Anda di halaman 1dari 12

2.

Gerak Brown

Jika partikel koloid diamati dengan mikkroskop ultra, akan terlihat partikel koloid senantiasa bergerak
trus dengan gerak patah-patah(zig-zag). Gerak zig-zag in disebut gerak Brown.
Gerak Brown terjadi sebagai akibat tumbukan yang tak seimbang dari molekul-molekul medium pada
partikel koloid.Dalam suspensi tak terjadi gerak Brown sebab ukuran partikel cukup besar, sehingga
tumbukan yang dialaminya seimbang.
Gerak Brown merupakan salah 1 faktor yang menstabilkan koloid, maka bergerak terus, dan partikel
koloid bisa mengimbangi gaya gravitasi, sehungga tak mengalami sedimentasi.
1.Efek Tyndall
Umumnya penampilan sistem koloid ialah keruh. Beberapa larutan koloid tampak bening dan
bahkan susah untuk dibedakan dari larutan sejati.Salah satu cara untuk mengenalinya ialah
dengan menjatuhkan seberkas cahaya padanya.larutan sejati meneruskan cahaya (transparan),
sedangkan koloid menghamburkannya. Maka, berkas cahaya yang melalui bisa diamati dari arah
samping.

Di atas adalah gambar yang menyatakan efek Tyndall, yang oleh larutan, berkas sinar diteruskan
sehingga jejaknya tak terlihat.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mengamati efek Tyndall, antara lain:
1. Sorot lampu mobil pada malam berkabut.
2. Sorot lampu proyektor dalam gedung bioskop yang berasap/berdebu, dan
3. Berkas sinar matahari melalui celah daun pohon-pohon pada pagi berkabut.
2. Gerak Brown

Ukuran partikel koloid yang kecil menyebabkan tumbukan antarpartikel cenderung tak simbang.
Akibatnya, gerak partikel berubah arah menghasilkan gerak zigzag. Gerak zigzag pertama kali
diamati oleh Robert Brown di tahun 1827dan oleh karenanya disebut gerak brown.
Adanya gerak Brown membuat partikel-partikel koloid dapat mengatasi pengaruh gravitasi
sehingga partikel-partikel ini tidak memisahkan diri dari medium pendispersinya.
Daya adsorpsi
Ukuran partikel koloid yang cukup kecil
menghasilkan permukaan yang sangat
luas sehingga dapat menyerap banyak
partikel pada permukaannya. Penyerapan
partikel-partikel pada permukaan koloidini
disebut Adsorpsi koloid
Muatan listrik
Partikel koloid memiliki muatan sejenis (positif atau negatif). Muatan ini dapat
diperoleh melalui proses adsorpsi kation/anion dan proses ionisasi gugus permukaan
partikelnya.

(i) Proses adsorpsi


Partikel koloid dapat mengadsorpsi partikel bermuatan dari medium pendispersinya.
Akibatnya, partikel koloid bermuatan. Jenis muatannya tergantung dari jenis partikel
bermuatan yang diserap, apakah berupa kation atau anion.
Partikel koloid dapat mengadsorpsi bukan saja ion atau muatan
listrik tetapi juga zat lain yg brupa molekul netral. Oleh karena
mempunyai permukaan yang relatif luas, maka koloid mempunyai
daya adsorpsi yang besar pula. Sifat adsorpsi dari koloid ini
digunakan dalam berbagai proses, antara lain sebagai berikut.

1. Pemutihan gula tebu


gula yang masih berwarna dilarutkan dalam air kemudian dialirkan
dalam tanah diatomae dan arang tulang. Zat-zat warna dalam gula
akan diadsorpsi, sehingga diperoleh gula yang putih bersih
2. Norit
Norit adalah tablet yang terbuat dari karbon aktif.
Di dalam usus, norit membentuk sistem koloid
yang dapat mengadsorpsi gas atau zat racun

3. Penjernihan air
Untuk menjernihkan air dapat dilakukan dengan
menambahkan tawas atau aluminium sulfat. Di
dalam air aluminium sulfat terhidrolisis
membentuk Al(OH)3 yang berupa koloid. Koloid
Al(OH)3 ini dapat mengadsorpsi zat-zat warna
atau zat pencemar dalam air.
Partikel koloid dapat pula mengadsorpsi kation/anion berlebih.

Partikel koloid Partikel koloid


Bermuatan positif Bermuatan negatif
Fe(OH)3 As2S3
Sol AgCl* Sol AgCl*
Al(OH)3 Logam seperti Au, Ag, Pt
Pewarna dasar Tepung
Hemoglobin Tanah liat

*Dapat bermuatan positif atau negatif tergantung jenis muatan ion


berlebihnya
(ii) proses ionisasi gugus permukaan partikel
Beberapa partikel koloid memperoleh muatan dari proses ionisasi gugus-
gugus yang ada pada permukaan partikel koloid. contohnya adalah koloid
protein dan kolid sabun
ELEKTROFORESIS
Bergeraknya partikel-partikel koloid yang bermuatan karena pengaruh
medan listrik.

Contoh :
1.Penentuan muatan suatu partikel koloid.
2.Pengurangan zat-zat pencemar udara dari asap pabrik.
4. Koagulasi
Koagulasi adalah penmgumpulan sistem
koloid. Koagulasi dikarenakan
penambahan elektrolit. Koloid yang
bermutan negatif akan menarik kation
sedagkan koloid kation akan menarik
anion. Ion-ion tersebut akan membentuk
selubung lapisan kedua.
Apabila selubung lapisan kedua itu terlalu
dekat maka selubung itu akan
menetralkan muatn koloid, sehingga
terjadi koagulasi. Semakin besar muatan
ion, maka semkin kuat pula daya tarik
menariknya dengan partikel koloid,
sehingga semakin cepat pula koagulasi.
Quiz
1.Koloid tak akan menunjukkan peristiwa Tyndall
Sebab
Partikel-partikel yang terdispersi pada koloid memiliki
ukuran yang lebih besardari atom atau molekul
(UM-UI 1976)
2. Peristiwa penjerniihan air dengan tawas berkaitan dengan sifat koloid…
A. Gerak Brown C.Efek Tyndall E.Adsorpsi
B.Elektroforesis D. Koagulasi
3. Cahaya dapat terlihat bila melalui sistem koloid hal ini karena sifat koloid berikut…
A. Gerak Brown C.Koagulasi E.Dialisis
B.Elektroforeisis D.Efek Tyndall
4. Salah satu sifat penting dari dispersi koloid yang dimanfaatkan dalam bidang industri
dan analisis biokimia adalah….(UM UGM 2004)
A. Prinsip elektroforesis C. gerak Brown E. peptisasi
B. efek Tyndall D. homogenenisasi

Anda mungkin juga menyukai