Anda di halaman 1dari 19

HEPATITIS B PADA

KEHAMILAN
KELOMPOK 4
ANATOMI
 HEPATITIS B
Hepatitis B adalah
suatu proses
nekroinflamatorik
yang mengenai sel-sel
hati yang disebabkan
oleh virus hepatitis B
(VHB)
EPIDEMIOLOGI
 Resiko keseluruhan dari infeksi neonatal kira-kira
75% jika ibu terinfeksi pada trimester ketiga atau
masa nifas dan resiko ini jauh lebih rendah (5-10%)
jika ibu terinfeksi pada awal kehamilan.
 Dunia→780.000 kematian/tahun →komplikasi
terkait infeksi VHB
 Berdasarkan data yang dihimpun WHO tahun
2008 Indonesia merupakan salah satu negara
dengan prevalensi tinggi yaitu 7,2-9%.
ETIOLOGI
 Terjadinya hepatitis B, disebabkan oleh virus
hepatitis B (HBV) yang terbungkus serta
mengandung genoma DNA melingkar.
PATOFISIOLOGI
GEJALA KLINIS
 Selera makan hilang
 Rasa tidak enak di perut
 Mual sampai muntah
 Demam tidak tinggi Kadang disertai nyeri sendi
 Nyeri dan bengkak pada perut sisi kanan atas (lokasi h
ati)
 Bagian putih pada mata (sklera) tampak kuning
 Kulit seluruh tubuh tampak kuning
 Air seni berwarna coklat seperti air teh
 Fase Akut
 Fase pre-ikterik (3 - 10 hari)
 pasien merasa tidak enak badan,

 anorexia,

 mual, muntah,

 nyeri perut pada kuadran kanan atas,

 demam, sakit kepala, myalgia, rash pada


kulit, arthralgia dan arthritis, dan urin
berwarna gelap, gejala-gejala ini dapat
terjadi 1 sampai 2 hari sebelum fase ikterik.
Fase ikterik (1- 3 minggu)
 Feses yang berwarna pucat atau keabu-abuan,

 Hepatomegali (splenomegali jarang terjadi).


(6)

 Sklera menjadi kuning dengan waktu rata-rata 90

hari sejak terinfeksi sampai menjadi kuning, keluhan


lemas dan kuning biasanya berat dan keluhan dapat
bertahan sampai beberapa bulan sebelum resolusi
sempurna.
 mual, muntah, nafsu makan menurun, demam, nyeri

perut dan ikterik.(7).


 Fase Kronik
Manifestasi klinis Hepatitis B Kronik dapat
dikelompokkan menjadi 2 yaitu :
1. Hepatitis B kronik aktif. HbsAg positif dengan DNA
VHB lebih dari 105 IU/ml didapatkan kenaikkan ALT
(alanin aminotransferase) yang menetap atau
intermiten. Pada pasien sering didapatkan tanda-
tanda penyakit hati kronis. Pada biopsi hati
didapatkan gambaran peradangan yang aktif.
Menurut status HBeAg pasien dikelompokkan menjadi
Hepatitis B Kronik HbeAg positif dan Hepatitis B
2. Carrier VHB Inaktif ( Inactive HBV Carrier State).
Pada kelompok ini HBsAg positif dengan titer DNA
VHB yang rendah yaitu kurang dari 105 IU/ml. Pasien
menunjukkan kadar ALT normal dan tidak didapatkan
keluhan.
FAKTOR RESIKO
1. Secara vertikal
Terjadi dari Ibu yang mengidap virus Hepatitis B
kepada bayi yang dilahirkan yaitu pada saat
persalinan atau segera setelah persalinan.
2. Secara horisontal
Dapat terjadi akibat penggunaan alat suntik yang
tercemar, tindik telinga, tusuk jarum, transfusi darah,
penggunaan pisau cukur dan sikat gigi secara
bersama-sama serta hubungan seksual dengan
penderita
Diagnosis
 Anamnesis
 Gejala akut/kronik

 Pemeriksaan Fisik
DIAGNOSIS
 Secara serologi

 Pemeriksaan virologi
 Pemeriksaan histology
PENATALAKSANAAN
PROGNOSIS
 DUBIA AD SANAM
PENCEGAHAN
 Menjaga kebersihan diri dan lingkungan
 Hindari kontak atau penularan melalui suntikan,
tato, hubungan seksual tidak aman,dll.
 Penggunaan jarum sekali pakai
 Pemeriksaan darah donor terhadap hepatitis virus
 Vaksinasi hepaititis B
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai