Anda di halaman 1dari 7

FRAKTUR SERVICAL

Definisi
Fraktur servikal yaitu suatu kondisi dimana vertebra servikal mengalami fraktur
atau dislokasi akibat benturan dibagian leher. Kedua kondisi ini dapat menyebabkan
tekanan pada medula spinalis, dan mengakibatkan disfungsi neurovaskuler :
hilangnya fungsi pernafasan, dan ditandai dengan konkusi, kontusio, laserasi,
edema.
Lokasi fraktur atau fraktur dislokasi cervical paling sering pada C2 diikuti dengan C5
dan C6 terutama pada usia dekade 3.
Penyebab tersering terjadinya cedera tulang belakang cervical adalah kecelakaan
mobil, kecelakaan motor, jatuh, cedera olah raga, dan luka akibat tembakan atau
pisau.
Patofisiologi
Beberapa saat setelah terjadi kecelakaan atau trauma pada servikal maka akan terjadi kerusakan secara
struktural yang mengakibatkan gangguan pada saraf spinal dan pembuluh darah disekitarnya yang akan
menghambat suplai O2 ke medulla spinalis atau akan terjadi ischemik pada jaringan tersebut. Karena terjadi
ischemik pada jaringan tersebut, dalam beberapa menit atau jam kemudian akan ada pelepasan vasoactive
agent dan cellular enzym yang menyebabkan konstriksi kapiler pada pusat substansi abu-abu medula spinalis.
Ini merupakan permulaan dari cedera neural sekunder pada cedera medula spinalis.
Selanjutnya adalah peningkatan level Ca pada intraselular yang mengakibatkan kerusakan pada endotel
pembuluh darah yang dalam beberapa jam kemudian dapat menimbulkan aneurisma dan ruptur pada
pembuluh darah di medula spinalis. Peningkatan potasium pada ekstraseluler yang mengakibatkan terjadinya
depolarisasi pada sel (Conduction Block). Hipoxia akan merangsang pelepasan katekolamin sehingga terjadi
perdarahan dan nekrosis pada sel.
Di tingkat selular, adnya kerusakan mitokondria akibat defisit suplai O2 dapat merangsang pelepasan
superoksid (radikal bebas), disertai terjadinya ketidakseimbangan elektrolit, dan pelepasan mediator inflamasi
dapat mengakibatkan terjadinya kematian sel (apoptosis) dengan manifestasi sel mengkerut dan kromatin
nuclear yang padat.
Jenis jenis Fraktur Servikal
1. Fleksi • Traumatic spodylolistesis (Hangman’s Fracture)
• Anterior dislokasi (hiperfleksi sprain) • Hyperextension fracture dislocation)
• Bilateral inter facetal dislokasi
• Simple wedge compression fracture 4. Vertical Compresion
• Clay-Shovelerr fracture (spinasus process avulsion) • Occipital condyle fracture
• Flexion tear drop fracture • Burst fracture
• Jefferson fracture (Bursting fracture of atlas)
2. Flexion – rotation
• Unilateral facet dislocation 5. Lateral Flexion
• Uncinate process fracture
3. Extension
• Hyperextention dislocation 6. Imprecisely understood or multiple force mekanism
• Avulsion tear drop fracture of axis • Atlan to occipital dislocation
• Fracture of posterior arch of atlas • Odontoid fractures
• Lacunar fracture • Spinal cord injury without radiography abnormality
Diagnosis
• Secara klinis stabilitas cervical menyangkut 3 hal:
White dan Panjabi membuat check list instabilitas pada Lower cervical spine, dikatakan tidak
stabil bila (+) ≥ 5 point:
• Terdapat anterior collum destruksi
• Angulasi sagital >110
• Pada sagital plane translasi > 3,5 mm
• Positif stretch test atau gangguan spinal cord timbul (disc 1,7 mm, angulasi 7,50) > unstable
• Terdapat gangguan radix atau penyempitan discus
• Anticipated the patient will place great stress on his cervical spine

Evaluasi Radiologis
Setelah primary survey, pemeriksaan neurologis dan pemeriksaan external, tahap berikutnya adalah
evaluasi radiographic tercakup didalamnya: plain foto fluoroscopy, polytomography CT-Scan tanpa
atau dengan myelography dan MRI.
Tanda dan Gejala Fraktur Servikal
• Rasa sakit / nyeri (ringan/parah)- leher
• Memar – leher • Yang harus diperhatikan:
• Pembengkakan – leher • Nyeri ketika menggerakkan lengan atau
• Kekakuan-leher tungkai; nyeri bisa bersifat tajam atau
menyebar ke bawah lengan atau tungkai
• Mati rasa-kaki dan lengan
• Perasaan baal, ksemutan ,lemah, atau
• Kelemahan – kaki dan lengan panas pada lengan atau tungkai
• Kekejangan – leher • Kelumpuhan pada lengan atau tungkai
• Kesulitan berjalan • Perubahan bentuk, atau posisi yang tidak
• Gerak terbatas- leher normal, dari kepala dan leher.
TATALAKSANA
1. Medical management dengan spinal orthosis.
immobilisasi untuk membatasi gerakan pada cervical yang tidak stabil
diperlukan untuk penyembuhan tulang dan ligament, juga untuk
melindungi spinal cord. Imobilisasi dapat dilakukan dengan cervical
orthosis, collar, porter type orthosis, cervico thoracic dan halo orthosis.

2. Penanganan Operasi
Goal dari penanganan operasi adalah: Reduksi mal aligment,
decompresi elemen neural dan restorasi spinal stability.

Anda mungkin juga menyukai