EPILEPSI
Oleh:
Devi Kharisma Widianingtyas
(2010730023)
Pembimbing:
dr. Wiwin Sundawiyani, Sp.S
IDENTITAS PASIEN
• Nama : Nn. M
• Jenis kelamin : Perempuan
• Umur : 20 tahun
• Pekerjaan : Karyawan
• Alamat : Johar Baru, Jakarta Pusat
• Status : Belum Menikah
• Agama : Islam
• Ruangan : Poli
Anamnesis (Autoanamnesis)
KELUHAN UTAMA : Pasien kontrol kejang berulang .
Pasien datang ke Poli Saraf RSIJ Cempaka Putih dengan keluhan kemarin
pasien mengalami kejang. Kejang yang dialami pasien selama kurang lebih 10 menit.
Kejang yang dialami pasien berulang sebanyak 2x ( pukul 13.30 , dan 16.45 WIB), antara
kejang yang pertama dan ke dua pasien sudah sempat melakukan aktifitasnya seperti
biasa. Sebelum kejang pasien sempat tidak sadarkan diri. pada saat pasien kejang kedua
mata pasien melihat keatas dan tangan mengepal seperti kaku. Pada saat pasien kejang
pasien tidak sadarkan diri, setelah pasien kejang pasien seperti orang bingung. Pasien juga
mengeluh lemas dan tidak nafsu makan. Kejang yang dialami pasien tanpa didahului
demam. Pasien mengaku beberapa hari sebelum keluhan muncul, pasien mengaku sering
lembur kerja.
Pasien memiliki riwayat kejang berulang tanpa ada demam terlebih dahulu sejak
usia 8 tahun. Riwayat trauma disangkal. Namun, keluhan pusing, mual, muntah disangkal.
BAK dan BAB tidak ada keluhan.
Riwayat • Riwayat kejang berulang tanpa demam sejak usia 8
tahun
Penyakit • Riwayat dirawat karena keluhan yang sama pada
Dahulu tahun 2010
Funduskopi
Papil edema
Tidak dilakukan
Arteri:Vena
Nervus Okulomotorius
Dextra Sinistra
Ptosis - -
Sensibilitas
Oftalmikus + +
Maksilaris + +
Mandibularis + +
Dextra Sinistra
Dextra Sinistra
Mengangkat alis + +
Kerutan dahi + +
Dextra Sinistra
Tes Rinne
Tes Schwabach
Nervus Glosofaringeus & Nervus
Vagus
Arkus faring Gerakan simetris
Menelan Normal
Dextra Sinistra
Fasikulasi -
Tremor lidah -
Kekuatan 5 5 5 5 5 5 5 5
Kekuatan 5 5 5 5 5 5 5 5
Pemeriksaan Sensorik
Dextra Sinistra
Rasa Raba
- Ekstremitas Atas
- Ekstremitas Bawah
+ +
+ +
Rasa Nyeri
- Ekstremitas Atas
- Ekstremitas Bawah
+ +
+ +
Rasa Suhu
- Ekstremitas Atas
- Ekstremitas Bawah Tidak dilakukan
Refleks Fisiologis
Dextra Sinistra
Refleks Bisep + +
Refleks Trisep + +
Refleks Brachioradialis + +
Refleks Patella + +
Refleks Achilles + +
Refleks Patologis
Dextra Sinistra
Babinski - -
Chaddocck - -
Oppenheim - -
Gordon - -
Schaeffer - -
Gonda - -
Hoffman Trommer - -
PEMERIKSAAN KOORDINASI
KESEIMBANGAN
• Diasdookinesis : (-)
Inkontinensia urin -
Retensio urine -
Poliuria -
Anuria -
Defekasi
Inkontinensia alvi -
Retensio alvi -
Resume
• Nn. M 20 tahun dengan keluhan utama kejang berulang. Kejang yang
dialami pasien selama kurang lebih 10 menit. Kejang yang dialami pasien
berulang sebanyak 2x ( pukul 13.30 , dan 16.45 WIB), sebelum kejang pasien
sempat tidak sadarkan diri, pada saat pasien kejang kedua mata pasien
melihat keatas dan tangan mengepal seperti kaku. Pada saat pasien kejang
pasien tidak sadarkan diri, setelah pasien kejang pasien seperti orang bingung.
Malaise (+), anoreksia(+). Kejang yang dialami pasien tanpa didahului
demam. Pasien mengaku beberapa hari sebelum keluhan muncul, pasien
mengaku sering lembur kerja.. Pasien memiliki riwayat kejang berulang tanpa
ada demam terlebih dahulu sejak usia 8 tahun. Pemeriksaan fisik Tanda Vital
TD : 110/70 mmHg
Nadi : 80 x/menit, reguler
Pernapasan : 18 x/menit, reguler
Suhu : 36,50C
Pemeriksaan neuro dalam batas normal
DIAGNOSIS
Non-farmakologis:
• Banyak istirahat
Farmakologis:
• Clobazam 5mg 2x1/2
• Fenitoin 3x100mg
• Asam folat 2x1
Prognosis
• Minimal terdapat 2 bangkitan tanpa provokasi atau 2 bangkitan refleks dengan jarak
waktu antar bangkitan pertama dan kedua lebih dari 24 jam.
• Satu bangkitan tanpa provokasi atau 1 bangkitan refleks dengan kemungkinan terjadinya
bangkitan berulang dalam 10 tahun ke depan sama dengan (minimal 60%) bila terdapat 2
bangkitan tanpa provokasi / bangkitan refleks (misalkan bangkitan pertama yang terjadi
1 bulan setelah kejadian stroke, bangkitan pertama pada anak yang disertai lesi struktural
dan epileptiform dischargers)
• Sudah ditegakkan diagnosis sindrom epilepsi . Status epileptikus merupakan kejang yang
terjadi > 30 menit atau kejang berulang tanpa disertai pemulihan kesadaran diantara dua
serangan kejang.
EPIDEMIOLOGI
- Non farmakologi :
Amati faktor pemicu
Menghindari faktor pemicu(jika ada)
- Farmakologi :
Menggunakan obat-obat antiepilepsi ( fenitoin,
fenobarbital, primidon, karbamazepin, etosuksimid )
Prognosis
• Kemungkinan untuk kambuh lebih kecil pada
pasien yang telah bebas dari bangkitan selama 3-5
tahun, atau lebih dari 5 tahun. Bila bangkitan timbul
kembali maka gunakan dosis efektif terakhir
(sebelum pengurangan dosis OAE), kemudian
dievaluasi kembali.
DAFTAR PUSTAKA
• Lumbantobing SM. Epilepsi (ayan). Edisi ke-5. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran
• Harsono, Kustiowati E, Gunadharma S, editors. Pedoman tatalaksana epilepsi. Edisi ke-3. Jakarta:
• Ginsberg L. Lecture notes neurologi. Edisi ke-8. Jakarta: Penerbit Erlangga, 2005.
• Guyton, A.C, M.D., and Hall, John E.,Ph.D.1971. Textbook of Medical physiology. 5th ed. Epilepsi.
• Sidharta, Priguna M.D.,Ph. D.1999. Neurology klinis dalam praktek umum, Dian Rakyat, Jakarta. Hal 303.