BST Tonsilitis
BST Tonsilitis
TONSILLITIS KRONIS
P R E S E N TA N :
R I F A N ATA P U T R I
SALMAN BARLIAN
S U M AY YA N U R I F U A D A N A A U L I A U L H A Q U E
V I H A N N I S R A H M A N DA
P R E S E P TO R :
D R . H . T E T Y H . R A H I M , S P. T H T- K L , M . K E S , M H . K E S
Nama : Tn. R
Jenis kelamin : Laki-laki
Usia : 20 tahun
Pekerjaan : Karyawan
Status : Belum menikah
Agama : Islam
Suku : Sunda
Alamat : Cikupa
Tanggal pemeriksaan : 6 Maret 2018
ANAMNESIS
• Keluhan Utama : Nyeri tenggorokan
Gambar
Nasal
Pemeriksaan
Dekstra Sinistra
Keadaan Luar Warna, bentuk, Dalam batas Dalam batas
dan ukuran normal normal
Maksilofasial
Bagian Kelainan
Bentuk Simetris
Parese N. kranialis Tidak ada
Inspeksi Sinus maksila dan Tidak membengkak
frontalis
Tes palpasi dan perkusi di wajah Negatif (tidak nyeri)
(sinus maksila/sinus frontalis)
Alergic shiner Tidak ada
Allergic salute Tidak ada
Allergic crease Tidak ada
Leher
Bagian Kelainan
Kaku kuduk Tidak ada
KGB Tidak ada pembesaran
Tiroid Tidak ada pembesaran
Massa/benjolan Tidak ada
RESUME
Pasien datang ke poliklinik THT RSUD Al-Ihsan dengan odinofagia sejak 1
tahun yang lalu. Keluhan ini dirasakan hilang timbul dan perlahan semakin
memburuk. Keluhan semakin terasa saat pasien makan dan minum. Keluhan
disertai dengan disfagia saat keluhan muncul, febris, batuk dan pilek yang
muncul hilang timbul selama 1 tahun ini, sleep apnea sehingga menyebabkan
hypersomnia pada siang hari. Snoring tidak diketahui oleh Orang tua pasien.
Dalam 1 tahun ini pasien mengalamai keluhan ini sebanyak lebih dari 5 kali.
Pasien tidak pernah merokok dan biasanya pasien melakukan sikat gigi 1-2x
sehari. Pasien sudah berobat ke spesialis THT dan diberi obat kumur, pasien
merasakan keluhannya berkurang namun kadang-kadang muncul kembali.
Pemeriksaan status general pasien dalam batas normal. Berdasarkan
pemeriksaan fisik. Pada pemeriksaan status lokalis tonsil terdapat mukosa
hiperemi, besar T2/T3, kripta melebar (+/+) dan detritus (+/+).
DIAGNOSIS BANDING