Anda di halaman 1dari 24

KOLABORASI

DALAM HOME
CARE

Fajar Apriansyah, S.Kep


KOLABORASI
 Hubungan kerja sama yang dilakukan
pihak tertentu.

 Hubungan timbal balik dimana pemberi


pelayanan memegang tanggung jawab
paling besar untuk perawatan pasien
dalam kerangka bidang perspektifnya
(American Nurse Association)
KOLABORASI
 Setiaptenaga kesehatan yang terlibat dalam
pelayanan kesehatan harus saling memahami
tugas, fungsi dan wewenang masing-masing
sehingga fokus utama yaitu kemandirian
pasien dan keluarganya.

 Tanggungjawab bersama dalam manajemen


perawatan pasien, dengan proses pembuatan
keputusan bilateral didasarkan pendidikan dan
skill.
HUBUNGAN
PERAWAT DAN PASIEN
Hubungan Perawat & Pasien
 Berlandaskan atas asas
kepercayaan dari pasien terhadap
perawat yang dikenal dengan
“Transaksi Terapeutik”.

 Objeknya : upaya penyembuhan


(inspanning verbintenni)
Hubungan Perawat & Pasien

Hubungan
Horizontal
Kontraktual
Hubungan
Vertikal
paternalistik
Pola Hubungan
Perawat dan
Pasien

Membimbing Saling
Aktif-Pasif dan Bekerja Berperan
Sama Serta
HUBUNGAN
PERAWAT DAN DOKTER
Hubungan Perawat & Dokter
 Hubungan kerja sama yang
dibangun berdasarkan rasa saling
percaya, rasa hormat dan
kekuasaan, serta memahami
pentingnya peran anggota tim
untuk mampu bertindak.
Hubungan Perawat & Dokter
 Merencanakan dan praktik bersama
sebagai tim, bekerja saling
ketergantungan dalam batasan lingkup
praktik dengan berbagi nilai-nila dan
saling mengakui dan menghargai
terhadap setiap orang yang berkontribusi
untuk merawat individu, keluarga, dan
masyarakat.
UU No. 38 Tahun 2014 - Pasal 30:
Ayat (1) Dalam menjalankan tugas sebagai
pemberi Asuhan Keperawatan di bidang
upaya kesehatan perorangan, Perawat
berwenang:
 Memberikan konsultasi Keperawatan dan
berkolaborasi dengan dokter;
 Melakukan penatalaksanaan pemberian
obat kepada Klien sesuai dengan resep
tenaga medis atau obat bebas dan obat
bebas terbatas.
UU No. 38 Tahun 2014 - Pasal 32:
 Ayat(1) Pelaksanaan tugas berdasarkan
pelimpahan wewenang sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 29 ayat (1) huruf e (“pelaksana
tugas berdasarkan pelimpahan wewenang”),
hanya dapat diberikan secara tertulis oleh
tenaga medis kepada Perawat untuk melakukan
sesuatu tindakan medis dan melakukan evaluasi
pelaksanaannya.

 Ayat(2) Pelimpahan wewenang sebagaimana


dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan secara
delegatif atau mandat.
UU No. 38 Tahun 2014 - Pasal 32:
 Ayat (3) Pelimpahan wewenang secara delegatif
untuk melakukan sesuatu tindakan medis diberikan
oleh tenaga medis kepada Perawat dengan disertai ,
pelimpahan tanggung jawab.

 Ayat (4) Pelimpahan wewenang secara delegatif


sebagaimana dimaksud pada ayat (3) hanya dapat
diberikan kepada Perawat profesi atau Perawat
vokasi terlatih yang memiliki kompetensi yang
diperlukan.

 Ayat (5) Pelimpahan wewenang secara mandat


diberikan oleh tenaga medis kepada Perawat untuk
melakukan sesuatu tindakan medis di bawah
pengawasan.
UU No. 38 Tahun 2014 - Pasal 32:
 Ayat (6) Tanggung jawab atas tindakan medis pada
pelimpahan wewenang mandat sebagaimana
dimaksud pada ayat (5) berada pada pemberi
pelimpahan wewenang.

 Ayat (7) Dalam melaksanakan tugas berdasarkan


pelimpahan wewenang sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Perawat berwenang:
a. melakukan tindakan medis yang sesuai dengan
kompetensinya atas pelimpahan wewenang delegatif
tenaga medis;
b. melakukan tindakan medis di bawah pengawasan
atas pelimpahan wewenang mandat; dan
c. memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan
program Pemerintah.
MODEL-MODEL
KOLABORASI
Model Praktik Hirarkis Tipe I
Dokter

RN

Pemberi Pelayanan
Lain

Pasien
Model Praktik Kolaboratif Tipe II
Dokter

Pemberi
RN Pelayanan
Lain

Pasien
Model Praktik Kolaboratif Tipe III

Dokter RN

Pasien

Pemberi Pelayanan Lain


Manfaat Kolaborasi
INSTITUSI TIM ANGGOTA TIM PASIEN
Menurunkan Koordinasi lebih baik Kepuasan Kepuasan
waktu dan kerja meningkat
biaya rawat meningkat

Pelayanan Pengobatan dan Mengurangi Peran menjadi


kesehatan perawatan lebih kejadian tak lebih baik
lebih efisien diterima terduga

Komunikasi Pelayanan Aksesibilitas Medical eror


meningkat kesehatan dan untuk pasien menurun
kualitas perawatan lebih baik
meningkat

Kesejahteraan
meningkat
Indikator Kolaborasi

1. Kontrol - Kekuasaan

2. Lingkup Praktik

3. Kepentingan Bersama

4. Tujuan Bersama
Pentingnya MOU dalam
Praktik Home Care
 Untuk meningkatkan kolaborasi yang
efektif dalam pelayanan homecare.
Fungsinya:
 1. Mengatur Hak dan Kewajiban
 2. Alat Kontrol
 3. Alat Bukti
 4. Mengamankan Transaksi Bisnis
 5. Mengatur penyelesaian sengketa atau
masalah
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai