bahan hingga barang jadi. 2. Proses persiapan kerja. 3. Administrasi. 4. Checklist. 5. Laporan hasil produksi Geomembran, Mulsa dan B2B. 6. Penanganan produk tidak sesuai. 7. Mekanisme proses serah terima barang jadi dengan Warehouse. TUJUAN 1. Operator mampu dan bisa dalam : > Memahami alur proses produksi dari bahan hingga barang jadi > Mempersiapkan proses produksi dengan benar > Berkoordinasi dengan lintas divisi terkait kelancaran proses produksi > Memahami mekanisme proses serah terima bahan dan barang jadi > Penanganan produk tidak sesuai 2.Operator mampu dan bisa dalam: > Membaca jadwal produksi > Membaca CP dan QP (Quality Plann ) > Membaca SPK (Komposisi bahan ,Target produksi ) > Pengisian Form Checklist Produksi > Membuat Report Hasil Produksi ALUR PROSES PRODUKSI 1.Menerima planning produksi dari PPIC. 2.Menerima CP dari R&D dan QP dari QA. 3.Menerima SPK dari PPIC. 4.Melakukan pengebonan material (Resin,Masterbath, Additive) ke WH 5.Melakukan pengebonan bahan pembantu (Tinta,Solven,Outer,Label, Stiker QC Passed,Isolasi,Tali rafia,Karton,tabung cylinder,pisau doctor blade, dll) sesuai yang tercantum pada SPK dan CP. 6.Melakukan persiapan mesin sesuai alur proses (Roating ) yang tercantum di SPK dan peralatan yang lain(Timbangan,mesin strapping band,alat ukur). 7.Sebelum memulai proses produksi hal penting yang harus disiapkan adalah: a. SPK b. WI dan Quality Plan c. Contoh Produk(Mal), Standart warna film atau printing. d. Setting Parameter terbaik pada proses sebelumnya,sebagai acuan untuk melakukan proses startup. 8.Melakukan pengecekan produk dari hasil startup yang dicatat pada form “ Pengecekan Kualitas Oleh Operator” 9.Membuat dan mengisi laporan Hasil Produksi yang dicatat pada : -Laporan hasil produksi extrusi -Laporan hasil produksi geomembrane -Laporan hasil produksi printing dan gusset -Laporan hasil produksi converter 10.Melakukan proses paking yang dicatat pada form”Daftar Timbang Hasil Produk Jadi” Penanganan Produk Tidak Sesuai 1.Jika ditemukan produk yang tidak sesuai spec ,maka operator harus memberikan label Karantina dan meletakkan barang karantina di area karantina yang sudah disediakan. 2.Kepala Shift harus melakukan verifikasi barang yang dikarantina dan menandatangani label karantina. 3.Penanganan produk tidak sesuai maksimal 2 kali 24 jam. 4.Produk karantina yang memerlukan proses rework maka harus segera dilakukan proses rework.Kepala Shift harus mengatur man power untuk proses rework. 5.Produk karantina yang tidak memerlukan proses rework dimintakan persetujuan ke managemen oleh QA (Status Disposisi),missal:membrane problem tinggi nggelombang, film kasar,Panjang meter kurang. 6.Barang karantina yang berstatus reject maka harus dilakukan proses reject. 7.Barang karantina yang berstatus disposisi ,selanjutnya dilakukan pengiriman ke WH. Proses Serah Terima Bahan & Bahan Pembantu 1. Produksi melakukan pengebonan material berdasarkan kebutuhan di SPK dengan menggunakan “Bon permintaan bahan/Bukti pengeluaran bahan” dan melakukan pengebonan bahan pembantu menggunakan “ Bon permintaan barang/Bukti pengeluaran barang”. 2. Jika material dan bahan pembantu sudah dikirim ke produksi maka dilakukan serah terima dan bukti form pengebonan ditandatangani oleh team WH dan Produksi. 3. Jika ternyata di akhir SPK ada sisa material dan bahan pembantu yang tidak terpakai maka harus dilakukan proses transfer dengan menggunakan “ Form Bukti Transfer Barang” 4. Jika di akhir SPK ada sisa bahan mix dan SPK lanjutannya memakai komposisi bahan yang sama maka operator harus membuat dan mengisi “ Bukti Transfer Barang” Serah Terima Barang Jadi 1.Barang jadi yang sudah di paking dan diberi stiker QC passed ,jika sudah penuh satu palet ( sesuai standart isi per palet),harus segera dikirim ke WH dengan menggunakan form ”Daftar Timbang Hasil Produk Jadi” dan sudah ditotal jumlahnya,di tandatangani , dituliskan nama terang dan tanggal saat pengiriman .
2.Pengiriman ke WH dilakukan setiap shift dan diletakkan di area transit
yang sudah ditentukan dan di sepakati oleh team WH dan produksi. Komunikasi dan Koordinasi dengan Divisi Lain Untuk kelancaran proses produksi maka harus dilakukan koordinasi dengan: 1.Team Tehnik jika ada problem mesin dan meminta perbaikan dengan menggunakan form “PERMINTAAN PERBAIKAN/MODIFIKASI” 2.Team WH jika ada material dan bahan pembantu yang belum terkirim. 3.Team QA untuk persiapan contoh toleransi produk dan hasil fulltest properties produk. 4.Team R&D untuk persiapan sample yang sudah di setujui oleh customer,informasi aplikasi produk di customer.