Anda di halaman 1dari 19

FLAVONOID

Wahyuni
FLAVONOID
A. Pengertian Flavonoid
Senyawa flavonoid adalah suatu kelompok fenol
terbesar yang ditemukan di alam yang tersusun atas 15
buah atom karbon dengan dua cincin aromatikyang
dihubungakan dengan sebuah jembatan 3 buah karbon,
sehingga membentuk susunan C6-C3-C6. Senyawa-
senyawa ini merupakan zat warna merah, ungu dan
biru dan sebagai zat warna kuning yang ditemukan
dalam tumbuh-tumbuhan.
B. Biosintesis
Biosintesis flavonoid sudah mulai diteliti sejak tahun
1936. Pada awalnya para peniliti mengkaitkan C6-C3-C6 dari
flavonoid merupakan hasil dari fenil propanoid. Tetapi
selama bertahun-tahun diperoleh teori sintesis flavonoid dan
telah dibuktikan di laboratorim. Secara umum sintesis
flavonoid terdiri dari dua jalur yaitu :
-Jalur poliketida
-Jalur fenil propanoid.
1. Jalur poliketida
Reaksi yang terjadi pada jalur ini diawali dengan
adanya reaksi antara asetil CoA dengan CO yang akan
menghasilan malonat CoA. Setelah itu malonat CoA akan
bereaksi dengan asetil CoA menjadi asetoasetil CoA.
Asetoaseil CoA yang terbentuk akan bereaksi dengan
malonat CoA dan reaksi ini akan berlanjut sehingga
membentuk poliasetil. Poliasetil yang terbentuk akan
berkondensasi dan berekasi dengan hasil dari jalur
fenilpropanoid akan membentuk suatu flavonoid. Jenis
flavonoid yang terbentuk dipengaruhi dari bahan
fenilpropanoid .
2. Jalur Fenilpropanoid.
Jalur ini merupakan bagian dari glikolisis tetapi tidak
memperoleh suatu asam piruvat melainkan memperoleh
asam shikimat. Reaksi ini melibatkan eritrosa dan
fosfoenol piruvat. Asam shikimat yang terbentuk akan
ditransformasikan menjadi suatu asam amino yaitu
fenilalanin dan tirosin. Fenilalanin akan melepas NH3 dan
membentuk asam sinamat sedangkan tirosin akan
membentuk senyawa turunan asam sinamat karena adanya
subtitusi pada gugus benzennya.
C. Penggolongan Flavonoid

Secara rinci flavonoid dapat diklasifikasikan menjadi:


a. Flavon
Flavon lazim sebagai konstituen tanaman yang
tinggi, dan terdapat dalam berbagai bentuk
terhidroksilasi. Beberapa contoh senyawa ini adalah
apigenin, luteolin, dan tangeritin. Semua senyawa ini
memiliki peran hampir sama yaitu sebagai antioksidan.
Selain itu senyawa ini juga dapat digunakan sebagai
peningkat daya tahan tubuh karena memiliki sifat
memperkuat diding sel sehingga tubuh dapat lebih
bertahan dari serangan penyebab penyakit.
b. Flavonol
Senyawa jenis ini paling banyak terdapat di alam
daripada jenis flavonoid yang lain. Senyawa-senyawa ini
beragam sebagai akibat perbedaan pada posisi Gugus – OH
pada phenolnya. Contoh senyawa adalah quarcetin yang
terdapat di buah apel sebagai antioksidan dan antiaging.
Selain itu ada juga senyawa myricetin yang terdapat di
anggur dan sayuran senyawa ini juga sebagai antioksidan.
c. Flavonon
Jenis flavonoid ini mirip dengan jenis
flavonoid flavon tetapi pada flavanon tidak
memiliki ikatan rangkap pada cincin C. Bebepara
senyawa yang termasuk kedalam jenis ini adalah
hespertin yang terdapat pada buah jeruk yang
diperoleh dalam betuk glikosidanya, senyawa ini
merupakan suatu aglikon. Senyawa ini juga
memiliki efek sebagai antioksidan dan anti
inflamantory pada tubuh manusia.
d. Flavononol
Sama halnya dengan flavonoid flavanone, jenis ini
mirip dengan flavonol tetapi dengan struktur dasar flavan
yang tidak memiliki ikatan rangkap pada cincin C.

e. Isoflavon
Isoflavon merupakan golongan flavonoid yang
jumlahnya sangat sedikit, dan sukar dicirikan karena
reaksinya tidak khas dengan pereaksi warna manapun.
Beberapa isoflavon berwarna biru muda bila dilihat
dibawah sinar ultraviolet setelah diberi uap ammonia.
Senyawa isoflavon mempunyai aktivitas sebagai
antioksidan yang dapat mengurangi resiko penyakit
kanker, jantung koroner, dan osteoporosis.
f. Antosianin
Antosianin adalah pigmen berwarna merah, ungu,
dan biru yang terdapat pada seluruh tumbuhan kecuali
fungi.

g. Auron dan Khalkon


Auron berupa pigmen kuning yang terdapat pada
bunga tertentu dan Bryofita. Auron ditandai dengan
adanya struktur 2-benzilidenekumaranon. Khalkon
tidak mempunyai inti pusat heterosiklik tetapi pola
hidroksilasinya serupa dengan pola pada flavonoida lain
begitu pula bentuk yang dijumpai adalah bentuk
glikosida dan eter metil.
D. Tanaman yang mengandung flavonoid
Flavonoid sebenarnya terdapat pada semua bagian
tumbuhan termasuk daun, akar, kayu, kulit, tepungsari,
nektar, bunga, buah dan biji. Hanya sedikit catatan yang
melaporkan flavonoid pada hewan, misalnya dalam
kelenjar bau berang-berang, propolis (sekresi lebah),
sayap kupu-kupu, yang mana dianggap bukan hasil
biosintesis melainkan dari tumbuhan yang menjadi
makanan hewan tersebut.
Berikut contoh tanaman yang mengandung flavonoid :

1. Kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.)

 Nama simplisia : Hibiscus rosa-sinensidis Folium,


Hibiscus rosa-sinensidis Radix
 Zat berkhasiat : Lendir, flavonoid, dan zat samak
 Penggunaan : Batuk, bronkitis, demam, radang payudara(obat luar),
anti inflamasi, diuretik, analgesik, sedatif
2. Nangka (Artocarpus integra Merr. Thumb.)

o Nama simplisia : Artocarpi Lignum


 Zat berkhasiat : Morin, flavon, sianomaklurin (zat samak), dan
tanin
 Penggunaan : Anti spasmodik dan sedatif
3. Kulit kina (Cinchona succirubra)

 Nama simplisia : Cinchonae Cortex


 Zat berkhasiat : alkaloida kinina, saponin,
flavonoida dan politenol
 Penggunaan : anti malaria
4. Sidaguri (Sida rhombifolia L.)
 Nama simplisia : Sidae Folium

 Zat berkhasiat : flavonoid, sterol Alkaloid hipaforina,gula,


triterpenoid.
 Penggunaan: Batuk darah, batu ginjal, rematik, radang
amandel, selesma, usus buntu, Bisul (obat luar), Eksem (obat
luar), gatal (obat luar), ketombe (obat luar) Anti inflamasi,
diuretik, dan analgesik.
5. Gandarusa (Justicia gendarussa Burm. F.)
 Nama simplisia : Gendarusa Folium
Gendarusa Radix

 Zat berkhasiat : Alkaloid,saponin, flavonoid, polifenol


Alkaloid yustisina dan minyak atsiri
 Penggunaan : Haid tidak teratur, bisul, memar, patah tulang,
rematik dan sakit kepala.
KEGUNAAN FLAVANOID DALAM BIDANG KESEHATAN
ANTARA LAIN :

- PENYEMBUHAN PERDARAHAN KAPILER SUB-KUTAN


- ANTI-INFLAMMASI
- ANTI-TUMOR/ANTI-KANKER
- ANTI-VIRUS
- ANTI-ALLERGI
- ANTI-KOLESTEROL
- ESTROGEN DAN OSTEOPOROSIS
TERIMAKASIH
SEMOGA BERMANFAAT
 

Anda mungkin juga menyukai