Anda di halaman 1dari 47

Kelompok 8

Fasilitator : dr. Ervi Audina Munthe

Anggota
1. Tiya Deliani Kumaunang FAA 117 051
2. Kezia Marcella Putri FAA 117 052
3. Siska Aprianti FAA 117 053
4. Theofani Ari FAA 117 054
5. Dhea Permata FAA 117 055
6. Nidya Verina Christi FAA 116 002
7. Mita Eva Dayani FAA 116 015
8. Azhar Putra Pratama FAA 115 047
Pemicu 2
“Seorang pria mengeluh gatal-gatal ruam kulit dan
sisik halus regio axilla groin/inguinal”

Seorang pria pekerja part time dimini market ceriamart


usia 25th datang kepoli umum mengeluh gatal-gatal
berupa ruam pada kulit ,dan sisik halus merah kecoklatan
yang ditemukan pada daerah ketiak dan lipat paha. Bagian
sisik kering menutupi lesi dan pada perabaan terasa
berlemak, keluhan bermula dengan lesi dikedua lipat paha
kemudian menyebar dan batasnya lebih tegas dan gelap,
simetris, tepi lebih aktif, disertai rasa gatal dan menyebar
luas kelipatan paha dan sekitar selangkangan, penderita
sering berkeringat banyak dan lembab.
Kata sulit
1. Ruam kulit : bintik merah pada kulit
2. Lesi : jaringan kulit abnormal baik permukaan
atau dibawah kulit
Kata kunci
1. Pria 25th
2. Keluhan utama : gatal-gatal berupa ruam kulit, sisik
merah kecoklatan pada daerah axilla dan inguinal
3. Keterangan tambahan : pasien berkeringat banyak
dan lembab
4. Permukaan dan kosistensi : sisik menutupi lesi,
perabaan terasa berlemak
5. Sifat lesi : berbatas tegas dan gelap, simetris dan lebih
aktif, rasa gatal dan menyebar luas kelipat paha dan
selangkangan
Identifikasi masalah
1. Pria 25th datang dengan keluhan gatal-gatal
berupa ruam pada kulit, skuama merah
kecoklatan didaerah axilla dan inguinal
2. Bagian sisik kering menutupi lesi, perabaan
terasa berlemak
3. Penderita sering berkeringat banyak dan
lembab
Analisis masalah
Pria 25th

Gatal+Ruam pada
kulit+Skuama halus
merah lecoklatan

Anamnesis Pemeriksaan fisik dan


efloresensi Pemeriksaan penunjang

Gangguan sistim integumen

DD
Eritrasma,psoriasis,kandidiasis,
tinea cruris

DX
Eritrasma
Hipotesis
Laki-laki 25th datang dengan keluhan gatal
dengan ruam kulit dan skuama halus merah
kecoklatan pada axilla dan inguinal,didiagnosis
mengalami eritrasma
Pertanyaan terjaring
1. Interpretasi data tambahan
2. Jelaskan diagnosis banding
3. Jelaskan anatomi kulit
4. Jelaskan diagnosis kerja(eritrasma)
a. Definisi. g. Diagnosis
b. Epidemiologi h.komplikasi
c. Etiologi. i. tatalaksana
d. Patofisiologi. J.pencegahan
e. Tanda dan gejala. K.prognosis
f. Faktor Risiko.
5. Apa hubungannya pasien berkeringat banyak dengan lembab?
6. Macam macam UKK
1. Interpretasi Data Tambahan
• Pemeriksaan Fisik/Kulit:
1. Morfologi : Polimorfik, Simetris, tepi lebih aktif,
disertai rasa gatal
2. Efloresensi:
- Lesi kulit dapat berukuran sebesar miliar sampai
plakat
- Lesi eritroskuama, berskuama halus kadang-
kadang dapat terlihat merah kecoklatan
- Skuama kering yang halus menutupi lesi dan pada
perabaan terasa berlemak
• Data Tambahan:
- Pemeriksaan Wood: ditemukan flouresensi
merah muda pada daerah lesi
• Pemeriksaan Kerokan Kulit KOH: ditemukan
batang pendek halus, bercabang, berdiameter
1 µm, mudah putus sebagai bentuk batang
kecil/basil kecil atau difteroid.
2. DIAGNOSIS BANDING
No Definisi Etiologi Gejala

1. Eritrasma : penyakit bakteri Corynebacterium Menyerang daerah yang banyak


kronik pada stratum korneum minutissimum keringat (ketiak, lipat paha, dibawah
payudara namun paling sering
disela-sela jari yang memberikan
penampakan seperti skuama yang
mengalamimaserasi.

2. Psoriasis : peradangan kulit Aktivasi berlebihan dari Ditemukan plak eritematosa


yang bersifat kronik dengan sistem imunitas seluler berskuama, yang berlokasi disiku,
karakteristik berupa plak lutut, kulit kepala, dan pantat
eritematosa berbatas tegas,
skuama kasar, berlapis dan
berwarna putih.
3. Kandidiasis : penyakit Candida albicans Bercak yang berbatas tegas,
jamur yang bersifat akut bersisik,basah dan kemerahan,
atau subakut disebabkan dikelilingi lenting/papul berisi
oleh spesies candida nanah, kadang disertai rasa
panas seperti terbakar

4. Tinea Cruris : infeksi jamur Epidermophyton Efloresensi berupa makula


dermatofita pada daerah floccosum dan eritematosa numular berbatas
kruris dan sekitarnya Trichophyton rubrum tegas dengan tepi lebih aktif
terdiri dari papula/pustul.
Makula menjadi hiperpigmentasi
dengan skuama diatasnya
(keadaan kronik).
3. Anatomi sistem integumen
Definisi
Eritrasma ialah penyakit bakteri kronik pada
stratum korneum yang disebabkan oleh
Corynebacterium minitussismum, ditandai
dengan adanya lesi berupa eritema dan
skuamahalus terutama di daerah ketiak dan lipat
paha.
Epidemiologi
• Epidemiologi dari eritrasma belum banyak diuraikan.
Insiden eritrasma dilaporkan sekitar 4% di dunia. Penyakit
ini bersifat universal, namun lebih banyak terlihat di daerah
tropik. Lebih banyak pada dewasa muda. Namun penyakit
ini dapat menyerang semua usia, pasien termuda yang
pernah dilaporkan menderita eritrasma adalah anak usia 1
tahun.
• Prevalensi sama pada pria dan wanita. Namun, eritrasma
pada regio kruris lebih banyak ditemukan pada pria. Studi
pada tahun 2008 menemukan bahwa eritrasma
interdigitalis lebih umum terjadi pada wanita (83% dari 24
pasien)
• Orang-orang yang banyak berkeringat, kegemukan,
peminum alkohol dan debilitas lebih sering terkena
penyakit. Pada ras kulit hitam lebih banyak daripada kulit
putih.
Etiologi
PATOFISIOLOGI ERITRASMA
1. masuk kedalam startum korneum, sehingga
suhu dan kelembapannya menguntungkan
untuk bakteri hingga dapat berkembang biak
2. Pada ruang antar sel bakteri melarutkan fibril
keratin
3. Bakteri membentuk coproporphyrin III
syntesis yang akan membentuk profirin
hingga menyebabkan cahaya karang merah
jika diberi sinar wood (UV)
Tanda dan Gejala
Gejala nya sering ditemukan dimana kulit
bersentuhan dengan kulit. Infeksi menyebabkan;
- Bercak-bercak pink, bentuk tidak beraturan
- Sisik-sisik halus berwarna coklat
- Rasa gatal
Eritrasma ditandai :
Didapatkan tampakan khas dari eritrasma dimana
lesi berbatas tegas, berupa makula hingga
kecoklata-merahan, berbatas tegas serta kulit
sedikit berkeriput.
Faktor Risiko
• Faktor penting adalah kondisi kebersihan
lingkungan yang buruk
• daerah pedesaan yang padat
• kebiasaan menggunakan pakaian yang ketat
atau lembab
• Obesitas dan diabetes melitus juga
merupakan faktor resiko tambahan oleh
karena keadaan tersebut menurunkan
imunitas untuk melawan infeksi.
Diagnosis
• Anamnesis
 rasa gatal hebat pada daerah kruris (lipat paha), lipat
perineum, bokong dan dapat ke genitalia; ruam kulit berbatas
tegas, eritematosa dan bersisik, semakin hebat jika banyak
berkeringat
• Pemeriksaan Fisik
 Lokalisasi : Regio inguinalis bilateral, simetris.
 Effloresensi/sifat-sifatnya: Makula eritematosa numular
sampai geografis, berbatas tegas dengan tepi lebih aktif terdiri
dari papula atau pustul.
• Pemeriksaan Penunjang
 Lampu Wood
 KOH (potassium hidroksida)
Komplikasi
Komplikasi eritrasma yaitu infeksi luka,endokardi
tis infektif dan septikemia. Infeksi
lain yang berhubungan dengan eritrasma termas
uk selulitis dan meningitis.
TATA LAKSANA
 Obat Topikal

a. Salap tetrasiklin 30%


b. Asam fusidat 2%, anti bakteri topikal untuk menghambat sintesa protein bakteri
sehingga menyebabkan kematian bakteri

c. Asam benzoat 6%, asam salisilat 6% (salap whitfield), untuk mengatasi infeksi
dan radang yangberkaitan dengan eritrasma

d. Mikonazol krim 2%, untuk mencegah efek maserasi


 Anti infeksi

a. Eritromisin, untuk menghambat pertumbuhan bakteri

b. Klaritomisin, dosis dewasa 2 kali 250-500mg sehari. Dosis anak 5-8 mg/kgBB/hari
yang dibagi dalam 2 dosis
Pencegahan
Beberapa tindakan yang bisa dilakukan untuk
mengurangi resiko terjadinya eritrasma:
Menjaga kebersihan badan
Menjaga agar kulit tetap kering
Menggunakan pakaian yang bersih dengan
bahan yang menyerap keringat
Menghindari panas atau kelembaban yang
berlebihan.
Prognosis
Prognosis cukup baik, bila semua lesi diobati
dengan tekun dan menyeluruh. Apabila tidak
mendapat pengobatan, keadaan penyakit akan
bertahan dan kemungkinan menjadi parah tidak
terlalu besar.
5. Apa hubungannya pasien
berkeringat banyak dengan lembab?
• Dalam keadaan lembab dan panas
corynebacterium minutissimum akan
berproliferasi dengan mudah lalu akan
menginvasi stratum korneum dan mengisi
ruang intraselnya, dan mencetuskan kelainan
kulit yaitu eritrasma
6. Macam macam UKK
EFLORESENSI

– Primer : makula, papul, plak, nodul, vesikel, bula,


pustul, kista

– Sekunder : skuama, krusta, erosi, ulkus


Primer
1. MAKULA :
– perubahan warna kulit semata tanpa perubahan konsistensi
/ permukaan
– Tidak teraba, diameter < 1cm, >1 cm = patch
– Bentuk klinis : Hipo / Hiperpigmentasi, Depigmentasi
Papula
• penonjolan kulit
solid diameter < 0.5
cm
– bentuknya :
• runcing : liken nitidus
• datar : liken planus
• bulat : akne
• umbilikata: moluskum
Kontagiosum
2. Plak
– Peninggian kulit, permukaan datar, > 0.5 cm
– Dapat : - perluasan papula
- Gabungan bbrp. Papula
3. NODUL
 Penonjolan, > 0.5 cm, PADAT, bentuk solid /
bulat/ elips
 Letak/tipe dibagi :
1. Epiderma
2. Epidermal-dermal
3. Dermal
4. Dermal-sub epidermal
5. Subkutaneus
 Etiologi :
 Infiltrat inflamasi
 Deposit metabolik
 Batas :
 Tegas (superfisial )
 Tdk tegas (dalam)
 Sifat : keras, lunak, mudah digerakkan, nyeri,
dll
1. VESIKEL
• Gelebung cairan isi serum /darah, Ø < 0.5 cm
2. BULA
 Gelembung cairan, Ø > 0.5 cm.
• Atap bula tipis  transparan
• Letak : subcorneal/intra epidermal & sub epidermal
• Bentuk : bula hemoragik, bula purulen, bula hipopion.
3. PUSTUL
• Vesikel berisi pus/nanah
• yg mgd bakteri/virus ataupun steril
• Warna : putih, kuning, hijau- kekuningan
4. KISTA
 Berkapsul
 Sifat :
 berisi cairan atau semisolid
 Bentuk sferis/ bulat
 Keras/ fluktuasi
Sekunder
1. EROSI
• Hilangnya sebagian/seluruh epidermis / epitel
mukosa.
• Etiol :
1. Trauma
2. vesukel/bula yg pecah
3. Nekrosis epidermal
2. ULKUS
• Defek dimana epidermis & papila dermis hilang
 re-epitelisasi  SKAR
• Bentuk tepi:
– Rolled
– Punch-out
– Bergerigi
– Angular
 Isi / Discharge:
• Purulen
• Granular
• Berbau
3. SKUAMA
• Stratum Korneum yg mengelupas
• Gangguan pd proses diferensiasi epidermis
• Diferensiasis epidermis  28 hari
• Bentuk klinis :
• Halus (pitiriasiformis) : Pitiriasis alba
• Berlapis2 (psoriasiformis) : Psoriasis
• Sisik ikan (iktiosiformis) : iktiosis
• Berlembar2 (lamelar) : iktiosis lamelar
4. KRUSTA
 Cairan darah/serum/ pus/obat yg mengering
 Warna : merah/hitam/kuning hijau/ atau bisa spt
madu (pd impetigo krustosa)
Kesimpulan
Laki-laki 25th datang dengan keluhan gatal
dengan ruam kulit dan skuama halus merah
kecoklatan pada axilla dan inguinal, didiagnosis
mengalami Eritrasma.

HIPOTESIS DITERIMA

Anda mungkin juga menyukai