Anda di halaman 1dari 21

TERAPI AKTIVITAS

KELOMPOK

By :
Ns. Sukma Ayu C K.,M.Kep.,Sp.Kep.J
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK
• Kelompok adalah kumpulan individu yang
memiliki hubungan satu dengan yang lain,
saling bergantung dan mempunyai norma
yang sama (Stuart & Laraia, 2001)
• Tujuan Kelompok adalah membantu
anggotanya berhubungan dengan orang lain
serta mengubah perilaku yang destruktif
dan maladaptif
• Fungsi Kelompok adalah sebagai tempat
berbagi pengalaman dan saling membantu
satu sama lain, untuk menemukan cara
menyelesaikan masalah
KOMPONEN KELOMPOK
1. Struktur Kelompok
2. Besar Kelompok
3. Lamanya Sesi
4. Komunikasi
5. Peran Kelompok
6. Kekuatan Kelompok
7. Norma Kelompok
8. Kekohesifan
Struktur Kelompok
Struktur kelompok menjelaskan batasan,
komunikasi, proses pengambilan keputusan
dan hubungan otoritas dalam kelompok.
Struktur kelompok menjaga stabilitas dan
membantu pengaturan pola perilaku dan
interaksi. Struktur dalam kelompok diatur
dengan adanya pemimpin dan anggota
kelompok, arah komunikasi dipandu oleh
pemimpin sedangkan keputusan diambil
secara bersamaan.
Besar Kelompok
• Jumlah anggota kelompok yang nyaman adalah
kelompok kecil yang anggotanya 5-12 orang (Keliat,
2005)
• 7-10 org (Stuart dan Laraia, 2001), 10-12 orang
(Lancester, 1980), 5-10 orang (Wiliams dan Beck,
1993)
• Jika anggota kelompok terlalu besar akibatnya
tidak semua anggota kelompok mendapatkan
kesempatan untuk mengungkapkan perasaan,
pendapat dan pengalaman. Jika terlalu kecil, tidak
cukup variasi informasi dan interaksi
Lamanya Sesi
• Waktu optimal untuk satu sesi adalah 20-
40 menit bagi fungsi kelompok yang rendah
dan 60-120 menit bagi fungsi kelompok
yang tinggi. Biasanya dimulai dengan
pemanasan berupa orientasi, kemudian
tahap kerja dan terminasi. Benyak sesi
bergantung pada tujuan kelompok, dapat
satu kali atau dua kali per minggu; atau
dapat direncanakan sesuai dengan
kebutuhan.
Komunikasi
• Tugas pemimpin kelompok yang terpenting
adalah mengobservasi dan menganalisis
pola komuikasi dalam kelompok.
• Pemimpin menggunakan umpan balik untuk
memberi kesadaran pada anggota
kelompok terhadap dinamika tang terjadi.
• Pemimpin kelompok dapat mengkaji
hambatan dalam kelompok, konflik
interpersonal, tingkat kompetisi dan
seberapa jauh anggota kelompok
mengerti serta melaksanakan kegiatan
yang dilaksanakan.
Peran Kelompok
• Pemimpin perlu mengobservasi peran yang
terjadi dalam kelompok. Ada tiga peran dan
fungsi kelompok yang ditampilkan anggota
kelompok dalam kerja kelompok yaitu
– maintenance roles (peran serta aktif dalam
proses kelompok dan fungsi kelompok),
– task roles (fokus pada penyelesaian tugas),
– individual roles (self-centered dan distraksi
pada kelompok).
Kekuatan Kelompok
Kekuatan adalah kemampuan anggota
kelompok dalam mememngaruhi
berjalannya kegiatan kelompok. Untuk
menetapkan kekuatan anggota
kelompok yang bervariasi diperlukan
kajian siapa yang paling banyak
mendengar dan siapa yang membuat
keputusan dalam kelompok.
Norma Kelompok
• Norma adalah standar perilaku yang ada
dalam kelompok. Pengharapan terhadap
perilaku kelompok pada masa yang akan
datang berdasarkan pengalaman masa lalu dan
saat ini.
• Pemahaman tentang norma kelompok berguna
untuk mengetahui pengaruhnya terhadap
komunikasi dan interaksi dalam kelompok.
• Kesesuaian perilaku anggota kelompok dengan
norma kelompok, penting dalam menentukan
anggota kelompok dengan norma kelompok.
• Anggota kelompok yang tidak mengikuti
norma dianggap pemberontak dan ditolak
anggota kelompok lain
Kohesifan
• Kekohensifan dalah kekuatan anggota
kelompok bekerja sama dalam
mencapai tujuan.
• Hal ini mempengaruhi anggota
kelompok untuk tetap betah dalam
kelompok. Apa yang membuat anggota
kelompok tertarik dan puas terhadap
kelompok, perlu diidentifikasi agar
kehidupan kelompok dapat
dipertahankan
Perkembangan Kelompok
• Fase Prakelompok
• Fase Awal Kelompok
Tahap Orientasi
Tahap konflik
Tahap Kohesif
• Fase Kerja kelompok
• Fase Terminasi
Fase Pra Kelompok
• Dimulai dengan membuat tujuan,
menentukan leader, jumlah anggota,
kriteria anggota,mtempat dan waktu
kegiatan, media yang digunakan
beserta dana yang dibutuhkan
Fase Awal Kelompok
Fase ini dibagi menjadi tiga fase, yaitu orientasi, konflik,
dan kebersamaan.
1) Tahap Orientasi (forming): Pembentukan kelompok.
Anggota mulai mencoba mengembangkan sistem sosial
masing-masing, leader menunjukkan rencana terapi dan
menyepakati kontrak dengan anggota.
2) Tahap Konflik (storming): Merupakan masa sulit dalam
proses kelompok. Anggota mulai memikirkan siapa yang
berkuasa dalam kelompok, bagaimana peran anggota,
tugasnya dan saling ketergantungan yang akan terjadi.
3) Tahap Kebersamaan (kohesif): Anggota kelompok
merasa bebas membuka diri tentang informasi dan lebih
intim satu sama lain (Keliat, 2004).
Fase Kerja
• Pada fase ini, kelompok sudah menjadi tim. Fase ini
merupakan fase yang menyenangkan bagi pemimpin
dan anggota, perasaan negatif dan positif dapat
dikoreksi dengan hubungan yang saling percaya
yang telah terbina, semua naggota bekerjasama
untuk mencapai tujuan yang telah disepakati,
tanggungjawab merata, kecemasana menurun,
kelompok lebih stabil dan realistis, kelompok mulai
mengeksplorasi lebih jauh sesuai dengan tujuan
dan tugas kelompok dalam menyelesaikan tugasnya
dan fase ini merupakan fase penyelesaian masalah.
Fase Terminasi
• Fase Terminasi Ada 2 jenis terminasi yaitu
terminasi akhir dan terminasi sementara.
• Terminasi sementara : mengakhiri satu sesi TAK
dan akan lanjut dengan sesi selanjutnya
• Terminasi akhir: Sesi terakhir selesai, tujuan
telah teratasi
• Untuk menghindari hal ini, terapis perlu
mengevaluasi kegiatan dan menunjukkan sikap
betapa bermaknanya kegiatan tersebut,
menganjurkan anggota kelompok untuk memberi
umpan balik pada tiap anggota.
• Akhir terapi aktivitas kelompok harus dievaluasi,
bisa melalui per dan post test.
JENIS TERAPI KELOMPOK
• (Stuart & Laraia, 2001), task groups,
supportive groups, brief therapy
groups, intensive problem-solving
groups, medication groups, activity
therapy & peer support group
• (Wilson & Kneisl, 1992), analytic
group psycho therapi, psycho drama,
self-help groups, remotivation,
reedukasi & client government groups
TAK (RAWLINS, WILLIAMS & BECK,
1993)
• Terapi Kelompok
Terapi kelompok adalah metode pengobatan ketika klien
ditemui dalam rancangan waktu tertentu dengan tenaga yang
memenuhi persyaratan tertentu. Fokus terapi kelompok
adalah membuat sadar (self-awareness), peningkatan
hubungan interpersonal, membuat perubahan
• Kelompok Terapeutik
Kelompok terapeutik membantu mengatasi stres emosi,
penyakit fisik krisis, tumbuh kembang atau penyesuaian
sosial.
Tujuannya :
1. Mencegah masalah kesehatan
2. Mendidik dan mengembangkan potensi anggota kelompok
3. meningkatkan kualitas kelompok
• Terapi Aktivitas Kelompok
KUALIFIKASI TERAPIS
1. Persiapan Teoritis melalui
pendidikan formal, literatur, bacaan
dan lokakarya
2. Praktik yang disupervisi pada saat
berperan sebagai pemimpin
kelompok
3. Pengalaman mengikuti terapi
kelompok
Terapi Aktivitas Kelompok
• Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Kognitif/Persepsi
– Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Kognitif/Persepsi Umum
(3 sesi)
– Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Kognitif/Persepsi PK (5
sesi)
– Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Kognitif/Persepsi
Halusinasi (5 sesi)
– Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Kognitif/Persepsi HDRK
(2 sesi)
– Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Kognitif/Persepsi DPD(5
sesi A dan B)
• Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Sensoris (3 sesi)
• Terapi Aktivitas Kelompok Orientasi Realitas (3 sesi)
• Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi (7sesi)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai