Anda di halaman 1dari 23

KERJASAMA TIM

Kelompok 12
Kelompok 12
• Wulan Sari (20187279152)
• Khansa Nur Haida M (20187279154)
Kerjasama Tim
Kerjasama tim merupakan keterampilan yang penting dan perlu dimiliki oleh
setiap orang dalam kehidupan sosial di masyarakat (Rosita & Leonard, 2014).

Kerjasama tim dapat dilatih menggunakan suatu pembelajaran yang


melibatkan partisipasi aktif anggota dalam kelompok diskusi atau kerja,
pembelajaran yang dimaksud adalah pembelajaran kolaborasi dan kooperatif.

Kata kolaborasi dan kooperasi cenderung diartikan dalam makna yang sama
yaitu kerjasama (Team Teaching, 2019: 165)
Cooperative Learning
Pembelajaran kooperatif adalah cara siswa belajar bersama sebagai suatu
tim dalam menyelesaikan tugas-tugas kelompok untuk mencapai tujuan
bersama, jadi setiap anggota memiliki tanggung jawab yang sama untuk
keberhasilan kelompoknya.
Apa itu pembelajaran
Cooperative Learning
Kooperatif?
Didalam kelas kooperatif siswa belajar bersama dalam kelompok-kelompok
kecil yang terdiri dari 4-6 orang siswa yang sederajat tetapi heterogen,
kemampuan, jenis kelamin, suku/ ras, dan satu sama lain saling membantu.

Cooperative Learning
Sistem penilaian yang dilakukan terhadap kelompok dengan setiap
kelompok akan memperoleh penghargaan (Reward), jika kelompok
tersebut mampu menunjukkan prestasi yang dipersyaratkan.
Bagaimana Konsep dari Pembelajaran
Kooperatif?
Pembelajaran kooperatif bernaung dalam teori konstruktivisme.
Pembelajaran ini muncul dari konsep bahwa siswa akan lebih
mudah menemukan dan memahami konsep yang sulit, jika
mereka saling berdiskusi (Trianto, 2009: 56).
Langkah-langkah Pembelajaran
Kooperatif

Men- Belajar
Pengakuan
jelaskan dalam Penilaian
Tim
materi kelompok
Prinsip-prinsip Pembelajaran Kooperatif

Prinsip
Tanggung Jawab Partisipasi dan
Ketergantungan Interaksi Tatap muka
perseorangan komunikasi
positif
Jenis-jenis Model Pembelajaran Kooperatif

STAD CIRC
TAI (Cooperative
(Student Team GI (Group
(Team Assited Jigsaw Integrated
Achievement Investigation)
Individualsm) Reading
Development) Composition)

NHT
TPS TGT
Two Stay Two (Number
(Think Pairs Snowball (Team Games
Stray Head
Share) Tournament)
Together)
Apa itu pembelajaran Kolaboratif?
Pembelajaran Pembagian dalam Dalam Collaborative
Collaborative Learning

Collaborative Learning

Collaborative Learning
kolaboratif adalah kelompok belajar Learning siswa dengan
kolaboratif beragam, ada
suatu strategi yang terdiri atas sepasang anggota kelompoknya
pembelajaran yang peserta didik (dued), dapat mengevaluasi
terdiri atas kelompok kelompok kecil (3-5 peserta ide-ide satu sama lain,
siswa yang beragam didik), hingga kelas belajar memantau pekerjaan
(25-35 peserta didik),
dengan variasi yang hingga pembelajaran online
satu sama lain, dan
bertingkat berskala besar (ratusan memanfaatkan
bekerjasama dalam atau bahkan ribuan peserta sumber daya dan
kelompok kecil kearah didik). Jumlah ideal dan keterampilan satu
satu tujuan (Team paling efektif adalah bila sama lain (Team
satu kelompok berisi 3, 4,
Teaching, 2019: 174). dan maksimal 5 orang Teaching, 2019: 165).
siswa (Gunawan, 2006:
200)
Bagaimana Konsep dari Pembelajaran
Kolaboratif?

didasarkan pada Jean Piaget


Kolaboratif landasan teori &
konstruktivisme sosial Lev S. Vygotsky

Pembelajaran Kolaboratif didukung oleh 3 teori

Teori Konstruktivisme
Teori Kognitif Teori motivasi
Sosial
Langkah-langkah Pembelajaran Kolaboratif
Langkah Guru Siswa
1. Guru memberikan penjelasan Siswa menerima penjelasan dan
dan instruksi tentang instruksi tentang pembelajaran
pembelajaran kolaboratif dan kolaboratif
hal-hal yang harus dilakukan
oleh siswa

2. Guru menjelaskan isi materi Siswa menyimak penjelasan


selama setengah jam materi yang disampaikan oleh
pelajaran guru
3. Guru membagi siswa dalam Siswa duduk dan bergabung
kelompok kecil yang terdiri sesuai dengan kelompoknya
atas 3-5 orang.
Langkah-langkah Pembelajaran Kolaboratif
3. Guru memberikan lembar kerja Siswa menerima lembar kerja siswa
siswa kepada masing-masing yang diberikan oleh guru, kemudian
kelompok mereka memecahkan masalah secara
bersama
4. Guru mengarahkan siswa untuk Setiap kelompok bertanggung jawab
memecahkan masalah yang memberikan pemahaman kepada
disajikan secara berkelompok sesama anggota kelompoknya
5. Guru menunjuk salah satu Masing-masing anggota kelompok yang
kelompok siswa secara acak sudah mengerti, mempresentasikan dan
untuk mempresentasikan hasil menjelaskan hasil diskusi kepada
diskusi kelompok kolaboratifnya kelompok lain yang belum mengerti
(mengamati, mencermati,
membandingkan hasil presentasi, dan
menanggapi).
Langkah-langkah Pembelajaran Kolaboratif
7. Guru mengevaluasi laporan Masing-masing siswa
hasil kelompok kolaboratif mengumpulkan tugas-tugas
yang dimiliki oleh masing- berdasarkan kelompok kolaboratif.
masing siswa
8. Guru mengarahkan siswa Siswa diberikan tugas untuk
untuk memahami materi yang masing-masing kelompok untuk
akan diajarkan pada memahami materi yang akan
pertemuan selanjutnya diajarkan pada pertemuan
selanjutnya. Jika pada pertemuan
selanjutnya masih ada yang belum
mengerti, maka anggota kelompok
yang sudah memahami dan
mengerti menjelaskan kepada yang
belum mengerti.
Tujuan Pembelajaran Kolaboratif
• Menciptakan lingkungan pembelajaran yang berpusat pada
siswa, kontekstual, terintegrasi, dan bersuasana kerjasama
• Memberi kesempatan kepada siswa menjadi partisipan aktif
dalam proses belajar
• Menumbuhkan hubungan yang saling mendukung dan
saling menghargai di antara siswa dan guru
Manfaat Pembelajaran Kolaboratif
• Meningkatkan pengetahuan anggota kelompok karena interaksi dalam kelompok
merupakan faktor berpengaruh terhadap penguasaan konsep
• Memupuk rasa kebersamaan antarsiswa, setiap individu tidak dapat lepas dari
kelompoknya, mereka perlu mengenali sifat dan pendapat yang berbeda, serta
mampu mengelolanya
• Meningkatkan keberanian memunculkan ide atau pendapat untuk memecahkan
masalah bagi setiap siswa yang diarahkan untuk mengajar atau memberi tahu
kepada teman sekelompoknya jika mengetahui dan menguasai permasalahan
Sifat-sifat Pembelajaran Kolaboratif

Berbagi Informasi Kelompok


Pembagian Guru sebagai
antara siswa dan siswa yang
Kekuasaan perantara
guru heterogen
Prinsip-prinsip Pembelajaran Kolaboratif
• Setiap anggota melakukan • Keterampilan kooperatif
kerja sama untuk mencapai dibelajarkan, dipraktekkan dan
tujuan bersama dan saling balikan (feedback) diberikan
ketergantungan; berdasarkan bagaimana
sebaiknya latihan keterampilan
• Individu-individu bertanggung tersebut diterapkan;
jawab atas dasar belajar dan • Kelas atau kelompok didorong
perilaku masing-masing; ke arah terjadinya pelaksanaan
suatu aktivitas kerja kelompok
yang kohesif (Suryani, 2010).
Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran
Kooperatif dan Kolaboratif
• Kelebihan Kooperatif
– Meningkatkan belajar siswa dan prestasi akademik
siswa
– Membantu siswa mengembangkan kemampuan dalam
berkomunikasi
– Menambah kepuasaan siswa dengan pengalaman
belajar mereka
• Kekurangan Kooperatif
– Pembelajaran kooperatif dianggap sebagai penghambat
bagi kemajuan pembelajaran siswa-siswa yang
berkemampuan tinggi
– Pembelajaran kooperatif terkadang membuat beberapa
siswa hanya mengandalkan temannya untuk bekerja
Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran
Kooperatif dan Kolaboratif
• Kelebihan Kolaboratif
– Melatih rasa peduli, perhatian dan kerelaan untuk berbagi
– Melatih kemampuan bekerja sama, team work
– Mengutamakan kepentingan kelompok dibandingkan kepentingan
pribadi
• Kekurangan kolaboratif
– Siswa yang lebih pintar, bila belum mengerti tujuan yang
sesungguhnya dari proses ini, akan merasa sangat dirugikan karena
harus repot-repot membantu temannya.
– Murid ini juga akan merasa keberatan karena nilai yang ia peroleh
ditentukan oleh prestasi atau penacapaian kelompoknya
– Bila kerja sama tidak dapat dijalankan dengan baik, maka yang
akan bekerja hanyalah beberapa murid yang pintar dan aktif saja
Perbedaan Kooperatif dengan Kolaboratif
Kooperatif Kolaboratif
Dalam kelompok kecil, para siswa Untuk mencapai tujuan pembelajaran,
menerima latihan keterampilan sosial keterampilan sosial diyakini telah dimiliki
oleh para siswa
Guru merancang aktivitas-aktivitas Siswa mengatur dan menegosiasikan
terstruktur dan setiap siswa memiliki usahanya sendiri
peran khusus
Guru tidak memonitor aktivitas siswa Jika diperlukan, guru mengamati,
ketika ada pertanyaan yang di tujukan mendengarkan, dan melakukan
kepada guru, siswa dibimbing untuk intervensi dalam kelompok
menemukan informasi yang
diperlukannya
Perbedaan Kooperatif dengan Kolaboratif
Kooperatif Kolaboratif
Pada akhir pelajaran, tugas-tugas yang Siswa menyimpan draft untuk dilengkapi
diserahkan para siswa perlu dievaluas pada pekerjaan selanjutnya
Kinerja siswa secara individu maupun Siswa melakukan asesmen kinerja secara
kelompok di asesmen oleh guru individual maupun kelompok kecil, kelas
(pleno), maupun pertimbangan
masyarakat keilmuan pada umumnya
Persamaan Pembelajaran
Kooperatif dan Kolaboratif
• Peran guru sebagai fasilitator;
• Menekankan pentingnya pembelajaran aktif
• Pembelajaran adalah pengalaman bersama antara
siswa dan guru
• Lebih banyak menekankan tanggungjawab siswa
dalam proses belajarnya
• Melibatkan situasi yang memungkinkan siswa dapat
mengemukakan idenya dalam kelompok kecil
• Membantu siswa dalam mengembangkan
keterampilan sosial dan membangun ilmu
(Rachmawati, 2012).
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai