Anda di halaman 1dari 30

‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬

‫العلم في اإلسالم‬
‫‪ILMU DALAM‬‬
‫‪PANDANGAN‬‬
‫‪ISLAM‬‬
‫القران الكريم‬
‫اجدًا َوقَا ِئ ًما‬‫س ِ‬‫‪ ‬أ َ ْم ْن ُه َو قَا ِنت آنَا َء ال ْي ِل َ‬
‫األخ َرة َ َويَ ْر ُجو َر ْح َمةَ َر ِب ِه قُ ْل َه ْل‬ ‫يَ ْح َذ ُر ِ‬
‫ون‬‫ين ال يَ ْعلَ ُم َ‬ ‫ون َوالَّ ِذ َ‬
‫ين يَ ْعلَ ُم َ‬ ‫يَ ْست َ ِوي الَّ ِذ َ‬
‫ب‬ ‫ا‬
‫َ ِ‬ ‫ب‬ ‫ْ‬
‫ل‬ ‫األ‬ ‫و‬ ‫ُ‬ ‫ل‬ ‫و‬ ‫ُ‬ ‫ِإنَّ َما يَت َ َذ َّك ُر أ‬
‫‪ ‬الزمر ‪ 9 :‬‬
(Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih
beruntung?) ataukah orang yang beribadat di
waktu malam dengan sujud dan berdiri,
sedangkan dia takut kepada (adzab) akhirat
dan mengharapkan rahmat Tuhannya?
Katakanlah: Adakah sama orang-orang yang
mengetahui dengan orang-orang yang tidak
mengetahui? Sesungguhnya, orang-orang
berakallah yang dapat menerima pelajaran? (Az
zumar (39):9)
‫القران الكريم‬

‫(طه ‪)114 :‬‬


Maka Maha Tinggi Allah, Raja yang
sebenar-benarnya dan janganlah
kamu tergesa-gesa membaca Al-
Quran sebelum mewahyukannya
kepadamu. Dan katakanlah: Ya
Tuhanku, tambahkanlah kepadaku
ilmu pengetahuan.(Thaha (20): 114)
‫القران الكريم‬
‫س ُحوا‬ ‫ين آ َمنُوا ِإ َذا ِقي َل لَ ُكم ت َفَ َّ‬ ‫• يَا أَيُّ َها الَّ ِذ َ‬
‫ّللاُ لَ ُكم َو ِإ َذا‬
‫سحِ َّ‬ ‫س ُحوا يَف َ‬ ‫ِفي ال َم َجا ِل ِس فَاف َ‬
‫ّللاُ الَّ ِذ َ‬
‫ين‬ ‫ش ُزوا يَرفَعِ َّ‬ ‫ش ُزوا فَان ُ‬ ‫ِقي َل ان ُ‬
‫ين أ ُوتُوا ال ِعل َم َد َر َجات‬ ‫آ َمنُوا ِمن ُكم َوالَّ ِذ َ‬
‫ون َخ ِبير‬‫ّللاُ ِب َما تَع َملُ َ‬ ‫َو َّ‬
‫(المجادله ‪)11 :‬‬
Allah mengangkat orang-orang yang
beriman dan berilmu dengen
beberapa derajat (QS: Al
Mujadallah (58): 11)
‫القران الكريم‬

‫اب َواألنعَ ِام ُمخت َ ِلف‬‫اس َوال َّد َو ِ‬ ‫‪َ ‬و ِم َن النَّ ِ‬
‫أَل َوانُهُ َك َذ ِل َك ِإنَّ َما يَخشَى ََّ‬
‫ّللا ِمن ِعبَا ِد ِه‬
‫غفُور‬‫ع ِزيز َ‬ ‫العُلَ َما ُء ِإ َّن َّ‬
‫ّللاَ َ‬
‫(فاطر ‪)28 :‬‬
Dan demikian (pula) di antara manusia,
binatang-binatang melata dan binatang-
binatang ternak ada yang bermacam-
macam warnanya (dan jenisnya).
Sesungguhnya yang takut kepada Allah di
antara hamba-hambaNya hanyalah Ulama
(orang yang berilmu), sesungguhnya Allah
maha perkasa lagi maha pengampun (Al
Fathir (35):28)
‫الحدث‬
‫من يرد هللا به خيرا يفقهه في الدين‬

Barangsiapa yang didatangkan kebaikan


oleh Allah, maka Dia akan membuat
orang itu mengerti agama (HR
Bukhari – Muslim)
‫‪Tujuan penciptaan jin dan manusia :‬‬

‫ُون‬
‫ِ‬ ‫د‬ ‫ُ‬ ‫ب‬ ‫ع‬‫َ‬ ‫ي‬ ‫ل‬
‫ِ‬ ‫َّ‬
‫ّل‬ ‫س ِإ‬
‫الن َ‬ ‫َو َما َخلَق ُ‬
‫ت ال ِج َّن َو ِ‬
‫(د اريات ‪)56 :‬‬
‫العلم‬
‫•العلوم الشرعيه‬
‫علم الد نيا•‬
‫الحدث‬
‫و من سلك طريقا يلتمس‬
‫فيه علما سهل هلل له به طريقا ال الخنة‬
(‫ مسليم‬: ‫) روه‬
Barangsiapa menempuh jalan dalam rangka
menuntut ilmu, niscaya Allah
Akan memudahkan baginya jalan menuju surga.
(HR: Muslim)
Keutamaan Ilmu
 Ilmu (terutama ilmu syar’iyah) adalah warisan para nabi
 Ilmu itu kekal sedangkan harta itu binasa
 Tidak susah menjaganya
 Sesungguhnya manusia mengandalkan ilmu untuk
menjadi syahid dalam kebenaran. (QS Aali Imran(3):18)
 Sesungguhnya salah seorang pakar ilmu adalah
penguasa yang bersih (QS: An Nisa’ (4): 59)
 Sesungguhnya ulama (ilmuwan) adalah orang yang
menegakkan perintah Allah sampai datangnya hari
kiamat
Keutamaan …

 Sesungguhnya Rasulullah SAW tidak


menyukai bila seseorang iri terhadap
suatu hikmat yang telah Allah karuniakan
kepada orang lain kecuali dalam dua
nikmat, yakni:
a. Penuntut ilmu yang mengamalkan
ilmunya
b. pedagang yang bersedia mengeluarkan
hartanya untuk diabdikan kepada Islam.
Perumpamaan apa yang telah diutus Allah kepadaku
berupa hidayah (petunjuk) dan ilmu adalah: seperti
hujan deras yang mengenai permukaan tanah, maka
ada sebidang tanah yang subur mendapatkan air, lalu
menumbuhkan pepohonan dan rerumputan yang banyak.
Namun ada pula tanah yang keras dan menahan air,
maka Allah menjadikannya bermanfaat bagi manusia.
Lalu mereka meminum, mengairi, dan bercocok tanam
dengannya. Ada kalanya hujan mengenai sebidang
tanah lain yang datar lagi lunak, tidak bisa menahan air
dan tidak bisa menumbuhkan pepohonan. (Orang
pertama)seperti orang yang dapat memahami
agamaAllah dan dapat memberi manfaat atas apa yang
Allah utuskan kepadaku. Lalu ia dapat mengerti dan
mengajarkannya. Kedua seperti orang yang tidak dapat
mendongakkan kepalanya. (banyak menampung ilmu
tapi tidak memberi banyak manfaat bagi dirinya),
Ketiga seperti orang yang tidak bisa menerima
hidayah Allah yang telah diutuskan kepadaku
(Muhammad)
 Orang yang berilmu adalah cahaya yang
memberi penyejuk bagi orang lain dalam urusan
dunia dan agama
 Ilmu adalah cahaya yang menerangi manusia
dan memberikan pengetahuan bagaimana cara
menyembah Tuhan, serat bagaiman
bermuamalah dengan sesama manusia
 Allah mengangkat derajat orang-orang yang
beriman dan berilmu (Mujaadilah (58): 11)
Kewajiban manusia
 Mencari ilmu wajib bagi seorang muslim
 Wajib mencari ilmu sejak dari buaian hingga
liang lahat
 Ilmu wajib dicari / dengan menuntut ilmu
 Wajib memenuhi syarat diterimanya amal:
- lurus niat mencari ridho Allah/ mengharap
menatap wajah Allah
- itiba’ Nabi
- mengilmui jalan mencarinya.
Penghalang-penghalang dalam
menuntut Ilmu
 Niat yang Rusak
Niat adalah dasar dan rukun amal. Apabila niat itu salah
dan rusak, maka amal yang dilakukannya pun ikut salah
dan rusak sebesar salah dan rusaknya niat.
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

‫ت َو ِإنَّ َما ِل ُك ِل ام ِرئ َما ن ََوى فَ َمن َكانَت‬ ِ ‫ِإنَّـ َما األَع َما ُل ِبالنِيَّا‬
‫سو ِل ِه َو َمن َكانَت‬ ِ ‫سو ِل ِه فَ ِهج َرتُهُ ِإلَى‬
ُ ‫هللا َو َر‬ ِ ‫ِهج َرتُهُ ِإلَى‬
ُ ‫هللا َو َر‬
‫صيبُ َها أ َ ِو ام َرأَة يَن ِك ُح َها فَ ِهج َرتُهُ ِإلَى َما َها َج َر‬ِ ُ‫ِهج َرتُهُ ِلدُنيَا ي‬
.‫ِإلَي ِه‬
“Amal itu tergantung niatnya, dan seseorang akan
mendapatkan apa yang diniatkan. Maka
barangsiapa hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya,
maka hijrahnya itu karena Allah dan Rasul-Nya.
Dan barangsiapa hijrahnya karena dunia yang
hendak diraihnya atau karena wanita yang akan
dinikahinya, maka hijrahnya itu sesuai dengan apa
yang ia niatkan.” [Hadits shahih: Diriwayatkan
oleh al-Bukhari (no. 1, 54, 2529), Muslim (no.
1907),]
 Ingin Terkenal dan Ingin Tampil
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam
bersabda,

:‫علَي ُكم‬ ُ ‫ف َما أَخ‬


َ ‫َاف‬ ُ ‫ أ َخ َو‬،)‫ب (ثَالَثًا‬
ِ ‫ يَا نَعَايَا العَ َر‬،‫ب‬
ِ ‫يَا نَعَايَا العَ َر‬
.ُ‫شه َوة ُ الـ َخ ِفيَّة‬
َّ ‫ َوال‬،‫ا َ ِلريَا ُء‬

“Wahai bangsa Arab, wahai bangsa Arab (tiga


kali), sesuatu yang paling aku takutkan
menimpa kalian adalah riya’ dan syahwat yang
tersembunyi.”
 Lalai Menghadiri Majelis Ilmu
Para ulama Salaf mengatakan bahwa ilmu
itu di-datangi, bukan mendatangi.

 Beralasan dengan Banyaknya Kesibukan


Alasan ini dijadikan syaitan sebagai
penghalang dalam menuntut ilmu.
 Menyia-nyiakan Kesempatan Belajar di
Waktu Kecil
Karena itulah al-Hasan al-Bashri (wafat th.
110 H) rahimahullaah mengatakan,

“Belajar hadits di waktu kecil bagai


mengukir di atas batu.”
 Bosan dalam Menuntut Ilmu
Di antara penghalang menuntut ilmu adalah merasa
bosan dan beralasan dengan berkonsentrasi mengikuti
informasi terkini guna mengetahui peristiwa yang
sedang terjadi.

Orang yang enggan menuntut dan menghafalkan ilmu,


namun menyibukkan diri dengan mengikuti berita koran
dan majalah, radio, televisi, internet, dan mencurahkan
waktu dan tenaganya untuk hal yang demikian,
kemudian berupaya mengatasi permasalahan dengan
pandangannya yang kerdil tanpa merujuk kepada para
ulama, maka ia merugi dan ia akan mengetahui
kerugiannya nanti di kemudian hari.
 Menilai Baik Diri Sendiri
Maksudnya adalah merasa bangga apabila
dipuji dan merasa senang apabila
mendengar orang lain memujinya.
Diriwayatkan dari Abu Dzarr Jundub bin Junadah
(wafat th. 32 H) radhiyallaahu ‘anhu, ia berkata,
“Ditanyakan kepada Rasulullah shallallaahu ‘alaihi
wa sallam, ‘Bagaimana pendapat Anda tentang
seseorang yang melakukan kebaikan, kemudian
manusia memujinya karena perbuatan tersebut?’
Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam menjawab,

.‫اج ُل بُش َرى ال ُمؤ ِم ِن‬


ِ ‫ع‬َ ‫ِتل َك‬
‘Itu adalah kabar gembira yang Allah segerakan
bagi seorang mukmin.’” [19]
Tetapi, berhati-hatilah

‫َويُ ِحبُّونَ أَن يُح َمدُوا ِب َما لَم يَفعَلُوا‬

...“Dan mereka suka dipuji atas perbuatan yang tidak mereka


lakukan...” [Ali ‘Imran: 188]

Kemudian ingatlah bahwa merasa diri baik itu pada umumnya


adalah perbuatan tercela, kecuali pada beberapa perkara yang
sesuai dengan aturan-aturan syari’at. Allah Ta’ala berfirman,

‫س ُكم ۖ ُه َو أَعلَ ُم ِب َم ِن اتَّقَى‬


َ ُ‫فَ َال تُزَ ُّكوا أَنف‬

“Maka janganlah kamu menganggap dirimu suci. Dia mengetahui


tentang orang yang bertakwa.” [An-Najm: 32]
 Al-qur’an
 http://almanhaj.or.id/content/3280/slash/
0/penghalang-dalam-menuntut-ilmu-niat-
yang-rusak-ingin-terkenal-dan-ingin-
tampil/

Anda mungkin juga menyukai