Anda di halaman 1dari 13

MODUL 2

Gangguan berbagai sistem pada Bayi Baru Lahir


SKENARIO 2 :
Jaundice

Bayi Ny. Siska, usia 1 hari, berat badan 1600 gram dirujuk ke Rumah Sakit
dengan keluhan sesak nafas dan kejang. Setelah dilakukan anamnesa pada
bidan yang merujuk diketahui bayi Ny. Siska mengalami asfiksia berat saat
lahir dengan usia kehamilan 32 minggu. Hasil pemeriksaan rontgen thorax
menunjukkan hyaline membrane disease grade 1dan kemungkinan adanya
patent ductus arteriosus dan patent foramen ovale. Dokter kemudian
menginstruksikan untuk memasang iv line dan orogastric tube untuk
memenuhi kebutuhan nutrisi bayi Ny. Siska.
Selama beberapa hari perawatan di ruang NICU, bayi Ny. Siska mengalami
jaundice. Dokter muda yang turut merawat bayi Ny. Siska kemudian
menelusuri referensi mengenai kemungkinan penyebab jaundice pada bayi
Ny. SisKa apakah berkaitan dengan kelainan hematologi atau kelainan pada
sistem hepatobilier.
Bagaimana anda menjelaskan kasus pada skenario diatas?
Jump 1
• hyalin membrane disease = keadaan akut, terutama pada bayi
prematur. Sindrom gawat nafas yang ditandai dengan
insufiensi surfaktan
• Jaundice = kondisi mukosa dan sklera berwarna kuning karena
hiperbilirubinemia
• PDA = PJB yang ditandai dengan adanya lubang atau shunt
persisten antara aorta dan arteri pulmonalis melalui duktus
arteriosus
• PFO = PJB yang ditandai dengan foramen oval tidak menutup
secara sempurnasetelah bayi lahir
Jump 2 dan 3
1. Kenapa bayi Ny. Siska usia 1 hari, BB 1600 gr
mengalami sesak dan kejang?
- Sesak nafas : karena HMD  akibat kurang usia
gestasi (prematur) dimana terjadi kekurangan
surfaktan  kegagalan dinding alveolus untuk
mempertahankan fungsi alveolus untuk
mengembang (kolaps)
- Kejang : karena hipoglikemia yang berkaitan dgn
adanya asfiksia di otak  kejang krn adanya
asidosis laktat di otak  hipoksia ischemia
encephalopathy
2. Bagaimana gambaran radiologi yang
menampakkan HMD-PDA-PFO?
- HMD :
I = bercak granular dgn bronkogram udara
II= air bronkogram melebar ke perifer
III= kontur paru sudah memudar
IV= gambaran air bronkogram ekstensif
- PDA : kardiomegali (atrium dan ventrikel kiri)
3. Adakah pemeriksaan lain untuk diagnosis bayi
Ny. Siska?
- Rontgen = lesi atelektasis
- AGD = PaO2 menurun, PCO2 meningkat
- Pemeriksaan darah, urine, glukosa, Ca serum
- EEG = etiologi kejang
- USG doppler = menilai perfusi otak
- MRI = koreksi HIE
4. Apakah indikasi dilakukan pemasangan iv line
dan orogastric tube?
- Refleks menelan dan menghisap belum baik
 bayi tidak bisa menyusu sehingga perlu
dipasang OGT untuk memenuhi kebutuhan
nutrisi
- Iv line untuk memenuhi kebutuhan cairan
karna adanya takipneu yg dpt menyebakan
kehilangan cairan
5. Bagaimana tatalaksana kasus tersebut?
- Pasang iv line dan oksigenasi
- Pantau tanda vital dan airway
- Resusitasi apneu
- Nutrisi adekuat
- AB mencegah infeksi sekunder
- Furosemid
- Fenobarbital  kejang (dosis 20 mg/Kgbb IV)
- Vitamin E
- Metilsantin
- Hipoglikemi ditangani
- Untuk menutup PDA  ibuprofen atau indometasin
6. Kenapa bayi Ny. Siska jaundice setelah dirawat
beberapa hari?
Jaundice karena hiperbilirubinemia yg bisa terjadi karena
peningkatan pemecahan eritrosit (hiperbilirubinemia =
bilirubin serum total > 5-10 mg/dL)
- Pada skenario = tidak cukup nutrisi  bilirubin tdk
dikeluarkan dr tubuh
- Pemberian ASI secara berlebihan  menghambat
enzim glukoronil transferase yg mengganggu
perubahan bilirubin indirek menjadi direct  ikterik
- Prematuritas = sel hati belum matang  menganggu
sintesis bilirubin
7. Bagaimana cara dokter muda menelusuri
jaundice akibat kelainan hematologi?
Ikterus fisiologis: hari ke 2-4, kondisi fisik sehat,
bilirubin total <12mg/dL, ikterik hilang setelah 10
hari
Ikterus patologis: muncul < 24 jam, bisa disertai
anemia, menetap sampai 2 minggu, disertai adanya
faktor risiko
- Usia eritrosit lebih rendah
- Enzim glukoronil transferase
- Siklus enterohepatik belum baik
- Untuk mengetahui/ menilai ikterus  periksa
bilirubin direct dan indirect
8. Bagaimana tatalaksana jaundice?
- Periksa bilirubin
- Vit. K dan novobiosin
- Tatalaksana sesuai penyebab
Jump 4
Gangguan Berbagai Sistem Pada BBL

metabolik saraf pernapasan hepatobilier hemato kardio

Etio, epidemiologi

Patofisiologi, MK

DD

PF,PP

komplikasi tatalaksana prognosis

rujukan
Jump 5
1. Gangguan sistem saraf pada BBL
2. Gangguan sistem pernapasan pada BBL
3. Gangguan sistem kardio pada BBL
4. Gangguan sistem hepatobilier pada BBL
5. Gangguan sistem hemato pada BBL
6. Gangguan sistem metabolik pada BBL

Anda mungkin juga menyukai