Anda di halaman 1dari 44

MINYAK ATSIRI

Minyak atsiri
Minyak atsiri :
• adalah bahan yang berbau yang terdapat dalam berbagai bagian tanaman, mudah
menguap pada suhu kamar.

Disebut juga :
• minyak menguap (volatile oil),
• minyak eteris (eterial oil)
• minyak esensial (esential oil) karena adanya komponen
• tanaman yang mempunyai “essences” atau berbau (odoriferous)

Sifat : tidak berwarna sesuai dengan persyaratan terutama waktu


masih segar. Pada penyimpanan lama dapat teroksidasi dan
seperti resin sehingga warnanya  lebih gelap.

Penyimpanan : harus disimpan di tempat dingin, kering, tertutup


kedap, sebaiknya penuh (tidak kosong lebih dari setengahnya),
wadah dari gelas
Komponen m.a berdasarkan asal-usul
biosintetiknya
• Turunan terpenoid, melalui jalur asetat
mevalonat
• Turunan fenil propana, merupakan senyawa
aromatik melalui jalur as. shikimat
SIFAT SIFAT MINYAK ATSIRI

- Tersusun oleh beracam-macam komponen senyawa


- Memiliki bau khas
- Rasa getir, kadang-kadang tajam, menggigit
- Mudah menguap dalam keadaan murni
- Bersifat tidak tersabunkan dg alkali
- Bersifat tidak stabil thd pengaruh lingkungan
- Indeks bias umumnya tinggi
- Pd umumnya bersifat optis aktif dan memutar bidang polarisasi
dg rotasi yg spesifik
- Pd umumnya tdk tercampur dg air, tetapi pd kadar kecil dpt
larut dalam air
- Sangat mudah larut dlm pelarut organik
Keberadaan m.a dalam Tanaman
• Dalam Rambut kelenjar (Labiatae)
• Pada sel-sel parenkim (Piperaceae)
• Saluran minya yg di sebut vittae (Umbelliferae)
• Zogen dan lisigen
• Pada semua jaringan (Coniferae)
• Pada bunga mawar, di mahkota bunga
• Pada kayu manis, dalam korteks
• Dalam buah jeruk, terdapat pdkulit buah dan
helaian daun
Identifikasi minyak atsiri

Pemerian :
Cairan jernih ; bau seperti bagian tanaman asalnya.
Bau diperiksa dengan meneteskan 1 tetes minyak dengan 10 ml air;
Identifikasi:
a. Teteskan 1 tetes minyak keatas airpermukaan air tidak
boleh keruh.
b. Pada sepotong kertas teteskan 1 tetes minyak yang
diperoleh dg cara penyulingan uap minyak menguap
sempurna tanpa meninggalkan noda transparan.
c. Kocok sejumlah minyak dg lar. NaCl P volume sama, biarkan
memisah volume lapisan air tidak boleh memisah.
Identifikasi lebih lanjut

Bobot per ml (BJ)

Indeks bias :

Indeks bias suatu zat (n) adalah perbandingan kecepatan cahaya dalam hampa
udara dengan kecepatan cahaya didalam zat tersebut.

Indeks bias dapat pula didefinisikan  perbandingan sinus sudut datang dengan
sinus sudut bias.

Kecuali dinyatakan lain indeks bias dinyatakan dengan menggunakan sinar


natrium dengan panjang gelombang 589,3 nm pada suhu 20o.

Alat untuk menentukan indeks bias adalah Refraktometer


 Rotasi optik
Rotasi optik adalah besar sudut pemutaran bidang polarisasi yang terjadi
jika sinar terpolarisasi dilewatkan melalui cairan.
Kecuali dinyatakan lain, pengukuran dilakukan menggunakan sinar natrium
pada lapisan cairan setebal 1 dm pada suhu 20oC.

 Rotasi jenis.
Rotasi jenis adalah besar sudut pemutaran bidang polarisasi yang terjadi
jika sinar terpolarisasi dilewatkan melalui cairan setebal 1 dm yang
mengandung 1 g zat tiap ml.

[α ] = 100α = 100α
lc ldp
[α ] = rotasi jenis d = kerapatan larutan
α = rotasi optik p = jumlah g zat tiap
l = tebal larutan dalam dm 100 g larutan.
c = jumlah g zat tiap 100 ml larutan

Kecuali dinyatakan lain, pengukuran dilakukan pada suhu 20o C,


menggunakan sinar natrium dengan panjang gelombang 589,3.
Cara Pembuatan Minyak Atsiri

A. Cara Destilasi : Caranya tergantung kondisi tanaman


tersebut.
1. Destilasi air (water distilation)
2. Destilasi dengan air dan uap (water & steam
distilation)
3. Destilasi dengan uap langsung (steam distilation)

B. Cara peras (press)


C. Enfleurage
D. Ekstraksi dengan pelarut organik
1. Destilasi air (water distilation)

- untuk simplisia kering & tahan pemanasan.


- baik untuk serbuk atau yang menggumpal jika kena panas.
- terbatas untuk bahan yang tidak dapat dengan cara
penyulingan lain.
2. Destilasi dg air dan uap (water & steam distilation)
- Bahan bercampur sempurna /sebagian dg
air mendidih.
- Senyawa kandungan menguap secara
kontinu dan ikut terdestilasi.
- uap berpenetrasi secara merata ke dalam
jaringan bahan, suhu dapat dipertahankan.
- untuk bahan segar/kering dapat rusak bila
dipanaskan tinggi.
Bahan + air - waktu relatif lebih singkat, mutu lebih baik
daripada penyulingan dengan air.

3. Destilasi dengan uap langsung (steam distilation)


- Untuk bahan segar dan tanaman yang dipanen
langsung didestilasi.
- Tekanan uap dinaikkan bertahap (1 atm sampai
3 atm.)
- Suhu harus diawasi spy tidak melampaui ”super
heated steam”  dekomposisi, resinifikasi.
Destilasi dengan uap langsung
(steam distilation) skala industri
B. Cara peras (press)

Untuk Minyak atsiri yang tidak dapat didestilasi tanpa peruraian.


Contoh : Ol. Citri, Ol. Bergamot

C. Enfleurage
 Cara pembuatan minyak atsiri dengan menggunakan penjerap
lemak atau minyak lemak tidak berbau yang dibuat lapisan tipis
pada plat kaca.
 Helaian bunga ditempatkan di atas lapisan lemak kemudian ditutup
beberapa jam, diganti berulang-ulang dengan bahan segar.
 Minyak yang diserap oleh lapisan lemak diekstraksi dengan alkohol.
 Digunakan untuk minyak atsiri dari bahan segar yang sangat sedikit
jumlahnya (mahkota bunga).
 Digunakan untuk parfum.
D. Ekstraksi dengan pelarut organik
1. Digunakan pelarut organik eter minyak bumi atau
benzena.
- Keuntungan : temperatur dapat diatur
minyak berbau alamiah
- Digunakan di industri parfum.

2. Ekstraksi dengan CO2


- Semua tanaman kering dpt langsung diekstraksi
menggunakan CO2 pada tekanan tertentu.
- CO2 bekerja spt pelarut lain,
- Banyak digunakan di industri parfum.
Keuntungan Pemilihan CO2 :
• Tidak berwarna , tidak berbau, tidak berasa
• Tidak dapat terbakar
• Murah dan mudah diperoleh
• Mudah dihilangkan tanpa meninggalkan bekas
• Viskositas rendah shg dapat berpenetrasi dg baik
• Suhu dan tekanan dapat diatur dengan pemisahan selektif.

Kekurangan penggunaan CO2 :


Kelarutan senyawa dalam CO2 cair
BM < 250 larut baik : monoterpena hidrokarbon
BM 250-400 kurang baik
BM > 400 hampir tidak larut : malam, polifenol,
Karbohidrat, karoten, klorofil dll.
Komponen Kimia Minyak atsiri

 Minyak atsiri umumnya sebagian besar mengandung senyawa


hidrokarbon yang merupakan isomer terpena.

 Secara kimia, terpen minyak atsiri dipilah menjadi


2 golongan, yaitu berupa isoprenoid :
monoterpen (C10), dengan titik didih 140o-180o
seskuiterpen (C15), dengan titik didih > 200oC

 Berdasarkan teori polimerisasi dua atau tiga molekul dari


hidrokarbon tak jenuh isoprena (C5H8), menghasilkan
monoterpena C10H16 atau seskuiterpena C15H24.
Formula dari isoprena adalah sbb:
H 3C

C CH CH 2

H2C
isoprena

Bila dua molekul isoprena bergabung maka akan terbentuk


suatu terpena monosiklik (monoterpen).
CH3
CH3

H 2C

H 2C CH 2

H3 C CH 2
H 3C CH 2

Isoprena Limonena
( 2 mol.) (monoterpen)
Komponen kimia ini dapat dipisahkan dengan beberapa cara :

a) Kristalisasi pada suhu rendah.


b) Fraksinasi destilasi
c) Fraksinasi kristalisasi berdasarkan kelarutan dalam suatu
pelarut.
d) Pemisahan dengan reaksi kimia.
e) Komponen dengan asam bebas dapat dipisahkan dari
minyak dengan natrium karbonat;
f) Komponen basa dapat dipisahkan dengan asam klorida;
g) Fenol dengan natrium hidroksida, dan aldehida dengan
natrium bisulfit.
Berdasarkan Komponen Kimia
Minyak atsiri dapat digolongkan sbb.

(1) hidrokarbon (5) fenol


(2) alkohol (6) eter fenolik
(3) aldehida (7) oksida
(4) keton (8) ester, dll.
1. Golongan Hidrokabon
Minyak Atsiri Hidrokarbon tdd:
-Terpena  isomer Hidrokarbon yang mempunyai rumus
molekul : C10H16 (monoterpena), merupakan 2
satuan isoprena

-Terpena yang sederhana: limonena, pinena.


Limonena monosiklik terpen hasil kondensasi
isoprena.
-Terpena yang tidak teroksidasi
- Seskuiterpena (C15H24)
- Diterpen
1.1 Cubeba (Kemukus)

• Tanaman asal : Piper cubeba Linne filius


• Suku : Piperaceae
• Ciri tanaman : Berupa tumbuhan memanjat.
• Simplisia : Buah yang belum masak ( Cubebae Fructus).
• Buah dikumpulkan pada waktu hampir masak tapi masih
hijau dan dikeringkan
Kandungan kimia Cubebae Fructus
• Minyak atsiri 18 % tdd :
- DL. Sabinena - Terpen alkohol lain
- 1,4 sineol. - l. kadinena
- d. terpinen-4 ol - seskuiterpena
• Lignan 2,5 %
• Kubebin 7,5%
• Resin 8 %
• Minyak lemak 1 %
Penggunaan : - Diuretika
- Karminativa
- Antipiretika
- Ekspektoran
1.2 Piperis nigri Fructus ( buah Lada Hitam)

• Tanaman asal : Piper nigrum Linne.


• Nama asing : Black Pepper
• Suku : Piperaceae
• Ciri tanaman : Berupa tumbuhan memanjat.
• Simplisia : berupa buah kering yang sudah tua tapi belum
matang
Penyebaran: Kandungan kimia :
Tanaman ini berupa tumbuhan • minyak atsiri 1-2% yang
.
berkayu, memanjat. mengandung : - dipentena
Berasal dari Cochin China - felandrena.
dan India Timur, Jawa Timur,
dan daerah tropik lainnya. • alkaloid piperin
- piperidina 4,5-8%.
Dalam perdagangan berasal • resin
dari Jakarta, Singapura Cochin • khavisin
dan India • amilum
• tanin

Kegunaan :
• Stimulan
• Obat demam
• Tonikum
• Sebagai bumbu
1.3. Piperis albae Semen ( Lada Putih)

Tanaman asal : Piper nigrum Linne.


Nama Simplisia : Piperis albae Semen
Suku : Piperaceae
Ciri tanaman : Berupa tumbuhan memanjat.
Simplisia : diperoleh dari buah yang sudah matang yang kulit luar buahnya
(perikarp) telah dihilangkan setelah buah direndam dalam larutan
garam dan air kapur semen.
Lada putih berbentuk bulat, berwarna abu2 kekuningan.
Rasa pedas dan baunya lebih lemah dibandingkan
dengan lada hitam. Lada putih baunya lebih enak.
Penggunaan : untuk bumbu.
1.4 Turpentin Oil (Minyak turpentin)

• Tanaman asal : Pinus palustris Miller dan spesies lainnya dari Pinus Linne.
• Suku : Pinaceae.
• Nama asing : Spirits of Turpentin
• Minyak atsiri hasil destilasi dari oleoresin yang diperoleh dari Pinus
palustris Miller
• Minyak berupa cairan tak berwarna, bau dan rasa khas, keduanya makin
kuat yang tidak diinginkan sebagai minyak bila dibiarkan diudara.
• Kandungan kimia : pinena
Kegunaan
• Sbg lokal iritan
• Untuk obat luar
• Antiseptik lemah
• Insektisida
• Pelarut Wax
• Bahan untuk pembuatan
- kamfer sintetik,
- semir sepatu
- vernis
2. Golongan Alkohol
Golongan Alkohol yang terdapat OH

pada minyak atsiri OH

1. Asiklik alkohol : geraniol,


linalool, sitronelol.
Geraniol Linalool

2. Terpena alkohol : Mentol,


borneol.
OH
OH

Mentol Borneol

3. Seskuiterpena alkohol :
Santalol

α-santalol β-santalol
2.1 Cardamomum

Tanaman Asal : Elettaria cardamomum (Linne)


Suku : Zingiberaceae
Simplisia : Biji masak yang telah dikeringkan.
Buah dikumpulkan Bln Okt.-Desember. Dikeringan
dengan sinar matahari. Dikelantang dg SO2 . Disortir 
ukuran2 dan bentuknya (Long, short, Tyni & medium).
Penyebaran : Ditanam di Guatemala, New Zeylan,
sepanjang pantai Malabar.

Kandungan kimia biji : - m. atsiri


- m. lemak
- amilum

Minyak disuling dari biji mengandung :


- terpena alkohol : borneol
- terpena
- limonen

Kegunaan : - Penambah rasa


- Karminativum
- Perangsang karena bau harum
- Bumbu
2.2 Coriandri Fructus

T.A. : Coriadrum sativum


Suku : Umbelliferae

Simplisia : Buah masak kering


Dari 100 g simpisia : mengandung
tidak kurang dari 0,25 ml minyak
Coriander

Kandungan kimia :
- m. atsiri - tanin
- m.lemak - Ca Oksalat

Kegunaan : -
Karminativum -
Penambah rasa makanan
Oleum Coriandri (Minyak Coriander)

• Minyak coriander merupakan hasil destilasi uap


buah yang masak kering.
• Minyak tidak berwarna, bau dan rasa khas.

• Kegunaan : - karminativum
- penambah rasa
- pengharum
2.3 Santali Lignum (Kayu cendana)
T.A. : Santalum album Linne
Suku : Santalaceae

Tanaman : Berupa pohon berasal dari


India, tinggi sampai 10 m, daun
selalu hijau.

Simplisia : Santali Lignum berupa kayu


yang dipanen dari pohon yang
berumur 20 sampai 40 tahun.

Penyebaran :
banyak diperkebunkan di Asia
Tenggara, umumnya berasal dari
India , kemudian dieksport melalui
Bombay ke Cina, Eropa dan Amerika.
Kegunaan :
Kandungan kimia : - Pengharum
m. atsiri 1,5 – 6 % - Penambah rasa makanan
Oleum Santali (Minyak Cendana)
Nama asing : Santali Oil
Sandelwood Oil

Minyak cendana :
Merupakan hasil destilasi kayu, batang kecil dan ranting kering. Minyak
berwarna kuning pucat, bau dan rasa khas aromatik

Kandungan kimia minyak :


- seskuiterpen alkohol  santalol : α –santalol
β- santalol
- ester
- keton
- alkohol lainnya dan aldehida

Kegunaan : - karminativum
- penambah rasa
- pengharum
2.4. Daun Permen (Peppermint )
T.A. : Mentha piperita Linn
Suku : Labiatae

Simplisia : Daun kering


 Menthae piperitae Folium

Penyebaran : Berasal dari Eropa, ditanam


di Asia Bag. Utara & Canada di A.S.
seluruhnya diambil dari Mentha
piperita,
Di Jepang dari Mentha Arvensis var.
piperascencs.

Kandungan kimia : - m. atsiri


- tanin
- resin
Oleum menthae piperitae
Nama asing : Peppermint Oil

Minyak permen diperoleh dari destilasi air pucuk berbunga yang masih segar.
Pemerian : Berupa cairan tak berwarna  kuning muda
Bau aromatik , Rasa pedas, kemudian dingin.

Kandungan kimia : 70-80% mentol bebas.


5-28 % dalam bentuk ester

Minyak permen Jepang : Kadar mentol lebih besar, rasa kurang enak.
Karena kadar mentol lebih besar, karena itu digunakan sebagai sumber mentol

Kegunaan : karminativum
stimulan
penambah rasa dan bau

Pemalsuan : Dengan alkohol dan gliseril asetat, dapat dilihat dari angka ester, bila
lebih besar dari aslinya  palsu
Preparat :
• Mentol = 3p-Mentanol : adalah suatu gol. alkohol yang diperoleh dari
Oleum menthae piperitae atau diperoleh secara sintetis.
• Mentol biasanya dibuat dari M. permen Jepang .

• Mentol dapat berupa l-mentol yang dibuat secara alami atau bentuk (dl-
mentol) dibuat secara sintetik dengan refrigerasi (-22o C ) mentol
akan mengkristal, kemudian bagian yang cair dituangkan .
Mentol kristal dipres diantara kertas saring, kemudian direkristalisasi
sampai diperoleh kristal murni.

• Mentol rasemik dapat diperoleh secara sintetis dengan hidrogenisasi


timol.

• Penggunaan : Mentol digunakan sebagai antiseptik untuk kulit


Secara internal mempunyai efek stimulan.
2.5. Rosae Flos (Bunga Mawar)
T.A. : Rosa gallica Linn.
Suku : Rosaceae

Simplisia : Rosae Flos


Bunga dikumpulkan bulan Mei, Juni dan
Desember

Dalam perdagangan : R. Damascena Miller


R. alba Linne
R.centifolia Linne

Penyebaran : Kebanyakan dihasilkan dari Bulgaria,


Perancis Selatan, Turki & Maroko

Oleum Rosae yang paling tinggi mutunya


berasal dari R. Damascena yang berasal dari
Eropa & Bulgaria
Oleum Rosae
Oleum Rosae diperoleh dari destilasi air pucuk berbunga yang segar.
Minyak terdapat pada bagian atas destilat dan dipisahkan.
Air yang tinggal  air mawar disuling kembali.
Dari ± 3 ton petalumnya dihasilkan 1 kg Minyak Mawar

Pemerian : Berupa cairan tak berwarna/kuning


Rasa dan bau spesifik
Pada suhu kamar (25oC) cairan kental
Dengan pendinginan yang teratur  Kristal bening

Kandungan kimia :
- steareoptena, tidak berwarna (15-20 %), pada suhu kamar padat.
- geraniol dan sitronelol (seskuiterpena alkohol)
- Nerol 5-10 %  menentukan bau dari minyak mawar
- l-linalool, eugenol,

Kegunaan :
- sebagai zat pengharum,
- merupakan bahan penting untuk parfum.
Preparat
 Stronger Rose Water = Aqua Rosae Fortior (USP)
merupakan larutan jenuh zat pengharum dari bunga Rosae centifolia Linneyang
dibuat dengan cara destilasi air bunga segar;
Bagian minyak atsiri dipisahkan dari bagian airnya.
Agar baunya awet disimpan dalam wadah kedap udara.

 Air mawar yang diperoleh merupakan hasil sampingan dari Oleum Rosae
sebagai hasil utama.

 Air Mawar (Rose Water ) : diperoleh dengan mencampur Stronger Rose Water
dengan aqua murni volume sama.

 Air Mawar sisa destilasi tidak sama dengan Aq. Rosarum (NP V)  Ol. Rosae
yang dilarutkan dalam spiritus, diencer kan dengan air.
Pemalsuan :
 Penambahan geraniol /sitronelol sintesis
Perhatikan : B.J naik, T.B turun
 Penambahan pelarut2 organik spt Alkohol, parafin. Liq./Solid atau
setasium T.B. tinggi
 Dengan Ol. Geranii (dari Geranium & Pellargonium).
2.6. Orange Flower Oil ( Neroli Oil)
TA : Citrus aurantium Linne
(var. Vulgaris / Bigarade/ amara)
Suku : Rutaceae

Minyak diperoleh dengan destilasi bunga segar.

Bunga segar berwarna putih sedangkan bunga yang


dikeringkan berwarna kekuningan. Bau berkurang
dibandingkan dengan yang segar.

Kandungan kimia
Bunga segar : minyak atsiri 0,9-1 %
Minyak : Campuran terpena spt :
l-pinena kamfena
dipentena limonena
Terpena alkohol dan asetatnya :
l-linalool d-terpineol
geraniol nerol
2.7 Juniper Oil
T.A. : Juniperus communis Linne
Suku : Pinaceae
Tanaman : Berupa pohon kecil yang selalu menghijau,
duduk daun melingkar, buah bulat.

Simplisia : Juniperi Fructus

Minyak Diperoleh dengan cara destilasi uap buah masak


kering Juniperus communis Linne.

Penyebaran : Tanaman berasal dari Amerika Utara, Eropa


dan Asia. Kemudian etrsebar ke Italia Hongaria, Jerman
Timur.
Dalam perdagangan kebanyakan berasal dari Itali

Kandungan kimia :
Buah : 0,5-1,5 % minyak atsiri, resin 10 %, dekstrosa 10-
30 %, zat warna kuning.
Pemerian
• Minyak Hampir tidak berwarna
• Berupa cairan yang mempunyai rasa dan bau khas
buah Juniper.

• Kandungan Kimia :
terpineol, pinena,
Kadinena dan kamfor juniper.

• Kegunaan : diuretika
emmenagogue
antiseptik sal.urin
2.7 Savin Oil
T.A. : Juniperus sabina Linne.
Suku : Pinaceae
Nama asing : Savin/ Sabina

Simplisia : Cabang dan ranting tanaman


Minyak : diperoleh dari hasil destilasi uap dari cabang dan
ranting tanaman.

Kandungan kimia :
Savin mengandung 4-6 % minyak atsiri
Minyak mengandung : alkohol sabinol, pinena, cadinena, dan
lain-lain gol. aldehid.
Juga mgd resin dan sedikit tanin.

Kegunaan : Reumatik (topikal)


Stimulan uterus : Sabinol  oksitoksik
Emmenagogue ( dekokta dari daun)
Abortivum (dekokta dari kulit batang)

Anda mungkin juga menyukai