Anda di halaman 1dari 23

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

INSTITUT TEKNOLOGI PADANG


2017

PUSPITA SARI
BP: 2011210052

Pembimbing : Ir. Drs. H. Maizir, M.T

SEMINAR HASIL
ANALISIS PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR
PADA SAWAH YANG TAK MENDAPAT AIR
DARI JARINGAN IRIGASI DENGAN
MEMANFAATKAN ENERGI SURYA
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG

Untuk meningkatkan luas areal sawah beririgasi guna meningkatkan produksi pertanian
terutama untuk peningkatan produksi beras.

Beberapa daerah irigasi yang menggunakan pompa dengan bahan bakar solar tersebut
diantaranya adalah daerah irigasi pompanisasi Alahan Panjang dengan sumber airnya
dari Alahan Panjang.
TUJUAN DAN MANFAAT
 Untuk mencari solusi guna mencukupkan ketersediaan air pada daerah irigasi
yang tidak dapat diairi dengan irigasi aliran (grafitasi).
 Diharapkan dapat memberikan suatu penjelasan mengenai pompanisasi
untuk daerah irigasi yang sumber airnya lebih rendah dari kawasan yang
akan diairi.
TINJAUAN PUSTAKA
LANDASAN TEORI
Irigasi adalah usaha penyediaan, pengaturan dan pembuangan air irigasi
untuk menunjang pertanian yang sejenisnya meliputi irigasi permukaan,
irigasi rawa, irigasi bawah tanah, irigasi pompa dan irigasi tambak (PP No. 20
tahun 2006 tentang Irigasi).
Curah Hujan
Kebutuhan air irigasi dipengaruhi oleh
berbagai faktor, diantaranya: curah hujan,
penyinaran matahari,
suhu, jenis tanaman dan masa
pertumbuhan, keadaaan tanah dan
sejenisnya.
Curah Hujan Effektif

Diambil 70% dari curah hujan rata-rata

setengah bulanan dengan kemungkinan

80% dapat dipenuhi (R80).

Rumus:
Evapotranspirasi
Proses penguapan air yang terjadi melalui permukaan daun, menggunakan metode
Penman. Rumus:

ET0 = C. (w. Rn + ( 1 – w ) . f (u) . (ea – ed)


Penggunaan Konsumtif (PK)

Penggunaan air yang dikonsumtif oleh tanaman

tergantung pada data iklim dan koefisien tanaman.

Rumus:

PK = kt x EV
Efisiensi Irigasi (Eff)
Besarnya efesiensi pemakaian air irigasi ditetapkan sebagai berikut pada KP-01:
a. Saluran primer = 90%
b. Saluran sekunder = 85%
c. Saluran tersier = 80%

Kebutuhan Air untuk Penyiapan Lahan


Faktor yang mempengaruhi kebutuhan air untuk penyiapan lahan adalah jangka
waktu penyiapan lahan. Kebutuhan air untuk penyiapan lahan ditetapkan 300 mm
untuk jangka waktu 45 hari. Rumus :
Tabel Kebutuhan Air Golongan A
Tabel Kebutuhan Air Golongan B
Tabel Kebutuhan Air Golongan C
Grafik Kebutuhan Air

Tabel Kebutuhan Pengambilan Air Grafik Curah Hujan


Pola Tanam
Debit Andalan (Dependable Flow) metode Dr. F. J. Mock

Hitungan debit andalan (dependable flow) dengan metode Dr. F. J .Mock


diperlukan beberapa parameter, baik parameter terukur maupun parameter
yang diestimasi. Rumus:
Q = ( Dro + Bf ) x A
Dro = Ws - I
Bf = I - Vn
Tabel Perhitungan Debit Andalan Metode F.J Mock
Daya Pompa
Daya pompa dihitung dengan rumus:
Grafik Areal dan Debit

Grafik Daya dan Debit


Perhitungan Daya Panel Surya
Kesimpulan

Dengan penjelasan di atas, maka sekarang sudah ada solusi untuk meningkatkan
produksi pertanian pada daerah Irigasi yang mempunyai sumber air lebih rendah dari
lahan irigasi, yaitu dengan menggunakan pompa air tenaga surya (sollar cell pump).
Bermacam kapasitas yang dan jenis pompa yang dapat dikombinasikan dengan tenaga
surya sudah tersedia dipasaran, dan kebutuhan panel suryanya yang menyesuaikan.
Kendalanya adalah biaya pembangunan untuk panel tenaga surya masih tergolong
mahal.

Saran :

Perlu adanya penelitian lebih lanjut mengenai pompa tenaga surya terhadap jaringan
irigasi pada sawah tadah hujan.

Anda mungkin juga menyukai