Anda di halaman 1dari 12

TRI PUTRANTO

NIP : 6383195K3
MASUK PLN DI WILAYAH KJB TAHUN 1983
SEKARANG DI PT. INDONESIA POWER UP SURALAYA
PADA DIVISI LINGKUNGAN
ALAMAT : KRAMATWATU – SERANG
BANTEN
NO.HP : 081319174567
EMAIL : triputranto@indonesiapower.co.id
BIOTA AIR
Jenis dampak : Terganggunya kehidupan plankton dan ikan.

Sumber dampak :
• Terganggunya perairan karena peningkatan temperatur air
karena pembuangan limbah panas ke perairan laut;
• Terganggunya perairan sungai karena aktivitas domestik dari
penduduk setempat.

Tolok ukur dampak :


• Tolok ukur yang digunakan untuk mengetahui perubahan
lingkungan biota perairan khususnya pada komponen
lingkungan planktondilakukan dengan cara membandingkan
hasil pengamatan planktondengan hasil pemantauan
sebelumnya
Lokasi dan periode/waktu pengelolaan :

• Lokasi pengelolaan lingkungan dilakukan


sama dengan pengelolaan kualitas air
dengan periode pengelolaan secara terus
menerus selama operasional UBP
Suralaya Unit 1-7 berlangsung.
TERUMBU KARANG
• Jenis dampak : Berkurangnya tutupan terumbu karang pada area
pemantuan;
• Sumber dampak :
• Peningkatan suhu perairan akibat pembuangan air bahang
• Sedimentasi di perairan yang dapat menutupi terumbu karang akibat
proses alami (dinamika perairan) akibat arus laut dan gelombang;
• Peningkatan kekeruhan perairan akibat dari kondisi alami dan serbuk
batubara yang tertiup oleh angin dan terbawa keperairan;
• Pembuangan air limbah domestic dari pemukiman dan kegiatan di
sekitar PLTU Suralaya, yang berpotensi mengakibatkan peningkatan
kesuburan perairan (eutrophication) yang dapat mengurangi
tutupan terumbu karang karena perairan di dominasi dengan
berkembangnya Algae;
• Penangkapan ikan dengan menggunakan jaring dan membuang
jangkar yang dilakukan oleh para nelayan di area Kelapa Tujuh.
Tindakan pengelolaan lingkungan hidup :
• Pengelolaan lingkungan yang telah dilaksanakan adalah
melakukan pengelolaan terhadap sumber dampak.
Dampak negative terhadap terumbu karang terjadi
karena tercemarnya perairan akibat aktivitas
operasional UBP Suralaya dan industri lain serta
aktivitas penduduk sekitarnya. Pengelolaan yang
dilakukan adalah pengelolaan limbang bahang, antara
lain dengan membuat breakwater yang mengarahkan
agar limbah bahang tidak dapat masuk kedalam area
dekat water intake (tempat koloni terumbu karang).
Upaya pengelolaan sedimentasi dan penurunan kualitas
air sungai diuraikan dalam aspek hidrologi dan kualitas
air.
• Tolok ukur pengelolaan : persentase penutupan
karang keras yang hidup berdasarkan
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup
tentang Kriteria Baku Kerusakan Terumbu
Karang.
• Lokasi dan periode/waktu pengelolaan :
• Lokasi pengelolaan lingkungan dilakukan di
Pantai KelapaTujuh dan Breakwater di dekat
waterintake PLTU Suralaya 8 dengan periode
pengelolaan secara terus menerus selama
operasional UBP Suralaya Unit 1-7 berlangsung.
KESIMPULAN :
BIOTA AIR
• Kondisi Biota air di sekitar lokasi PLTU terutama
di perairan laut berdasarkan Indeks
keanekaragaman jenisnya masih cukup
beragam, tercermin dari nilai Indeks
keanekaragaman jenisnya yang rata-rata
berada diatas yang menunjukkan kondisi
perairan secara biologi berada dalam kondisi
stabil.
• .
Terumbu Karang
• Terumbu karang di Pantai Kelapa Tujuh
mengalami peningkatan dibandingkan
dengan pemantauan sebelumnya;
• Pada kegiatan monitoring ini dilakukan
penandaan ke beberapa sampel terumbu
untuk nantinya dilakukan pengukuran
perkembangan terumbu karang.
Maksud & Tujuan
Pengelolaan Lingkungan untuk pengelolaan aspek
biota air adalah melakukan pengelolaan terhadap
sumber dampak.
Mengingat dampak yang terjadi terhadap biota
aktivitas operasional PLTU Suralaya dan aktifitas
diperairan adalah berasal dari terganggunya
perairan karena mestik penduduk di sekitar UBP
Suralaya, maka pengelolaan yang dilakukan adalah
pengelolaan limbah panas, pengelolaan limbah
kimia, limbah minyak serta limbah domestik. Uraian
pengelolaan limbah tersebut diuraikan pada aspek
kualitas air.

Anda mungkin juga menyukai