Anda di halaman 1dari 72

PATOLOGI ANATOMI

MODUL GS INTEGUMEN
DAN SENSORIS
2019
Pendahuluan
• Kulit mrpkn organ tubuh terluar
• Luas kulit org dws 1,5 m2 dgn berat 15% BB
• Warna kulit dan ketebalan berbeda2
• Scr garis besar tdd dari 3 bagian: Epiermis-
dermis-subkutis
• Epidermis/kutikula tdd: s. Korneum, s.
Lusidum, s. Granulosum, s. Spinosum, s.
Basale.
• Lapisan dermis→tdd lapisan dibawah
epidermis yg lebih tebal → tdd pars papilare
(isi ujung serabut saraf&pd) dan pars
retikulare tdd serabut kolagen, elastin dan
retikulin
• Lapisan subkutis→tdd jar. Ikat longgar dgn
sel2 lemak
OVERVIEW
• Infeksi virus→veruca vulgaris, herpes
simpleks, morbili dan varicella (tanpa
komplikasi)
• Infeksi bakteri→ Impetigo, lepra dan reaksi
lepra, furunkel dan karbunkel
• Infeksi jamur→ tinea (kapitis, kruris dan
pedis), pitiriasis vesikolor, kandidosis
mukokutan ringan
OVERVIEW
• Peny. alergi→urtikaria akut dan kronis,
angiedema
• Pen. autoimun→ lupus eritematosus kulit
• Gigitan serangga dan parasit→cutaneus larva
migran, pedikulosis kapitis dan pubis, skabies
dan filariasis
• Peny. vesikobulosa→sind. Steven johnson,
toxic epidermal necrolysis
OVERVIEW
• Dermatitis → d. Kontak iritan, d. Kontak
alergika, d. Atopik, d. Numularis
• Lesi eritro-squamosa→psoriasis vulgaris, d.
Seborhoic
• Tumor ganas→ SCC, BCC
INFEKSI VIRUS
• veruca vulgaris
• herpes simpleks,
• morbili
• varicella (tanpa komplikasi)
1. veruca vulgaris
• =kutil=wart, Lesi pada anak2/remaja, lok/
dorsal tangan
• E/ HPV
• Penularan melalui kontak langsung
• Self limeted, regresi spontan dlm 6 bln -2 thn
• Patogenesa :ak. subtipe HVP gol. Resiko
rendah→tidak
bertransformasi→mengekspresikan
onkoprotein E6 dan E7→ uk&jlh berhub dgn
rx. imunodefisiensi
1. veruca vulgaris
Morfologi→
• Makroskopis: papula berwarna putih abu2
sampai coklat, datar atau cembung, uk 0,1-1
cm, kasar, pebble like (spt jln berbatu)
• Dpt menyerupai kalus bila uk lebih dari 2 cm
• Mikroskopis→ hiperplasia epidermal atau
proliferasi epidermis membentuk papiler yg
radial. Inti sel pucat, granula keratohyalin
menonjol
veruca vulgaris
Panah kuning menunjukkan koilositosis atau vakoulisasi
sitoplasma→ halo disekitar inti sel. Sel yg terinfeksi akan
menunjukkan gambarangranula keratohyaln yg mencolok
Penyakit Infeksi Bakteri
1. Impetigo
• Def/.inf. Kulit yg tersering t.u anak2 dan menular
• lok/. Wajah area mulut dan hidung, Ekstremitas
• E/. Inf. Kulit oleh bakteri = pioderma (Stap. Aureus,
streptococcus) tdpt 2 jenis: I. Krustosa (70%) dan bulosa
• Sumber penyebaran kontak langsung
• Morfologi:
• Makros: makula, tunggal, uk kecil, selanjutnya menjadi
keropeng/krusta ak. Serum yg mengering
• Mikros/.infesi daerah superfisial ditandai dgn infiltrat
neutrofilsuperfisial, dapat tjd sebukan sampai
intraepidermal, dapat sampai menyebabkan rx.
Granulomatosa → tgtg jenis organisme yg menginf.
Impetigo krustosa
• Lokasi terutama daerah wajah dan leher
- Peradangan superfisialis folikel pilosebasea
atas → terbentuk vesikopustula subkornea
Impetigo bullosa
• Lokasi: Daerah lipatan kulit ex. Leher, ketiak, lipat
paha. Menyebar melalui garukan.
Impetigo bullosa
VARICELLA
Patogenesis Varicella
Patogenesis
Patogenesis
Varicella
Penyebarannya :
- Biasanya mulai dari badan (dada), menyebar ke wajah dan ekstremitas
- Lesi makula, papula dan vesikula. Krusta dapat terjadi pada waktu yang sama.
- Bila terjadi infeksi skunder, cairan vesikula yang jernih akan berubah menjadi nanah
lymfodenopati.
Varicella
VARICELLA
- Keratinocytes are
multinucleated, acantholytic
with distinct nuclear inclusions,
found initially in follicular
epithelium
- Late epidermal necrosis or
full-thickness acantholysis
- Dermal nerve twigs may
exhibit a perineural infiltrate of
lymphocytes and neutrophils,
sometimes associated with
intraneural involvement
- Schwann cell hypertrophy
and frank neural necrosis are
occasionally encountered
KSS/SCC
• Karsinoma sel skuamosa (KSS) adalah neoplasma
maligna yang berasal dari keratinosit suprabasal
epidermis.
• Neoplasma ini merupakan jenis neoplasma non
melanoma kedua terbanyak setelah karsinoma
sel basal.
• Usia di atas 40 tahun, paparan sinar matahari,
pengaruh zat-zat karsinogenik (tar, arsen,
hidrokarbon polisiklik aromatik, parafin),
merokok, trauma kronik dan/atau luka bakar
pada kulit, radiasi sinar peng-ion.
KSS
• Gambaran lesi kulit KSS umumnya berupa nodul
yang mengalami ulserasi atau plak/papul verukosa
yang menunjukkan tanda-tanda kornifikasi dan/atau
hiperkeratosis.
• KSS diklasifikasi secara klinis menggunakan sistim
TNM (Tumor, Nodul, Metastasis).
• Lesi KSS pada penderita secara klinis memenuhi
kriteria T-3 (diameter tumor lebih dari 3 cm), N-2
(keterlibatan kelenjar limfe bilateral tetapi masih
mobile) serta M-0 (metastasis belum jelas).
Klasifikasi metastasis pada penderita masih dalam
batas M-0, tetapi sangat patut diduga hal ini
mungkin sudah merupakan M-1 (metastasis jauh)
KSS
• Gambaran histo-PA, klasifikasi TNM dan tingkat
rekurensi merupakan faktor penentu prognosis
KSS.
• Faktor risiko rekurensi yang pernah dilaporkan di
antaranya adalah; diameter lesi lebih dari 2
cm, kedalaman lesi lebih dari 4 mm, keterlibatan
tulang, otot, serta saraf, lokasi pada telinga dan
bibir, tumor berkembang dari jaringan parut,
klasifikasi Broders stadium-III atau IV, sel tumor
yang berderajat diferensiasi buruk, keadaan
imunosupresi serta absennya infiltrat inflamasi
pada lesi
Karsinoma sel squamosa invasif
KSS
• Baku emas tatalaksana KSS adalah Mohs
micrographic surgery. Teknik bedah ini dilaporkan
sebagai metode terbaik untuk lesi yang
berdiameter lebih dari 1 cm, yang mengalami
rekurensi atau lesi yang bertempat pada bagian
tubuh yang sulit.
KSB/BCC
• Def/. Neoplasma ganas yang berasal dari sel
non keratinisasi yang berasal dari lapisan basal
epidermis.
• Kanker kulit dibagi atas 2 kelompok besar
yaitu:
1. Non Melanoma→KSS(SCC) dan KSB (BCC)
2. Melanoma
KSB
PREDILEKSI
KSB
KSB
BCC
KSB
Lepra/Kusta
LEPRA/KUSTA
Jenis Kusta
Patogenesis
Patogenesis
Leprossy
SSJ DAN TEN
KLASIFIKASI SSJ dan TEN
ETIOLOGI

Jenis Obat yg berisiko menyebabkan SSJ
dan NET
Patofiologi dan Patogenesis

Anda mungkin juga menyukai