Anatomi Sinus
Paranasal
Oleh :
Fadilla Nofrade
1310070100162
Aprillya Juwita Sabri
1410070100049
Wahyuni Fitri
1410070100152
Preceptor:
Dr. Elfahmi, Sp.THT-KL(K)
1
Empat Pasang Sinus 2
Paranasal
3
Definisi
Sinus paranasal merupakan hasil pneumatisasi
tulang-tulang kepala, sehingga terbentuk rongga di
dalam tulang. Semua sinus mempunyai muara
(ostium) ke dalam rongga hidung.
EMBRIOLOGI
Sinus sfenoid :
berasal dari bagian posterior-superior rongga
hidung pneumatisasi mulai usia 8-10 tahun.
Sinus maksila merupakan sinus paranasal
yang terbesar, disebut juga antrum highmore
berbentuk piramid.
- Inferior : Processus
alveolaris dan palatum
- Posterior : infra-temporal
maksila
FKUI, 2007
SINUS MAXILARIS
Sinus Maksilaris
Embriologi • Sinus paranasal pertama yang berkembang.
• Berkembang dari lempeng pertumbuhan pada permukaan
inferolateral dari bagian ethmoid kapsul nasal pada usia gestasi 65
hari
• Bertambah besar pada 3 tahun pertama kehidupan, kemudian
dilanjutkan pada usia 7-17 tahun
Ukuran Birth: 7–8 ×4–6 mm
Adult: 31–32 ×18–20 mm
Volume (adult): 15 mL
Suplai • Cabang A. Maxilaris Interna, termasuk didalamnya A. Infraorbita,
darah cabang lateral dari A.Sphenopalatina, A. Palatina Desenden, dan A
Alveolar Superior Anterior-Posterior.
• Drainase dari sinus maksila mayoritas melalui V. Maksilaris yang
kemudian masuk ke plexus Pterygoid
Inervasi Cabang lateral-posterior nasal dan superior alveolar N.
Infraorbital, yang berasal dari nerves kranialis
SINUS FRONTALIS
Netter’s Clinical
Anatomy, 2010
SINUS FRONTALIS
Sinus Frontalis
Embriologi • Mulai terbentuk pada bulan ke 4 fetus
• Berasal dari sel resesus frontal atau dari sel infundibulum
ethmoid
• Sesudah lahir, sinus frontalis mulai berkembang pada
usia 8-10 tahun dan mencapai ukuran maksimal pada
usia 20 tahun
Ukuran Adult: 30x25x20 mm, volume 6-7 mL
Suplai darah • Cabang Supratrochlear dan supraorbita dari A.
Ophtalmikus
Inervasi Cabang Supratrochlear dan supraorbita dari N. Frontalis
dari N. Ophtalmikus.
SINUS FRONTALIS
Sinus frontalis jarang tampak pada foto radiologi
sebelum usia 2 tahun
Sinus frontalis berhubungan dengan meatus medius
melalui duktus nasofrontal, yang berjalan kebawah dan
belakang, bermuara langsung di meatus medius
Dinding anterior sinus tersusun dari tulang diploic
sedangkan dinding posterior tersusun dari tulang
kompakta.
Dipisahkan oleh tulang yang relatif tipis dari orbita dan
fosa serebri anterior mudah terinfeksi
SINUS FRONTALIS
Sinus frontal berdrainase melalui ostium yang
terletak di resesus frontal yang berhubungan dengan
infundibulum
Kedua sinus biasanya tidak simetris dan dipisahkan
oleh sekat (septum) digaris tengah.
15% orang dewasa mempunyai 1 sinus frontalis 5%
sinus frontal rudimenter.
Sinus berkembang pada usia 8 tahun
Mulai berkembang dari sinus etmoidalis anterior
Dapat berupa celah kecil atau berkembang mengisi
sebagian besar os frontal
SINUS ETHMOIDALIS
SINUS ETHMOIDALIS
Barlenger’s,
SINUS ETHMOIDALIS
Terletak di setengah atas dari dinding
cavum nasi sisi luar
Batas:
Anterior : Infundibulum (
muara ostium sinus
maxillaris)
Superior : Fovea ethmoidalis
(Ant cranial fossa)
Posterior : Sinus Sphenoid
Lateral : Lamina papirasea
(orbit)
SINUS ETHMOIDALIS
Muara anterior : infundibulum etmoid / duktus frontonasal
Muara media : meatus media, diatas bulla ethmoidalis
Muara posterior : meatus superior
• Berongga-rongga, seperti
sarang tawon
Inervasi Cabang Nasalis Posterior dari N. maksilaris (cranial nerve V2), Cabang
Ethmoidalis Anterior-Posterior dari N. Ophtalmikus (cranial nerve V1)
Barlenger’s, 2003
SINUS
SPHENOIDALIS
Batas-batas nya:
FKUI, 2007
SINUS
SPHENOIDALIS
Sinus Sphenoidalis
Embriologi • Terbentuk pada bulan 3 bulan sebagai envaginasi dari mukosa
didalam sesesus sphenoidalis
Barlenger’s, 2003
FISIOLOGI SINUS
THANK YOU