TUGAS 3 PPT Kitaaah
TUGAS 3 PPT Kitaaah
PROSES BASAH
Pada peoses ini, bahan baku
dipecah kemudian raw material
tersebut ditambahkan air dalam
jumlah tertentu serta ditambahkan
dengan luluhan tanah liat. Bubur
halus dengan kadar air 25-40% (slurry)
dikalsinasi dalam tungku panjang
(long rotary kiln).
Proses Semi-Basah
Pada proses ini prosesnya hamper sama dengan proses basah. Hanya saja disini
umpan yang masuk dalam bentuk cake yang sebelumnya disaring terlebih dahulu
dengan filter press. Filter cake dengan kadar air 15-25% .
Proses Semi-Kering
Proses ini dikenal sebagai grate process, dimana merupakan transisi dari proses
basah dan proses kering dalam pembentukan semen. Dalam proses semi kering,
umpan yang masuk dalam bentuk butiran. Bahan baku yang telah
dihancurkan,digiling dalam raw mill. Pada proses ini, umpan yag masuk ke dalam
tanur disemprot dengan air dengan alat yang disebut granulator (pelletizer) untuk
diubah menjadi granular atau nodule dengan kandungan air 10-12% dan
ukurannya menjadi seragam 10 – 12 mm. Proses ini menggunakan tungku tegak
(shaft kiln) atau long rotary kiln.
Proses Kering
Kapasitas Produksi
Dalam hal ini dipilih dry process dengan kapasitas produksi paling besar dibandingkan
dengan jenis proses yang lainnya. Hal ini dikarenakan adanya alat tambahan pada jenis
proses ini, yaitu suspension preheater ditambah dengan calciner sebelum pembakaran
bahan baku di Kiln. Dengan adanya calciner, kapasitas produksi dapat mencapai dua
kali atau dua setengah kali lipat dibanding apabila kiln dipergunakan pada system
preheater tanpa calciner (Mahardika, 2015).
Ukuran Kiln
Banyaknya bahan bakar yang dikonsumsi akan berpengaruh terhadap biaya yang harus
dikeluarkan. Semakin banyak konsumsi bahan bakar, maka semakin banyak biaya yang
harus dikeluarkan. Selain itu berpengaruh terhadap efisiensi pembakaran.
Berdasarkn data yang telah disajikan, proses yang memiliki tingkat konsumsi bahan bakar
terendah yaitu dry process sebanyak 2750-4000 kJ/kg clinker.
Jadi, untuk kriteria konsumsi bahan bakar, proses yang paling baik adalah dry process.
Karena konsumsi bahan bakar paling sedikit.
Kadar air
Pengaruh dari kadar air yang digunakan untuk feed adalah kebutuhan energy
saat drying agar menjadi semen yang kering. Semakin banyak kadar air nya,
maka jumlah energy yang digunakan juga semakin besar untuk menguapakan
kandungan air.
Jenis
Wet Semi-Wet Semi-Dry Dry
Konsumsi energy
Proses
110-115 115-120 115-120 120-125
Konsumsi
kWh/ton kWh/ton kWh/ton kWh/ton
Energi
semen semen semen semen
Konsumsi energy dari setiap proses bergantung pada jumlah kandungan air
yang akan diuapkan, berikut penjabarannya:
Berdasarkan tabel diatas konsum energy yang paling tinggi adalah milik wet
process sebanyak 110-115 kWh/ton karena kebutuhan panas yang digunakan
sekitar 1500-1900 kcal/kg dimana digunakan untuk menghilangkan kadar
dengan penggunaan alat 6 stages preheater. Sedangkan konsumsi energy yang
paling rendah adalah pada dry process karena hanya membutuhkan 4 stages
preheater untuk mengeringkan semen, sehingga dapat menghemat
penggunaan panas sebesar 700 kcal/kg (Doelalkar, 2009).
Bentuk umpan tanur