Anda di halaman 1dari 9

Gastritis

Merlin, 2019
Pengertian
• Gastritis merupakan inflamasi lapisan lambung karena iritasi dari
mukosa lambung.
Pelindung Gaster
• Barier mukosa gastrik dari HCl dan Pepsin.
• Barier Mukosa gastrik meliputi:
a. Lapisan impermiabel lipid hidriphobic -> melindungi sel epitel
gaster, mencegah difusi molekul yang larut air (alcohol dan aspirin
bias menembus lapisan ini)
b. Sekresi Ion bicarbonat sebagai respon terhadap sekresi HCl, HCO3 -
=H+ mukosa gaster tetap intak. Prostaglandin support produksi
HCO3 – dan blood flow.
c. Mukus gel, menjaga lapisan lambung dari pepsin dan menagkap
HCO3 - untuk menetralisir HCl, berfungsi juga sebgai lubrikan untuk
mencegah kerusakan mekanik yg disebabkan isi lambung.
Etiologi
• Penyebab gastritis akut adalah konsumsi alkohol dan obat anti
inflamasi non steroid (NSAID) yang berkepanjangan, krisis medis akut
seperti operasi besar, trauma, luka bakar dan infeksi berat.
• Penyebab gastritis kronis meliputi : infeksi Helicobacter pylori, refluk
cairan empedu kronik, stres dan penyakit imun.
Patofisiologi
• Gastritis akut ditandai dengan kerusakan barier mukosa oleh karena iritasi local
(membran mukosa gaster menjadi edema dan hiperemi = kongesti dari cairan dan darah)
kerusakan ini menyebabkan kontak antara HCL dan pepsin dengan jaringan gaster
iritasi, inflamasi dan erosi superfisial Mukosa gastric mengalami regenerasi secara
cepat, gastritis akut self-limiting disorder yang resolusi dan penyembuhannya terjadi
dalam beberapa hari. Bentuk terberat dari gastritis akut disebabkan karena tidak sengaja
maupun dengan sengaja mencerna Asam atau alkali kuat (amonia, lysol), inflamasi berat
ataupun nekrosis, gangren lambung,mengakibatkan perforasi, perdarahan sampai
peritonitis ,Jika sampai terbentuk Jaringan parut maka akan terjadi obstruksi pilorus
(LeMone & Burke, 2008) Mekanisme primer dari erosive gastritis adalah terjadinya
iskemia dari mukosa gaster yang terjadi akibat vasokonstriksi symphatetik, dan tissue
injury akibat asam sehingga menimbulkan erosi supervisial mukosa gaster multiple
Gastritis kronis, Kerusakan progresif yang diawali adanya Inflamasi superfisial dan secara
bertahap berkembang menyebabkan atropy pada jaringan gaster Unrelated to acute
gastritisTahap awal dikarakteristikkan adanya perubahan pada mukosa gaster dan
penurunan produksi mucus, Seiring perkembangan penyakit, kelenjar mukosa gaster
terganggu dan rusak Tipe A (gastritis autoimun)diakibatkan oleh perubahan pada sel
parietal yang menimbulkan atrofi & infiltrasi seluler Pada tipe ini tubuh menghasilkan
antibodi terhadap sel parietal &faktor intrinsik, antibodi ini merusak sel mukosa gaster
mengakibatkan atrofi, infiltrasi seluler & hilangnya kemampuan untuk sekresi HCLserta
pepsin
• Tipe B (gastritis H. Pylori)Gram negatif spiral bakterium
Mempengaruhi antrum dn pilorus Infeksi Helicobacter Pylori (H.
Pylori) menyebabkan inflamasi pada mukosa gaster disertai infiltrasi
neutrofil dan lymfocyte lapisan terluar gaster menjadi tipis dan
athropy sehingga kemampuan untuk melindungi gaster dari
autodegestif oleh HCl dan pepsin berkurang H. Pylori meningktakan
risiko terjadinyaUlkus peptikum, Ca. gaster
Management Medis
• Terapi obat untuk mengeliminasi bakteri H pylori (antiinfektif agent);
clarithromycin dan metronidazole dan proton pump inhibitor, biasanya
diberikan selama satu minggu;
• Untuk mengurangi sekresi gastric; H2 reseptor antagonist ; ranitidin,
cimetidine, prostaglandin analog (misoprostol) dan antasida (magnesium
hidroksida, aluminium hidroksida), antisecretori agen (omeprazole,
rabeprazol).
• Untuk mencegah difusi balik HCl dan menstimulasi produksi mukus
biasanya diberikan mucosal barrier fortifier (sucralfate).
• Pemberian lemon encer dan cuka encer apabila penyebab adalah alkali
untuk mengembalikan ph lambung 1.5-3.5
• Pembedahan meliputi parsial gastrectomi, pyloroplasti, vagotomi ataupun
gastrektomi total diindikasikan pada pasien dengan perdarahan hebat
karena gastritis erosiva berat.
Pengkajian
• Riwayat hidup ; Dalam riwayat hidup yang perlu dikaji antara lain;
umur, jenis kelamin, jenis stres, pola makan (diet), perokok, alkoholik,
minum kopi, penggunaan obat-obatan tertentu.
• Pemeriksaan fisik : Secara subyektif dijumpai; keluhan pasien berupa :
nyeri epigastrium, perut lembek, kram, ketidakmampuan mencerna,
mual, muntah. Sedangkan secara obyektif dijumpai :tanda-tanda yang
membahayakan, meringis, kegelisahan, atau merintih, perubahan
tanda-tanda vital, kelembekan daerah epigastrium, dan penurunan
peristaltik, erythema palmer, mukosa kulit basah tanda-tand
dehidrasi. Psikologis ; Dijumpai adanya kecemasan dan ketakutan
pada penderita atau keluarganya mengenai kegawatan pada kondisi
krisis.
Diagnosa Keperawatan yang mungkin muncul
• 1) Nyeri akut atau nyeri kronik berhubungan dengan iritasi mukosa
lambung sekunder stres psikologi
• 2) Gangguan nutrisi: kekurangan makanan sehubungan dengan
kurangnya asupan makanan sekunder akibat mual, muntah
• 3) Resiko kekurangan volume cairan sehubungan dengan pemasukan
cairan dan elektrolit yang kurang, muntah.
• 4) Kurang pengetahuan sehubungan dengan informasi yang kurang
tentang penyebab gastritis dan pengobatan yang teratur

Anda mungkin juga menyukai