Anda di halaman 1dari 13

1.

Rehabilitasi medik pasca stroke


Prinsip-prinsip rehabilitasi menurut Harsono (1996) adalah:
1) Rehabilitasi dimulai sedini mungkin, bahkan dapat dikatakan bahwa rehabilitasi segera
dimulai sejak dokter melihat penderita untuk pertama kalinya.
2) Tidak ada seorang penderitapun yang boleh berbaring satu hari lebih lama dari waktu yang
diperlukan, karena akan mengakibatkan komplikasi.
3) Rehabilitasi merupakan terapi multidisipliner terhadap seorang penderita dan rehabilitasi
merupakan terapi terhadap seorang penderita seutuhnya.
4) Faktor yang paling penting dalam rehabilitasi adalah kontinuitas perawatan.
5) Perhatian untuk rehabilitasi lebih dikaitkan dengan sisa kemampuan fungsi neuromuskuler
yang masih ada, atau dengan sisa kemampuan yang masih dapat diperbaiki dengan latihan.
6) Dalam pelaksanaan rehabilitasi termasuk pula upaya pencegahan serangan berulang
Rehabilitasi stadium akut Rehabilitasi stadium subakut Rehabilitasi stadium kronik

• Programnya dijalankan oleh • Pada stadium ini kesadaran • Pada saat ini terapi
tim, biasanya latihan aktif membaik, penderita mulai kelompok telah ditekankan,
dimulai sesudah prosesnya menunjukan tanda-tanda dimana terapi ini biasanya
stabil, 24-72 jam sesudah depresi, fungsi bahasa sudah dapat dimulai pada
serangan, kecuali mulai dapat terperinci. akhir stadium subakut.
perdarahan. • Pada post GPDO pola • Keluarga penderita lebih
• Sejak awal Speech terapi kelemahan ototnya banyak dilibatkan, pekerja
diikutsertakan untuk menimbulkan hemiplegic medik sosial, dan psikolog
melatih otot-otot menelan posture. Kita berusaha harus lebih aktif.
yang biasanya terganggu mencegahnya dengan cara
pada stadium akut. pengaturan posisi, stimulasi
• Psikolog dan Pekerja Sosial sesuai kondisi klien
Medik untuk mengevaluasi
status psikis dan membantu
kesulitan keluarga
Mobilisasi Dini
a. Pelaksanaan mobilisasi dini posisi tidur.
Berbaring terlentang: Posisi kepala, leher, dan punggung harus lurus. Letakkan bantal dibawah
lengan yang lumpuh secara hati-hati, sehingga bahu terangkat ke atas dengan lengan agak
ditinggikan dan memutar ke arah luar, siku dan pergelangan tangan agak ditinggikan. Letakkan
pula bantal dibawah paha yang lumpuh dengan posisi agak memutar kea rah dalam, lutut agak
ditekuk

Miring ke sisi yang sehat: Bahu yang lumpuh harus menghadap ke depan, lengan yang lumpuh
memeluk bantal dengan siku di luruskan. Kaki yang lumpuh diletakkan di depan, di bawah paha
dan tungkai diganjal bantal, lutut ditekuk

Miring ke sisi yang lumpuh: Lengan yang lumpuh menghadap ke depan, pastikan bahwa bahu
penderita tidak memutar secara berlebihan. Tungkai agak ditekuk, tungkai yang sehat menyilang di
atas tungkai yang lumpuh dengan diganjal bantal
b. Latihan gerak sendi (range of motion)
(1). Latihan gerak sendi pada anggota gerak atas
• Dukung lengan dengan pergelangan tangan dan siku, angkat lengan lurus melewati

leksi/ekstensi kepala klien, istirahatkan lengan terlentang diatas kepala di tempat tidur

• Dukung lengan di pergelangan dengan telapak tangan dan siku dari tubuhnya klien,

Abduksi/adduksi geser lengan menjauh menyamping dari badan, biarkan lengan berputar dan berbalik
sehingga mencapai sudut 90o dari bahu

• Dukung siku dan pergelangan tangan, tekuk lengan klien sehingga lengan menyentuh

Siku fleksi/ekstensi ke bahu, luruskan lengan ke depan

• Dukung tangan klien dengan memegang telapak tangan, tekuk semua jari sekali,

Jari fleksi/ekstensi luruskan semua jari sekali

Pergelangan • Dukung pergelangan tangan dan tangan klien dan jari-jari dengan jari yang lain; tekuk
pergelangan tangan ke depan dan menggenggam, tekuk pergelangan tangan ke

tangan
belakang dan tegakkan jari-jari, gerakkan pergelangan tangan ke lateral
(2). Latihan gerak sendi pada anggota gerak bawah

Pinggul fleksi
• Dukung dari bawah lutut dan tumit klien, angkat lutut mengarah ke dada, tekuk pinggul
sedapat mungkin, biarkan lutut menekuk sedikit atau dengan toleransi klien

Pinggul fleksi/kekuatan
• Dukung dari bawah lutut dan tumit klien, mengangkat kaki klien diluruskan setinggi
mungkin, pegang sampai hitungan kelima

Lutut fleksi/ekstensi
• Dukung kaki bila perlu tumit dan belakang lutut, tekuk setinggi 90 derajat dan luruskan
lutut

Jari kaki fleksi/ekstensi • Dukung telapak kaki klien, tekuk semua jari menurun dan dorong semua jari ke
belakang

Tumit inverse/eversi • Dukung kaki klien di tempat tidur dengan satu tangan dan pegang telapak kaki dengan
tangan yang lain, putar telapak kaki keluar, putar telapak kaki ke dalam
2. Tumor otak

• Tumor yang berasal


Primer dari jaringan otak
itu sendiri

• Tumor otak yang


Sekunder berasal dari luar
jaringan otak
Epidemiologi
Tumor otak dapat terjadi
pada setiap umur, dari
Tumor otak primer hanya 2 ±
penelitian, tumor otak sering
3% dari seluruh jumlah
terdapat pada anak-anak 3 ±
kanker pada orang dewasa
12 tahun dan pada dewasa
sekitar 40 ± 70 tahun

Kira-kira 18.000 kasus baru


pasien tumor otak dan
dengan kematian 14.000
Klasifikasi tumor otak
Tumor Jinak (Benigna) Tumor Ganas (Maligna)

 Tidak terdapat sel kanker  Mengandung sel kanker


 Biasanya dapat diangkat dan tidak berulang  Menganggu fungsi vital dan mengancam nyawa
 Batas tegas  Tumbuh cepat dan menginvasi ke jaringan sekitar otak
 Bersifat tidak menginvasi ke jaringan sekitar tapi dapat  Seperti tanaman, tumor maligna mempunyai akar yang
menekan daerah yang sensitif dari otak dan mengakibatkan tumbuhke dalam jaringan otak yang sehat
gejala  Tumor otak maligna bisa encapsulated
 Bila terletak di daerah vital dari otak dan menganggu fungsi  Cth:
vitalmaka dapat dipikirkan suatu keganasan. a.Glioblastoma multiforme
 Cth: b.Oligodendroglioma
a.Acoustic neuroma c.Apendymoma
b.Meningioma
c.Pituitary adenoma
d.Astrocytoma
ASTROSITOMA

Asal • Sel astrosit

Etiologi • Idiopatik

• Banyak pada laki-laki


Epidemiologi • Usia 45 tahun
Pemeriksaan
Gejala Grade who Terapi
penunjang
• Sakit kpala • Pilositik • CT-scan • Grade 1 dan
• Penglihatan astrositoma • MRI 2 : operatif
kabur • Difuse • Biopsi • Grade 3 dan
• Kejang astrositomi 4: radioterapi
• Mual-muntah • Anaplastik dan
• Penurunan astrositoma kemoterapi
memori dan • Glioblastoma
perubahan multiformis
perilaku
Globlastoma
Asal • Berasal dari sel astrosit

Etiologi • idiopatik

Epidemiologi • Banyak pada laki-laku usia >50th

Gambaran khas • Terdapat nekrosis dan perdarahan

Pemeriksaan penunjang • Ct-scan dan biopsi

Penatalaksanaan • Reseksi bedan dan terapi radiasi


Schwanoma
• Berasal dari sel schwan dan karena ada mutasi gen
Asal neurofibromatosis 2

• Varocay body
Gambaran khas
• Bengkak di wajah, tangan dan kaki
Gejala
• MRI dan Biopsi
Pemeriksaan penunjang
• Bedah dan terapi radiasi
Penatalaksanaan
• Jinak
Sifat
• Baik
Prognosis
Meningioma

Asal • Berasal dari sel aracnoid

Epidemiologi • Banyak pada wanita usia 30-70 th dan dengan paparan radiasi

Gejala • Kejang, nyeri kepala, penurunan penglihatan

Gambaran khas • Psamomas boddies

Pemeriksaan penunjang • Ct-scan dan Biopsi

Penatalaksanaan • Kemoterapi, radioterapi dan cranyotomi

prognosis • Buruk

Anda mungkin juga menyukai