Anda di halaman 1dari 12

Permasalahan Hukum

Ketenagakerjaan disektor
tambang

Kelompok 4
Anggota kelompok 4 :
1. Riske Tumambo 11.2016.1.00602

2. Muh. Amdun Ndiba 11.2016.1.00607

3. Naomi Falirat 11.2016.1.00610

4. Yasyir Alrath Saleh 11.2016.1.00615

5. Moch. Riandi Ravinata 11.2016.1.00616

6. Inda Prastica Miru 11.2016.1.00619

7. Willy Marta Chornelis 11.2016.1.00621


Masalah Ketenagakerjaan dibidang
Pertambangan, pada :
1. Outsourcing

2. Keselamatan dan Kesehatan kerja (k3)

3. Adanya TKA (Tenaga Kerja Asing)


1. Outsourcing
• Persoalan yang menyelimuti isu tenaga alih daya atau outsourcing
seolah tak kunjung usai sejak UU No. 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan diterbitkan. Permenakertrans No. 12 Tahun 2012
tentang Syarat-Syarat Penyerahan Sebagian Pelaksanaan Pekerjaan
Kepada Perusahaan Lain pun masih diprotes kalangan pengusaha
khususnya yang bergerak di sektor jasa outsourcing. Sehingga pada
2014 Menakertrans berencana membentuk Pokja Outsourcing guna
menuntaskan persoalan itu.
• Masalah serupa juga ditemui dalam praktik outsourcing di BUMN.
Walau panja outsourcing di BUMN yang dibentuk Komisi IX DPR
sudah menerbitkan rekomendasi sejak Oktober 2013, namun sampai
sekarang instansi terkait seperti Kementerian BUMN dan jajaran
direksi BUMN belum melaksanakan amanat itu sepenuhnya. Padahal,
Kejaksaan sudah memberikan legal opinion sebagai upaya
menyelesaikan masalah outsourcing di BUMN. Ujungnya, persoalan
outsourcing di BUMN sampai 2014 belum tuntas dan diyakini bakal
terus mencuat pada 2015.
2. Keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
• Isu K3 ikut meramaikan perbincangan publik di bidang
ketenagakerjaan pada tahun 2014. Hal itu berkaitan dengan
kecelakaan kerja di tambang Big Gossan milik PT Freeport di Papua
yang terjadi pada Mei 2013. Pada Februari 2014 hasil penyelidikan
Komnas HAM terhadap kasus itu menyimpulkan PT Freeport
Indonesia melakukan pelanggaran HAM karena melakukan kelalaian
sehingga puluhan buruh tewas.
• Sementara serikat pekerja mendukung agar PT Freeport Indonesia
dijatuhi sanksi tegas atas peristiwa tersebut. Sebab, perusahaan
tambang, minyak dan gas wajib menerapkan K3 secara maksimal di
lokasi kerja. Kecelakaan kerja di Freeport bukan satu-satunya yang
terjadi. Sejumlah pekerja kehilangan nyawa sepanjang 2014 gara-gara
kurangnya perhatian pada K3. Pada tahun ini, isu K3 kemungkinan
masih layak diperhatikan terutama para pemangku kepentingan.
3. Adanya TKA
• Setelah disahkannya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 20 Tahun
2018 tentang penggunaan TKA. Bebasnya TKA masuk ke Indonesia
akan membuat pekerja lokal kehilangan pekerjaan.

• Contohnya yaitu sektor pertambangan di Sulawesi yang sudah marak


menggunakan TKA asal Cina. Hal itu terjadi karena aturan
perbandingan serapan tenaga kerja lokal dan asing sebesar 10 : 1
sudah tidak ada lagi.
• Selain adanya TKA yang masuk diperusahaan tersebut secara
berlebihan, ada juga PHK tanpa alasan yang jelas terhadap beberapa
pekerja tambang di perusahaan tersebut. Setelah di pecat, yang
menggantikan posisi pekerja yang dipecat tersebut oleh TKA.

• Padahal jika dilihat dari skill TKA tersebut masih di bawah / sama
dengan pekerja yang telah di pecat tersebut.
• Alasan pemerintah terkait yang telah mengeluarkan Peraturan
Presiden Nomor 20 tahun 2018 tentang Penggunaan Tenaga Kerja
Asing (TKA) yaitu dengan menggantikan Perpres Nomor 72 tahun
2014 tentang penggunaan tenaga kerja asing yang dibuat oleh
pemimpin sebelumnya.

• Perpres tersebut dikeluarkan karena pemerintah menilai perlu untuk


mendukung perekonomian nasional dan perluasan kesempatan kerja
melalui peningkatan investasi.
• Perpres itu mengatur penggunaan TKA dilakukan dalam hubungan

kerjanya untuk jabatan tertentu dan waktu tertentu, yang dilakukan

dengan memperhatikan kondisi pasar tenaga kerja dalam negeri.


Saran :

Anda mungkin juga menyukai