Anda di halaman 1dari 15

STROK NON HEMORAGIK

Fatma Anggita Ibrahim


N 111 16 085
Pembimbing
dr. Nurjana Aslah
Dr. Diah Mutiarasari, MPH
PENDAHULUAN
Stroke adalah suatu tanda klinis yang ditandai defisit neurologi fokal atau global yang
berlangsung mendadak selama 24 jam atau lebih atau kurang dari 24 jam yang dapat
menyebabkan kematian, yang disebabkan oleh gangguan pembuluh darah.1

stroke menduduki urutan ketiga penyebab kematian di Amerika Serikat setelah penyakit
jantung dan kanker. menyumbang 85,5% dari total kematian akibat stroke
Prevalensi stroke di Indonesia tertinggi di Sulawesi Utara (10,8%), diikuti
Yogyakarta (10,3%), Bangka Belitung dan DKI Jakarta masing-masing 9,7 per
mil. Sedangkan dilampung sendiri prevalensi stroke (5,4%) 3

Prevalensi kejadian stroke non hemoragik di Sulawesi Tengah terjadi peningkatan


prevalensi stroke pada tahun 2007 dari 4,8%, 2010 5,39%,dan 2013 meningkat menjadi
16,6%

Di puskesmas Birobuli, stroke termasuk


dalam 10 penyakit tidak menular dari semua
golongan umur puskesmas tahun 2016
IDENTITAS PASIEN

NAMA : TN . S
UMUR : 63 TAHUN
JENIS KELAMIN : LAKI-LAKI
AGAMA : ISLAM
ALAMAT :JL.MUTIARA V
TANGGAL PEMERIKSAAN : 28 FEBRUARI
2018
Keluhan Utama: kelemahan pada tangan dan kaki
sebelah kiri

Riwayat Penyakit Sekarang


• Pasien mengeluh kelemahan pada tangan Riwayat Penyakit Dahulu :
dan kaki sebelah kiri. Hal ini dialami sejak 8 • Pasien mengalami riwayat penyakit
bulan yang lalu. Rasa lemah ini dirasakan hipertensi (+) sudah sejak lima tahun
tiba-tiba. Pasien mengaku 2 bulan yang lalu
pasien dirawat di Rumah Sakit Anutapura,
tetapi tidak terkontrol. Kolesterol (+)
karena pasien tiba-tiba jatuh akan tetapi Pasien pernah di rawat di Rs
masih sadarkan diri saat ingin keluar rumah. Anutapura dengan diagnosis Stroke
Dan pada saat itu pasien langsung dibawa ke tanpa perdarahan
rumah sakit. Pasien sering merasakan sakit
kepala, dan leher hingga punggung terasa
tegang. Pasien menyangkal adanya sulit
bicara dan muntah yang menyembur. Ini
merupakan serangan pertama menurut
pasien. Pasien juga sudah mengobati
penyakit tersebut ke beberapa dokter tetapi
tidak ada perubahan yang dirasakan.
Semenjak itu pasien tidak pernah lagi ke
rumah sakit ataupun puskesmas untuk
kontrol. BAK dan BAB biasa.
Riwayat Kebiasaan dan
Lingkungan:
• Pasien makan 3 kali sehari
• Pasien merupakan perokok aktif sejak
pasien berusia 19 tahun. Sehari
menghabiskan 2 bungkus rokok. Tetapi
Riwayat Sosial Ekonomi :
pasien mulai berhenti 8 bulan terakhir
semenjak pasien tiba-tiba merasa • Pasien tinggal berdua di rumah
lemah. dengan istrinya Pasien memiliki
• Pasien sering mengonsumsi makanan hubungan yang baik dengan saudara
mas joko setiap harinya. Dan pasien
mengaku dulu pasien harus makan coto
lainnya. Pasien berkomunikasi
2 kali tiap minggu dan ini sudah dengan orang-orang disekitarnya.
dilakukan sejak pasien berusia 25tahun
• Pasien tidak pernah melakukan olahraga
baik itu olahraga ringan seperti jalan
disekitar rumah. Sekarang pasien hanya
melakukan aktivitas didalam rumah
seperti makan dan tidur.
• Pasien hanya tinggal bersama istri.
Rumah terdiri dari ruang tamu, 3 kamar
tidur, dapur dan 1 kamar mandi yang
berada dalam rumah.Lantai rumah
terbuat keramik, dinding rumah dari
tembok dan kayu. Ruang tamu, kamar
dan dapur memiliki jendela dan
pencahayaan yang cukup.
• Kepala : Normosefal, rambut berwarna putih
dan hitam, tipis dan tidak mengkilap,
PEMERIKSAAN FISIK konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterus,
pupil bulat isokor (diameter 3 mm). Wajah
simetris, Paralisis nervus facialis (pada alis kiri),
bibir tidak sianosis.
• Tenggorokan-Leher : Lidah tremor tanpa
Kondisi Umum : Sakit sedang deviasi
• Berat Badan : 51 kg • Tonsil dan faring dalam batas normal
• Tingkat Kesadaran : Compos Mentis • Tidak terdapat pembesaran kelenjar getah
bening.
• Tinggi Badan : 153cm • Thoraks Paru
• Status Gizi : Gizi Baik • Inspeksi : permukaan dada simetris, penggunaan
otot-otot bantu pernapasan (-).
Tanda Vital • Palpasi : massa (-), nyeri tekan (-) taktil fremitus
kiri = kanan.
• Tekanan darah : 180/100 mmHg • Perkusi : sonor pada kedua lapang paru
• Nadi : 90 kali/menit (kuat angkat, • Auskultasi: bunyi napas brokovesikuler +/+,
reguler) wheezing (-/-), ronkhi (-/-).
• Jantung
• Suhu : 36.70C
• Inspeksi : iktus kordis tampak
• Pernapasan : 20 kali/menit • Palpasi : iktus kordis teraba pada ICS V linea
midclavicula sinistra
• Perkusi : pekak
• Auskultasi: bunyi jantung I dan II murni, reguler,
bising jantung (-).
Abdomen
• Inspeksi : permukaan
datar, seirama gerak
napas
• Auskultasi : peristaltik
kesan normal
• Perkusi : timpani
• Palpasi : massa (-),
nyeri tekan (-), hepar
dan lien tidak teraba.

Terapi
• Medikamentosa :
• Amlodipin 10 mg 0-0-1
• Vit B-Com 1 x 1 tab
Pemeriksaan Penunjang
• Pemeriksaan profil lipid
• Nonmedikamentosa :
• EKG
• Menghindari makanan yang
bergaram serta tinggi lemak
Diagnosis Kerja • Istirahat yang cukup.
• Stroke Non Hemoragik • Olahraga teratur. Jalan
disekitar rumah dan melatih
tangan dan kaki yang terasa
lemah
• Pasien disarankan berobat
lanjut dan memeriksakan
kesehatannya di Puskesmas
atau bahkan ke rumah sakit
Stroke iskemik ialah stroke yang disebabkan oleh
sumbatan pada pembuluh darah servikokranial
atau hipoperfusi jaringan otak oleh berbagai faktor
seperti aterotrombosis, emboli, atau
ketidakstabilan hemodinamik yang menimbulkan
gejala serebral fokal, terjadi mendadak, dan tidak
menghilang dalam waktu 24 jam atau lebih.1

Disebabkan oleh trombus dan


embolik
ASPEK KESEHATAN MASYARAKAT

Genetik

Pelayanan
Prilaku
Kesehatan

Lingkungan
PENUTUP
KESIMPULAN
• Faktor dominan yang teridentifikasi
pada pasien dalam kasus ini adalah SARAN
faktor perilaku yaitu pasien
merupakan perokok aktif sejak
berusia 19 tahun sehari Health
Promotion
menghabiskan 2 bungkus rokok
kemudian makanan yang
dikonsumsi pasien adalah makanan
yang tinggi lemak (mas joko dan Spesific
Rehabilitation
coto), serta perilaku pasien yang Protection
jarang ke puskesmas untuk kontrol
sehingga pasien memiliki riwayat
hipertensi yang tidak terkontrol.
• Selain faktor perilaku, faktor
lingkungan sosial juga merupakan
salah satu faktor yang Disability
Early
Diagnosis and
teridentifikasi pada pasien ini Limitation Prompt
Treatment
• Belum terdapat program khusus
untuk pasien-pasien yang
menderita stroke di puskesmas
birobuli.
DOKUMENTASI
THANK YOU !

Anda mungkin juga menyukai