Anda di halaman 1dari 15

TEKNIK PERKOLAMAN

TAK/IV
Kolam
Kolam merupakan perairan yang luasanya
terbatas, sengaja dibuat dan mudah dikuasai.
Mudah dikuasai artinya kolam mudah di isi
air dan mudah dikeringkan.
Kolam berfungsi sebagai habitat buatan yang
sengaja diciptakan agar ikan dapat hidup dan
berkembang biak dengan baik.
Bahan Pembuatan Kolam
• Tanah
• Semen
• Beton
• Tumpukan karung berisi tanah
• Kayu atau bahan lain yang dapat
menampung dan menahan air.
Sumber Air :
• Kolam Tadah Hujan
• Kolam Mata air
• Laut
Proses Pembuatan Kolam
1. Secara tidak sengaja
Terjadi karena suatu kegiatan yang
mengakibatkan adanya cekungan disuatu
tempat (bekas galian pasir, timah,
batubara, dll)
2. Secara sengaja terbentuk
Jenis kolam ini relatif bervariasi tergantung
luas lahan yang tersedia.
Bentuk2 Kolam :
• Persegi panjang
• Bujur sangkar
• Lingkaran atau bulat
• Segi tiga
Fungsi Kolam :
Kolam dapat dibedakan menjadi beberapa jenis :
a. Pemeliharaan induk
b. Kolam pemijahan
c. Kolam penetasan
d. Kolam pendederan
e. Kolam pembesaran
f. Kolam pemeliharaan calon induk
g. Kolam penumbuhan pakan alami
h. Kolam pengendapan
i. Kolam penampungan hasil
j. Kolam karantina
Kolam menurut debit air yang masuk :

1. Kolam Stagnat adalah kolam apabila debit air yang


masuk kedalam kolam sangat sedikit atau hampir tidak
ada sehingga air dalam kolam tergenang.
2. Kolam Air Tenang adalah kolam apabila debit air yang
masuk kedalam kolam kurang dari 10 liter/dt/ha.
3. Kolam Air Mengalir merupakan kolam yang mendapat
pasokan air antara 10 -15 liter/dt.
TANAH :
Adalah benda yang berwujud padat (solid),
cair (liquid) dan gas yang tersusun oleh bahan
inorganik dan bahan organik yang terdapat
dalam lahan atau land. Tanah adalah lahan
tetapi dalam konsepsi lahan (land) adalah
tanah (soil).
Lahan merupakan lingkungan fisik
yang meliputi tanah, iklim,
relief, hidrologi dan vegetasi
yang saling mempengaruhi
potensi fungsi gunanya.
Lahan dapat dibagi 2 berdasarkan
sifatnya yaitu lahan produktif
dan lahan kritis
Lahan Produktif : adalah lahan
yang cocok untuk membangun
kolam baik dari aspek teknis
maupun sosial ekonomi.

Aspek Teknis :
a. Topografi berbentuk lembah
b. Jenis tanah liat sedikit berpasir (sandy loam)
c. Kuantitas air cukup sepanjang tahun
d. Kualitas air memenuhi syarat.
Jenis tanah (tekstur)
Besarnya partikel tanah relatif sangat kecil,
diistilahkan dengan tekstur. Tekstur
menunjukan sifat halus dan kasarnya butiran2
tanah. Lebih khas lagi tekstur ditentukan oleh
perimbangan kandungan pasir (sand), debu
(silt) dan liat (clay) yang terdapat dalam
tanah.
Persyaratan Kualitas Air :
• Kekeruhan 25 – 400 NTU (nophelometer tubidity unit)
• Muatan suspensi 25 - 400 ppm
• Kecerahan lebih dari 10 % dan penetrasi matahari sampai
kedasar kolam
• Suhu 25 - 30o C
• Kandunga oksigen terlarut 5 – 6 ppm
• Kandungan CO2 terlarut maksimum 25 ppm
• Kandungan N dan NH kurang dari 1,5 ppm
• Kandungan H2S toksin maksimum 2 ppm
• Alkalinitas produktif dengan kisaran 50 -500 ppm
• Kandungan Fosfat, cadlium (Cd) dan Plumbum (Pb)
kurang dari 0,02 ppm
Aspek Sosial Ekonomi :
• Dekat dengan jalan umum
• Tersedianya tempat tinggal
• Merupakan daerah pengembangan budidaya
• Kondisi keamanan terjaga
• Sesuai dengan tata letak kota/kabupaten
• Mudah untuk memperoleh tenaga kerja
Lahan kritis adalah lahan yang memiliki satu
atau lebih ketidak sesuaian dari persyaratan
ideal untuk membuat kolam.
Kriterianya sebagai berikut :
a. Lahanya terlalu sempit atau tidak ideal
untuk membuat kolam
b. Lahan terlalu adat atau rendah (sering
banjir).
c. Lahan curam
d. Tanahnya porous
e. Jauh dari sumber air
f. Kondisi air terlalu keruh
g. Sifat fisik kimia, fisik dan biologi tidak
memenuhi persyaratan budidaya.

Anda mungkin juga menyukai