Anda di halaman 1dari 64

Status Ujian

Kedokteran Keluarga
skabies

Disusun Oleh: Pembimbing:


Si Putu Agung Ratih S Dewi
1765050364 dr. Made Santhi Ardani

Puskesmas Kecamatan Duren Sawit


Periode 6 Mei – 15 Juni 2019
IDENTITAS PASIEN

Identitas Pasien Keterangan


Nama Evi Siti Aisyah
Umur 47 tahun
Jalan mawar merah raya
RT 09/01 kelurahan
Alamat pondok kopi kecamatan
duren sawit kota jakarta
timur
Jenis Kelamin Perempuan
Agama Islam
Pendidikan SD
Status Perkawinan Menikah Mempunyai 2 anak
Pekerjaan Pedagang gorengan
Alergi Obat disangkal
ANAMNESIS

Keluhan Utama
 Gatal pada sela jari –jari 3,4,5 kaki kiri.
Keluhan Tambahan
 Timbul bintik-bintik berisikan nanah.
RIWAYAT PERJALANAN PENYAKIT
SEKARANG

Pasien datang ke Poli umum kecamatan duren sawit dengan keluhan bintik-bintik yang terasa
gatal pada sela jari ke 3,4 dan 5 pada kaki sebelah kiri. Keluhan ini dirasakan sejak 4 hari
yang lalu, awalnya bintik bintik sebesar ujung jarum pentul dirasakan pada sela jari ke 3
sebelah kiri kemudian semakin banyak dan meluas ke sela jari 4 dan 5 kaki kiri. Keluhan
gatal dirasakan semakin hebat terutama pada malam hari dan menyebabkan pasien sering
terbangun hampir setiap malam. Rasa gatal yang dirasakan membuat pasien menggaruk kulit
hingga timbul luka akibat garukan dan beberapa luka bernanah. Untuk mengurangi keluhan,
pasien biasanya menaburi tubuh pasien dengan bedak bayi. Pasien juga mengkeluhkan
mengalami demam. Selain bintik-bintik tersebut pada jari kaki kiri pasien terdapat lepuh
yang berisi nanah.
RIWAYAT PERJALANAN PENYAKIT
SEKARANG

– Pasien tinggal bersama suaminya. Ukuran rumah kecil dengan


lingkungan padat penduduk. Pasien biasanya mandi 2 x dalam
sehari, mengganti pakaiannya 2 x dalam sehari termasuk
pakaian dalam dan menggunakan handuk sendiri. pasien
mencuci pakaian sendiri dengan sabun biasa dan disetrika.
RIWAYAT PENYAKIT RIWAYAT PENYAKIT
DAHULU KELUARGA

• Pasien pernah mengalami • Pasien menyangkal ada yang


keluhan seperti ini sebelumnya menderita keluhan yang serupa
dan diberikan salep jamur di keluarganya.
(miconazole 2%) namun Riwayat penyakit kulit dalam
keluhan tidak membaik dan keluarga juga disangkal.
timbul kembali. Riwayat iritasi
akan bahan karet, logam serta
diterjen dan penyakit alergi
makanan, debu dan obat-obatan
disangkal.
RIWAYAT PERILAKU DAN
KEBIASAAN PRIBADI

Pasien memiliki kebiasaan jarang mengunakan sandal saat


beraktivitas di luar rumah dan pasien mempunyai
kebiasaan jarang mencuci kaki setelah beraktivitas diluar
rumah. Pasien jarang menganti seprei dan menjemur
kasur. Pasien sendiri mandi 2 kali sehari menggunakan
sabun batang dengan air yang berasal dari sumur di dekat
rumah
RIWAYAT SOSIAL EKONOMI

Pasien bekerja sebagai


pedagang gorengan dan
Pasien tinggal di Pasien berusia 47 suami pasien merupakan Pasien juga memiliki
rumah warisan tahun yang tinggal pencari nafkah utama di hubungan yang dekat
rumah. Suami pasien
orang tua di jalan bersama 1 orang bekerja sebagai driver dan baik dengan
mawar merah raya suami berusia 50 online dan tetangga di sekitar
RT 09 RW 01. tahun. berpenghasilan sekitar rumahnya.
Rp.2.000.000,00,- per
bulan.
RIWAYAT SOSIAL EKONOMI
Ruangan-ruangan tersebut dipisahkan Di atas pintu utama terdapat ventilasi
sebagian oleh tembok. udara yang jarang di bersihkan.
Posisi rumah pasien terdapat di dalam
komplek dengan jalan selebar 1,5 Keadaan rumah pasien kurang bersih Lantai dalam rumah terbuat dari
meter. Luas rumah pasien 36 m2 dan terawat. keramik,atap rumah terbuat dari seng.
(3 meter x 12 meter) Rumah pasien memiliki pencahayaan Tembok rumah terbuat dari semen dan
yang kurang di kamar tidur,dapur, dan sekat antar ruangan dalam rumah juga
kamar mandi. terbuat dari dinding semen.

Sumber air yang digunakan oleh pasien


Pada siang hari, tanpa cahaya lampu adalah air sumur untuk keperluan
pasien masih bisa melakukan aktifitas mencuci dan masak, dan air galon isi
seperti membaca di ruang tamu, tetapi ulang untuk minum.
di kamar tidak bisa. Sumber air berjarak kurang dari 10
meter dari septic tank.
DATA KELUARGA YANG TINGGAL SERUMAH

Jenis Pendidikan Riwayat


No Nama Usia Status Pekerjaan
Kelamin Terakhir Penyakit

Suami Driver motor


1. TN.RH 50 th Laki-laki SD -
pasien online

Pasien pernah
Pedagang mengalami
2. Ny.EA 47th Pasien Perempuan SD
gorengan keluhan seperti
ini sebelumnya
G
E
N
O
G
R
A
M
PEMERIKSAAN FISIK
KEADAAN UMUM DAN
TANDA-TANDA VITAL
 Keadaan Umum dan Tanda-tanda vital termasuk status gizi
 Kesadaran : Kompos mentis
 Keadaan umum: Tampak sakit sedang
 Tanda vital
 Tekanan darah : 110/70 mmHg
 Nadi : 80x/menit
 Pernapasan : 20x/menit
 Suhu : 36,3°C
STATUS GIZI

 Kriteria :
 Tinggi badan : 150 cm  Kurang : < 18,5
 Berat badan : 56 kg  Normal : 18,5-22,9
 IMT : BB/(TB)2 = 56 /  Lebih : > 23
(1,50)2 = 24,888
 Pra obesitas : 23-24,9
 Status gizi : Lebih
 Obesitas Kelas I : 25-29,9
 Obesitas Kelas II : >30
STATUS GENERALIS

Kepala Mata Telinga

• Normocephali, • Kongjungtiva pucat (-/-) • Liang telinga kiri dan kanan


• Rambut berwarna hitam, • Sklera ikterik (-/-) lapang
• Serumen (-/-)
distribusi rambut merata, • Reflex cahaya langsung
kuat dan tidak mudah • Sekret (-/-)
(+/+)
dicabut. • Mukosa tidak hiperemis
• Reflex cahaya tidak langsung • Membran timpani (intak/intak)
(+/+)
• Tidak nyeri tekan pada bagian
• Ukuran pupil isokor (3 mm/3 belakang kedua telinga.
mm),
• pupil ditengah,
• lensa (jernih/jernih)
• arcus senilis (-/-).
STATUS GENERALIS

Hidung Tenggorokan Gigi dan Mulut


-Tidak terdapat deformitas
nasi -Bibir tidak sianosis
-Cavum nasi (lapang/lapang) -Lidah tidak deviasi
-Uvula ditengah
-Konka (eutrofi/eutrofi) Tidak atrofi
-Arkus faring simetris
-Tidak hiperemis -Gusi tidak tampak
-Faring tidak hiperemis
hiperemis
-Tidak ada sekret -Tonsil tidak hiperemis (T1-
Tidak ada karies gigi
-Tidak ada krusta T1)
-Tidak terdapat lesi pada
-Tidak ada deviasi septum rongga mulut dan sekitarnya.
nasi.
STATUS
GENERALIS – Leher:
Trakea ditengah, kelenjar tiroid dalam batas normal.
– Kelenjar Getah Bening :
– Preauricular : tidak membesar kanan-kiri
– Auricular posterior : tidak membesar kanan-kiri
– Submandibular : tidak membesar kanan-kiri
– Submental : tidak membesar kanan-kiri
– Regio colli anterior : tidak membesar kanan-kiri
– Regio colli posteroir : tidak membesar kanan-kiri
– Supraclavicula : tidak membesar kanan-kiri
PEMERIKSAAN
THORAKS – Pemeriksaan Paru :
– Inspeksi : Gerakan dinding dada simetris, tidak terdapat deviasi,
dan
terdapat retraksi sela iga
– Palpasi : Vokal fremitus teraba simetris
– Perkusi : Paru kiri dan kanan (sonor/sonor)
Batas Paru Hati ICS 6 garis mid clavicula
dextra
Batas Paru Lambung ICS 7 garis axilaris anterior
sinistra
– Auskultasi : Bunyi nafas dasar bronkial.
Rhonki (+/+),
Wheezing (-/-)
PEMERIKSAAN
THORAKS – Pemeriksaan Jantung :
– Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat
– Palpasi : Iktus kordis teraba 2 jari dibawah aerola mammae
sinistra
– Perkusi :
– Batas Jantung kanan ICS 4 garis parasternal dextra
– Batas Jantung kiri  ICS 5 garis midclavicula sinistra
– Auskultasi : S1>S2 pada katup mitral dan trikuspid,
S2>S1 pada katup aorta dan pulmonal, tidak terdapat bunyi
jantung lain di luar bunyi jantung 1 dan 2
PEMERIKSAAN ABDOMEN

Inspeksi Auskultasi Perkusi Palpasi


• Perut tampak • Bising usus (+), 4 • Timpani di seluruh • Hepar tidak teraba
medatar, pusar x/menit di regio regio abdomen, membesar, limpa
tidak menonjol, lumbalis sinistra nyeri ketok (-) tidak teraba
pelebaran vena (- abdomen membesar,tidak
),tidak ada gerakan ada nyeri tekan,
hiperperistaltik, defense muscular (-
tidak ada jejas, )
massa (-), sikatriks
(-), tidak ada
kelainan kulit
PEMERIKSAAN UROLOGI

Inspeksi Palpasi Perkusi


Nyeri tekan Nyeri ketok
suprapubik (-) suprapubik (-)
Tidak ada
benjolan pada
suprapubik Ballotement
Nyeri ketok CVA
ginjal tidak
(-/-)
teraba
PEMERIKSAAN NEUROLOGI
Refleks Fisiologis
• Biseps : ++/++
• Triseps : ++/++
• APR: ++/++
• KPR: ++/++

Rangsang Meningen
• -/-

Kekuatan motorik
• 55555 55555
• 55555 55555
EKSTREMITAS
• Akral hangat
• CPR < 2 detik
• Edema (-) jejas (-)
ATAS • Tidak ada kelainan bentuk

• Akral hangat
• CPR < 2 detik
• Edema (-) jejas (-)
BAWAH • Tidak ada kelainan bentuk
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan penunjang di
puskesmas
• Tidak dilakukan pemeriksaan
penunjang

Pemeriksaan penunjang anjuran

• Kerokan kulit untuk mencari tungau


PERUMUSAN MASALAH
KESEHATAN PASIEN
DIAGNOSTIK HOLISTIK
Keluhan Utama :
Gatal-gatal pada sela jari 3,4 dan 5 pada kaki kiri

 Kekhawatiran :
ASPEK Pasien tidak kunjung sembuh.
PERSONAL
Harapan Pasien :
Pasien berharap agar keluhannya bisa sembuh.

Diagnosis Kerja :
Scabies dengan infeksi sekunder (ICD B86)
Diagnosis Banding :
ASPEK KLINIS Dermatitis kontak iritan, insect bite
Status Gizi :
Pra obesitas
MEDIKAMENTOSA
– Chlorpheniramine 4mg No.X S 3 dd I
– Dexamethasone 4mg NO.X S 3 dd I
– Permetrin 5% NO.I S U. E
– Amoxicillin NO.X S 3 dd 500 mg
NON MEDIKAMENTOSA

 Menjelaskan kepada pasien mengenai penyakit dan cara penularannya


 Menjelaskan bahwa scabies adalah penyakit menular
 Menerangkan pentingnya menjaga kebersihan perseorangan dan lingkungan tempat tinggal
 Mencuci selimut, handuk, dan pakaian dengan bilasan terakhir dengan menggunakan air panas
 Menjemur kasur, bantal, dan guling secara rutin
 Bila gatal sebaiknya jangan menggaruk terlalu keras karena dapat menyebabkan luka dan resiko
infeksi
 Menjelaskan pentingnya mengobati anggota keluarga yang menderita keluhan yang sama
 Memberi penjelasan bahwa pengobatan dengan penggunaan krim yang dioleskan pada seluruh badan
tidak boleh terkena air, jika terkena air harus diulang kembali. Krim dioleskan ke seluruh tubuh saat
malam hari menjelang tidur dan didiamkan selama 8 jam hingga keesokan harinya. Obat digunakan 1
x seminggu dan dapat diulang seminggu kemudian.
GIZI

– Perbanyak minum air putih.


– Mengedukasi pasien untuk makan secara teratur dengaan menu makanan
yang bervariasi dan gizi seimbang
– Mengedukasi pasien untuk memperbanyak konsumsi sayur dan buah
DIAGNOSTIK HOLISTIK
Pasien mempunyai kebiasaan menggaruk kulit yang gatal.
Pasien memiliki kebiasaan jarang mengunakan sandal saat beraktivitas di luar rumah
dan pasien mempunyai kebiasan jarang mencuci kaki setelah beraktivitas diluar
ASPEK RESIKO INTERNAL rumah.
Pasien jarang menganti seprei dan menjemur kasur.
Pasien sendiri mandi 2 kali sehari menggunakan sabun batang dengan air yang
berasal dari sumur di dekat rumah .

Pasien memiliki komunikasi yang baik dengan anggota keluarga nya.


Pasien memiliki motivasi sangat baik untuk sehat, suami pasien juga dengan sabar
ASPEK PSIKOSOSIAL,
menemani dan membantu segala kebutuhan pasien sehari-hari.
KELUARGA DAN
Pasien memiliki hubungan sosial yang baik dengan tetangga sekitar rumahnya.
LINGKUNGAN

Derajat satu: Pasien tidak memiliki keterbatasan beraktivitas dan masih dapat
DERAJAT FUNGSIONAL melakukannya sendiri.
RENCANA
PENATALAKSANAAN
PASIEN
RENCANA PENATALAKSANAAN PASIEN

ASPEK PERSONAL ASPEK KLINIS


 Evaluasi: Evaluasi :
 Keluhan, kekhawatiran dan harapan pasien.  Pemeriksaan tanda vital dan status generalis.
 Pemeriksaan status dermatologis
 Edukasi bahwa keluhan pasien dapat Terapi:
disembuhkan dengan mengkonsumi  Chlorpheniramine 4mg No.X S 3 dd I
dan menggunakan obat teratur dan
 Dexamethasone 4mg NO.X S 3 dd I
kontrol pola hidup serta kebiasaan
 Permetrin 5% NO.I S U E
pasien.
 Amoxicillin NO.X S 3 dd I
RENCANA PENATALAKSANAAN PASIEN
ASPEK KLINIS
• Edukasi :
• Menjelaskan kepada pasien mengenai penyakit dan cara penularannya
• Menjelaskan bahwa scabies adalah penyakit menular
• Menerangkan pentingnya menjaga kebersihan perseorangan dan lingkungan tempat tinggal
• Mencuci selimut, handuk, dan pakaian dengan bilasan terakhir menggunkan air panas
• Menjemur kasur, bantal, dan guling secara rutin
• Bila gatal sebaiknya jangan menggaruk terlalu keras karena dapat menyebabkan luka dan
resiko infeksi
• Menjelaskan pentingnya mengobati anggota keluarga yang menderita keluhan yang sama
• Memberi penjelasan bahwa pengobatan dengan penggunaan krim yang dioleskan pada
seluruh badan tidak boleh terkena air, jika terkena air harus diulang kembali.
• Krim dioleskan ke seluruh bintik saat malam hari menjelang tidur dan didiamkan selama 8
jam hingga keesokan harinya. Obat digunakan 1 x seminggu dan dapat diulang seminggu
kemudian.
Aspek Psikososial, keluarga dan
Aspek Resiko Internal lingkungan
– Edukasi : – Edukasi:
 Menjelaskan kepada pasien bahwa  Menganjurkan pasien untuk
kebersihan diri yang kurang merupakan
minum obat dan kontrol ke
salah satu penyebab munculnya gejala
pasien.
dokter secara teratur agar
keluhan pasien dapat berkurang.
 Menjelaskan kepada pasien bahwa
kebiasaan menggaruk dapat  Tetap menjalin hubungan baik
memperburuk penyakit pasien. dengan anggota keluarga dan
tetangga sekitar rumah.
Derajat fungsional pasien
– Edukasi :
– Pasien dapat melakukan aktivitas yang tidak menyebabkan terlalu
lelah.
TINDAK LANJUT DAN HASIL
INTERVENSI

Pertemuan Pertama di Puskesmas

Home Visit ke 1 (Sabtu, 19 Mei 2019)

Home Visit ke 2 (Sabtu, 26 Mei 2019)


Intervensi yang dilakukan, diagnostik Holistik dan rencana
Tanggal selanjutnya
Intervensi yang diberikan:
Kunjungan rumah pertama • Edukasi scabies (definisi, penyebab, gejala klinis,
Sabtu, 19 Mei 2019 tatalaksana, dan pencegahan).
• Edukasi dilakukan pada pasien dan keluarganya.
1. Menjalin hubungan baik
2. Informed consent
•Edukasi cara minum obat dan cara penggunaan obat
3. Anamnesis lengkap agar keluhan dapat berkurang.
RPS,RPD,RPK,RKP •Edukasi agar pasien memperbaiki pola hidup termasuk
4. Pemeriksaan fisik dan status
pola makan dengan gizi seimbang.
dermatologis, Menyusun
penatalaksaanaan
•Edukasi pasien agar menjaga kebersihan diri maupun
5. Mengevaluasi penatalaksaan lingkungan.
farmakologis
Kunjungan Rumah Kedua Intervensi yang diberikan:
Sabtu, 26 Mei 2019  Edukasi mengenai pentingnya pola hidup bersih dan
sehat.
 Edukasi mengenai rumah sehat kepada pasien dan
1. Menjalin hubungan baik keluarga.
2. Informed consent  Edukasi untuk saling mendukung dan memahami satu
3. Anamnesis lengkap RPS,RPD,RPK,RKP sama lainnya dengan menjalin komunikasi yang baik
4. Pemeriksaan fisik dan status antara pasien dan keluarga.
dermatologis, Menyusun  Menghimbau keluarga pasien untuk mengingatkan
penatalaksaanaan pasien agar meminum obat dan kontrol secara rutin.
5. Mengevaluasi penatalaksaan  Edukasi kepada pasien dan keluarga untuk menjaga
farmakologis pola makan.
Faktor Pendukung Terselesaikannya
Masalah Kesehatan Pasien

Pasien mengikuti anjuran dokter untuk mengkonsumsi dan


mengoleskan obat sesuai anjuran dokter.

Pasien mengikuti anjuran dokter untuk menjaga kebersihan diri dan


lingkungan.

Keluarga terus memberi motivasi, menemani dan membantu pasien dalam


proses penyembuhan penyakitnya.
Faktor Penghambat Terselesaikannya Masalah
Kesehatan Pasien
Kurangnya pengetahuan pasien dan keluarga mengenai
penyakitnya.

Kondisi rumah yang tidak rapih dan kurang bersih.

Kondisi ekonomi yang menyebabkan pasien sulit untuk


berobat.
Rencana Penatalaksanaan Pasien Selanjutnya

– Memonitor gaya hidup dan kebiasaan pribadi pasien.


– Memonitor perkembangan penyakit pasien.
– Memberikan edukasi kepada pasien bahwa keadaan akan
semakin membaik bila pasien mengikuti saran yang telah
diberikan.
HOME VISIT DAN
PROGRES PASIEN
HOME
VISIT
&
PROGRES
PASIEN
Edukasi – Edukasi mengenai pentingnya pola hidup bersih dan
sehat.
– Edukasi mengenai rumah sehat kepada pasien dan
keluarga.
– Edukasi untuk saling mendukung dan memahami satu
sama lainnya dengan menjalin komunikasi yang baik
antara pasien dan keluarga.
– Menghimbau keluarga pasien untuk mengingatkan
pasien agar meminum obat.
– Edukasi kepada pasien dan keluarga untuk menjaga
pola makan.
ANALISIS LINGKUNGAN
Berdasarkan kriteria rumah sehat, rumah pasien tidak memenuhi kriteria rumah sehat. Atap
rumah terbuat dari seng dan tidak memiliki langit-langit. Dinding ruangan rumah terbuat
dari semen, lantai terbuat dari keramik dan luas rumah 36 m2(3 meter x 8meter) yang dihuni
oleh pasien dan suami. Ventilasi tidak cukup dengan 1 pintu masuk dan keluar yang dapat
dibuka, 1 jendela di bagian depan rumah dan tidak terdapatnya jendela bagian belakang
maupun samping rumah. Pencahayan pada rumah pasien kurang pada ruang tamu, dan pada
kamar pencahayan kurang. Rumah pasien cukup jauh dari jalan raya sehingga tidak terlalu
bising. Sumber air bersih rumah pasien adalah air tanah dan berjarak kurang dari 10 m dari
septic tank. Pasien setiap hari membuang sampahnya pada tempat sampah umum disekitar
rumah pasien yang tidak tertutup dan tidak kedap air. Kondisi disekitar rumah pasien
kurang bersih dan kurang rapi.
DENAH
RUMAH
PENENTUAN
KEBUTUHAN KALORI
PENENTUAN KEBUTUHAN KALORI
Menghitung kebutuhan kalori basal
Mengukur tinggi badan (cm) (KKB)
TB pasien = 150 cm Wanita : BBI x 25 kal/kgBB
Mengukur berat badan (kg) Pria : BBI x 30 kal/kgBB
Kalori basal pasien 45 kgBB x 25
BB pasien = 56 kg
kal/kgBB = 1125kal
Menghitung berat badan ideal Menghitung Kalori penyesuaian
(BBI) Aktifitas Fisik : Ringanditambah
BBI = 90% (TB-100)  90% : 10% x KKB (1125 kal) = 112,5 kal
(150-100) 45 kgBB
Status gizi TOTAL KEBUTUHAN KALORI
(BB aktual : BB ideal) x 100% = 56 : PASIEN PERHARI :
45 x 100% = 124,4% (termasuk berat = 1125 kal + 112,5 kal
badan lebih) = 1237 kal
Kebutuhan setiap zat gizi perhari

Sehingga kebutuhan setiap zat gizi perhari:


Karbohidrat (60% - 70%)
60% x 1237kal = 742,2kal
742,2 kal/ 4 kal/gr = 185,55gr/hari
Protein (10% - 15%)
15% x 1237 kal = 185,55 kal
185,55kal/ 4 kal/gr = 46,4gr/hari
Kebutuhan setiap zat gizi
perhari
 Lemak (20% - 25%)
TB 150 cm
25% x 1237 kal = 309,2kal BB 56 kg
IMT 24,888
309,2kal/ 9 kal/gr =34,4
gr/hari Kebutuhan Kalori Total = 1125 kal

 Cairan : Karbohidrat = 185,55 gr/hari


Protein = 46,4 gr/hari
Cairan yang dibutuhkan :30 cc/kgBB x
Lemak = 34,4 gr/hari
56kg = 1680 cc/hari
CONTOH MENU
MAKANAN
BERDASARKAN JUMLAH
KEBUTUHAN KALORI
• Keluarga pasien merupakan keluarga inti (nuclear family) yang terdiri dari 2
Fungsi Biologis orang. Pasien adalah Ny.EA, usia 47 tahun. Pasien tinggal bersama dengan
suami Tn. RH, usia 50 tahun.

• Hubungan pasien dengan keluarga pasien terjalin dengan baik dan


Fungsi Psikologis harmonis. Keluarga saling mengerti dan mendukung satu sama lain.

• Dalam kehidupan sosial pasien dan keluarganya mempunyai hubungan


Fungsi Sosial yang baik dengan masyarakat sekitar,dan cukup aktif dalam kegiatan
kemasyarakatan.

• Pencari nafkah utama dalam keluarga adalah suami pasien yang


Fungsi Ekonomi dan Pemenuhan penghasilannya kurang lebih Rp.2.000.000. Saat ini kebutuhan sehari-hari
Kebutuhan pasien dan keluarganya masih tercukupi tapi pasien merasa belum cukup
untuk kebutuhan kedepannya.

• Dari poin pertama sampai poin empat dapat disimpulkan bahwa fungsi holistik
Kesimpulan: keluarga pasien memiliki fungsi biologis, psikologis, dan sosial cukup baik.
Sedangkan fungsi ekonomi untuk pemenuhan kebutuhan pasien terganggu
FUNGSI
FISIOLOGIS
Untuk menilai fungsi
fisiologis digunakan
APGAR score.
APGAR score adalah skor
yang digunakan untuk
menilai fungsi keluarga
ditinjau dari sudut pandang
setiap anggota keluarga
terhadap hubungannya
dengan keluarga lainnya.
ASPEK
PENILAIA
N RUMAH
PASIEN
LAPORAN DOKUMENTASI
LAPORAN DOKUMENTASI
Home Visit
LAPORAN DOKUMENTASI
Kamar tidur Ruang tamu dan
Dapur
LAPORAN DOKUMENTASI
Tempat cuci dan Kamar Mandi
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai