Anda di halaman 1dari 20

ANALISIS KELAYAKAN USAHA

BUDIDAYA IKAN HIAS AIR TAWAR


 LATAR BELAKANG
◦ Ikan hias adalah suatu jenis ikan yang dipelihara oleh manusia dengan tujuan
sebagai hiasan, sektor ikan hias di Indonesia dewasa ini sedang berkembang
pesat, minat masyarakat lokal maupun asing terhadap ikan hias semakin
meningkat.
 IDENTIFIKASI MASALAH
◦ Maksud dilakukannya studi kelayakan ini, yaitu untuk mengetahui besarnya
dana investasi yang dibutuhkan, apakah investasi pada usaha budidaya ikan hias
air tawar layak untuk dilaksanakan dan dalam jangka waktu berapa lama usaha
budidaya ikan hias air tawar ini dapat mengembalikan investasinya.
 TUJUAN PENELITIAN
◦ Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan analisis kelayakan usaha
budidaya ikan hias air tawar ditinjau dari berbagai aspek, aspek pasar dan
pemasaran, aspek teknis dan teknologi dan aspek keuangan.
 RUANG LINGKUP PENELITIAN
◦ Dalam melakukan analisis kelayakan usaha terbagi menjadi 2 aspek bagian, yaitu
aspek primer dan aspek sekunder. Yang termasuk aspek primer adalah aspek pasar
dan pemasaran, aspek teknis dan teknologi, aspek keuangan, Sedangkan pada aspek
sekunder adalah aspek sosial dan ekonomi.
 SISTEMATIKA PENULISAN
◦ Penulisan skripsi ini mengikuti sistematika penulisan terdiri dari 5 bab, yaitu Bab I
pendahuluan, Bab II landasan teori, Bab III metodologi penelitian, Bab IV analisis
dan pembahasan, Bab V kesimpulan dan saran.
 Diagram Alir Metode Penelitian
◦ Merupakan kerangka berpikir yang terdiri dari langkah-langkah penelitian
yang disusun sebagai acuan penelitian.
◦ Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian :
 Menentukan arah tujuan penelitian
 Menetapkan masalah yang akan dipecahkan
 Tinjauan pustaka
 Pengumpulan data terkait aspek yang dibahas
 Pengolahan data terkait aspek yang dibahas
 Menarik kesimpulan dari permasalahan yang dibahas
 Analisis Pasar dan Pemasaran
◦ Ikan hias merupakan salah satu komoditas perikanan yang mempunyai
potensi pasar domestik dan ke pasar internasional.
◦ Harga ikan hias Mas Koki dan ikan hias Manfish di pasaran tergantung
dari ukurannya. Sebagai perbandingan harga ikan hias Mas Koki dengan
ukuran panjang 4 cm Rp. 2,000/ekor dan ikan hias Manfish ukuran
pamjang 3 cm Rp. 500/ekor. Jika sudah masuk kepedagang perantara
harga ikan hias Mas Koki mencapai Rp. 2,500/ekor sedangkan harga ikan
hias Manfish mencapai Rp. 750/ekor (pasar Parung Bogor).
Ada beberapa pilihan teknologi pengelolan perikananikan hias
khususnya untuk pembesaran ikan hias, diantaranya yaitu dengan
menggunakan kolam, dan menggunakan jaring apung (KJA).
 Proses Budidaya Ikan Hias
Proses pembudidayaan, petani ikan membudidayakan ikan hias denga
memanfaatkan lahan seluas 600 M2, dengan menggunakan jaring berukuran 5
x 10 M2 yang ditancapkan kedasar air dengan menggunakan bambu dan
mengenai pakan ikan peternak menggunakan cacing rambut dan pellet 781-
2SP.
 Penentuan lokasi
Pemilihan lokasi juga harus berdasarkan harga sewa/beli lahan, letak pasar
yang dituju, ketersediaan bahan baku, sarana transportasi, kesediaan tenaga
kerja, iklim/cuaca, lingkungan sosial dan fasilitas pendukungan lain. dengan
menggunakan metode kualitatif berdasarkan pada pertimbangan, sewa lahan,
letak pasar yang dituju, ketersediaan bahan baku, sarana transportasi,
ketersediaan tenaga kerja, faktor iklim/cuaca dan lingkungan.
 Penentuan Biaya Kebutuhan Investasi Menggunakan 3 Pola Pembiayaan
Investasi, yaitu :
◦ Pola Investasi 1, menggunakan modal pinjaman sebesar 50% dan modal sendiri
sebesar 50%.
◦ Pola Investasi 2, menggunakan modal pinjaman sebesar 25% dan modal sendiri
sebesar 75%. Pola investasi 2 ini untuk mengantisipasi apabila pihak bank tidak
sanggup memberi pinjaman yang lebih besar.
◦ Pola Investasi 3, menggunakan 100% modal sendiri.
 Modal pinjaman dari bank dengan 3 pilihan bunga pinjaman, yaitu :
◦ Bunga 14%, bunga pinjaman terendah.
◦ Bunga 18%, bunga pinjaman rata-rata antara bunga terendah dan tertinggi.
◦ Bunga 20%, bunga pinjaman tertinggi.
 Nilai penyusutan pertahun aktiva tetap diperoleh dari nilai ekonomis
dibagi dengan umur proyek dari aktiva tetap tersebut. Syarat aktiva yang
harus disusutkan adalah yang bernilai jual tinggi dan sangat memerlukan
penggantian aktiva jika umur nilai ekonomisnya habis.
 Berikut jumlah aktiva tetap dan jumlah penyusutan usaha Budidaya
Ikan Hias Air Tawar:

Jumlah Aktiva Tetap (Rp) 17,980,000

Jumlah Penyusutan Aktiva Tetap (Rp) 1,200,000


 Berikut perincian dari hasil aktiva tetap dengan menggunakan ke-3 pola
investasi :
◦ Pola investasi 1 (50% : 50%) :

Modal Pinjaman 50% (Rp) 8,990,000

Modal Pribadi 50% (Rp) 8,990,000


◦ Pola investasi 2 (25% : 75%) Modal Pinjaman 25% (Rp) 4,495,000

Modal Pribadi 75% (Rp) 13,485,000

◦ Pola investasi 3 (0% : 100%) Modal Pinjaman 0% (Rp) -

Modal Pribadi 100% (Rp) 17,980,000


 Biaya Variabel dan Biaya Tetap
◦ Total biaya modal kerja diperoleh dari total biaya tetap tahun 0 ditambah total
biaya variabel tahun 0.
◦ Untuk menentukan besarnya pinjaman dalam membayar modal kerja juga
digunakan 3 pola investasi dengan alasan yang sama.
◦ Peminjaman biaya tetap dan modal kerja kepada bank hanya dilakukan pada
tahun 0 saja, tujuannya untuk mengurangi biaya bunga yang tinggi.
◦ Dikarenakan proyek ini adalah usaha rumah makan yang pastinya harga dipasar
tak menentu sehingga penulis membuat asumsi pada biaya variabel tahun 1 s/d
tahun 5 mengalami kenaikan sebesar 10%.
 Perincian biaya variabel dan biaya tetap :
 Penilaian Pola Investasi :
◦ Periode pengembalian modal (PP) dikatakan layak►pengembalian modal
berada dalam masa proyek.
◦ Nilai bersih sekarang (NPV) dikatakan layak►bernilai positif.
◦ Tingkat pengembalian internal dikatakan layak►nilainya >tingkat suku
bunganya.
◦ Indeks keuntungan (PI) dikatakan layak►nilainya > 1 atau bernilai positif.
 Penilaian Pola Investasi 1 (50% : 50%)

Keterangan Analisis Bunga 14% Bunga 18% Bunga 20%

PP (tahun & bulan) 5,5 5,6 5,6

NPV (Rp) 9,411,568 215,05 -3,711,471

IRR (%) 17,37 17,85 44,534

PI (%) 1.5 1,3 1,1


 Penilaian Pola Investasi 2 (25% : 75%)

Keterangan Analisis Bunga 12% Bunga 15% Bunga 18%

PP (tahun & bulan) 5,9 5,9 5,9

NPV (Rp) 5,447,698 -3,049,945 -6,755,452

IRR (%) 15,88 15,91 15,97

PI (%) 1,4 1,2 1,1


 Penilaian Pola Investasi 3 (0% : 100%)

Keterangan Analisis Bunga 0%

PP (tahun & bulan) 6

NPV (Rp) 19,456,138

IRR (%) 14,36

PI (%) 1,7
 Penilaian Investasi
Ket : 1* = Pola investasi 1 (50% : 50%)
2* = Pola investasi 2 (25% : 75%)
3* = Pola investasi 3 (0% : 100%)

Kriteria
No 1* i = 14% i = 18% i = 20% 2* i = 12% i = 15% i = 18% 3* i = 0%
Penilaian

1 PP (Bulan) 65 66 66 69 69 69 70

2 NPV (Rp) 9,411,568 215,05 3,711,471 5,447,698 3,049,945 6,755,452 47,465,138

3 IRR (%) 17,37 17,85 44,534 15,88 15,91 38,528 14,36

4 PI (%) 1,1 1,0 1,3 1,1 0.90 0,56 1,7


 Penilain dari Ketiga Pola Investasi
◦ Nilai NPV > ► Pola investasi 3, yaitu Rp. 47,465,138,-
◦ PI > 1, yaitu 1,7
◦ PP = 70 bulan.
 Pemilihan Pola Investasi
◦ Bukan dari nilai NPV tetapi berdasarkan total aliran kas yang masuk dalam
waktu 5 tahun.
◦ Berdasarkan total kas yang masuk, maka investasi yang sebaiknya dipilih
adalah pola investasi 1
◦ Karena pola investasi 1 memberikan hasil kas atau kas masuk yang terbesar
selama 5 tahun ►Rp. 76,195,437,-
◦ Total keuntungan ► Pola investasi 1 (bunga 14%) = Rp. 59,634,483,-
 Kesimpulan

Dari hasil analisis terhadap kelayakan usaha budidaya ikan hias air tawar maka
penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut :
◦ Aspek pasar dan pemasaran memenuhi syarat yang telah ditentukan.
◦ Aspek teknis dan teknologis memenuhi syarat yang telah ditentukan.
◦ Aspek keuangan memenuhi syarat yang telah ditentukan.

Dari semua aspek yang dianalisis telah memenuhi syarat, maka


analisis kelayakan usaha budidaya ikan hias air tawar layak untuk
didirikan.
 Saran
◦ Karena usaha ini budidaya ikan ini dengan mengunakan jaring, maka
sebaiknya petani ikan membersihkan jaring secara rutin untuk mencegah hama
dan penyakit pada ikan.
◦ Untuk menjual ikan sebaiknya petani langgsung ke pengepul ikan atau ke
pembeli, tidak melalui perantara lain, untuk mencegah harga ikan menjadi
murah
◦ Sebaiknya kelompok tani ikan mengikuti penyuluhan-penyuluhan ikan, agar
dapat pelatihan pembuatan pakan organik berupa pelet untuk ikan dan agar
mendapat pembinaan dalam mengelola usaha budidaya ikan hias yang baik dan
benar.
◦ Penelitian ini masih memerlukan penyempurnaan lebih lanjut, karena itu
disarankan untuk melakukan penelitian lanjutan, penelitian ini dapat
dilanjutkan dengan melakukan penelitian mengenai usaha budidaya ikan hias.

Anda mungkin juga menyukai