Anda di halaman 1dari 30

Samyeong

Cable Company
Background:
Samyeong
Cable Company
• Established 1969 at SongdongKu, Seoul
• Produksi kabel kontrol, kabel spedometer, dan
elemen filter utk kendaraan bermotor e.g.,
Hyundai Motor Co, Kia, Daewoo, dll.
• Mei 1973: berubah mjd Samyeong Cable Co.,Ltd.
• Lokasi sekarang di Sam Yeong Cable Co. Ltd di
Ansan, Gyeonggi-do, Korea Selatan
Problemnya:

 Kuatnya persaingan antar supplier dlm 2-3 terakhir


 Hyundai Motor seleksi supplier terbaik, yg kapabilitas
dan performanya bisa bersaing dipasar dunia/global
 Produktivitasnya jauh dibawah U.S. dan Jepang, jadi
butuh Improvements
 Butuh economic value-chain antara suppliers dan
buyers
 Penilaian pada 3 aspek: Produktifitas, Kualitas dan
biaya
Penilaian seleksi Hyundai Motors thd Suppliers, kriterianya:
Quality-IQS (kasus defects utk 100 mobil dlm 3 th)

200

150

100 1994
1995
50

0
U.S Japan Hyundai
Peningkatan Gaji/Upah

20%
15%
10%
5%
0%
Hyundai Hyundai Jepang
'93 '94 '93
Pendapatan Tiap Pekerja

300
260
250

200

150

100 89
74,4
50

0
Hyundai '93 Hyundai '94 Jepang '93
Value Added Tiap Pekerja

7,000
6,000
5,000
4,000
3,000
2,000
1,000
NB: Data Jepang
- berasal dari 127
pabrik otomotif
Hyundai Jepang
'94 '93
Supplier relationships strategy of
Hyundai
 Hubungan jangka penjang lebih dipilih oleh Hyundai daripada jangka
pendek, karena hubungan jangka Panjang lebih bias menciptakan
continuous improvement

 Berikut merupakan langkah Hyundai menjaga hubungan dengan


pemasoknya:
Supplier Development
Program
 Untuk mengembangkan kemampuan strategis
pemasok untuk merespon perubahan, Hyundai
merancang sebuah program pengembangan
sebagai berikut:
Supplier Development Decision Process
Hyundai mambagi pemasoknya menjadi 5 kategori
(A, B1, B2, C, D). Hal ini dimaksudkan agar setiap
pemasok berkompetisi untuk masuk ke kategori A,

Karena Hyundai memberikan imbal hasil berupa


pembiayaan, peningatan volume pembelian dan
beberapa insentif lainnya.
Experience in Labour disputes

 Terkadang pasokan tidak terpenuhi tepat waktu, hal ini


biasanya dipengaruhi oleh perselisihan tenaga kerja.
 Permasalahan kecil terkait tenaga kerja, didalam sebuah
perusahaan supplier dapat mengganggu proses produksi dari
Hyundai secara keseluruhan.

Example of Multiple Sourcing


Contingent supply backup
system

Hyundai menerapkan sistem “contingent backup system”,


sistem ini mengharuskan pemasok yang ditunjuk untuk sebuah
produk spesifik harus selalu siap untuk mensuplai produk lain,
jika pemasok yang ditunjuk untuk produk tersebut mengalami
kesulitan.

Hal ini dilakukan dengan selalu menyiapkan alat dan cetakan


untuk membuat suku cadang untuk model lain, sehingga
ketika dibutuhkan dapat dipasok dalam waktu singkat.
Content and
Substance of Change
Substance of Change
Development Action Plans
 CR 30 30% cost reduction
 2 by 2  Double productivity within 2 years
 100 ppm  100 parts per milion as a defect rate
measure 10.000 times finer when compared to percent
Process of
Transition
CR30:
An Overall Cost Reduction Campaign

Objective Setting
•Material<40%, Labour<30%, Overhead<20%, 2years

Structural and Functional Analysis of


Parts

Production Process Analysis

Aggregate Execution Plan


•Elimination/Combination/Change/Simplification
for Departments/Components/Materials/Process
Worker
Consciousness of
The Program

5S (Seiri/Ringkas,
Seiton/Rapi, Layout
Seiso/Resik, Improvement and
Seiketsu/Rawat, Line Balancing
Shitsuke/Rajin)

Productivity
Campaign:
“2 by 2”
Value Analysis of Seven Major Action Program Automation
Product Design

Set Up Time
Waste Elimination
Reduction
Quality Management
by “100 ppm”
1st Stage - Initiation and Preparation
• 100ppm Target Item
• Set up organization

2nd Stage - Typology of Defect


• Type of Defect
• Identify Target Process

3rd Stage – Troubleshooting


• Identify Limiting Factor -> Equipment/Materials/Working Method/Operators?
• Identify Causes of Defect

4th Stage - Development of The Three-Dimensional Measures


• Improve Line, Standardized Method
• Follow Up Corrected Process
• Audit Quality, Plan Implementation

5th Stage - Implementation onto The Floor


• Set up work method and procedure
• Control, Evaluate, Correct to Reach Target Level

6th Stage - Completion of Improvement


• Self Company Evaluation, Hyundai Evaluation
• Follow Up Activity
Operation of
New Practices
CR30 – An Overall Cost
Reduction Campaign
Ternyata, CR30 program tidak cukup untuk menutupi
permasalahan complex antara Hyundai dan supplier dengan
Samyeong. President Samyeong, Choi mengatakan jika pembelian
harga material dari vendor sebagai sumber cost reduction
dipengaruhi masalah operasional seperti limbah produksi, sistem
inventaris, distribusi fisik, desain tak memadai, kenaikan upah,
biaya overhead tinggi, biaya distribusi fisik, dan lain-lain.

Sehingga, harga pembelian material ke vendor memiliki


dampak besar terhadap hubungan dengan vendor. Second-tier
vendor itu tidak begitu maju dalam teknologi dan manajemen
dan Samyeong tidak bisa membantu cost reduction. Jadi,
Samyeong terkena tekanan besar antara Hyundai, pembeli dan
vendor.
Productivity Campaign:
“2 by 2”

Akhirnya Samyeong mengadopsi program untuk


mencapai “2 by 2” dimulai dengan bagian manufaktur
kabel. Product life cycle dari kabel sangat pendek yaitu
sekitar tiga sampai empat tahun, sehingga kecepatan
perubahan desain dan short product life cycle membatasi
menerapkan otomasi.
Productivity Campaign:
“2 by 2”
Samyeong mencapai 1000 barang otomasi dari total 2000
item dan hal ini meningkatkan hampir 60 persen sales per hour.
Figure 8 menunjukkan SPH terus meningkat sepanjang waktu.
Productivity Campaign: “2 by
2”
SPH atau produktivitas terus meningkat seperti
ditargetkan oleh Hyndai dan Samyeong untuk tahun
pertama dan tahun berikutnya sudah melebihi target.
Seperti pada Figure 9.
Quality Management by
“100 ppm”
Audit “100 ppm” dilakukan dalam sistem poin; 100
poin sama dengan 1-20 ppm untukproduk jadi dan 0-100
ppm untuk produk yang sedang diproses. Skor terendah
adalah 55, yang setara dengan 10.001 ppm atau lebih untuk
produk jadi dan 30.001 ppm atau lebih untuk produk yang
sedang diproses. Samyeong berhasil lolos kualifikasi pada
bulan Okt 1995 dengan jumlah after sales service pada
kabel speedometer menurun dari 19,556 kasus menjadi
hanya 700 kasus. Seperti pada Figure 10.
Quality Management by
“100 ppm”
Conclusion
Samyeong Cable Company
Hyundai & Sampyong Relationship

Hyundai
(As Drive of Change)
1. CR30 overall cost reduction
2. Productivity “2 by 2”
3. Quality management “100 ppm”

Hyundai
support team Succes Key
Samyeong of
Samyeong
CEO of Samyeong

Employ of Samyeong

CR30 overall
cost reduction Productivity “2
“100 ppm”
by 2”
CR30 overall cost
Productivity “2 by 2” “100 ppm”
reduction
• Reduce production • Achieve automation of • Sampyeong pas 100
cost by : 1000 items out of total ppm completion of
• Reduce the number of 2000 items (SPH improvement
cable design by almost improve over time) evaluation in 1995
two third, resulting in • Increasing the (figure 10)
common intermediate automation of inner
models of cable to fit wire flaring, coating, • Production process (2
all kinds of Hyundai stripping, and flaring months)
cars proses. • Finish product (2
• Change in prosesing months)
from lathe work to • Outside the company
cold forging of metal (3 months after
parts. dellivery & 6 months
• Developed ignition after sales service for
cable to replace the domestic, 1 year for
imported ignition overseas shiping)
cables from Japan.
Succes Key of Samyeong

Great Support
- Hyundai placed great support to supplier company and
Sampyeong had CEO that provided strong support to the
program

Cooperative Relationship
- Relationship between Hyundai & Sampyeong
strived for long-term single sourcing with
flexibility

Cooperative Supplier Company


- Positif reaction from supplier company

Supplier Management Policy


Ex : for small company could easily get acces to the
new technology from Hyundai at low price

Anda mungkin juga menyukai