2. RiwayatKesehatan
▪ Keluhan utama
DM pada usila mungkin sukar dideteksi karena sering
tidak khas dan tidak asimtomatik ( contohnya kelemahan,
kelelahan, kebingunan akut, BB menurun )
▪ Riwayat penyakit sekarang
Pada umumnya pasien dating ke RS dengan keluhan
gangguan penglihatan karena katarak, rasa kesemutan serta
kelemahan otot ( neuropati perifer) dan luka pada tungkai
yang sukar sembuh
▪ . Riwayat Kesehatan Keluarga
Adakah keluarga yang menderita penyakit seperti klien
▪ Riwayat Kesehatan Pasien dan Pengobatan Sebelumnya
A. B1 (Breathing)
Inspeksi : Bentuk dada simetris, frekuensi nafas regular,
tidak ada penarikan otot intercoste, tidak ada pernapasan
cuping hidung, dan tidak ada lesi pada saluran pernafasan.
Palpasi : Vocal fremitus kanan dan kiri sama.
Perkusi : Sonor
Auskultasi : Vesikuler tidak ada suara wheezing dan tidak ada
suara rochi
B. B2 (Cardiovaskuler)
Inspeksi : Tidak ada pembesaran vena jugularis, konjungtiva
merah muda
Palpasi : Irama nadi reguler
Perkusi : Pekak
Auskultasi : Bunyi jantung normal S1S2 tunggal
C. B3 (Brain)
Kesadaran compos mentis GCS : 4 5 6
D. B4 ( Bladder)
Pasien tidak mempunyai penyakit saluran kemih, tidak
terpasang kateter, BAK lancar 3x/hari, warna kuning, bau
khas.
E. B5 ( Bowel)
Inspeksi :
Palpasi : Tidak terdapat tekan pada bagian
abdomen
Perkusi :
Auskultasi :Bising usus 17 ×/mnt
F. B6 (Bone)
Inspeksi : Mukosa Mulut kering, warna kulit pucat,
turgor menurun >2 dt
Palpasi : Akral hangat, Luka pada Exstermitas
Kekuatan Otot : Menurun
1. Glukosa darah sewaktu
2. Kadar glukosa darah puasa
3. Tes toleransi glukosa
4. Kriteria diagnostik WHO untuk diabetes
mellitus pada sedikitnya 2 kali pemeriksaan:
5. Glukosa plasma sewaktu >200 mg/dl (11,1
mmol/L)
6. Glukosa plasma puasa >140 mg/dl (7,8
mmol/L)
7. Glukosa plasma dari sampel yang diambil 2
jam kemudian sesudah mengkonsumsi 75
gr karbohidrat (2 jam post prandial (pp) >
Nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan peningkatan metabolisme protein, lemak.
Kekurangan volume cairan berhubungan
dengan osmotik diuresis ditandai dengan tugor
kulit menurun dan membran mukasa kering.
Gangguan integritas kulit berhubungan dengan
perubahan status metabolik (neuropati perifer)
ditandai dengan gangren pada extremitas.
Kelelahan berhubungan dengan kondisi fisik yang
kurang.
Risiko tinggi infeksi berhubungan dengan glukosa
darah yang tinggi.
Resiko terjadi injury berhubungan dengan
Intervensi.docx