Anda di halaman 1dari 59

Tugas Biologi

X MIPA 3

Murid-Murid yang ada di kelompok ini :


- Almeira Wafa
- Arya Pradipto
- Aufa Humaira
- Bellamy Bp
- Dandy Adam
- Daryl Anna
- Farsya Ashilla
- Felicia Aqilla
- Jafna Azzhara
Ekologi
Ekologi, pertama kali disampaikan oleh Ernest Haeckel (
zoologiwan Jerman, 1834-1914), berasal dari bahasa Yunani,
yang terdiri dari dua kata, yaitu oikos yang artinya rumah atau
tempat hidup, dan logos yang berarti ilmu.
Ekologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari baik interaksi
antar makhluk hidup maupun interaksi antara makhluk hidup dan
lingkungannya, kita mempelajari makhluk hidup sebagai
kesatuan atau sistem dengan lingkungannya
Komponen Abiotik
Komponen abiotik merupakan komponen fisik dan kimia yang
memengaruhi kehidupan organisme dalam suatu ekosistem.
1. Udara
• Udara merupakan sekumpulan gas pembentuk lapisan atmosfer yang
menyelimuti bumi.
• Udara berfungsi untuk menunjang kehidupan penghuni ekosistem.
Contohnya, gas O2 untuk respirasi makhluk hidup dan gas CO2 untuk
proses fotosintesis tumbuhan.
• Udara bersih dan kering di atmosfer mengandung gas dengan
komposisi yang permanen , yaitu 78,09 % nitrogen ( N ) : 21,94 %
oksigen ( O2 ) ; 0,032 % karbon dioksida (Co2), dan gas lain (Ne, He,
Kr, Xe, H2, CH, N2O).
2. Air
Air mengandung berbagai jenis unsur atau senyawa kimia dalam jumlah
yang bervariasi, contohnya natrium, kalsium, amonium, nitrit, nitrat,
dan fosfat. Air dapat berubah wujud menjadi uap, cairan, atau es
bergantung suhu lingkungan di sekitarnya.
3. Tanah
Tanah terbentuk karena proses destruktif (pelapukan batuan,
membusukan senyawa organik) dan sintesis (pembentukan mineral)
Komponen tanah yang utama, yaitu bahan mineral, bahan organik, dan
udara.
4. Garam Mineral
Tumbuhan menyerap garam mineral dari dalam tanah untuk
pertumbuhan. Hewan dan manusia memerlukan garam mineral untuk
menjaga keseimbangan asam dan basa, mengatur kerja alat-alat tubuh,
dan untuk proses metabolisme.
5. Sinar Matahari
Sinar matahari merupakan sumber energi bagi seluruh kehidupan di
bumi. Di dalam ekosistem, energi dialirkan dari suatu tingkat trofik ke
tingkat trofik berikutnya dalam bentuk transformasi energi. Sebagian
kecil sinar matahari yang mencapai permukaan bumi dimanfaatkan
tumbuhan untuk proses fotosintesis dan diubah menjadi energi
potensial dalam bentuk karbohidrat.
6. Suhu
Suhu adalah derajat energi panas yang berasal dari radiasi sinar,
terutama yang bersumber dari matahari. Suhu udara di berbagai
ekosistem berbeda-beda, bergantung letak garis lintang (latitude dan
ketinggian tempat (altitude). Makin dekat dengan kutub, suhu udara
makin dingin dan kering.
7. Kelembapan
Kelembapan di suatu ekosistem dipengaruhi oleh intensitas sinar
matahari, angin, dan curah hujan. Kelembapan sangat memengaruhi
pertumbuhan tumbuhan. Daerah dengan tingkat kelembapan berbeda
akan menghasilkan ekosistem dengan komposisi tumbuhan yang
berbeda.
8. pH
Keadaan pH tanah berpengaruh terhadap kehidupan tumbuhan.
Tumbuhan akan tumbuh dengan baik pada pH optimum, yaitu berkisar
5,8 -7,2. Nilai pH tanah dipengaruhi oleh curah hujan, penggunaan
pupuk, aktivitas akar tanaman dan penguraian mineral tanah.
9. Topografi
Topografi adalah keadaan naik turun atau tinggi rendahnya permukaan
bumi. Topografi memengaruhi keadaan iklim keanekaragaman hayati
dan penyebaran suatu organisme.
Komponen Biotik
Komponen biotik meliputi seluruh makhluk hidup di bumi Antara lain bakteri, jamur, ganggang, lumut,
tumbuhan paku tumbuhan tingkat tinggi, hewan invertebrata, dan hewan vertebrata masuk manusia.
Berdasarkan segi tingkatan trofik atau nutrisi, maka komponen biotik dalam ekosistem dibedakan menjadi dua
macam, yaitu komponen autotrof dan komponen heterotrof.
Komponen Autotrof
Organisme autotrof adalah organisme uniseluler maupun multiseluler yang memiliki klorofil sehingga dapat
melakukan proses fotosintesis. Organisme autotrof merupakan produsen utama dalam ekosistem. misalnya
fitoplankton, ganggang, tumbuhan lumut, tumbuhan paku, dan tumbuhan berbiji.
Komponen Heterotfof
Organisme heterotrof adalah organisme yang dalam hidupnya selalu memanfaatkan bahan organik yang
disediakan oleh organisme lain sebagai bahan makanannya. terdiri atas herbivor sebagai konsumen primer (I),
karnivor yang memakan herbivor sebagai konsumen sekunder (II), karnivor yang memakan karnivor sebagai
konsumen tersier (III), dekomposer serta detritivor.
Dekomposer adalah mikroorganisme yang menguraikan zat organik sisa kitin, menjadi zat yang lebih
sederhana. Contoh dekomposer yaitu bakteri dan fungi.
Detritivor hidup dengan cara memakan serpihan tumbuhan atau hewan yang sudah mati, misalnya rayap,
cacing tanah dan hewan kaki seribu (keluwing).
II. Interaksi Antarkomponen
Ekosistem.
Di dalam suatu ekosistem, terjadi antara satu komponen biotik dengan
komponen biotik lainnya dan antara komponen biotik dengan
komponen abiotik. Bentuk interaksi antarkomponen biotik dapat terjadi
antarspesies yang sama maupun spesies yang berbeda
Interaksi Antarspesies
• Organisme tidak dapat hidup sendiri, melainkan harus berkelompok
menempati suatu ruang tertentu dan saling berintraksi, baik yang
bersifat positif, negatif, netral, atau kombinasinya.
• Tipe interaksi antar spesies :
• -Netralisme -Kompetisi(persaingan)
• -Komensalisme -Amensalisme
• -Parasitisme -Predasi(pemangsaan)
• -Protokooperasi -Mutualisme
1. Netralisme
• Adalah interaksi antara dua atau lebih spesies yang masing-masing
tidak terpengaruh oleh adanya asosiasi.dalam hal ini tidak ada yang
untung tidak ada yang rugi.
• Contoh: Sapi dengan kucing, sapi mencari rumput untuk makan
kucing mencari tikus untuk makan
2. Kompetisi (persaingan)
• Adalah interaksi antara dua atau lebih spesies yang saling menghalangi. Hal ini
terjadi karena masing-masing spesies memiliki kebutuhan yang sama. Spesies
bersaing memperebutkan sesuatu yang diperlukan untuk hidupnya, misalnya
ruang (tempat), makanan, air, sinar matahari, udara, dan pasangan. Persaingan
dapat mengakibatkan organisme atau spesies yang kalah bersaing akan mati,
tersingkir, atau berpindah ke tempat lain.
• Kompetisi dibedakan dua macam:
• Kompetisi intraspesifik : persaingan yang terjadi antara organisme atau individu
dari spesies yang sama
• Contoh : kambing jantan berkelahi memperebutkan kambing betina.
• Kompetisi interspesifik : persaingan yang terjadi antara organisme atau individu
yang beda spesies
• Contoh : tanaman jagung dan rumput sama-sama tumbuh di ladang
3. Komensalisme
• Adalah interaksi antara dua atau lebih spesies yang salah satu pihak
untung yang satu tidak dirugikan.
• Contoh : paku dan anggrek yang hidup menempel pada pohon
4. Amensalisme
• Adalah interaksi antara dua spesies atau lebih yang salah satu pihak
dirugikan, sedangkan pihak yang lainnya tidak rugi tidak untung.
Pada banyak kasus, interaksi ini disebabkan oleh fenomena alelopati.
Alelopati adalah fenomena ketika suatu organisme menghasilkan zat
kimia yang memengaruhi pertumbuhan, kelangsungan hidup, dan
reproduksi organisme lain di sekitarnya. Zat kimia yang dihasilkan
disebut alelokimia.
• Contohnya : Nerium oleander menghasilkan racun oleandrin yang
mematikan bagi manusia serta ganggang Hydrodiction dan
Scenedesmus yang mengkasilkan antibiotik mematikan bakteri
tertentu
5. Parasitisme
• Adalah interaksi antara dua spesies atau lebih yang satu untung
yang satu rugi. Parasit mendapat makanan dari tubuh inang, jika
inang mati, parasit mencari inang baru atau ikut mati.
• Berdasarkan letaknya parasit dibagi dua macam, parasit internal
(endoparasit) dan parasit eksternal (ektoparasit).
• Contoh :
• Endoparasit : trichomonas vaginalis yang hidup di saluran kelamin
wanita
• Ektoparasit : tumbuhan tali putri yang hidup menumpang di
tumbuhan lain
6. Predasi (pemangsaan)
• Adalah interaksi makan dan memakan antarorganisme. Populasi
pemangsa ditentukan oleh ketersediaan mangsa dan sebaliknya.
• Contohnya : ular manjadi predator tikus

7. Protokooperasi
• Adalah interaksi antar dua spesies atau lebih yang masing-masing
pihak memperoleh keuntungan, tetapi asosiasi yang terjadi tidak
merupakan keharusan.
• Contoh : kerbau dengan burung jalak, burung jalak dapat
keuntungan berupa kutu sebagai bahan makanan nya, tetapi burung
jalak bisa mendapatkan makanan dari sumber yang lainnya, misalnya
semut dan belalang

8. Mutualisme
• Adalah interaksi antara dua spesies atau lebih yang saling
memperoleh keuntungan dan saling membutuhkan sehingga
asosiasi tersebut merupakan keharusan.
• Contoh : liken yang merupakan mutualisme antara jamur dengan
cyanobacteria


PIRAMIDA EKOLOGI

• Pengertian  Piramida ekologi adalah sebuah diagram yang


menunjukkan jumlah dari energi atau bahan yang terkandung dalam
setiap tingkat trofik dalam rantai makanan
PIRAMIDA EKOLOGI atau jaring makanan.
Jenis - jenis :
1. Piramida Jumlah
Pengertian  Piramida jumlah dilukiskan dengan jumlah individu yang
membangunnya. Binatang yang berada di trofik paling bawah memiliki jumlah yang
banyak. Semakin tinggi trofik, semakin sedikit jumlah hewannya

Kelebihan : Data yang diperlukan untuk


membuat piramida jumlah individu relatif
mudah dikumpulkan.

Kekurangan : karena tidak memperhatikan


ukuran tubuh organisme, maka piramida yang
terbentuk menjadi aneh.
1. Piramida Biomassa
Pengertian  merupakan piramida yang mengambarkan berat atau massa kering total
suatu organisme hidup dari masing- masing tingkat trofiknya pada suatu ekosistem
dalam kurun waktu tertentu. Semakin tinggi
trofik, semakin kecil berat atau massa keringnya

Kelebihan : Mampu menunjukkan hubungan


kuantitatif biomassa dalam suatu ekosistem
yang lebih baik dari piramida jumlah individu.

Kekurangan : tidak adanya penjelasan yang


diambil dari laju pembentukan biomassa, hanya
jumlah biomassa yang ada pada waktu tertentu.
1. Piramida Energi
Pengertian  merupakan piramida yang menggambarkan terjadinya penurunan
energi pada tiap tahap tingkatan trofik. Dalam piramida energi terdapat pengurangan
energi dalam tiap tingkat trofik yang terjadi karena beberapa makanan tidak dicerna
sempurna menjadi energi. Maka dari itu dibutuhkan penelitian yang mendalam dan
akurat. Semakin tinggi trofik, semakin menurun energi yang dimiliki hewan.

Kelebihan : Bentuk piramida energi tidak


dipengaruhi oleh ukuran suatu organisme dan
kecepatan metabolisme individu.

Kekurangan : tiap organisme yang ditetapkan


hanya diperuntukkan untuk satu tingkat trofik.
V. PRODUKTIVITAS

Produktivitas adalah hasil aktivitas metabolisme organisme berupa


pertumbuhan, penambahan, dan penimbuhan biomassa dalam kurun
waktu tertentu
• Produktivitas Primer
• Produktivitas primer adalah kecepatan organisme autotrof sebagai produsen mengubah energi cahaya matahari menjadi energi kimia
dalam bentuk hal alami. Misalnya menjadi glukosa atau amilum atau karbohidrat yang disimpan dalam tubuhnya melalui proses
fotosintesis. Produktivitas primer terbagi menjadi dua, yaitu :
- Produktivitas primer kotor (PPb)

- Produktivitas primer bersih (PPb)


a. Produktivitas primer kotor (PPk)

• Produktivitas primer kotor atau sering disebut PPk


adalah seluruh bahan organik yang dihasilkan oleh
proses fotosintesis pada organisme autotrof.
• Produktivitas primer bersih (PPb)

• Produktivitas primer bersih adalah (net primary productivity, NPP)
sama dengan produktivitas primer kotor dikurangi energi yang
digunakan oleh produsen.
1. Produktivitas Sekunder

Kecepatan organisme heterotrof mengubah energi kimia dari bahan organik yang
dimakan menjadi simpanan energi kimia baru di dalam tubuhnya. Energi kimia
dalam bahan organik yang berpindah dari produsen ke organisme
heterotrof (konsumen primer) dipergunakan untuk aktivitas hidup dan hanya
sebagian yang dapt diubah menjadi energi kimia yang tersimpan di dalam
tubuhnya sebagai produktivitas bersih.
Daur Biogeokimia
Daur biogeokimia adalah daur ulang air dan komponen-komponen
kimia (unsur kimia) yang melibatkan peran serta dari makhluk hidup termasuk
manusia dan bebatuan/geofisik. Daur Biogeokimia memiliki peranan yang
sangat penting bagi kehidupan manusia. Fungsi dari daur biogeokimia yaitu
untuk menjaga kelangsungan hidup di bumi, sebab materi hasil dari daur
biogeokimia ini dapat digunakan oleh semua komponen yang ada di bumi baik
biotik maupun abiotik.
Yang termasuk daur biogeokimia antara lain adalah daur fosfor, daur
air, daur belerang/sulfur, daur karbon dan oksigen, dan daur nitrogen.
Daur Fosfor
Fosfor merupakan salah satu jenis elemen yang penting dalam kehidupan,
sebab semua makhluk hidup membutuhkan fosfor untuk sumber energi
metabolisme pada sel. Fosfor berbentuk ion yaitu ion fosfat terdapat dalam
bebatuan. Akibat dari terjadinya erosi dan pelapukan kemungkinan fosfat akan
terbawa ke arah sungai bahkan sampai ke laut dan membentuk sedimen. Sedimen
yang mengandung fosfat bisa naik ke atas permukaan disebabkan terjadinya
geseran gerak dasar bumi. Tumbuhan mengambil fosfat yang masih berbentuk
larutan yang berada di dalam tanah.
Daur Air
Daur air disebut juga daur hidrologis. Sistem ini adalah sistem
yang mendaur ulang air yang ada di bumi. Aliran siklus ini digerakan
oleh matahari. Panas yang dikeluarkan sinar matahari mengakibatkan
air laut dan beberapa air yang ada di permukaan bumi menguap. Ketika
uap air mampat karena dinginnya udara, terbentuklah awan.
Selanjutnya, awan akan digerakan oleh angin dan energi panas
matahari. Akhirnya, awan mwnjadi jenuh ddengan uap air dan
turunlajh hujan. Siklus ini terus berulang sehingga keseimbangan air di
alam terus terjaga.
Daur Sulfur
Sulfur hanya ada dalam sulfur anorganik, sulfur akan direduksi
menjdi sulfida oleh bakteri yang berbentuk sulfur dioksida atau
berbentuk hidrogen sulfida. Hidrogen sulfida mampu memusnahkan
mahluk hidup yang berada di perairan yang akhirnya akan
menghasilkan bahan organik yang telah mati akibat pengurai.
Tumbuhan pun dapat menyerap sulfur yang berbentuk sulfat.
Proses Terjadinya Sulfur
Sulfur terjadi akibat dari proses terjadinya pembakaran bahan
bakar fosil batu bara atau terjadi akibat adanya aktivitas gunung berapi,
lalu asapnya itu akan naik ke atmosfer, atau udara sulfur oksida itu akan
berada di awan yang menjadi hidrolidid air membentuk H2SO4, awan
akan mengalami kondensasi yang akhirnya menurunkan hujan yang
dikenal dengan hujan asam.
Air hujan itu akan masuk kedalam tanah yang akan diubah
menjadi Sulfat yang sangat peting untuk tumbuhan. Sulfat hanya
terdapat dalam bentuk anorganik, sulfat ini yang mampu berpindah
dari bumi atau alam ke tubuh tumbuhan melalui penyerapan sulfat
oleh akar.
Sulfur akan direduksi oleh bakteri menjadi sulfida dan berbentuk
sulfur dioksida atau hidrogen sulfida.
Daur Karbon dan Oksigen
Terjadinya proses timbal balik antara daur ulang respirasi dan
fotosintesis yang bertanggung jawab atas terjadinya perubahan dan
pergerakan utama karbon. Menurunnya fotosintesis dapat
mempengaruhi naik atau turunnya suatu gas CO2 dan O2 yang ada di
atmosfer secara musiman. Siklus karbon sangat dipengaruhi oleh
oksigen dan fotosintesis. Daur karbon berada di empat tempat yaitu
geosfer atau di dalam bumi, hidrosfer atau di air, atmosfer atau di
udara, dan biosfer atau di dalam makhluk hidup.
Daur Nitrogen
Senyawa organik seperti protein, urea atau asam nukleat atau
senyawa anorganik seperti nitrat, nitrit dan amonia merupakan
senyawa yang terdapat di nitrogen. Di bawah ini tahap-tahapan
terjadinya daur nitrogen, yaitu:
• Tahap pertama yaitu daur nitrogen ialah proses transfer nitrogen dari
atmosfer kedalam tanah. Selain masuknya nitrogen kedalam tanah
akibat dari air hujan, nitrogen juga dapat masuk melalui proses fiksasi
nitrogen, proses ini dilakukan oleh bakteri Rhizobium yang akan
bersimbiosis dengan bakteri Azotobacter, Clostridium, dan polong-
polongan. Ganggang hijau juga memiliki kemampuan yang sama
seperti memfiksasi nitrogen.
• Tahap kedua di mana nitrat diperoleh dari hasil fiksasi biologis yang
digunakan oleh produsen atau tanaman yang akan mengubahnya
menjadi protein. Jika ada hewan atau tanaman yang mati maka
pengurai akan mengubahnya menjadi NH3 (gas amonia) dan akan
mengubah menjadi NH4+ (garam amonium yang terlarut oleh air),
proses yang terjadi ini dinamakan dengan amonifikasi. Bakteri
Nitrosomonas bisa mengubah senyawa amonium dan amonia
menjadi nitrat yang diproses oleh Nitrosomonas. Denitrifikasi
merupakan proses di mana oksigen yang terdapat dalam tanah
terbasa, maka nitrat akan cepat ditransformasikan menjadi oksida
nitrogen atau gas nitrogen.
A.Pengertian Komunitas
Komunitas ialah kumpulan dari berbagai populasi yang hidup pada
suatu waktu dan daerah tertentu yang saling berinteraksi dan
mempengaruhi satu sama lain. Dengan memperhatikan
keanekaragaman dalam komunitas dapatlah diperoleh gambaran
tentang kedewasaan organisasi komunitas tersebut.
Pemberian nama komunitas
1. Bentuk atau struktur utama seperti jenis dominan, bentuk hidup
atau indikator
2. Berdasarkan habitat fisik dari komunitas, seperti komunitas
hamparan lumpur, komunitas pantai pasir, komunitas lautan,dll.
3. Berdasarkan sifat-sifat atau tanda-tanda fungsional misalnya tipe
metabolisme komunitas.
Perubahan struktur komunitas saat beragam
spesies menjadi sebuah komunitass
1) Perubahan siklis, yaitu perubahan komunitas yang terjadi pada
periode tertentu, mudah kembali ke keadaan yang hampir sama
dengan keadaan sebelumnya.
2) Perubahan non-siklis, yaitu perubahan komunitas yang terjadi
secara drastic dan kondisi komunitas cenderung berubah secara
permanen.
MACAM-MACAM KOMUNITAS
1. Komunitas akuatik, komunitas ini misalnya yang terdapat di laut, di
danau, di sungai, di parit atau di kolam.
2. Komunitas terrestrial, yaitu kelompok organisme yang terdapat di
pekarangan, di hutan, di padang rumput, di padang pasir, dll.
C. Struktur dan Karakter Komunitas
1. Struktur fisik =suatu komunitas tampak apabila komunitas
tersebut diamati.
2. Struktur biologi adalah komunitas meliputi komposisi spesies,
kelimpahan individu dalam spesies, perubahan temporal dalam
komunitas, hubungan antara spesies dalam suatu komunitas.
Struktur biologi dalam komunitas sebagian tergantung pada
struktur fisik komunitas.
karakter komunitas
1. Kualitatif, seperti komposisi, bentuk hidup, fenologi dan vitalitas. Vitalitas
menggambarkan kapasitas pertumbuhan dan perkembangbiakan
organisme.
2. Kuantitatif, seperti Frekuensi, densitas dan densitas relatif. Frekuensi
kehadiran merupakan nilai yang menyatakan jumlah kehadiran suatu
spesies di dalam suatu habitat.
3. Sintesis adalah proses perubahan dalam komunitas yang berlangsung
menuju ke satu arah yang berlangsung lambat secara teratur pasti terarah
dan dapat diramalkan.
Suksesi adalah suatu proses perubahan, berlangsung satu arah secara
teratur yang terjadi pada suatu komunitas dalam jangka waktu tertentu
hingga terbentuk komunitas baru yang berbeda dengan komunitas
semula. Ada 2 macam Suksesi yaitu :
1. Suksesi primer
2. Suksesi Sekunder
Komunitas klimaks adalah suatu komunitas terakhir dan stabil (tidak berubah)
yang mencapai keseimbangan dengan lingkungannya. Komunitas klimaks
ditandai dengan tercapainya homeostasis atau keseimbangan, yaitu suatu
komunitas yang mampu mempertahankan kestabilan komponennya dan dapat
bertahan dan berbagai perubahan dalam sistem secara keseluruhan.
Jenis-Jenis Komunitas Klimaks
1. Hidroser yaitu sukses yang terbentuk di ekosistem air tawar.
2. Haloser yaitu suksesi yang terbentuk di ekosistem air payau.
3. Xeroser yaitu sukses yang terbentuk di daerah gurun.
Teori Terbentuknya Komunitas Klimaks
1. Hipotesis monoklimaks menyatakan bahwa pada daerah musim
tertentu hanya terdapat satu komunitas klimaks.
2. Hipoteis poliklimaks mengemukakan bahwa komunitas klimaks
dipengaruhi oleh berbagai faktor abiotik yang salah satunya mungkin
dominan.

Anda mungkin juga menyukai