SUR TINDAK PIDANA )

APABILA SESEORG LAKUKAN SUATU PERBUATAN YG DIKEHENDAKI DAN

TLH LAKUKAN SEMUA PERBUATAN YG DIPERLAKUKAN GUNA MELAKS KE
HENDAKNYA ITU, TTP PERBUATAN ITU TDK DPT DIANGGAP SELESAI YG DI
SEBABKAN OLEH MSLH YG TDK TERGANTUNG PD SIPEMBUAT, MSLH INI BE
RUPA SUATU SALAH SATU UNSUR DELIK YG DIKEHENDAKI ITU.

MISAL :
A BERKEHENDAK MENCURI BARANG B, A MENGAMBIL BARANG DI TMPT B
TERNYATA BARANG YG DIAMBILNYA ADALAH BRG NYA SENDIRI.

PENDAPAT PARA SARJANA

1. SIMONS DAN POMPE

PERISTIWA DLM CTH TSB, BUKAN MERPKAN POGING DAN PERBUATAN
TSB, TAK DPT DIHKM,KRN ADA UNSUR YG TAKTERPENUHI.

2. VAN HAMEL DAN JONKERS

PERISTIWA TSB MERPKAN PERCOBAAN DG KETIDAKMAMPUAN ABSO-
LUT PDOBYEKNYA,UTK MENGHKM TERGANTUNG PENAFSIRAN TTG
OBYEKNYA.