Anda di halaman 1dari 15

Seiring dalam perkembangan zaman,

manusia sering mengabaikan logika dalam


berfikir dan membuat aturan.

Kebanyakan orang- orang menganggap


remeh tentang logika dan berfikir
seenaknya saja, mereka menginginkan
suatu hal yang mudah dan praktis.

Sehingga yang terjadi adalah kejanggalan-


kejanggalan dalam komunitas masyarakat
banyak.
“RUMUSAN
MASALAH”
1. Apa yang dimaksud dengan penalaran ?
2. Bagaimana ciri- ciri penalaran tersebut ?
3. Apa yang dimaksud dengan logika dan jenis-
jenisnya ?
4. Apa yang dimaksud dengan kebenaran dan
jenis- jenisnya ?
Penalaran merupakan suatu
proses berpikir dalam
menarik sesuatu kesimpulan
yang berupa pengetahuan.

1. Adanya suatu pola berpikir yang secara


luas dapat disebut logika. Maksudnya
penalaran merupakan suatu proses berpikir
logis dalam artian kegiatan berpikir menurut
suatu pola tertentu, atau logika tertentu.

2. Bersifat analitik dari proses berpikirnya.


Artinya penalaran merupakan suatu kegiatan
analisis yang mempergunakan logika ilmiah.
Berdasarkan ciri-ciri tersebut, maka dapat
kita katakan bahwa tidak semua kegiatan
berpikir bersifat logis dan analitik. Atau
dapat disimpulkan cara berpikir yang
tidak termasuk penalaran bersifat tidak
logis dan tidak analitik.

Perasaan merupakan suatu


penarikan kesimpulan yang tidak
berdasarkan penalaran, kegiatan
berpikir juga ada yang tidak
berdasarkan penalaran
umpamanya adalah intuisi.

Intuisi diartikan, kegiatan berpikir non analitik yang tidak mendasarkan


diri kepada suatu pola pikir masyarakat yang sering bergalau dengan
perasaan.
Logika adalah bidang pengetahuan yang
mempelajari segenap asas, aturan, dan
tata cara penalaran yang betul (correct
reasoning).

LOGIKA INDUKTIF

LOGIKA DEDUKTIF
Logika Induktif
Logika induktif yaitu penarikan
kesimpulan yang bersifat umum dari berbagai
kasus yang bersifat khusus.
Contoh :
Kambing mempunyai mata
Gajah mempunyai mata
Kucing mempunyai mata
Burung mempunyai mata.

Dari kenyataan-kenyataan ini dapat menarik


kesimpulan yang bersifat umum yakni ”semua
binatang itu mempunyai mata”.
Logika Deduktif
Logika deduktif adalah cara berpikir
dimana penarikan kesimpulan yang bersifat
khusus dari kasus yang bersifat umum.

Contoh :
Semua logam dipanasi memuai
Seng termasuk logam
Jadi seng dipanasi pasti memuai

Dalam contoh tersebut “semua logam


dipanasi memuai” adalah pernyataan yang
bersifat umum, dan kesimpulannya seng
dipanasi pasti memuai.
Kebenaran dalam bahasa inggris (truth),
bahasa latin (veritas), dan bahasa yunani
(alethia) lawan dari kesalahan, kesesatan,
kepalsuan dan juga kadang opini.

Carneades, filsuf Budhis, Nagar Juna


mengemukakan bahwa kebenaran
mempunyai 2 aspek, pertama
dan merupakan tampakan semata
sedangkan yang lain disebut dan
mengatasi akal budi.
Jujun S. Suria Sumanti (2007) menyatakan
suatu pernyataan dianggap benar bila
pernyataan itu bersifat koheren atau
konsisten dengan pernyataan-pernyataan
sebelumnya yang dianggap benar.

Bertand Russell (1872-1970) mengungkapkan


bahwa suatu pernyataan adalah benar jika
materi pengetahuan yang dikandung
pernyataan itu berkorespinden (berhubungan)
dengan obyek yang dituju oleh pernyataan
tersebut.
JENIS-JENIS KEBENARAN
Menurut A.M.W. Pranarka (1987)

1). Kebenaran epistemoloogi adalah pengetahuan kebenaran dalam


hubungannya dengan manusia. Kadang-kadang disebut dengan istilah
veritas (Ognitionis ataupun veritas logica).
2). Kebenaran ontologikal adalah kebenaran sebagai sifat dasar yang
melekat kepada segala sesuatu yang ada ataupun diadakan, atau bisa
disebut juga kebenaran sebagai sifat dasar yang ada didalam obyek
pengetahuan itu sendiri.
3). Kebenaran semantikal adalah kebenaran yang terdapat serta
melekat di dalam tutur kata dan bahasa. Kebenaran ini juga disebut
kebenaran moral (veritas moral).
Sifat sifat kebenaran

Menurut Abbas Hamani


Mintaredja (1983) kata ”kebenaran”
dapat digunakan sebagai suatu kata benda
yang kongkrit maupun abstrak.

Jika subjek menyatakan kebenaran bahwa


proposisi yang diuji itu pasti memiliki
kualitas, sifat atau karakteristik, hubungan
dan nilai.

Hal yang demikian karena kebenaran tidak


dapat begitu saja terlepas dari kualitas, sifat,
hubungan dan nilai itu sendiri.
DEMIKIAN HASIL PRESENTASI KAMI”

Anda mungkin juga menyukai