Anda di halaman 1dari 12

DAMPAK KEBERADAAN TAMBANG PASIR BESI

DI DESA CIHERAS, TASIKMALAYA

DISUSUN OLEH : 1. ARAFAT MUHAMMAD HUSIN


2. TIKNO PURWANTO
I.1. LATAR BELAKANG MASALAH

 Pasir besi sebagai salah satu bahan baku utama dalam industri
baja dan industri alat berat lainnya di Indonesia, keberadaannya
akhir-akhir ini memiliki peranan yang sangat penting. Berbagai
permintaan dari berbagai pihak meningkat cukup tajam. Salah
satu daerah yang memiliki potensi tersebut adalah pantai
selatan Tasikmalaya, khususnya dari daerah pantai Cipatujah
sampai ke daerah Cikalong.
 Pemerintah Republik Indonesia sendiri membagi bahan galian
menjadi 3 golongan, antara lain: Bahan galian golongan A
(bahan galian strategis), Bahan galian golongan B (bahan galian
vital), bahan galian golongan C (bahan galian non strategis dan
non vital). Penggolongan tersebut membuktikan bahwa begitu
banyak sumber daya mineral yang ada di Indonesia.
PROFIL DESA CIHERAS KECAMATAN CIPATUJUH
KABUPATEN TASIKMALAYA

 Desa Ciheras merupakan salah satu desa yang berada dalam wilayah
pemerintahan Kecamatan Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya. Desa
Ciheras memiliki batas wilayah sebagai berikut:
Utara : Desa Cipanas (Kabupaten Tasikmalaya)
Selatan : Samudera Indonesia
Barat :Desa Sancang, Kecamatan Pameungpeuk
(Kabupaten Tasikmalaya)
Timur : Desa Ciandum (Kabupaten Tasikmalaya)
 Pemerintahan :Ditinjau dari tata pemerintahannya, desa Ciheras terdiri dari 7
kedusunan, yaitu dusun Ciheras, dusun Cibalanak, dusun Cipari, dusun Cihanura,
dusun Cisanggar 1, dusun Cisanggar 2, dan dusun Lembur Tengah
 Topografi : Secara topografi, Desa Ciheras terdiri dari 2 bagian, yaitu dataran
sepanjang daerah timur hingga selatan dan perbukitan landai tinggi sepanjang daerah
utara hingga barat. Keadaan tanah umumnya berupa pasir yang mengandung pasir
besi, terutama dibagian garis pantai selatan. Sedangkan untuk daerah utara, tanahnya
merupakan tanah biasa
PENGERTIAN PERTAMBANGAN DAN PASIR BESI

 Pertambangan adalah rangkaian kegiatan dalam rangka upaya


pencarian, penambangan (penggalian), pengolahan,
pemanfaatan dan penjualan bahan
galian (mineral,batubara, panas bumi, migas,dll).
 Di dalam Ensiklopedi Nasional Indonesia disebutkan bahwa pasir
besi adalah bijih laterit dengan kandungan pokok berupa
mineral oksida besi. Pasir yang mengandung bijih besi ini adalah
bahan galian yang mengandung mineral besi, yang dapat
digunakan secara ekonomis sebagai bahan baku pembuatan
besi logam atau baja
POTENSI PERTAMBANGAN PASIR BESI DI
DESA CIHERAS

Menurut penelitian pasir besi di daerah Ciheras tersebut memiliki kandungan


unsur besi yang sangat tinggi sekitar 66,58%.
Tabel Kandungan Pasir Pantai di Daerah Cikawungading

Jenis
No Persentase %
Kandugan

1 AI2O2 3,27

2 Cr2O4 -

3 Fe2O3 66,58

4 K2 O 0,14

5 C2 O 1,52

6 MgO 5,20

7 MnO2 0,59

8 NaO2 1,07

9 SiO2 7,45

10 TiO2 14,04
KEGIATAN PERTAMBANGAN PASIR BESI DI
DESA CIHERAS

 Kegiatan penambangan pasir besi di daerah ini sehari-hari


dikerjakan oleh kelompok, dimana setiap kelompok
beranggotakan 5 orang yang bekerja secara bersama-sama
dimulai dari menggali pasir, kemudian dimuat ke dalam truk lalu
kemudian dipindahkan ke tempat penampungan sementara
atau (pool). Setiap kelompok menghasilkan pasir besi yang
berbeda-beda tergantung kemampuan kelompoknya masing-
masing, mulai dari 3 truk sampai 10 truk (berisi 3 meter kubik
atau lebih, tergantung dari jenis truknya).
 Para penambang di pertambangan ini kebanyakan
menggunakan alat-alat modern, untuk mengeruk pasir besi atau
sejenis becko (escapator). Tapi ada juga yang masih
menggunakan alat-alat tradisional seperti sekop dan cangkul.
DAMPAK DARI KEBERADAAN TAMBANG PASIR
BESI DI DESA CIHERAS

 Merusak pantai dan vegetasinya


Keadaan pantai sebelum adanya penambangan pasir besi di daerah
Cikawungading menunjukan kondisi pantai yang begitu alami dan
indah, berbagai jenis vegetasi pantai tumbuh di sepanjang jalur
pantai. Tapi kini sudah mulai tergerus oleh kegiatan penambangan.
 Rusaknya jalan raya
Kerusakan yang paling parah akibat dari kegiatan pertambangan
pasir besi ini adalah rusaknya jalan raya yang menjadi penghubung
jalur pantai selatan, keadaan ini menyebabkan arus transportasi
barang dan manusia menjadi terhambat.
 Tingkat polusi udara yang meningkat
Hal ini disebabkan oleh hilir mudiknya truk-truk pengangkut pasir
besi yang melintas, yang membawa pasir tersebut dari daerah
cipatujah ke daerah lain, khususnya daerah ciamis dan sekitarnya.
DAMPAK DARI KEBERADAAN TAMBANG PASIR
BESI DI DESA CIHERAS

 Rusaknya area pesawahan atau pertanian warga


Lahan pertanian warga menjadi rusak akibat kegiatan
pertambangan ini, diduga aliran air yang ke persawahan menjadi
terganggu, akibatnya sawah warga menjadi cepat kering.
Disamping itu area perkebunan yang tadinya rindang oleh
kelapa kini menjadi tandus dan kering.
 masyarakat menyayangkan keadaan tersebut dimana pengelolaan sumber
daya alam haruslah lebih mengutamakan kepentingan luas, disinilah peran
berbagai pihak dibutuhkan untuk memperbaiki keadaan semua.
ASPEK HUKUM TERHADAP PENCEMARAN
LINGKUNGAN
 Pencemaran lingkungan hidup adalah masuknya atau
dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen
lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga
kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan
lingkungan hidup tidak dapat berfungsi sesuai dengan
peruntukannya. Sedangkan perusakan lingkungan hidup adalah
tindakan yang menimbulkan perubahan langsung atau tidak
langsung terhadap sifat fisik dan/atau hayatinya yang
mengakibatkan lingkungan hidup tidak berfungsi lagi dalam
menunjang pembangunan berkelanjutan.
 Pasal 16 Undang-Undang Lingkungan Hidup (UULH) berbunyi: “
Setiap rencana yang diperkirakan mempunyai dampak penting
terhadap lingkungan wajib dilengkapi dengan analisis mengenai
dampak lingkungan yang pelaksanaannya diatur dengan
peraturan pemerintah”.
Dampak penting terhadap lingkungan wajib
dilengkapi ialah sebagai berikut
a) Besar jumlah manusia yang akan terkena dampak;
b) Luas wilayah penyebaran dampak;
c) Lamanya dampak berlangsung;
d) Intensitas dampak;
e) Banyaknya komponen lingkungan lainnya yang akan terkena
dampak;
f) Sifat kumulatif dampak tersebut;
g) Berbalik (reversible) atau tidak berbaliknya (irreversible) dampak
 Analisis terhadap dampak lingkungan bertujuan untuk menjaga
agar kondisi lingkungan tetap berada pada suatu derajat mutu
tertentu demi menjamin kesinambungan pembangunan.
ASPEK HUKUM TERHADAP PENCEMARAN
LINGKUNGAN
 Dengan Peraturan Menteri Pertambangan dan Energi No.
04/P/M/Pertamb/1977 tertanggal 28 September 1977 telah
ditetapkan Pencegahan dan Penanggulangan terhadap
Gangguan dan Pencemaran sebagai Akibat Usaha
Pertambangan Umum. Dalam pasal 3 Peraturan tersebut
menyatakan dalam ayat (1) bahwa pengusaha wajib
memasukkan rencana kerja mengenai cara pencegahan dan
penanggulangan gangguan dan pencemaran tata lingkungan
hidup dalam rencana kerja kegiatan usaha pertambangannya.
Rencana tersebut harus terlebih dahulu mendapat persetujuan
Direktur Jenderal (ayat (2)) dan dalam memberiikan persetujuan
tersebut Direktur Jenderal terlebih dahulu mendengar pendapat-
pendapat instansi dan pihak-pihak yang berkepentingan dengan
masalah tersebut (ayat (3)).
Usaha Pencegahan pencemaran industri dapat
berupa
 Peningkatan kesadaran lingkungan di antara karyawan dan pengusaha
khususnya, masyarakat umumnya, tentang akibat-akibat buruk suatu
pencemaran
 Pembentukan organisasi penanggulangan pencemaran untuk antara lain
mengadakan monitoring berkala guna mengumpulkan data selengkap
mungkin yang dapat dijadikan dasar menentukan kriteria tentang
kualitas udara, air, dan sebagainya
 Penanganan atau penerapan kriteria tentang kualitas tersebut dalam
peraturan perundang-undangan
 Penentuan daerah industri yang terencana dengan baik, dikaitkan
dengan planologi kota, pedesaan, dengan memperhitungkan berbagai
segi. Penentuan daerah industri ini mempermudah usaha pencegahan
dengan perlengkapan instalasi pembuangan, baik melalui air ataupun
udara;
 Penyempurnaan alat produksi melalui kemajuan teknologi, di antaranya
melalui modifikasi alat produksi sedemikian rupa sehingga bahan-bahan
pencemaran yang bersumber pada proses produksi dapat dihilangkan,
setidak-tidaknya dapat dikurangi.

Anda mungkin juga menyukai