Proses Pembuatan
Semen
By : Nurany, ST.MT
Proses pembuatan semen dibagi menjadi 6 tahapan, yaitu
sebagai berikut :
1. Penambangan Bahan Baku
2. Penyiapan Bahan Baku
3. Penggilingan Awal
4. Proses Pembakaran
5. Penggilingan Akhir
6. Pengemasan
1. Penambangan Bahan Baku
Bahan baku utama yang digunakan dalam proses pembuatan
semen adalah batukapur (gamping) dan tanah liat. Kedua
bahan baku tersebut diperoleh dari proses penambangan di
quarry.
Penambangan bahan baku merupakan salah satu kegiatan utama
dalam keseluruhan proses produksi semen. Perencanaan
penambangan bahan baku sangat menentukan pada proses –
proses selanjutnya yang akhirnya bermuara pada kualitas dan
kuantitas semen. Penambangan bahan baku yang tidak
terencana dan terkontrol dengan baik akan menyebabkan
gagalnya pemenuhan target untuk tahap produksi selanjutnya
yang jika dihubungkan dengan kualitas dan biaya produksi secara
keseluruhan dapat menurunkan daya saing produk terhadap
produk yang sama yang dihasilkan oleh pesaing
Persyaratan kualitas batukapur & tanah liat dalam proses
penambangan adalah sebagai berikut :
a. Batukapur
52% <Cao< 54% dan MgO < 18%
b. Tanah liat
60%<SiO2 <70% dan 14%Al2O3<17%
Tahapan proses penambangan adalah sebagai berikut:
a. Pengupasan tanah penutup ( Stripping )
b. Pemboran dan peledakan ( Drilling and Blasting )
c. Penggalian/Pemuatan ( Digging/Loading )
d. Pengangkutan ( hauling )
e. Pemecahan ( crushing )
2. Penyiapan Bahan Baku
Bahan baku berupa batu kapur dan tanah liat akan dihancurkan
untuk memperkecil ukuran agar mudah dalam proses
penggilingan. Alat yang digunakan untuk menghancurkan
batukapur dinamakan Crusher. Dan alat yang digunakan untuk
memecah tanah liat disebut clay cutter.
Pada umumnya Crusher digunakan untuk memecah batu dari
ukuran diameter ( 100 – 1500 mm ) menjadi ukuran yang lebih
kecil dengan diameter ( 5 – 300 mm ) dengan sistim pemecahan
dan penekanan secara mekanis.
Batu Kapur ( 800 x 800 mm ) 18 % H2O masuk Hopper
melewati Wobbler Feeder. Batu Kapur < 90 mm akan lolos tanpa
melewati Crusher ( 700 T/ J ). Tanah Liat ( 500 x 500 mm ) 30 %
H2O masuk Hopper melewati Apron Feeder dipotong -2
menggunakan Clay Crusher menjadi ukuran 95 % lolos 90 mm.
Produk dari Limestone Crusher dan Clay Crusher bercampur
dalam Belt Conveyor dan ditumpuk di dalam Storage Mix.
Setelah itu raw material akan mengalami proses pre-
homogenisasi dengan pembuatan mix pile. Tujuan pre-
homogenisasi material adalah untuk memperoleh bahan
baku yang lebih homogen.
3. Penggilingan Awal