Anda di halaman 1dari 9

ASMA

DEFINISI
Global Initiative for Asthma (GINA) mendefinisikan asma sebagai gangguan inflamasi kronik saluran napas yang

melibatkan banyak sel dan elemennya. Inflamasi kronik menyebabkan peningkatan hiperesponsif jalan napas

yang menimbulkan gejala episodik berulang berupa mengi, sesak napas dada terasa berat dan batuk-batuk

terutama malam atau dini hari. Gejala tersebut berhubungan dengan obstruksi jalan napas yang luas,

bervariasi dan seringkali bersifat reversibel dengan atau tanpa pengobatan.

Menurut WHO, sebanyak 100 hingga 150 juta penduduk dunia adalah pengidap Asma. Jumlah ini terus

bertambah sebanyak 180.000 orang setiap tahunnya. Di Indonesia, prevalensi asma belum diketahui secara

pasti, namun diperkirakan 2 – 5 %5 (3-8%2 dan 5-7%7) penduduk Indonesia menderita asma.
ETIOLOGI

EKSTRINSIK GABUNGAN INTRINSIK

Debu, serbuk
bunga, bulu
binatang, obat- infeksi saluran
obatan dan spora pernafasan dan emosi
jamur
FAKTOR RESIKO

FAKTOR GENETIK FAKTOR LINGKUNGAN

• Hiperreaktivitas • Alergen didalam ruangan (tungau,debu rumah,kucing,


• Atopi/alergi bronkus jamur)
• Alergen diluar ruangan (tepung sari)
• Genetik • Makanan (kacang, makanan laut, susu sapi, telur)
• Jenis kelamin • Obat-obatan tertentu ( antibiotik)
• Ras/etnik • Bahan yang mengiritasi (Parfum, obat nyamuk semprot)
• Ekspresi emosi berlebih
• Asap rokok
• Asap rokok
• Polusi udara diluar dan didalam ruangan
• Exercise induced asthma
• Perubahan cuaca
MANIFESTASI KLINIS
• Batuk berulang
• Mengi
• Sesak napas
• Dada terasa berat
• Gejala biasanya akan memburuk pada malam hari yang dipicu dengan
infeksi pernapasan dan inhalasi alergen.
Pemeriksaan fisik
DIAGNOSIS - Wheezing
- Alergi  allergic shiners atau
geographictongue

ANAMNESIS
- Keluhan wheezing,batuk kering
berulang, sesak nafas, rasa dada PEMERIKSAAN PENUNJANG
tertekan - Saturasi
- Gejala timbul secara episodik atau - Spirometri
berulang - Ananlisis gas darah
- Timbul bila ada faktor pencetus - Rontgen toraks
(Iritan,Alergen,Infeksi saluran - Skin prick test
nafas,aktivitas) - Eosinofil total darah
- Adanya riwayat alergi pada pasien atau - Pemeriksaan IgE spesifik
keluarganya - Uji inflamasi saluran respiratori: FENO(Fractional
- Variabilitas Exhaled Nitric Oxide), Eosinofil sputum
- Reversibilitas - Uji provokasi bronkus  exercise, metakolin
TATALAKSANA
UMUM

RELIVER CONTROLLER

• SABA • LABA
• KORTIKOSTEROID • STEROID IHALASI
• METHYL-XANTHINE • TEOFILIN LEPAS
• ANTIKOLINERGIK LAMBAT

Anda mungkin juga menyukai