Anda di halaman 1dari 29

PENYAKIT

ARBOVIRUS

TO T S U P E R V I S O R
JUMANTIK

ToT Fasilitator Pelatihan Supervisor Jumantik


DESKRIPSI SINGKAT

• Kesehatan telah menjadi kebutuhan utama bagi setiap manusia di dunia dalam menjalankan
aktivitas hidup. Berdasarkan pengertiannya bahwa keadaan sehat merupakan kondisi dimana
seorang, sejahtera secara fisik, mental, spiritual dan sosial yang memungkinkan hidup produktif
secara sosial dan ekonomi. (UU No 36 Tahun 2009)

UU No 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan; Pasal 157

1) Pencegahan penularan penyakit menular wajib


dilakukan oleh masyarakat termasuk penderita penyakit
menular melalui perilaku hidup bersih dan sehat.
2) Dalam pelaksanaan penanggulangan penyakit menular,
tenaga kesehatan yang berwenang dapat memeriksa
tempat-tempat yang dicurigai berkembangnya vektor
dan sumber penyakit lain.

ToT Fasilitator Pelatihan Supervisor Jumantik


TUJUAN PEMBELAJARAN

• Tujuan Pembelajaran Umum


– Setelah mengikuti pembelajaran, peserta mampu melakukan pencegahan
Arbovirus

• Tujuan Pembelajaran Khusus


Setelah mengikuti pembelajaran, peserta mampu :
– Menjelaskan metode pengendalian vektor
– Menjelaskan ketentuan dan risiko pengasapan (Fogging)
– Melakukan Larvasidasi
– Melakukan Pembinaan dan Peningkatan Keterampilan Pelaksanaan
Pemberantasan Sarang Nyamuk PSN-3M Plus

ToT Fasilitator Pelatihan Supervisor Jumantik


POKOK BAHASAN
• Metode pengendalian vektor
• Ketentuan dan risiko pengasapan (Fogging)
• Larvasidasi
• Pembinaan dan Peningkatan Keterampilan Pelaksanaan Pemberantasan
Sarang Nyamuk PSN-3M Plus

ToT Fasilitator Pelatihan Supervisor Jumantik


METODE PENGENDALIAN
VEKTOR

Kimiawi
Biologi

Fisik/
Mekan
ik

Pengendalian Vektor
Terpadu

ToT Fasilitator Pelatihan Supervisor Jumantik


PV SECARA FISIK/ MEKANIK
• Pengendalian Vektor secara fisik/ mekanik merupakan prioritas
utama pengendalian vektor DBD, Chikungunya dan Zika melalui
kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN)
• Dengan cara 3M Plus :

– Menguras & menyikat bak mandi/bak


penampungan air;
– Menutup rapat-rapat tempat
penampungan air; dan
– Memanfaatkan kembali/mendaur
ulang barang bekas yang berpotensi
menjadi tempat perkembangbiakan
jentik nyamuk PSN

• 3M akan memberikan hasil yang baik apabila dilakukan secara


luas dan serentak, terus menerus dan berkesinambungan. PSN
3M sebaiknya dilakukan sekurang-kurangnya seminggu sekali
sehingga terjadi pemutusan rantai pertumbuhan nyamuk pra
dewasa tidak menjadi dewasa

ToT Fasilitator Pelatihan Supervisor Jumantik


PV SECARA
• Manfaat : BIOLOGI
– Mengatasi timbulnya resistensi vektor terhadap insektisida
kimiawi
– Lebih aman terhadap lingkungan dan manusia

• Pengendalian vektor biologi menggunakan agent


biologi antara lain:
– Predator/ pemangsa jentik (hewan,serangga,parasit) sebagai
musuh alami stadium pra dewasa nyamuk. Jenis predator yang
digunakan adalah ikan pemakan jentik (cupang, tampalo, gabus,
guppy, dll) sedangkan larva capung (nympha) Toxorrhyncites,
Mesocyclops dapat juga berperan sebagai predator walau bukan
sebagai metode yang lazim untuk pengendalian vektor DBD.

ToT Fasilitator Pelatihan Supervisor Jumantik


ALAMI
• Pemanfaatan tanaman pengusir nyamuk

ZODIA LAVENDER GERANIUM


SERAI

• Penaburan ikan pemakan jentik

IKAN CUPANG IKAN KEPALA TIMAH


CONTOH AGENT BIOLOGI
PENGENDALI JENTIK NYAMUK
BIOLOGI
• Larvasidasi Bacillus thuringiensis
(Bti)
Bti ditebarkan pada tempat-
tempat penampungan air,
apabila Bti termakan jentik
maka jentik akan mati. Bti dapat
dilakukan kapan saja, terutama
pada saat populasi nyamuk
tinggi
PV– Insektisida
SECARA BIOLOGI
biologi untuk pengendalian DBD, diantaranya:

• Insect Growth Regulator (IGR) dan Bacillus Thurigiensis Israelensis (BTI) ditujukan untuk
pengendalian stadium pra dewasa yang diaplikasikan ke dalam habitat
perkembangbiakan vektor. IGR mampu menghalangi pertumbuhan nyamuk di masa
pra dewasa dengan cara merintangi/menghambat proses chitin synthesis selama masa
jentik berganti kulit atau mengacaukan proses perubahan pupae dan nyamuk
dewasa. IGRs memiliki tingkat racun yang sangat rendah terhadap mamalia (nilai
LD50 untuk keracunan akut pada methoprene adalah 34.600 mg/kg)
• BTI sebagai salah satu pembasmi jentik nyamuk/ larvasida yang ramah lingkungan.
BTI terbukti aman bagi manusia bila digunakan dalam air minum pada dosis normal.
Keunggulan BTI adalah menghancurkan jentik nyamuk tanpa menyerang predator
entomophagus dan spesies lain. Formula BTI cenderung secara cepat mengendap di
dasar wadah, kearena itu dianjurkan pemakaian yang berulang kali.

ToT Fasilitator Pelatihan Supervisor Jumantik


PV SECARA KIMIAWI

• Pengendalian vektor cara kimiawi dengan menggunakan insektisida


merupakan salah satu metode pengendalian yang lebih populer di
masyarakat dibanding dengan cara pengendalian lain.
• Sasaran insektisida adalah stadium dewasa dan pra-dewasa.
• Karena insektisida kimiawi adalah racun maka penggunaannya harus
mempertimbangkan dampak terhadap lingkungan dan organisme
bukan sasaran termasuk mamalia.
• Disamping itu penentuan jenis insektisida, dosis, dan metode
aplikasi merupakan syarat yang penting untuk dipahami dalam
pengendalian vektor.
• Aplikasi insektisida yang berulang dalam jangka waktu lama di
satuan ekosistem akan menimbulkan terjadinya resistensi.
Insektisida tidak dapat digunakan apabila nyamuk resisten/kebal
terhadap insektisida.

ToT Fasilitator Pelatihan Supervisor Jumantik


PENGENDALIAN
VEKTOR TERPADU • Pengendalian vektor terpadu/
PVT (integrated vector
management/ IVM) adalah
kegiatan pengendalian vektor
dengan memadukan berbagai
metode baik fisik, biologi dan
kimia, yang dilakukan secara
bersama-sama, dengan
melibatkan berbagai sumber
daya; lintas program dan lintas
sektor.

ToT Fasilitator Pelatihan Supervisor Jumantik


PENGASAPAN (FOGGING)

• Dilakukan di lokasi fokus penularan/transmisi


kasus termasuk wilayah terjangkit KLB/
Wabah.
 Didahului Penyelidikan Epidemiologi

• Dilakukan sesuai ketentuan serta koordinasi


dengan puskesmas dan dinas kesehatan
setempat.

ToT Fasilitator Pelatihan Supervisor Jumantik


FOGGING FOKUS

 Fogging focus, yaitu pengasapan menggunakan


insektisida pada fokus penularan
 (i) Ditemukan lebih dari 1 kasus DBD di lokasi yang sama
dalam radius 100 meter; dan/atau Ditemukan sekurangnya 3
kasus tersangka di wilayah endemis DBD; dan
 (iii) Angka bebas jentik di wilayah tersebut <95 %
 Jika memenuhi syarat fogging focus dilakukan
pengasapan dengan insektisida dalam radius 200
meter
 Dilakukan dalam 2 siklus dengan interval 1 minggu.
LARVASIDASI

• Teknik pengendalian vektor yang ditujukan untuk


membasmi nyamuk stadium pra dewasa/larva dengan
menggunakan zat kimia/mikroorganisma yang dapat
membunuh/menghambat pertumbuhan larva.
• Larvasida yang baik:
– Memiliki kemampuan membunuh larva/jentik nyamuk tanpa merusak ekosistem
– Memiliki efek residu yang bertahan lama
– Aman terhadap kesehatan manusia

ToT Fasilitator Pelatihan Supervisor Jumantik


BIOLARVASIDA (BTI )
• Bahan aktif Baccilus
Thuringiensis var Israelensis
• Bersifat ramah lingkungan
• Aman bagi biota air dan
manusia
• Efektivitas kerjanya singkat (1-
2 minggu)
• Sebaiknya digunakan untuk
penampungan air yg stagnan
CARA KERJA BTI DALAM
MEMATIKAN LARVA
• Adanya enzim dan
reseptor tertentu di
lambung larva
melengketkan kristal
protein di dinding
lambung dan
penyebabkan
perforasi (lubang)
pada lambung
• Efikasi bertahan 1x24
jam hingga 2x24 jam
LARVASIDA TEMEPHOS
• Bahan aktif temephos 1%

• Efektivitas kerja lebih panjang


(2-3 bulan)

• Sebaiknya tidak digunakan


untuk penampungan air yang
diperuntukan utk air minum
TAKARAN LARVASIDA
• Temephos 1 %
– Takaran : 1 gram untuk setiap 10 liter air
– (1 sdk makan = 10 gram temephos)

• Baccilus Thuringiensis var Israelensis


– Takaran: 1 ml (20 tetes) untuk setiap 50 liter air
PSN 3M PLUS

Sasaran

Semua tempat
perkembangbiakan
nyamuk penular Arbovirus
(tempat penampungan air)

ToT Fasilitator Pelatihan Supervisor Jumantik


PLUS ??

Selain 3M tersebut, ditambah (plus) dengan cara lainnya, seperti:

• Mengganti air vas bunga, tempat minum burung atau tempat-tempat


lainnya yang sejenis seminggu sekali.
• Memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar/rusak
• Menutup lubang-lubang pada potongan bambu/pohon, dan lain-lain
(dengan tanah, dan lain-lain)
• Menaburkan bubuk larvasida, misalnya di tempat-tempat yang sulit
dikuras atau di daerah yang sulit air
• Memelihara ikan pemakan jentik di kolam/bak-bak penampungan air
• Memasang kawat kasa atau menggunakan kelambu
• Menghindari kebiasaan menggantung pakaian dalam kamar
• Mengupayakan pencahayaan dan ventilasi ruang yang memadai
• Memakai obat yang dapat mencegah
ToT Fasilitator gigitan
Pelatihan Supervisor Jumantik nyamuk
PEMBINAAN DAN PENINGKATAN
KETERAMPILAN PELAKSANAAN
PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK
PSN-3M PLUS
• Pembinaan dimaksudkan disini merupakan totalitas kegiatan
yang meliputi perencanaan, pengaturan, pendayagunaan
masyarakat sehingga mampu melaksanakan PSN 3M Plus. Agar
program pencegahan penyakit arbovirus berjalan efektif,
pembinaan juga dapat diartikan sebagai suatu tindakan, proses
untuk mencapai hasil lebih baik.
• Pembinaan mengarah kepada “perbaikan”, oleh karena itu
pembinaan haruslah mampu menekan masalah dan persoalan.
Pembinaan dan peningkatan dalam program ini adalah
pembinaan dan peningkatan keterampilan dalam kegiatan PSN
3M Plus bagi jumantik dan koordinator.

ToT Fasilitator Pelatihan Supervisor Jumantik


POKJANAL DBD
Komitmen Peran Serta
Pemerintah Masyarakat &
Pusat & Daerah Peran Multisektor

POKJANAL DBD

POKJANAL DBD : wadah kerjasama dan kemitraan antara lintas sektor pemerintah, sektor swasta dan
masyarakat untuk bersama-sama mengambil peran dalam upaya pencegahan dan pengendalian
Demam Berdarah.
POKJANAL : untuk menyeimbangkan peran pemerintah dan peran serta masyarakat serta multisektor
lainnya dalam program pencegahan dan pengendalian DBD di Indonesia.

Kepmendagri No. 31-VI tahun 1994 ttg Pokjanal DBD


GERAKAN #1 RUMAH 1
JUMANTIK
• Upaya yang dilakukan yaitu langsung tertuju pada titik penting
komponen masyarakat itu sendiri yaitu keluarga (penghuni
setiap rumah).
• Upaya yang dilakukan kali ini yaitu dengan Gerakan 1 Rumah
1 Jumantik.

ToT Fasilitator Pelatihan Supervisor Jumantik


# GERAKAN 1 RUMAH 1 JUMANTIK
#Gerakan 1 rumah 1
Jumatik dalam PSN 3 M
Plus mengandung pesan
bahwa upaya pencegahan
dan pengendalian DBD di
mulai dari masing-masing
rumah tangga

Upaya pencegahan DBD


akan berjalan optimal jika
tiap-tiap rumah tangga
berperan dan rutin
melaksanakan PSN 3M Plus
sekurang-kurangnya
seminggu sekali
Salah satu anggota keluarga dari setiap rumah sebagai juru pemantau
jentik. Dengan kata lain; pada setiap rumah harus memiliki satu jumantik
yang berasal dari anggota keluarga tersebut.

ToT Fasilitator Pelatihan Supervisor Jumantik


ILUSTRASI STRUKTUR
GERAKAN 1RUMAH 1JUMANTIK

ToT Fasilitator Pelatihan Supervisor Jumantik


SEHAT ADALAH HARTAKU,
YANG HARUS KU JAGA DAN
KU PELIHARA

Anda mungkin juga menyukai