Anda di halaman 1dari 40

SINDROM NEFROTIK

oleh: Rimah Syahdatul Ainy

Pembimbing: dr. Hj. Marlina Muis, Sp.A


Pendamping: dr. Asria Rusdi, M. Kes
Data Pasien
 Nama : an. R
 Umur : 5 tahun 6 bulan
 Jenis Kelamin : laki-laki
 Alamat : Sinjai Tengah
 Tgl. Masuk RS : 26 november 2014
 No. RM : 08001/14
Anamnesis
 K.U : bengkak diseluruh badan,
wajah dan tungkai

 Anamnesis : bengkak dialami secara tiba-


tiba sejak 2 minggu yang lalu sebelum masuk
RS. Awalnya bengkak pada kedua kelopak
mata saat bangun pagi, lalu bengkak terjadi
pada kedua tungkai hingga diseluruh badan.
Riw.demam (-), batuk (+), diare (-). Riwayat
penyakit yang sama sebelumnya (-).
BAB: biasa
BAK: warna keruh
Pemeriksaan Fisis
Tanda-tanda vital:
 Tensi : 90/60 mmHg BB: 21 kg
 Nadi : 110 x/menit
 Pernapasan : 32 x/menit
 Suhu : 36,20C

Kepala : edema kedua palpebra (+), anemis (-), ikterus (-


), sianosis (-)

Thorax:
 Inpeksi : simetris kiri = kanan
 Palpasi : MT (-), NT (-)
 Perkusi : sonor paru ki = ka
 Auskultasi : BP bronkovesikuler, BT: Rh -/-
Pemeriksaan Fisis
Jantung: BJ I/II,murni, reguler
bising (-)

Abdomen:
Inspeksi : cembung, ikut gerak napas
Auskultasi : peristaltik (+), kesan normal
Palpasi : MT (-), NT (-)
Perkusi : shifting dullness (+)

Ekstremitas: edema pretibial dorsum pedis (+)


Pemeriksaan Penunjang
Darah rutin:
 WBC : 13x103u/L (5.0 - 11.0)
 Hb : 11,1 g/dL (12.0 - 15.5)
 RBC : 4.22x106u/L (4.00 – 5.20)
 HCT : 31.9% (37.0 – 43.0)
 MCV : 75.7 fL (82.0 – 92.0)
 MCH : 26.3 pg (27.0 – 31.0)
 MCHC :34.7 g/dL (32.0 – 37.0)
 PLT : 322x103/uL (150 – 450)
Pemeriksaan Penunjang
Kimia darah:
 Ureum : 36 mg/dl (10 – 50)
 Creatinin : 0,4 mg/dl (laki-laki: 0.6 -
1.1)
 Cholesterol : 506 mg/dl (< 200)
 Albumin : 1.6 gr/dl (3.8 -5.1)
 Globulin : 2.5 gr/dl (2.8 – 3.6)
 Protein total : 4.1 gr/dl (6.6 - 8.7)
Pemeriksaan Penunjang
Urin Rutin
 SG : 1.025
 Ph :5
 Leukosit : negatif
 Protein : +4
 Eritrosit : +1
Resume
Anamnesis: Pasien anak laki-laki, usia 5thn 6bln
masuk dengan keluhan utama bengkak diseluruh
badan, wajah & tungkai. Bengkak dialami secara
tiba-tiba sejak 2 minggu yang lalu sebelum masuk
RS. Awalnya bengkak pada kedua kelopak mata
saat bangun pagi, lalu bengkak terjadi pada kedua
tungkai hingga diseluruh. Batuk (+). BAB: biasa.
BAK: warna keruh.
Pemfis:
 Pemfis kepala : edema kedua palpebra (+).
 Ekstremitas : edema pretibial dorsum pedis (+)
 Perkusi abdomen : shifting dullness (+)
Assesment
Edema (oedema) adalah meningkatnya
volume cairan ekstraseluler & ekstravaskuler
(cairan interstitium) yg disertai dengan
penimbunan cairan abnormal dalam sela-sela
jaringan & rongga serosa (jaringan ikat
longgar & rongga-rongga badan). Edema
dapat bersifat setempat (lokal) dan umum
(general).
Penyakit-penyakit sistemik yg paling umum
yang berhubungan dengan edema melibatkan
jantung, hati, dan ginjal.
Assesment
Berdasarkan anamnesis & pemeriksaan fisis
yg ditemukan, edema pada pasien besar
kemungkinan disebabkan oleh kelainan pada
ginjal.
Edema terbentuk pada pasien-pasien dengan
penyakit ginjal untuk dua sebab-sebab:
kehilangan protein yang berat
dalam urin, atau fungsi ginjal
(renal) yang terganggu.
Dari hasil pemeriksaan laboratorium, pada
pasien ditemukan proteinuria masif.
Diagnosis
SINDROM NEFROTIK
Sindrom Nefrotik
 Sindrom nefrotik ditandai oleh proteinuria
masif, hipoalbuminemia, edema, dan
hiperlipidemia.
 Insidens tertinggi pada usia 3-4 tahun dan
remaja, rasio lelaki dan perempuan 2:1.
 Pada proses awal atau SN ringan maka
untuk menegakkan diagnosis, tidak semua
gejala tersebut harus ditemukan.
Sindrom Nefrotik
 Proteinuri merupakan kelainan dasar pada
sindrom nefrotik. Proteinuri sebagian besar
berasal dari kebocoran glomerulus (protein
glomerular).
 Perubahan integritas membran basalis
glomerulus menyebabkan peningkatan
permeabilitas glomerulus terhadap protein
plasma dan protein utama yang diekskresikan
dalam urin adalah albumin, sehingga terjadilah
hipoalbuminemia yang akan berakibat
turunnya tekanan onkotik dan akhirnya
terjadi edem.
Sindrom Nefrotik
 Kolesterol serum, very low density lipoprotein
(VLDL), low density lipoprotein (LDL), dan
trigliserida meningkat sedangkan high
density lipoprotein (HDL) dapat meningkat,
normal atau menurun. Hal ini disebabkan
peningkatan sintesis lipid di hepar dan
penurunan katabolisme di perifer (penurunan
pengeluaran lipoprotein VLDL, kilomikron
dan intermediate density lipoprotein dari
darah).
 Peningkatan sintesis lipoprotein lipid
distimulasi oleh penurunan albumin serum.
Sindrom Nefrotik
 Di
klinik (75%-80%) kasus SN merupakan
SN primer (idiopatik).
 Pada anak-anak (< 16 tahun) paling sering
ditemukan nefropati lesi minimal (75%-
85%) dengan umur rata-rata 2,5 tahun,
80% < 6 tahun saat diagnosis dibuat dan
laki-laki dua kali lebih banyak daripada
wanita.
Catatan kemajuan
 Perawatan H-1
S: bengkak pada wajah, seluruh badan dan tungkai

O: K.U: lemah
TTV: TD: 90/60 mmHg P: 32x/menit
N: 110x/menit S: 36.30C
-SSP
Demam (-), kejang (-)
-Respirasi
Batuk(+), lendir (+), sesak (-), sianosis (-), retraksi (-). BP: bronkovesikuler (-), BT: Rh -/-
-Cardiovaskuler
BJ I/II, murni, reguler. Bising (-)
-GIT abdomen
Mual (-), muntah (-), distended (-), peristaltik(+) kesan normal. Hep/li ttb. Nafsu makan kurang. BAB: baik. BAK: lancar

A: sindrom nefrotik
ISPA
P: IVFD dextrose 5% 8 tpm puyer 2x1
ceftriaxon 900g/i/12j/iv vitafit syr 2x1
ambroxol syr 3x1/2 cth diet rendah garam
Catatan kemajuan
 Perawatan H-2
S: bengkak pada wajah, seluruh badan dan tungkai

O: K.U: lemah
TTV: TD: 90/60 mmHg P: 29x/menit
N: 110x/menit S: 36.50C
-SSP
Demam (-), kejang (-)
-Respirasi
Batuk (+), lendir (+), sesak (-), sianosis (-), retraksi (-). BP: bronkovesikuler (-), BT: Rh -/-
-Cardiovaskuler
BJ I/II, murni, reguler. Bising (-)
-GIT abdomen
Mual (-), muntah (-), distended (-), peristaltik (+) kesan normal. Hep/li ttb. Nafsu makan kurang. BAB: baik. BAK: lancar

A: sindrom nefrotik
ISPA
P: IVFD dextrose 5% 8 tpm
ceftriaxon 900g/12j/inj vitafit syr 2x1
ambroxol syr 3x1/2 cth diet rendah garam
Catatan kemajuan
 Perawatan H-3
S: bengkak pada wajah, seluruh badan dan tungkai

O: K.U: lemah
TTV: TD: 90/60 mmHg P: 27x/menit
N: 112x/menit S: 36.60C
-SSP
Demam (-), kejang (-)
-Respirasi
Batuk (+), lendir (+), sesak (-), sianosis (-), retraksi (-). BP: bronkovesikuler (-), BT: Rh -/-
-Cardiovaskuler
BJ I/II, murni, reguler. Bising (-)
-GIT abdomen
Mual (-), muntah (-), distended (-), peristaltik (+) kesan normal. Hep/li ttb. Nafsu makan kurang. BAB: baik. BAK: lancar

A: sindrom nefrotik
ISPA
P: IVFD dextrose 5% 8 tpm
ceftriaxon 900g/12j/inj vitafit syr 2x1
ambroxol syr 3x1/2 cth diet rendah garam
Catatan kemajuan
 Perawatan H-4
S: bengkak pada wajah, seluruh badan dan tungkai

O: K.U: lemah
TTV: TD: 90/60 mmHg P: 24x/menit
N: 90x/menit S: 36.50C
-SSP
Demam (-), kejang (-)
-Respirasi
Sesak (-), sianosis (-), retraksi (-). BP: bronkovesikuler (-), BT: Rh -/-
-Cardiovaskuler
BJ I/II, murni, reguler. Bising (-)
-GIT abdomen
Mual (-), muntah (-), distended (-), peristaltik(+) kesan normal. Hep/li ttb. Nafsu makan kurang. BAB: baik. BAK: lancar

A: sindrom nefrotik
ISPA
P: IVFD dextrose 5% 8 tpm
ceftriaxon 900g/12j/inj vitafit syr 2x1
diet rendah garam prednison 4-0-31/2 tablet
Catatan kemajuan
 Perawatan H-5
S: bengkak pada wajah (+) berkurang, seluruh badan dan tungkai, berkurang

O: K.U: lemah
TTV: TD: 90/60 mmHg P: 26x/menit
N: 90x/menit S: 36.70C
-SSP
Demam (-), kejang (-)
-Respirasi
Batuk (-), lendir (-), sesak (-), sianosis (-), retraksi (-). BP: bronkovesikuler (-), BT: Rh -/-
-Cardiovaskuler
BJ I/II, murni, reguler. Bising (-)
-GIT abdomen
Mual (-), muntah (-), distended (-), peristaltik(+) kesan normal. Hep/li ttb. Nafsu makan kurang. BAB: baik. BAK: lancar

A: sindrom nefrotik
ISPA
P: IVFD dextrose 5% 8 tpm
vitafit syr 2x1 ceftriaxon 900g/12j/inj
diet rendah garam prednison 4-0-31/2 tablet
PENJELASAN
SINDROM NEFROTIK
Definisi
merupakan salah satu manifestasi klinik
glomerulonefritis yang ditandai dengan
 Proteinuria masif (≥ 40 mg/m2 LPB/jam
atau rasio protein/kreatinin pada urin
sewaktu > 2 mg/dl atau dipstik ≥ +2)
 Hipoalbuminemia (≤ 2,5 g/dl)
 Edema
 Dapat disertai hiperkolestrolemia
(> 250 mg/dl)
Etiologi
 Autoimun

Secara klinis sindrom nefrotik dibagi


menjadi 2, yaitu:
1. Sindrom nefrotik primer
2. Sindrom nefrotik sekunder
Patofisiologi:
 Proteinuri:
hilangnya muatan negatif endotel kapiler
glomerulus  ↑ permeabilitas membran
basalis kapiler-kapiler glomerulus.
 Edema:
Hilangnya protein urin 
Hipoalbuminemia  Penurunan tekanan
onkotik plasma  Transudasi cairan dari
ruang intravaskular ke ruang interstitial 
Edema
Hiperkolesterolemia:
Hipoproteinemia merangsang sintesis protein
dalam hati, termasuk lipoprotein.
Gejala:
-Anorexia
-Urin berbusa (disebabkan oleh
konsentrasi urin yang tinggi)
-Retensi cairan menyebabkan sesak nafas
(efusi pleura), oligouri.
-Nyeri abdomen (ascites).
Pemeriksaan Penunjang
Urinalisis.Proteinuria Pemeriksaan sedimen urin gambaran oval fat bodies:
berkisar 3+ atau 4+ epitel sel yang mengandung butir-butir lemak, kadang-
pada pembacaan kadang dijumpai eritrosit, leukosit, torak hialin dan torak
dipstik eritrosit.

Albumin serum Pemeriksaan


- kualitatif : ++ sampai ++++ serologis untuk
- kuantitatif :> 50 mg/kgBB/hari ( infeksi dan kelainan
ESBACH) imunologis USG renal
Biopsi ginjal
darah tepi lengkap
(Hemoglobin, leukosit,
kimia darah hitung jenis, trombosit,
- Protein total menurun (N: 6,2-8,1 gm/100ml) hematokrit, LED)
- Albumin menurun (N:4-5,8 gm/100ml)
- rasio albumin/globulin <1 (N:3/2)
- komplemen C3 normal/rendah (N: 80-120 mg/100ml)
-ureum, kreatinin dan klirens kreatinin normal.
Tatalaksana
Diitetik: RDA
(recommended daily allowances): Diit rendah garam (1-2 g/hari) jika edema.

Diuretik: loop
diuretic seperti furosemid 1-2 mg/kgBB/hari
Spironolakton 2-3 mg/kgBB/hari.
infus albumin 20-25%

Antibiotik profilaksis: penisilin oral 125-250 mg, 2 kali sehari


Penatalaksanaan
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan
Tatalaksana beberapa komplikasi :
 Infeksi
Sefalosporin generasi III selama 10-14 hari
 Hiperlipidemia
Diet rendah lemak
 Hipokalsemia
Suplemen kalsium 200-250 mg/hari
Vitamin D 125-250 I/U
 Hipovolemia
NaCl fisologis 15-20 ml/kgBB dalam 20-30
menit
WASSALAM

Anda mungkin juga menyukai